Share

Bab 87

Penulis: Aku Mau Minum Air
Seluruh kamar pasien menjadi gempar karena perilaku Benny.

"Tidak mungkin! Luther malah mengenal Dokter Ilahi? Bagaimana mungkin?"

"Astaga. Luther ini benar-benar tidak bisa ditebak! Dia bahkan bisa membuat Dokter Ilahi meminta maaf?"

Melihat Luther yang santai dan tenang, lalu melihat ekspresi Benny yang penuh dengan rasa hormat. Semua orang seketika saling memandang dan tatapan mata mereka terlihat terkejut. Mereka kesulitan mengaitkan Luther yang hanya merupakan orang biasa ini dengan seorang tokoh besar seperti Dokter Ilahi.

"Aku tidak salah lihat?" Helen tidak berani percaya dengan apa yang telah dia lihat.

Nama Benny terkenal di seluruh dunia. Dia adalah pemimpin di dunia medis dan sangat dihormati. Orang seperti ini malah meminta maaf kepada Luther? Benar-benar mengejutkan!

"Jangan-jangan, Serbuk Penawar milik Luther adalah pemberian Dokter Ilahi?" Ariana juga sangat terkejut.

Sejujurnya, sejak bercerai, Ariana menyadari Luther menjadi makin misterius.

"Benar-benar pengganggu!"
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 88

    "Luther! Jangan sok! Kamu hanya beruntung bisa menyelamatkan Kakek. Lihatlah betapa sombongnya kamu!" Helen merasa agak tidak senang. Apa Luther benar-benar merasa dia telah menjadi seorang tokoh besar sehingga berani memperlakukan Ariana seperti itu?"Setidaknya, aku menyelamatkan Kakek, bagaimana dengan kalian? Kalian hampir membunuhnya!" jawab Luther dengan dingin."Ada apa dengan sikapmu ini?" Helen merasa kesal dan frustrasi."Sudahlah! Apa gunanya bertengkar dengan sesama keluarga?"Pada saat itu, Darius tiba-tiba berteriak, "Helen, kalian semua keluar saja, ada yang ingin kubicarakan dengan Luther.""Huh!" Helen merasa tidak senang, tetapi dia tidak punya pilihan selain keluar dari kamar itu. Baru saja keluar dari kamar pasien, sekelompok orang itu mulai berbisik-bisik."Menurut kalian, apa Kakek menyuruh Luther tetap di dalam karena ingin meninggalkan wasiatnya?""Memang tidak bisa dipastikan, siapa suruh Luther ini pandai mengambil hati Kakek. Bagaimanapun juga, kita harus tet

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 89

    Saat ini, sudah banyak orang yang berkumpul di dalam bar. Ada yang hanya datang untuk melihat keramaian dan ada juga beberapa orang yang merupakan preman bar. Yang paling menarik perhatian adalah beberapa pemuda yang dipimpin oleh Keenan.Beberapa dari mereka dipukul sampai mukanya bengkak dan kepalanya berdarah. Mereka juga dipaksa berlutut di lantai dan terlihat dalam posisi menunggu untuk dihukum."Keenan, kenapa kamu terluka sampai begini?" Begitu melihat Keenan yang penuh dengan luka dan memar, Ariana langsung mengernyitkan alisnya."Kak! Akhirnya kalian datang juga!"Bagaikan melihat penyelamat, Keenan buru-buru bangkit berdiri."Aduh! Putraku! Siapa yang memukulimu sampai seperti ini? Beri tahu Ibu, aku pasti akan membantumu!" Helen merasa sangat sedih.Biasanya, Helen bahkan tidak tega menyentuh Keenan satu jari pun saat putranya itu melakukan kesalahan. Bagaimana mungkin Helen rela membiarkan orang luar menghajar Keenan seperti itu?"Ibu! Si berengsek itu yang menghajarku!"Ke

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 90

    "Tak disangka, Kak Henny ternyata adalah kekasih Tuan Willy. Pantas saja tidak ada orang yang berani membuat keributan di sini.""Bukan tidak ada orang yang berani membuat keributan, tapi orang yang pernah membuat keributan sudah diberikan pelajaran! Beberapa waktu yang lalu, seorang konglomerat yang memiliki aset triliunan berusaha merayu Kak Henny dan akhirnya tangan dan kakinya dipotong oleh Tuan Willy. Setelah itu, mereka bahkan tidak berani mengatakan apa pun dan datang sendiri untuk meminta maaf!""Sialan! Sekejam itu?""Tentu saja. Tuan Willy adalah penguasa di wilayah selatan. Apa ada orang yang berani tidak menghormatinya?"Setelah mengetahui identitas Henny, suasana seluruh bar menjadi gempar. Ada orang yang terkejut, ada yang kagum, dan ada juga yang senang melihatnya."Gawat kali ini!"Keenan menelan ludah dan keringat dinginnya terus mengalir. Jika dia tahu bahwa Willy yang menjaga tempat ini, Keenan tidak akan berani membuat keributan."Kenapa malah bertemu dengan pembawa

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 91

    Tak disangka, Willy ternyata begitu kejam. Jika tidak bisa dibicarakan baik-baik, dia akan langsung bertindak kasar. Apalagi, lawannya adalah bangsawan dari ibu kota provinsi. Tidak sia-sia Willy begitu terkenal dengan reputasinya yang mengerikan!"Kamu berani memukulku?" Carlos memegang wajahnya yang merah, dia tidak berani percaya terjadi kejadian seperti ini. Preman di wilayah kecil malah berani memukulnya? Carlos adalah Tuan Muda Keluarga Luando!"Kenapa kalau aku memukulmu? Berani-beraninya membuat kekacauan di wilayahku, masa aku tidak boleh memukulmu?" Willy tersenyum sinis."Kamu tahu, aku adalah anggota Keluarga Luando!" Ekspresi Carlos menjadi muram.Carlos adalah orang yang sangat bergengsi tinggi, tapi kini dia malah dihina di depan umum. Hal ini tentu akan menjadi aib seumur hidupnya!"Keluarga Luando? Lalu, kenapa?" Willy tertawa ketika berkata, "Apa kamu tahu orang yang sangat berkuasa pun akan kesulitan mengalahkan orang setempat? Ini adalah wilayahku, kamu harus tunduk

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 92

    Ekspresi Willy menjadi muram dan menatap ke sekeliling dengan tajam. Namun, yang membalas Willy adalah beberapa botol bir lagi.Prang, prang, prang!Botol-botol bir terhempas secara berturut-turut dan berhasil menjatuhkan semua pria berotot itu ke lantai dengan sangat tepat. Satu botol bir menjatuhkan satu orang, keakuratannya benar-benar mengerikan!"Siapa yang melempar botol-botol bir ini? Kalau berani, ayo keluar!" teriak Willy dengan marah. Bisa menjatuhkan lebih puluhan orang dengan botol-botol bir ini jelas bukanlah kemampuan biasa."Tuan Willy, kita harus memaafkan dan memberi kesempatan kepada orang lain. Kenapa harus begitu kejam?" Luther perlahan-lahan berjalan keluar dari kerumunan dan langsung menarik perhatian semua orang."Siapa orang ini? Berani-beraninya menyerang anggota Tuan Willy, apa dia tidak mau hidup lagi?""Wajahnya memang tampan, tapi sepertinya otaknya bodoh berani menyinggung Tuan Willy.""Kalau aku adalah dia, aku akan kabur setelah melempar botol bir itu. K

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 93

    "Kamu ... berani sekali melawanku!" Willy tertegun. Dia memegang kepalanya dengan perasaan tidak percaya dan tangannya penuh dengan darah.Sejak Willy merebut wilayah selatan beberapa tahun ini, belum pernah ada yang berani bersikap tidak hormat padanya, apalagi melemparnya dengan botol bir. Orang ini benar-benar cari mati!"Tuan Willy, dengarkan nasihatku, lupakan saja," kata Luther dengan tenang."Sialan! Kamu harus mati hari ini! Aku akan mencabik-cabikmu!" teriak Willy yang baru bereaksi terhadap kejadian ini.Namun, begitu Willy berkata demikian, sebuah pisau sudah berada di lehernya. Ujung pisau yang tajam menembus kulit Willy dan darahnya segera mengalir. Jika sayatannya lebih dalam lagi, tusukan itu akan mengenai arteri karotis.Seketika, semuanya terdiam. Suasana di bar tiba-tiba menjadi hening. Jeritan Willy berhenti, suara perdebatan orang-orang juga berhenti. Semua orang menatap Luther yang memegang pisau dengan ekspresi yang sangat terkejut.Jika menggunakan botol bir untu

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 94

    Saat melihat Tuan Wirawan datang, semua orang mengira Luther pasti akan mati. Namun tidak disangka, begitu kedua orang itu bertemu, bukan hanya tidak ada perkelahian yang terjadi. Keduanya malah asyik mengobrol, seolah-olah sudah saling mengenal sebelumnya. Hal ini membuat Willy dan yang lainnya terkejut. Bahkan Ariana dan keluarganya juga tercengang."Tidak mungkin! Apa bocah ini mengenal Tuan Wirawan?""Astaga. Siapa sebenarnya orang ini? Bisa-bisanya dia bercanda dengan Tuan Wirawan!"Semua orang berbisik-bisik karena merasa sangat heran."Tuan Wirawan ... apa Anda mengenalnya?" Willy menelan ludah dan merasa gelisah."Luther ini adalah temannya Bianca. Berani-beraninya kamu menyinggungnya!" Ekspresi Darwo menjadi makin dingin."Hah? Teman Nona Bianca?" Mata Willy terus berkedut karena ketakutan.Bianca bukan hanya salah satu dari tiga tokoh besar di Jiloam. Bahkan, ada keluarga bangsawan dari ibu kota provinsi juga yang mendukungnya dari belakang. Dia adalah tokoh yang memiliki pos

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 95

    "Paman Darwo, langsung bicarakan intinya saja."Setelah menyesap tehnya, Luther berkata dengan tenang, "Kamu bilang kamu sudah menemukan ginseng kelas atasnya, mana ginsengnya?""Melihatmu begitu buru-buru, aku langsung terus terang saja." Darwo tertawa sambil bertepuk tangan.Setelah mendengar suara tepukan tangan itu, muncul seorang pengawal yang membawakan sebuah kotak kayu. Darwo mengambil kotak kayu itu dan meletakkannya di atas meja, lalu membukanya.Isi kotak itu adalah ginseng dengan ukuran sebesar telapak tangan. Warnanya kuning kecoklatan, dengan akar yang sangat lebat."Benar-benar barang bagus!"Setelah memperhatikan dengan saksama, ekspresi Luther langsung menjadi gembira. Ginseng yang berumur 500 tahun ini benar-benar merupakan harta karun langka! Sekarang, setelah mendapatkan tanaman obat itu, Luther menjadi makin dekat dengan tujuannya!"Luther, bagaimana? Apa kamu puas?" Darwo tersenyum."Tentu saja puas, terima kasih Paman Darwo." Luther tersenyum dan mengulurkan tang

Bab terbaru

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2469

    "Jenderal Loland, silakan!" Wirya meletakkan satu tangan di gagang pedangnya, sementara tangan lainnya membuat gerakan mengantar tamu pergi."Hmph!" Loland melirik dingin gerakan kecil Wirya itu, lalu berbalik meninggalkan ruangan. Huston memiliki kecurigaan, tetapi selama tidak ada bukti, Huston tidak bisa berbuat apa-apa terhadapnya.Wirya mengantar Loland keluar, lalu kembali ke ruangan nomor 1 di gedung A. Setelah menutup pintu, dia berjalan ke ruangan nomor 2 di gedung A dan mempersilakan Weker keluar dan membawanya ke ruang konferensi."Salam hormat kepada Pangeran Huston!" Begitu memasuki ruangan, Weker segera membungkuk dengan sopan."Silakan duduk." Huston tetap tanpa ekspresi. Setelah Weker duduk, dia memberi isyarat kepada Wirya untuk menuangkan secangkir teh."Apa kamu tahu alasan aku memanggilmu hari ini?" tanya Huston dengan nada datar. Sama seperti sebelumnya, kalimat pembuka ini penuh dengan makna pengujian."Apa ini tentang hilangnya Gema?" Weker bertanya balik."Oh? S

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2468

    Efisiensi Tim Penegak Hukum sangat tinggi. Hanya dalam waktu satu jam saja, ketiga orang itu sudah dibawa ke kediaman Raja Atlandia.Saat memasuki kediaman itu, Wirya sengaja membiarkan ketiga orang itu bertatap muka sebentar sesuai perintah Huston. Namun, dia tidak memberi mereka kesempatan untuk berbicara dan langsung dipisahkan ke dalam tiga ruangan berbeda untuk diawasi secara ketat.Berhubung status ketiganya tinggi, Tim Penegak Hukum tidak menggunakan kekerasan. Sebaliknya, mereka malah dijamu dengan teh dan anggur terbaik. Satu-satunya syaratnya adalah mereka tidak boleh meninggalkan ruangan dan hanya bisa menunggu panggilan dari Huston. Loland ditempatkan di ruangan nomor 1 di gedung A, Weker di ruangan nomor 2, dan Trisno di ruangan nomor 3.Ketiga kamar itu berdekatan, hanya dipisahkan dengan satu dinding. Mereka bisa langsung melihat satu sama lain jika keluar dari kamar itu, tetapi mereka tidak mengetahui hal ini. Huston sengaja mengatur hal ini karena dia tahu dia harus me

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2467

    "Eh?"Mendengar perkataan itu, Loland juga langsung mengernyitkan alisnya. Tim Penegak Hukum dari kediaman Raja Atlandia ini tidak pernah dikerahkan sembarangan, tetapi pertanda ada kejadian yang sangat besar jika mereka bergerak. Masalahnya adalah Gema ini hanya anggota Keluarga Paliama yang kecil saja, tidak pantas mendapatkan perhatian yang begitu besar dari Huston."Pak Weker, kamu yakin Tim Penegak Hukum ini benar-benar sudah bergerak dan tujuannya untuk mencari Gema?" tanya Loland.Weker menjawab dengan ekspresi serius, "Tentu saja benaran. Tadi atasan sudah memberikan perintah agar tugas pengawasan kota diserahkan pada kapten Tim Penegak Hukum untuk sementara ini. Sekarang semua urusan pertahanan dan penyelidikan sudah berada di bawah kendali mereka.""Aneh. Kenapa Pangeran Huston harus begitu susah payah seperti ini hanya untuk seorang tokoh kecil?" kata Loland yang terlihat bingung.Berdasarkan penyelidikan Loland, ini pertama kalinya Gema dan Huston bertemu. Meskipun ada kerj

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2466

    Keesokan paginya, di dalam kediaman Raja Atlandia. Setelah selesai sarapan, Huston hendak menghubungi Gema. Namun, telepon Gema tidak bisa dihubungi. Setelah dicoba beberapa kali, telepon itu tetap tidak ada yang menjawab."Eh?" Huston merasa agak aneh. Semalam mereka sudah sepakat hari ini akan pergi ke Midyar bersama-sama, mengapa Gema tiba-tiba tidak bisa dihubungi? Apakah Gema mengingkari janjinya?Namun, setelah dipikir-pikir, Huston merasa hal ini tidak mungkin. Semalam mereka berbincang dengan sangat akrab dan bahkan sudah seperti saudara. Jika mereka pergi bersama-sama, mereka juga bisa saling menjaga. Lagi pula, jika Gema harus meninggalkan Atlandia karena urusan mendesak, Gema pasti akan memberitahunya terlebih dahulu dan tidak akan menghilang begitu saja."Jangan-jangan terjadi sesuatu padanya."Huston yang tiba-tiba merasa gelisah segera memanggil orang kepercayaannya dan memerintahkan, "Segera selidiki dan cari tahu di mana Gema sekarang. Begitu ada kabarnya, segera lapork

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2465

    Bam! Terdengar suara benturan keras.Tubuh Gema bergetar hebat, darah segar mengalir dari ketujuh lubangnya, dan seluruh tubuhnya langsung lunglai ke tanah.Tidak ada napas lagi. Gema telah meninggal. Setelah kehabisan tenaga, dia memilih cara paling terhormat untuk mengakhiri hidupnya sendiri.Pemandangan ini membuat para pembunuh yang sudah terbiasa hidup di tengah bahaya terkejut. Pria ini bunuh diri tanpa ragu sedikit pun. Ini bukan sesuatu yang bisa dilakukan oleh orang biasa. Semut sekalipun berjuang untuk bertahan hidup, apalagi manusia?"Orang ini ... benar-benar nekat!" Pemimpin itu mengerutkan alisnya, wajahnya tampak muram.Loland menginginkan target dalam keadaan hidup. Sekarang orangnya sudah mati. Dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana menjelaskan ini.Seandainya tahu akan begini, dia pasti akan turun tangan dan melumpuhkan target terlebih dahulu."Bos, sekarang gimana?" tanya salah satu pembunuh."Kalian bersihkan tempat kejadian, aku akan membawa mayatnya."Setelah

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2464

    Teriakan pertempuran dan benturan senjata terus menggema di bawah bayangan lampu jalan. Lima sosok bertarung dengan sengit, darah berceceran ke mana-mana. Di sekitar mereka, situasi sudah sangat kacau.Setelah bertarung selama hampir setengah jam, suara pertempuran mulai mereda. Kelima sosok itu satu per satu jatuh ke dalam genangan darah. Di bawah cahaya redup lampu jalan, terlihat tiga pembunuh berbaju hitam telah tewas.Satu orang lehernya patah, satu orang dadanya tertusuk, dan satu lagi mengalami luka parah hingga kehabisan darah.Sementara itu, kondisi Gema dan Loki juga tidak jauh lebih baik. Loki berlumuran darah, tubuhnya dipenuhi luka, dan beberapa cederanya begitu dalam hingga memperlihatkan tulangnya.Gema juga mengalami luka serius. Dada dan perutnya terkena sabetan pedang, lengan kanannya terpotong, membuatnya tampak sangat mengenaskan."Uhuk ... uhuk, uhuk ...." Setelah berhasil menumbangkan pembunuh terakhir, Loki terduduk lemas di tanah, terengah-engah sambil memuntahk

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2463

    "Gema, dengarkan saranku, situasi di Atlandia sangat rumit. Kamu nggak akan mampu memegang kendali. Lebih baik cepat pergi dari sini!"Melihat Gema terdiam, Loki tidak bisa menahan rasa cemasnya. Bagaimanapun, mereka adalah saudara seperjuangan. Dia tentu tidak ingin Gema mati."Apa yang kamu katakan memang masuk akal. Aku nggak takut mereka bertindak terang-terangan, yang aku takutkan adalah mereka bermain licik di belakang."Setelah ragu sejenak, Gema akhirnya mengangguk. "Loki, antar aku ke hotel. Aku akan berkemas.""Begini baru benar!" Loki menghela napas panjang. "Seperti kata pepatah, selama gunung hijau masih ada, nggak perlu khawatir kehabisan kayu bakar. Selama kita masih hidup, segalanya bisa diatasi.""Terima kasih, Sobat. Nanti kalau ada kesempatan, aku akan mentraktirmu minum," ucap Gema tersenyum. Kalau bukan karena Loki terus membujuknya, dia mungkin masih akan menganggap enteng situasi ini. Kalau sampai terjadi sesuatu, menyesal pun tidak ada gunanya.Setelah kembali k

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2462

    "Tuan-tuan, aku sudah menghargai kalian dan teh pun sudah habis. Aku masih ada urusan lain, jadi nggak bisa menemani kalian lagi. Aku pamit," kata Gema. Melihat ketiga orang itu tidak menjawab, dia juga tidak banyak berbicara lagi. Setelah memberi hormat, dia langsung bangkit dan pergi.Saat pintu ruangan itu terbuka, ekspresi Loland menjadi muram dan segera meraih pedangnya. Namun, sebelum dia sempat bertindak, Weker menggenggam lengannya dan menggelengkan kepala.Gema sempat berhenti sejenak di ambang pintu karena merasa ada sesuatu yang tidak beres, lalu langsung melangkah pergi.Melihat Gema berjalan keluar dengan selamat, Loki yang kini sedang berjaga di luar pintu akhirnya menghela napas lega.Namun, saat melihat ekspresi ketiga orang yang berada di dalam ruangan itu terlihat muram, Loki kembali merasa gelisah. Kelihatan jelas, pembicaraan mereka tadi tidak berjalan dengan baik. Untung saja tidak terjadi sesuatu, dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya kepada pi

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2461

    Gema kembali mengambil secangkir teh dan meminumnya, "Selera tuan-tuan memang unik. Tapi, aku ini orangnya penakut, nggak tahan ditakut-takuti. Jadi, mohon tuan-tuan kelak jangan bercanda seperti ini lagi."Weker tersenyum dan menganggukkan kepala. "Tentu saja. Ini pertama kalinya kita bertemu, jadi Tuan Loland hanya ingin mencairkan suasana. Kalau ada hal yang nggak berkenan, aku mewakili Tuan Loland minta maaf padamu. Jangan dimasukkan ke hati."Mendengar perkataan itu, ekspresi Gema akhirnya menjadi lebih ramah. Dia sudah berani menghadiri jamuan berbahaya ini, dia tentu saja tidak takut diintimidasi. Jika mereka berbicara baik-baik dengannya, dia tidak keberatan mengungkapkan sedikit informasi.Namun, sikap ketiga orang itu begitu sombong. Begitu membuka mulut, mereka langsung mengintimidasi, memerintah, dan sama sekali tidak menghargainya sama sekali. Hal ini tentu saja membuatnya merasa sangat kesal. Namun, demi menjaga harga dirinya, dia tidak langsung menunjukkan amarahnya."Ng

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status