Share

Bab 17. Melawan Mertua dan Pelakor

Weni dan Lily sampai menganga, karena mereka tidak menyangka jika Alina akan berbicara seperti itu. Alina yang pendiam dan selama ini selalu bersikap lembut, kini berani membalas ucapan orang yang menindasnya.

"Woah! Ngomong apa kamu barusan?" Weni menatap sinis pada Alina.

"Saya bilang, baju-baju ini memang tidak cocok untuk wanita yang berpendidikan, cantik, kaya dan sukanya maling suami orang. Baju disini terlalu mahal untuk wanita seperti itu," sindir Alina sambil tersenyum dengan santai dan menatap Lily penuh penekanan. Seolah kata itu memang ditujukan untuk Lily.

"Kurang ajar kamu! Beraninya kamu menghina menantu saya!" teriak Weni yang sontak saja membuat para karyawan dan beberapa pengunjung mendengar keributan itu. Serta memperhatikan mereka bertiga.

"Saya juga menantu Mama, tapi kenapa hanya dia yang disebut menantu?" Alina meninggikan suaranya, bahkan kedua matanya berkaca-kaca.

Orang-orang di sana semakin penasaran melihat ke arah Alina, Weni dan Lily.

"Saya istri sah mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Irana
Mana komennya nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status