Share

Tugas Seorang Istri

Kata-kata Qiyana membuat manik mata Kenzo terbelalak. Seakan-akan tak mempercayai apa yang baru saja keluar dari bibir istrinya. Lelaki itu membeku selama beberapa saat dengan tatapan yang masih menyorot sepenuhnya ke arah Qiyana.

“Oh, kamu sudah benar-benar berubah pikiran? Ya sudah kalau begitu, silakan pergi. Aku akan tidur saja kalau kamu tidak mau.” Qiyana melepaskan lengan Kenzo dan hendak mengubah posisinya. Namun, lelaki itu lebih dulu mencegah.

“Kamu yakin dengan apa yang kamu katakan barusan?” tanya Kenzo yang masih sangat terkejut. “Setelah menyakitimu kemarin, aku merasa tidak pantas meminta apa pun, apalagi ini. Lain kali saja, jika kamu sudah benar-benar siap.”

Decak pelan lolos dari bibir Qiyana. “Kamu mau atau tidak? Cepatlah sebelum aku berubah pikiran. Kalau kamu tidak mau juga tidak apa-apa. Jangan menunggu lain kali, karena belum tentu aku bersedia.”

Kenzo berdeham pelan seraya menempatkan tubuhnya di posisi sebelumnya lagi. “Apa kamu yakin? Kamu tahu, aku tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status