Share

Bab 5

Penulis: Aku Mau Minum Air
"Ba ... bagaimana kamu tahu?" tanya Belinda seraya membelalakkan matanya. Wajahnya sampai memerah. Selain merasa canggung, dia lebih merasa terkejut.

Belinda tidak menyangka bahwa Luther bisa menyebutkannya dengan begitu akurat. Pria ini sampai tahu dia sering sakit kepala, mens tidak lancar, bahkan diare yang sedang dideritanya.

Apakah dia benar-benar begitu hebat atau ini hanya siasat untuk mengelabui mereka semua?

"Pengobatan tradisional mementingkan 4 hal, yaitu mengamati rona wajah pasien, mendengar suara dan napas pasien, menanyakan gejala pasien, dan memeriksa denyut nadi pasien. Dengan ini, kami sudah bisa mendiagnosis," jelas Luther dengan tidak acuh.

"Belinda, gimana? Kamu sudah percaya, 'kan?" tanya Bianca sembari tersenyum.

Pada saat yang sama, dia juga merasa lega karena sudah melihat kemampuan yang dimiliki Luther.

"Huh! Dia hanya beruntung, apa yang hebat!" seru Belinda yang masih merasa enggan.

"Tuan Luther, gadis ini memang keras kepala. Tolong jangan tersinggung," kata Bianca dengan nada meminta maaf.

"Bukan masalah. Biar aku obati pasien dulu," sahut Luther yang sama sekali tidak peduli.

Kemudian, dia berjalan ke hadapan pria tua itu. Setelah memeriksa dengan cermat, dia kira-kira sudah memiliki diagnosis.

Jelas, pria tua ini keracunan. Bahkan, racun yang menginfeksi tubuhnya bukanlah racun biasa.

Untung saja, Luther menemukannya dengan cepat sehingga masih terselamatkan. Jika ditunda selama 2 hari lagi, pria tua ini pasti akan mati.

"Nona Bianca, bantu aku beli 1 set jarum perak," kata Luther.

"Oke." Bianca memberi isyarat tangan, lalu salah satu pengawalnya langsung mengambil tindakan.

Dalam waktu kurang dari 5 menit, pengawal itu sudah kembali dengan membawa 1 set jarum perak.

"Terima kasih." Luther mengangguk, lalu membuka pakaian pria tua itu.

Luther menjulurkan jari tengahnya dan mengetuk perut pria tua itu untuk memastikan tidak ada yang salah. Sesudahnya, dia baru mengeluarkan jarum perak dan mulai menancapkan satu per satu.

Tenaga yang dikerahkannya sangat kecil, tetapi jarum yang ditancapkan sangat akurat. Orang biasa tidak akan bisa merasakan sakit sedikit pun.

'Teknik jarum yang luar biasa!' puji Bianca dalam hati setelah melihatnya.

Meskipun tidak menguasai keterampilan medis, dia mengenal beberapa dokter genius dalam negeri yang terkenal.

Menurut Bianca, pencapaian teknik jarum para dokter tua itu masih jauh dari Luther. Teknik jarum ini benar-benar terampil dan akurat.

Selain bakat, seseorang harus berlatih keras selama bertahun-tahun untuk menguasai teknik jarum seperti ini.

Seketika, Bianca menjadi penasaran dengan identitas Luther.

"Fiuh ...." Luther menghela napas panjang setelah menancapkan jarum ke-16.

Meskipun sudah lama tidak menggunakan jarum perak, dia masih bisa mempraktikkannya dengan lancar.

"Hei, sudah selesai? Kenapa nggak ada perubahan apa-apa?" tanya Belinda dengan curiga.

"Ada racun di tubuh kakekmu. Racun itu nggak bisa dinetralkan dengan mudah. Butuh 2 jam kalau ingin melihat hasil yang jelas. Selama 2 jam ini, jarum perak nggak boleh dicabut atau akibatnya akan sangat buruk," ujar Luther untuk memperingatkan.

"Cih! Siapa yang tahu kamu serius atau hanya menipu kami?" balas Belinda dengan cemberut.

"Belinda!" tegur Bianca seraya memelototinya.

"Aku mau ke toilet dulu. Kalian jaga pasien baik-baik," pesan Luther. Kemudian, dia langsung keluar dari bangsal.

Begitu Luther keluar, sekelompok dokter berjas putih langsung masuk dengan panik. Mereka adalah dokter elite rumah sakit ini.

Salah satu pria yang memimpin adalah seorang pria paruh baya berkepala botak.

"Siapa kalian?" tanya Belinda sambil melipat lengan di depan dadanya.

"Namaku Tobi, aku adalah direktur rumah sakit ini sekaligus profesor akademi kedokteran. Aku mendapat perintah dari Pak Andre untuk mengobati Tuan Jericho," jawab pria paruh baya itu untuk memperkenalkan diri.

"Wah, kamu Profesor Tobi yang terkenal itu? Dokter paling hebat yang diakui seluruh Jiloam?" tanya Belinda dengan terkejut dan gembira.

"Pujian Nona berlebihan, aku tidak berani mengaku sebagai dokter terhebat," sahut Tobi dengan angkuh.

"Profesor Tobi, kamu datang tepat waktu. Bantu aku periksa kondisi kakekku!" Belinda buru-buru membuka jalan.

Dibandingkan dengan Luther yang masih begitu muda, dia tentu lebih memercayai profesor rumah sakit.

"Ya, biar kuperiksa dulu." Tobi mengangguk. Begitu tiba di depan ranjang pasien dan melihat, dia sontak mengernyit dan memaki, "Siapa yang menancapkan jarum ini? Sembarangan sekali!"

Setelah mengatakan itu, Tobi hendak mencabut semua jarum tersebut.

"Sebentar!" Bianca bergegas menghentikan saat melihat situasi ini.

"Kenapa?" tanya Tobi dengan kesal.

"Profesor Tobi, aku sudah menyuruh orang untuk mengobati kakekku. Dokter itu mengatakan kakekku keracunan dan jarum perak tidak boleh dicabut untuk sementara waktu ini. Kalau tidak, kondisinya akan sangat berbahaya," jawab Bianca.

"Omong kosong!" Tobi mendengkus dingin, lalu membantah, "Kalau jarum perak saja bisa menyembuhkan pasien, untuk apa kami belajar ilmu medis di luar negeri?"

"Benar." Belinda turut menyahut, "Kak, Luther itu baru berusia 20-an tahun, memangnya dia bisa sehebat apa? Kamu nggak mungkin memercayainya, 'kan?"

"Kalau begitu, kenapa dia bisa tahu kamu sakit kepala dan sakit perut?" tanya Bianca balik.

"Dia ... dia hanya mengelabui kita semua!" jawab Belinda yang tetap bersikap keras kepala.

"Nona Bianca, dokter terbaik di Jiloam sudah berada di rumah sakit kami. Aku tidak tahu siapa yang kamu undang barusan. Tapi, menurutku dia hanya berpura-pura hebat."

"Masa tim profesional rumah sakit kami kalah dengan seorang dokter biasa?"

Beberapa dokter berbicara untuk membela Tobi.

Melihat situasi ini, Tobi berkata dengan sungguh-sungguh, "Aku tahu kamu mencemaskan Tuan Jericho. Tapi, kamu tidak boleh sembarangan mencari dokter. Kalau tidak, situasi pasien akan menjadi sangat berbahaya."

"Benar. Profesor Tobi sudah menyelamatkan begitu banyak pasien kritis. Tuan Jericho pasti selamat kalau diobatinya," ujar beberapa dokter yang berada di belakang.

Ketika melihat Tobi yang begitu percaya diri, keyakinan Bianca pun mulai goyah.

Meskipun demikian, dia tetap bersikeras. "Sebaiknya, kita tunggu Tuan Luther kembali."

"Kak, apa lagi yang harus ditunggu? Mungkin, dia sudah kabur karena ketakutan!" timpal Belinda.

"Nona Bianca, aku sangat sibuk. Aku tidak punya waktu untuk berlama-lama di sini. Biar kuperjelas, kalau terjadi sesuatu pada Tuan Jericho, aku yang akan bertanggung jawab!" Selesai berkata, Tobi langsung mencabut semua jarum perak.

Begitu jarum perak tersebut dicabut, sesuatu pun langsung terjadi. Tubuh Jericho yang awalnya tenang tiba-tiba mulai mengejang.

Kemudian, wajahnya segera menjadi gelap. Mulut dan hidungnya juga terus mengeluarkan darah.

Dua mesin yang berada di sisi tempat tidur bahkan mengeluarkan sirene yang nyaring.

"Kenapa bisa begini?" Tobi terperanjat melihatnya. Dia tidak menduga akan separah ini.

"Profesor Tobi, apa yang terjadi?" tanya Bianca sambil mengerutkan dahinya.

"Aneh sekali, dia jelas baik-baik saja barusan." Tobi mulai merasa gelisah sekarang.

"Pak Tobi, kondisi pasien kritis. Dia harus segera mendapatkan pertolongan pertama!" teriak seorang dokter dengan panik.

"Cepat, bersiap-siap untuk pertolongan pertama!" Tobi tidak berani bertele-tele. Dia segera memerintahkan dokter lain untuk melakukan berbagai tindakan penyelamatan.

Sesudah melakukan berbagai tindakan, kondisi Jericho bukan hanya tidak membaik, bahkan tanda-tanda vitalnya terus menurun dengan tidak terkendali.

Tobi mulai panik sekarang. Dia terus menyeka keringat di wajahnya.

"Sepertinya, Tuan Jericho tidak bisa diselamatkan lagi ...," kata Tobi dengan ragu.

"Apa?" Kedua bersaudara itu pun terkejut setelah mendengarnya.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 6

    "Dasar nggak berguna!" Bianca sontak murka. Dia mendorong Tobi, lalu membentak, "Aku suruh jangan cabut, tapi kamu memaksa. Sekarang, kamu hanya bisa memberiku hasil seperti ini?""Ini bukan salahku. Aku sudah berusaha semaksimal mungkin!" Tobi menggeleng dan mulai melemparkan tanggung jawab. "Oh, ini pasti kesalahan dokter itu. Dia yang sembarangan menancap jarum untuk mencelakai Tuan Jericho!"Bianca langsung menampar Tobi. Kemudian, dia memaki, "Dasar rendahan! Kamu sudah salah, tapi masih menyalahkan orang lain? Biar kuperingatkan, kalau terjadi sesuatu pada kakekku, aku akan mengulitimu hidup-hidup!"Begitu ucapan ini dilontarkan, wajah Tobi langsung tampak pucat pasi.Dengan kemampuan Keluarga Caonata, mudah saja bagi Bianca untuk melenyapkan mereka dari dunia ini."Apa yang terjadi?" tanya Luther yang memasuki bangsal.Begitu melihat wajah Jericho yang menghitam serta mulut dan hidungnya berdarah, Luther langsung mengernyit."Bukannya sudah kubilang jangan cabut jarumnya? Kenapa

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 7

    "Su ... sudah siuman?" Semua orang terkesiap melihat Jericho yang tiba-tiba sadarkan diri.Apalagi saat melihat monitor ICU yang menunjukkan bahwa tanda-tanda vitalnya telah normal kembali, mereka semua hanya bisa terdiam.Tanpa diduga, penyakit aneh yang membuat seluruh tim medis profesional tak berdaya justru berhasil disembuhkan oleh seorang pemuda.Kejadian ini benar-benar di luar nalar!"Syukurlah! Kakek akhirnya siuman!" seru Belinda sambil menangis bahagia saat melihat raut wajah Jericho kembali normal.Bianca yang merasa sangat gelisah juga akhirnya merasa tenang sekarang. Dia membungkuk memberi hormat seraya berkata, "Terima kasih banyak, Tuan Luther. Mulai sekarang, kamu akan menjadi tamu terhormat Keluarga Caonata.""Sama-sama, Nona Bianca. Ini bukan masalah besar," sahut Luther sembari tersenyum tipis.Perkataan yang rendah hati ini justru terdengar menusuk telinga untuk Tobi.Mereka susah payah mengobati Jericho, tetapi Luther malah mengatakan bukan masalah besar? Bocah in

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 8

    Saat ini, di dalam mobil Bentley berwarna perak yang sedang melaju."Tuan Luther, terima kasih banyak. Ini adalah kartu naga Keluarga Caonata, tolong diterima," ujar Bianca sambil mengeluarkan sebuah kartu hitam dengan sisi yang terbuat dari emas.Setelah menyodorkannya, dia menjelaskan, "Dengan kartu ini, kamu akan menjadi tamu terhormat Keluarga Caonata. Kamu bisa menikmati pelayanan terbaik dari semua bisnis milik Keluarga Caonata.""Nona Bianca, bukan ini yang kubutuhkan," sahut Luther sambil menggeleng."Tuan Luther, tenang saja. Ini hanya bentuk terima kasih dariku. Rumput Hati Naga yang dikatakan Pak Eril akan dikirim ke rumahmu besok," balas Bianca sembari tersenyum."Nona Bianca benar-benar lugas. Baiklah, terima kasih kalau begitu." Luther tersenyum dan menerima kartu naga tersebut.Barang yang diberikan oleh Bianca sudah pasti bukan barang biasa.Ketika keduanya masih mengobrol, sopir sontak menginjak rem dan menghentikan mobil di pinggir jalan."Bu Bianca, maaf sekali. Mere

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 9

    "Hah?" Ekspresi Luther sontak membeku.Dia tidak menyangka bahwa Bianca akan mengatakan hal semacam ini.Wanita di depannya ini tidak seperti Ariana yang terlihat dingin dan angkuh.Bianca sangatlah cantik dan memesona, bahkan senyumannya begitu memikat.Dengan kata lain, Bianca bisa disebut sebagai wanita penggoda yang mampu menaklukkan hampir semua pria."Hahaha. Aku hanya bercanda, kenapa kamu terkejut begitu?" Bianca tergelak hingga payudaranya bergetar tanpa henti. Pemandangan ini sangat berdampak besar bagi seorang pria.Melihat ini, Luther pun buru-buru mengalihkan pandangannya. Wanita ini terlalu menggoda. Makin dilihat akan makin terpikat."Tuan Luther, sepertinya aku butuh bantuanmu lagi," ujar Bianca yang ekspresinya perlahan-lahan menjadi serius."Ada masalah apa?" Luther tertegun mendengarnya."Kamu juga tahu, para pengawalku sedang berjaga di rumah sakit, nggak ada yang bisa melindungiku. Sekarang, aku sedang dalam bahaya karena diincar seseorang. Jadi, aku berharap Tuan

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 10

    Ketika melihat Ariana menghampirinya, Luther tertegun sejenak. Namun, ekspresinya seketika menjadi dingin saat berkata, "Rupanya Bu Ariana, apa ada yang bisa kubantu?""Aku kebetulan melihatmu, jadi datang untuk menyapa," balas Ariana. Dia membatalkan niatnya untuk memberi penjelasan kepada Luther.Sebelumnya, Ariana mendengar ibunya mengatakan Luther telah memiliki kekasih baru. Dia awalnya masih tidak mengerti.Tanpa diduga, ternyata ucapan ibunya benar.Meskipun keduanya telah bercerai, Ariana tetap merasa tidak nyaman saat melihat mantan suaminya ini begitu cepat memiliki kekasih baru.Ini adalah perasaan jengkel yang sangat aneh."Tuan Luther, ini temanmu?" tanya Bianca sambil mengamati Ariana.Intuisi wanita memberi tahu Bianca bahwa wanita di depannya ini memiliki permusuhan dengannya."Mantan istriku," jawab Luther."Oh?" Bianca mengangkat alisnya, lalu menyunggingkan senyuman dan memperkenalkan diri, "Halo, aku dari Keluarga Caonata. Senang bertemu denganmu."Bianca mengulurka

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 11

    "Nona, apa kamu nggak ngerti? Pria ini hanya penipu. Kamu nggak akan mendapat keuntungan apa pun kalau bersamanya!" kata Wandy dengan agak panik saat melihat rencananya untuk memisahkan Luther dan Bianca gagal.Dia tidak bisa melihat seorang wanita yang begitu cantik jatuh di tangan Luther dan dihancurkannya begitu saja."Hei, kamu ribut sekali. Terserah aku berhubungan dengan pria mana, apa urusannya denganmu!" teriak Bianca yang sudah kehilangan kesabarannya."Kamu ini!" Wandy benar-benar kesal dengan tingkahnya.Dia tidak menduga bahwa wanita di depannya ini akan begitu keras kepala. Sudah tahu ditipu, tapi masih begitu mesra dengan Luther. Memangnya seberapa besar pesona yang dimiliki pecundang ini!"Tuan Muda Wandy, orang seperti ini memang pantas ditipu. Kamu berbaik hati memperingatkannya, tapi dia bersikap begitu lancang. Benar-benar nggak tahu diri!" ujar Julie yang berdiri di samping dengan murung."Huh! Sulit untuk menjadi orang baik di zaman sekarang!" kata Wandy dengan kes

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 12

    Setelah memasuki Gedung Phoenix, Julie menggerutu, "Huh! Wanita tadi cukup cantik, kenapa malah menyukai pecundang seperti Luther? Dia benar-benar sudah dibutakan!""Benar, ini seperti bunga indah yang ditancapkan di atas kotoran," sahut Wandy yang menghela napas panjang.Dia jelas-jelas adalah pria tampan yang kaya raya, kenapa malah tidak mendapatkan wanita berkelas seperti Bianca?"Jangan dibahas lagi. Kita kemari karena ada urusan penting." Ariana mengalihkan topik. "Julie, coba kamu cari tahu anggota Keluarga Caonata mana yang bertanggung jawab atas acara hari ini. Kalau bisa, kita harus mendekatinya.""Temanku kebetulan bekerja di sini. Aku akan segera meneleponnya," ujar Julie. Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi nomor seseorang.Tidak berselang lama, dia pun melapor, "Bu Ariana, pesta amal hari ini diselenggarakan oleh Bu Bianca. Masih belum diketahui siapa yang akan dipilih sebagai mitra, semua tergantung pada Bu Bianca.""Bu Bianca? Ratu Bisnis itu?" tanya

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 13

    Saat ini, aula pesta sudah sangat ramai.Di atas panggung, terlihat sekelompok wanita anggun yang mengenakan gaun sedang menarikan tarian tradisional.Setiap ekspresi dan gerakan mereka penuh dengan pesona dan sangat elegan. Siapa pun yang melihat pasti akan terpana.Di bawah panggung, duduk sekelompok orang kalangan atas yang berpakaian rapi.Ada yang bersulang, ada yang mengobrol, dan ada yang diam-diam menikmati pertunjukan.Luther mencari tempat untuk duduk. Dia meminum jus sambil menyaksikan pertunjukan.Tepat ketika Luther menonton dengan seru, tiba-tiba terdengar sebuah suara yang menusuk telinga."Hei, ternyata kamu berhasil masuk, ya?"Luther melirik sekilas, lalu mendapati Wandy yang duduk bersama Ariana dan lainnya."Huh, sial sekali. Kenapa kami terus bertemu denganmu?" maki Julie dengan kesal.Ariana tidak berbicara dan hanya melirik dengan dingin. Kemudian, dia duduk di kursi barisan depan yang masih kosong."Hei, apa kamu benar-benar ingin mengikuti lelang amal ini? Mema

Bab terbaru

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2499

    "Dasar bajingan Tiano! Kamu benar-benar sudah mencelakai banyak orang," kata Wirya dengan penuh amarah sambil menggertakkan giginya.Pengkhianatan Tiano ini bukan hanya akan menyeret adik Wirya dalam masalah, tetapi dia juga. Bagaimanapun juga, Tiano bisa naik pangkat menjadi wakil komandan penjaga hanya dalam beberapa tahun, ini juga berkat bantuannya. Jika kejadian hari ini tersebar, reputasinya pasti akan hancur."Saudara-saudara, kita pergi menangkap para pengkhianat itu," kata Wirya sambil melambaikan tangannya dan memimpin Tim Penegak Hukum dengan semangat setelah menerima informasi tentang rute pelarian Tiano.Sebelumnya, Wirya sudah lalai karena gagal menangkap Loland, sekarang situasinya makin buruk karena adik iparnya berkhianat. Jika kali ini dia tidak menangkap kedua pemberontak itu, kariernya sebagai pemimpin Tim Penegak Hukum benar-benar akan berakhir.Setelah menyelidiki dengan intensif, Wirya berhasil menemukan rumah persembunyian Tiano dan kelompoknya. Namun, saat mere

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2498

    "Sialan! Aku masih belum puas membunuh," kata Loland sambil berdiri dengan tubuh yang berlumuran darah dan tatapannya juga terlihat liar serta gembira. Dia memang seorang yang suka bertarung, sehingga amarahnya pun makin memuncak karena dia harus bersembunyi dan melarikan diri selama dua hari ini. Oleh karena itu, dia ingin melampiaskan semuanya sekarang."Jenderal Loland, kita harus memikirkan keselamatanmu. Kalau nggak pergi sekarang, nanti sudah terlambat," kata Tiano sambil meraih lengan Loland.Saat itu, sudah mulai terlihat bayangan sekelompok orang yang berlari dengan cepat ke arah Loland dan yang lainnya dari ujung jalan di belakang mereka. Meskipun dia masih belum puas, dia juga segera menenangkan dirinya."Mundur!"Setelah memerintah, Loland dan Tiano segera menerobos pos pemeriksaan sambil membawa beberapa sisa pasukan untuk melarikan diri ke luar kota. Penjagaan di luar kota jauh lebih lemah dibandingkan dengan kota dalam karena wilayahnya sangat luas, sehingga mustahil bag

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2497

    "Tunggu sebentar!" teriak Tronto dengan tiba-tiba untuk menghentikan Tiano yang akan melewati pos pemeriksaan.Dalam sekejap, semua orang langsung menjadi cemas. Tangan Tiano pun secara refleks meraih gagang pedang di pinggangnya, sedangkan Loland mengepalkan tinjunya dan bersiap untuk bertindak."Kak Tronto, apa ada urusan lain lagi?" tanya Tiano sambil berbalik dan tersenyum."Apa mereka semua ini adalah prajuritmu?" tanya Tronto sambil mulai menatap satu per satu dari orang-orang itu."Tentu saja, aku sendiri yang mendidik mereka semua," jawab Tiano sambil tersenyum dan menganggukkan kepala."Tunjukkan semua tanda pengenal mereka, aku harus memeriksanya satu per satu," kata Tronto."Kak Tronto, apa ini perlu? Aku sedang terburu-buru menjalankan tugas," kata Tiano."Ini tugasku, aku harap kamu bisa bekerja sama," kata Tronto dengan tatapan yang tajam.Tiano menyipitkan matanya. "Kak Tronto, kita sudah saling mengenal bukan hanya sehari atau dua hari saja, masa kamu masih nggak percay

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2496

    Di bawah pimpinan pria berambut cepak, Loland yang telah menyamar berjalan dengan langkah mantap. Kini, statusnya adalah bagian dari Pasukan Pelindung Kota.Saat ini, malam sudah larut dan jalanan besar maupun gang-gang kecil sudah kosong. Tidak ada lagi pejalan kaki. Hanya ada regu-regu prajurit bersenjata lengkap yang sedang berpatroli di segala arah.Di setiap titik perlintasan dan jalur utama, pasukan bersenjata berat ditempatkan untuk berjaga. Bahkan regu patroli yang lewat pun harus menunjukkan tanda pengenal mereka.Loland berjalan di bagian paling belakang barisan, dengan topi yang ditarik rendah hingga hampir menutupi separuh wajahnya. Ditambah lagi dengan langit yang gelap, hampir mustahil bagi siapa pun untuk mengenali wajahnya, kecuali mereka berdiri sangat dekat."Huston benar-benar sangat teliti. Kalau bukan karena mata-mata dari Kuil Dewa yang membantu, aku mungkin nggak akan bisa keluar dari kota ini."Melihat banyaknya pos penjagaan terbuka dan tersembunyi di berbagai

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2495

    "Untuk menghindari risiko ... mereka semua harus mati," jelas pria berambut cepak itu dengan singkat, jelas, dan padat.Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi keempat anggota Pasukan Api Merah berubah drastis. Bahkan, Loland pun mengerutkan keningnya dan wajahnya tampak suram."Omong kosong apa yang kamu bicarakan? Mereka adalah pengawal pribadiku, saudara seperjuanganku yang telah bertarung bersamaku! Mana mungkin mereka berkhianat?""Yang paling sulit ditebak di dunia ini adalah hati manusia. Saudara bisa saling bertikai, keluarga pun bisa saling membunuh. Demi keselamatan Jenderal, kami nggak bisa mengambil risiko," sahut pria berambut cepak itu dengan tegas."Seorang prajurit boleh mati, tapi nggak boleh dihina! Kami telah mengikuti Jenderal selama bertahun-tahun dan melewati berbagai medan perang bersama. Kami lebih baik mati daripada berkhianat!""Benar! Jangan samakan kami dengan pengkhianat rendahan!""Huh! Orang sepertimu mana mungkin mengerti arti persaudaraan sejati?"Keemp

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2494

    Malam semakin larut.Di tengah status siaga penuh di seluruh kota, jalanan nyaris kosong. Hanya patroli berseragam yang masih bergerak.Kalaupun ada segelintir orang yang melintas, mereka tampak berjalan dengan tergesa-gesa, seolah-olah takut terjerat masalah.Saat ini, sebuah tim patroli beranggotakan sepuluh orang perlahan mendekati rumah persembunyian Loland.Pemimpin patroli adalah seorang pria bertubuh kekar dengan rambut cepak. Dia melirik ke kiri dan kanan, memastikan tidak ada orang asing di sekitar, lalu mengangkat tangan dan mengetuk pintu halaman.Tok, tok! Tok, tok, tok! Ketukan itu berirama, seperti sebuah sandi rahasia.Setelah ketukan pertama, tidak ada reaksi dari dalam. Dia kembali mengetuk.Setelah tiga kali ketukan, pintu halaman akhirnya terbuka sedikit. Dari dalam, hanya separuh wajah seseorang yang terlihat. Suaranya rendah dan waspada. "Matahari bersinar di langit.""Anggur dituangkan untuk langit." Pria berambut cepak segera menjawab.Itu adalah sandi pertemuan

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2493

    Malam perlahan menyelimuti kota.Di dalam sebuah rumah sederhana, Loland duduk bersila di atas ranjang, memejamkan mata untuk memulihkan tenaga.Setelah beristirahat sehari, Racun Uzur di tubuhnya hampir sepenuhnya dikeluarkan. Namun, seluruh kota sedang dalam keadaan siaga penuh. Semua gerbang dan jalan utama ditutup, sementara surat perintah penangkapan ditempel di mana-mana.Sekalipun Loland telah memulihkan kekuatannya, keluar dari ibu kota tetap mustahil. Untuk sementara, dia hanya bisa bersembunyi di sini, menunggu badai berlalu. Adapun pemilik rumah ini, sudah menjadi mayat.Tok, tok, tok .... Tiba-tiba, terdengar suara ketukan pintu. Loland langsung membuka matanya, tangannya refleks meraih pedang di sampingnya."Siapa?" Di ruang tamu, beberapa pengawal Pasukan Api Merah segera bersiaga. Dua orang diam-diam mencabut pedang dan berdiri di kedua sisi pintu."Ini aku." Terdengar suara yang familier.Para pengawal langsung bernapas lega. Mereka mengintip dari celah pintu untuk mema

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2492

    "Tunggu sebentar!"Melihat dirinya akan ditangkap, Rigen benar-benar panik dan segera berteriak, "Nggak ada pemeriksaan menyeluruh dan keputusan dari hakim, apa hakmu menangkapku? Kamu ini jelas-jelas bertindak sewenang-wenang.""Heh .... Saat aku berbicara denganmu menggunakan logika, kamu bermain licik. Sekarang aku yang bermain licik, kamu malah ingin membahas hukum denganku. Kamu pikir ini masuk akal?" sindir Huston."Tuan Rigen, kita bicarakan soal logika ini di dalam penjara saja, kita bisa berbicara lama di sana," kata Wirya sambil tersenyum sinis dan melangkah maju, lalu langsung menekan bahu Rigen."Tunggu! Masih ada yang ingin kukatakan."Rigen menelan ludahnya. Menyadari situasinya tidak bisa diselamatkan lagi, dia akhirnya tidak bersikeras lagi dan mulai memohon, "Huston, kita ini keluarga, kenapa harus seperti ini? Anggap saja semua ini salah Paman Rigen. Dilihat dari hubungan ini, bisakah kamu memaafkanku sekali ini?"Sebelumnya, Rigen masih bisa membalikkan keadaan denga

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2491

    "Buku catatan?"Melihat buku catatan berwarna merah di bawah kakinya, Rigen menyipitkan matanya dan ekspresinya mulai terlihat panik. Dia benar-benar tidak menyangka buku catatan yang sudah disembunyikannya malah bisa ditemukan oleh Tim Penegak Hukum. Buku catatan ini berisi detail tentang semua transaksi ilegal dan korupsi dengan berbagai pejabat yang dilakukannya selama bertahun-tahun ini.Awalnya, Rigen menyimpan buku catatan ini agar para pejabat yang bekerja sama dengannya tidak berkhianat, tetapi sekarang ini malah menjadi buku kematiannya. Harta bisa disita dan anak-anak bisa diabaikan, tetapi dia tidak tahu bagaimana caranya mengelak dari buku penuh dengan tulisan tangannya sendiri.Rigen mengernyitkan alisnya dan keringat dingin mengalir sampai punggungnya basah kuyup."Tuan Rigen, kenapa kamu berkeringat begitu banyak? Apa cuacanya terlalu panas? Apa perlu aku menyuruh orang untuk mengipasimu?" sindir Wirya sambil tersenyum. Bukti yang sudah terkumpul kali ini cukup untuk mem

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status