Share

Bab 31. Talak Aku!

Author: Irana
last update Last Updated: 2024-10-17 17:36:20
Reno melihat tangannya yang baru saja menampar Alina, tidak, bukan menampar. Lebih tepatnya memukul wajah Alina. Setelah Alina menyebut Lily dengan sebutan pelacur.

"A-Alina, a-aku." Reno tergagap saat menyadari sikapnya yang salah terhadap Alina. "Ini juga karena kamu, kenapa kamu pake menghina Lily segala?" ucap Reno yang tidak mau disalahkan sepenuhnya.

Alina belum angkat bicara, ia masih berusaha untuk menguatkan dirinya agar tidak menangis di depan Reno setelah kejadian barusan. Meskipun dadanya terasa panas, bergemuruh emosi, rasa sakit dan amarah bercampur menjadi satu.

Wanita itu pun mengangkat kepalanya dan Reno bisa melihat pipi Alina yang memerah, bersamaan dengan darah disudut bibirnya.

"Al, bibir kamu ... pipi kamu ..." Tangan Reno hendak menyentuh wajah Alina, tapi dengan cepat Alina menghindar dari suaminya.

"Kenapa harus aku selalu yang disalahkan, Mas? Apa aku salah, karena sudah mengatakan fakta tentang istri kedua kamu? Kalau dia memang pelacur!" sentak Ali
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Atut Manto
good Alina
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
bsk triple up yaa thor ^^ hehe
goodnovel comment avatar
Irana
Guys maaf gak jadi double up hari bini ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 32. Misi Gagal

    Reno terdiam setelah mendengar kata-kata Alina tentang talak, bahkan wanita itu berani menantangnya. Di dalam matanya yang terlihat memerah, tersirat kesungguhan dan tekad kuat untuk berpisah dengan Reno. Jantung Reno seakan berhenti berdetak sesaat, ketika Alina menyebut soal perceraian. Hatinya tidak bisa menerima itu. "Kenapa kamu diam, Mas? Bukankah lebih baik kalau kamu menjatuhkan talak kepadaku? Jadi kamu bisa bersama dengan pelacur kamu itu, tanpa gangguan dariku." Padahal sangat mudah bagi Reno untuk menceraikan Alina, jika ia mau, ia bisa saja menceraikan Alina sebelum pria itu menikahi Lily. Tapi Reno tidak melakukan itu dan tetap mempertahankan istri pertamanya. Dengan segala kekurangan yang dimiliki oleh Alina di matanya, kebencian ibunya terhadap Alina, tetap tidak bisa membuat Reno menceraikan istri pertamanya ini. Tangan Reno kembali melayang, rahangnya mengeras saat mendengar kata-kata Alina yang sudah lancang kepadanya dan menghina Lily. Namun, tangannya tertaha

    Last Updated : 2024-10-18
  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 33. Cerita Sama Abang

    Melihat apa yang terjadi diantara Reno dan Alina di Jakarta, membuat Abimana ingin segera kembali ke Jakarta. Ia ingin melihat dan menemani Alina disaat-saat tersulitnya. Apa lagi Reno sudah berani bermain kasar pada istrinya dan ia merasa harus memberikan pria itu pelajaran."Aku harus mengabari Pak Presdir, kalau aku harus kembali ke Jakarta."Demi Alina, ia memasrahkan kesempatan naik jabatannya dengan perjalanan bisnis ini, kepada orang lain. Jabatan bisa didapat lagi nanti, kesempatan juga masih bisa didapat di lain waktu, tapi menemani Alina, tidak bisa ia lewatkan.Abimana tahu, sikapnya ini salah sebagai seorang kakak ipar, apa lagi perasaan cintanya pada wanita itu. Tapi ia tidak bisa membiarkan Alina disakiti oleh adiknya dengan begitu kejam. Setidaknya ia harus ada disisinya, atau mungkin ia akan mengambil langkah nekad untuk wanita itu.***Johan dan istrinya pulang lebih dulu dari pesta, rupanya mereka yang mengajak Alina pulang bersama dan mengantarkannya ke rumah Tira.

    Last Updated : 2024-10-18
  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 34. Perasaan Lain Kakak Ipar

    Niat hati ingin menghabiskan malam berdua yang indah bersama Reno, tapi Lily malah harus disibukan dengan suaminya yang mabuk. Alasan Reno mabuk, adalah karena memikirkan istri pertamanya. Hati Lily sakit, melihat Reno sampai seperti ini demi Alina."Bahkan setelah kamu memiliki cinta pertamamu, kamu masih memikirkan istri pertama kamu itu, Mas? Apa kurangku sama kamu, Mas?" gumam Lily sambil menahan air matanya dan melihat ke arah Reno."Al ... maafin, Mas. Maafin Mas udah nyakitin kamu, maaf ..." lirih Reno dalam kondisi yang setengah tidak sadar dan Lily mendengarnya dengan jelas.Suaminya itu merasa bersalah karena sudah menyakiti istri pertamanya. Bahkan Reno sampai melampiaskan rasa bersalahnya itu dengan mabuk-mabukan. Bukankah sikap Reno ini menunjukkan, bahwa pria itu masih memiliki perasaan terhadap Alina.Mengetahui fakta tersebut, Lily tidak dapat menerimanya. Dia ingin, hanya ia saja wanita satu-satunya yang dicintai dan diratukan oleh Reno. Tujuannya menggoda Reno, adala

    Last Updated : 2024-10-19
  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 35. Bekas Merah

    Wanita itu benar-benar bingung, melihat Reno dan Johan berada di tempat yang sama bersamaan. Bagaimana kalau Reno curiga dengan kedatangan Johan dan mengetahui rencananya untuk menggugat cerai lebih dulu?"Al, itu suami mokondo lo ada di sini. Mau diusir apa gimana?" tanya Tira dengan semangat, kalau-kalau dia disuruh untuk mengusir Reno. Ia siap 100 persen, mengusirnya.Alina menggelengkan kepalanya. "Nggak usah, biar aku hadapi mas Reno sama pak Johan.""Yakin lo nggak apa-apa? Lo kan paling susah bohong?" celetuk Tira yang tak yakin, kalau Alina bisa berakting di depan mereka."Aku bisa, aku udah belajar dari Lily selama ini. Kamu jangan khawatir."Tira tertawa mendengar perkataan Alina yang seperti lelucon, karena wanita itu malah membawa-bawa nama Lily. "Haha, lo bisa aja Al. Tapi bener sih, lo bisa belajar banyak dari dia, soal bohong sama akting," cetus Tira sembari terkekeh.Dengan hati yang sebenarnya belum siap, Alina keluar dari ruangan Tira, ia berjalan menghampiri suami d

    Last Updated : 2024-10-19
  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 36. Kedatangan Ibu?

    Galih merasa sangat yakin, kalau Abimana sangat mirip dengan seseorang yang ia kenal. Terutama melihat dari wajahnya, seperti melihat kakaknya waktu masih muda."Apa maksud Bapak? Saya mirip dengan kakaknya, Bapak?" tanya Abimana setelah mendengar ucapan Galih tentang kemiripan wajahnya dan wajah kakaknya Galih.Galih mengangguk dengan yakin, tanpa melepaskan atensinya dari Abimana. "Iya, kamu mirip dengan kakak saya. Saya juga yakin, kalau kemiripan kalian bukanlah suatu kebetulan," ucap Galih sambil mengambil sesuatu dari saku jasnya. Pemilik perusahaan ternama dan konglomerat nomor 2 di Indonesia itu, mengeluarkan ponselnya.Lantas ia menunjukkan foto kakaknya di dalam sana pada Abimana. "Ini ... foto kakaknya, Pak Galih?" tanya Abimana dengan kedua bola matanya yang tampak bingung. Pria yang ada di dalam foto tersebut, sangat mirip dengannya. Seperti pinang dibelah dua."Iya, ini adalah kakak saya. Apa kamu mengenal beliau? Dia adalah Wirya Gunandya, pasti namanya sudah tidak asin

    Last Updated : 2024-10-20
  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 37. Berbuat Ulah

    "Silahkan diminum tehnya, bu Yuni." Lily tersenyum, mempersilahkan Yuni, ibu dari Alina untuk meminum teh yang sudah ia siapkan. "Terimakasih ya, Lily." Yuni tersenyum dan mengucapkan apa yang seharusnya ia ucapkan. Sebenarnya, Yuni agak heran, mengapa Lily berada di rumah suami putrinya dan sepertinya ia tinggal di sini. 'Aku pengen tanya, kenapa Lily ada di sini. Tapi, enak nggak ya nanyanya?' kata Yuni dalam hatinya. 'Apa dia nginap disini? Kan nggak baik kalau seorang teman wanita menginap di rumah teman wanitanya yang sudah menikah' pikir Yuni dalam hati. "Lily, kamu lagi nginep di rumah Alina?" tanya seorang wanita yang duduk di samping Yuni. Mewakili pertanyaan Yuni. Wanita itu berusia lebih dari 40 tahunan itu tidak berhenti menatap Lily. Wajahnya mirip sekali dengan Lily, versi tua. Ya, wanita ini adalah ibu kandung Lily yang ada di kampung dan sengaja ikut dengan Yuni ke Jakarta, karena ingin menemui Lily di rumah papanya. Lily terlihat malas dan tidak senang deng

    Last Updated : 2024-10-20
  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 38. Kita Cerai, Mas

    Beberapa menit sebelum Alina dan Reno sampai ke rumah tempat tinggal mereka. Alina terlihat gelisah di dalam mobil, ia terus meminta kepada suaminya untuk ngebut agar mereka cepat sampai ke rumah."Al, kenapa kamu panik kayak gitu? Kalau kita ngebut, yang ada kita bisa kecelakaan," tanya Reno yang terheran-heran melihat Alina panik."Gimana bisa aku tenang, Mas? Lily sama ibu ada di rumah. Belum lagi sama mama. Ibuku belum tahu kalau kamu menduakan aku dengan sahabatku sendiri. Lalu kamu bisa tebak, apa yang akan terjadi sama ibuku kalau dia tahu semua ini? Ibuku ada penyakit darah tinggi, Mas. Aku nggak mau ibuku kenapa-napa."Reno bungkam mendengar perkataan Alina, ia tahu kalau ibu mertuanya memang memiliki penyakit darah tinggi dan ia belum tahu apa-apa soal ini."Aku yakin, kalau Lily sama mama nggak akan ngomong macam-macam sama Ibu.""Itu menurut pendapat kamu. Kita nggak tahu apa yang akan mereka katakan sama ibu. Pokoknya kalau sampai Lily atau mama ngomong yang macam-macam s

    Last Updated : 2024-10-21
  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 39. Ketahuan?

    "Aku nggak pernah nyuruh kamu buat berlutut, Mas." Alina menjawabnya sambil duduk di atas sofa, ia baru selesai berganti pakaian dengan pakaian tidur panjang."Jangan terus menguji kesabaran aku, Al. Karena sabar ini ada batasnya," ucap Reno seraya mendekati Alina. Kini pria itu berdiri di depan Alina yang sedang duduk."Sama seperti kamu, Mas. Sabarku juga ada batasnya dan sampai di sini ... batasnya!" ujar Alina dengan nada bicara yang tegas.Pria itu berdecak kesal, ia mengusap rambutnya ke belakang, lalu duduk di samping Alina. "Jadi kamu masih marah karena aku pukul kamu? Batas kesabaran kamu sampai di situ saja? Hanya karena itu, kamu marah? Padahal aku sudah minta maaf sama kamu," tutur Reno yang tetap dengan egonya, tak mau meminta maaf dengan benar atau menyesal. Ia pikir maaf saja cukup menyelesaikan semuanya."Kamu bilang hanya, Mas?" tanya Alina dengan senyuman getir penuh luka terbit dibibirnya. Sorot matanya menunjukkan keterkejutan dengan sikap suaminya."Ya ... bagi ka

    Last Updated : 2024-10-21

Latest chapter

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 120. Perkara Makan Tengah Malam

    Ketika Alina dan Abimana sedang menikmati masa bulan madu mereka yang indah. Rey dan Tira sedang menikmati masa sebelum mereka menjadi orang tua. Kandungan Tira sudah menginjak bulan ketiga ,dia sudah tidak mengalami mual-mual lagi seperti sebelumnya. Tapi sekarang sikapnya sangat membuat Rey kebingungan. Setiap hari Rey dibuat sibuk dan Tira tidak bisa melihat suaminya diam."Rey, bangun. Rey." Tira menggoyang-goyangkan tubuh suaminya dengan kedua tangannya.Dia mencoba membangunkan suaminya itu. Namun, Rey masih tertidur lelap dan belum ada tanda-tanda mau bangun. Tira semakin jengkel dan akhirnya dia pun mengambil peluit yang ada di dalam lemari nakas. Kemudian dia meniup peluit itu tak jauh dari telinga Rey.Prit... Prit...Suara peluit itu terdengar kencang dan kontan saja membuat kedua mata Rey terbuka lebar. Pemuda itu benar-benar terbangun. "Astaghfirullah! Sayang!" pekik Rey kaget, seraya mengorek-ngorek telinganya yang terasa sakit setelah apa yang dilakukan istrinya barusan

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 119. Romantisnya Pasutri

    Seakan tidak pernah puas dengan istrinya, Abimana kembali lanjutkan aktivitas suami istri itu pada pagi hari. Hingga mereka berdua baru bisa bersantai pada sore hari. Ketika perut keduanya sama-sama lapar dan ketika Alina ingin pergi jalan-jalan keluar. Dia bosan di dalam kamar, bisa-bisa suaminya terus melakukan ini seharian."Kamu mau jalan-jalan? Memang nggak capek heum?" ucap Abimana seraya mengelus dagu istrinya dengan lembut. Abimana tersenyum pada istrinya itu yang merengek ingin jalan-jalan."Gak. Aku lebih capek kalau terus-terusan berada di kamar ini. Kamu pasti bakal mesum terus sama aku, Mas." Alina mengucapkannya dengan blak-blakan. Kedua tangannya menyilang di dada dan matanya menunjukkan kekesalan."Baiklah. Kita akan keluar. Tapi gantilah dulu bajumu Sayang. Jangan sampai kamu memakai pakaian terbuka saat kita keluar nanti," ucap Abimana yang akhirnya menuruti rengekan istrinya.Seulas senyum manis nan indah, terlihat di bibir Alina dan membuat Abimana turut bahagia."T

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 118. Malam Pertama

    Seketika tubuh Alina meremang, kala Abimana memeluknya dan bibir lelaki itu menyentuh tengkuknya dengan lembut, penuh perasaan. Gelayar aneh mulai muncul di dalam dirinya, seakan-akan meledak. Sentuhan Abimana membuat Alina geli, tapi juga merasa bahagia.Kini mereka adalah suami istri dan mereka sudah sah secara hukum negara maupun agama. Bukankah ini saatnya mereka untuk melakukan malam pertama?"Kamu wangi banget, Yang." Suara Abimana terdengar mendesah dan bibirnya masih terus mengecupi leher Alina.Wanita itu terkekeh mendengar perkataan Abimana yang terdengar seperti gombalan. "Mana ada wangi, Mas? Yang ada aku bau keringat, karena seharian di tempat acara resepsi pernikahan kita.""Keringatmu tetap wangi Sayang. Apa lagi saat kita melakukan kegiatan positif di atas ranjang itu yang membuat kita semakin berkeringat, pasti rasanya akan nikmat," ucap Abimana menggoda. Sontak saja Alina terkejut mendengar ucapan suaminya yang ternyata bisa vulgar seperti ini."Mas ..." desah Alina

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 117. Wedding Alina Abimana

    Suasana di gedung hotel mewah itu menjadi saksi pernikahan Abimana dan Alina. Semuanya sudah disiapkan dengan sebaik-baiknya dan sesempurna mungkin. Pernikahan kedua Alina ini, jelas jauh lebih mewah dari pernikahan sebelumnya yang sederhana. Kalah jauh. Abimana lah yang menginginkan pernikahan ini menjadi pernikahan yang mewah. Ia ingin meratukan wanita yang ia cintai dengan gemerlap kemewahan dan kasih sayang. Apa yang ia lakukan ini menunjukkan betapa besarnya kasih sayang pria itu kepadanya. Semua wanita akan iri kepadanya hari ini, karena ia mendapatkan mempelai pria yang sangat mencintainya. Orang-orang juga akan banyak yang mendoakan agar keduanya bahagia. Sakinah, mawadah warahmah. Angga yang terharu dengan pernikahan kakaknya, tak bisa menahan tangis. Air matanya terus saja keluar, tak terkendali. Tira yang melihat itu pun mencoba membuat Angga berhenti menangis. "Masa kamu nangis sih? Ini hari bahagia kakak kamu loh. Ayo senyum ah! Jelek tahu!" tukas Tira gemas melihat

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 116. Mati Bersama?

    Rupanya, pria yang mengendarai mobil truk itu adalah Toni. Dengan sengaja Toni menabrak mobil yang membawa Reno dan Weni ke rumah sakit jiwa. Setelah menantikan momen di mana Reno keluar dari rumah sakit. Akhirnya waktu itu pun tiba, di mana ia akan membalaskan dendamnya pada Reno."Toni?""Jangan sentuh anak saya!" seru Weni sambil menahan rasa sakit ditubuhnya saat ia melihat sepasang mata Toni yang menatap penuh kebencian pada Reno."Diam! Ini bukan urusan lo. Ini urusan gue sama anak lo yang gila cewek dsn brengsek!" ujar Tono membentak Weni.Dengan kedua tangannya sendiri, ia menarik Reno yang terluka keluar dari mobil. Tanpa peduli tubuh Reno akan terluka oleh luka baru. Terlihat tangan Reno berdarah-darah karena kaca yang menancap di sana. Sedangkan Weni, ia hanya bisa melihat dari dalam mobil, karena ia terjebak badan mobil dan sulit untuk keluar."Reno! Reno!""Lepaskan anak saya! Jangan kamu sakiti anak saya," ujar Weni panik. Ia berusaha melepaskan dirinya dan segera meno

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 115. Tidak Waras

    Rey dan ibunya terlihat senang saat mengetahui Tira sedang hamil. Sedangkan wanita itu seperti tenggelam sendiri dan merasa kalau semua ini adalah mimpi. Tira tidak percaya kalau ia bisa hamil secepat ini, padahal baru satu bulan ia dan Rey menikah."Sayang, ayo kita makan bareng sama kak Alina. Sekalian kasih tahu kabar baik ini sama dia. Dia pasti senang kalau tahu kamu sedang hamil," ucap Rey yang mengajak istrinya untuk makan bersama dengan Alina sekalian memberitahu kabar bahagia ini."Ayo. Kebetulan Angga juga ada di sini. Kita bisa kumpul barengan." Tira setuju dengan ajakan suaminya. Ia tersenyum dan tak sabar untuk memberitahu kabar baik ini pada sahabatnya.Tira mengusap perutnya yang masih datar dengan perasaan haru. "Nggak nyangka. Ternyata di dalam sini ada bayi aku sama Rey." Wanita itu seakan tidak percaya bahwa Allah telah memberikannya kepercayaan secepat ini untuk memiliki seorang momongan. Semua adalah kehendaknya dan pastinya Rey Tira sudah dipercaya oleh yang kuas

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 114. Hamil

    Diamnya Alina dan sikap abai wanita itu, membuat Abimana tidak tahan lagi. Abimana paham, mengapa wanita itu bersikap seperti ini kepadanya. Itu semua karena kebohongan yang ia lakukan. Tapi, daripada didiamkan seperti ini, di mana lebih suka kalau Alina marah-marah kepadanya. Mengutarakan semua rasa amarahnya. Sangat tidak nyaman baginya diabaikan.Abimana mengatakan kalau ia bersedia melakukan apa saja agar Alina mau memaafkannya dan mau bicara padanya. Alina pun berkata padanya. "Kalau begitu, larilah ke gunung Everest, lalu naiklah ke puncaknya. Maka, aku akan mempertimbangkan untuk memaafkan kamu Mas."Sontak saja Abimana terkekeh mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Alina padanya. Apa wanita itu bercanda menyuruhnya untuk berlari ke gunung Everest dan naik ke puncak gunungnya?"Kenapa malah ketawa? Kamu nggak mau aku maafin, Mas?" tanya Alina dengan wajah serius dan tatapan mata tajam pada Abimana. Tidak terlihat ada candaan di dalam raut wajahnya."Sayang. Kamu serius ny

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 113. Maafin aku Yang

    "Dasar anak kurang ajar!"Ketika William hendak menampar Bella lagi, mamanya Bella dengan cepat menghentikan suaminya itu."Pa! Bisa kan nggak usah pakai kekerasan?" Tegur wanita paruh baya itu pada suaminya. Ia memohon pada Wiliam untuk tidak memukul Bella, menggunakan kekerasan. "Bisa kan bicara baik-baik, Pa?"William berusaha untuk meredakan emosinya yang saat ini menggebu-gebu berkat kelakuan anak semata wayangnya itu. "Kamu sudah berbuat apa pada Abimana dan tunangannya? Kamu menyinggung mereka lagi kan?" tanya William yang mencoba bicara baik-baik."Aku nggak ngelakuin apa-apa kok." Bella menyangkalnya."BOHONG!" sentak William yang seketika membuat Bella kaget. Jantungnya seakan berhenti berdetak, kala ia mendengar bentakan dari papanya."Pa ... udah.""Tolong Mama jangan ikut campur. Papa seperti ini demi mendidik anak kita. Dia sudah sangat keterlaluan, Ma." William meminta istrinya untuk diam saja.Ia pun merasakan kepada Bella bahwa perusahaan yang ia pimpin saat ini sedan

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 112. Tamparan untuk Bella

    "Bang! Kak Alina kenapa?" Angga panik, begitu ia keluar dari restoran dan melihat calon kakak iparnya sedang menggendong kakaknya yang tidak sadarkan diri.Abimana menoleh ke belakang dan melihat ke arah Angga. "Kakak kamu pingsan. Abang akan bawa dia ke rumah sakit.""Ya udah ayo Bang. Aku ikut ya.""Kakak juga ikut Bi." Riana datang dan tiba-tiba saja ia mengatakan ingin ikut bersama dengan Abimana. Rianti dan Dinda berasa dibelakangnya."Nggak usah. Biar aku sama Angga aja."Abimana langsung membawa Alina ke dalam mobil. Angga juga ikut ke dalam mobilnya dan ia mengemudikan mobil Abimana. Pemuda itu terlihat mengkhawatirkan Alina, walaupun ia tidak mengatakan sepatah kata pun. Namun, dari sorot mata dan raut wajahnya sudah memperlihatkan semuanya. Bagaimana cara ia menatap kekasihnya dengan khawatir?"Bang, banyak yang ingin aku bicarakan sama Abang," kata Angga seraya melirik Abimana dari kaca depan mobil itu. Ia terlihat seperti menahan diri dari tadi."Abang akan jelasin semuany

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status