Share

27. Janinnya tak Tertolong

“Maafkan kami. Saya dan tim sudah berusaha semaksimal mungkin agar janin dalam kandungan istri Anda baik-baik saja. Namun, sang pemberi kehidupan berkehendak lain.”

Perkataan dokter ketika berada di ruangan dokter itu selalu terngiang dalam otak Zein. Sedih, pilu, cemas, dan perasaan tak enak lainnya berkumpul menjadi satu di hati pria berpawakan tinggi tersebut.

Ia harus kehilangan anak yang bahkan belum terbentuk sempurna dalam rahim sang istri.

Jika dirinya merasa kehilangan begitu dalam, lalu bagaimana dengan istrinya? Yang selalu bersama janin itu selama hampir empat bulan.

“Maafkan Mama, Zein. Mama gagal menjaga cucu kedua Mama,” ujar mama Rita. Ia terus menerus meminta maaf dan menyalahkan diri sendiri saat mengetahui bayi dalam kandungan Salsa tak tertolong.

“Sudah, Ma. Jangan meminta maaf dan menyalahkan diri begitu. Semua sudah takdir. Zein ikhlas. Kalau Mama terus menyalahkan diri seperti ini, Zein khawatir Mama drop lagi. Mama gak kasian sama Zein?” sahut Zein lembut.

Mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status