แชร์

Bab 11

ผู้เขียน: Aku Mau Minum Air
"Nona, apa kamu nggak ngerti? Pria ini hanya penipu. Kamu nggak akan mendapat keuntungan apa pun kalau bersamanya!" kata Wandy dengan agak panik saat melihat rencananya untuk memisahkan Luther dan Bianca gagal.

Dia tidak bisa melihat seorang wanita yang begitu cantik jatuh di tangan Luther dan dihancurkannya begitu saja.

"Hei, kamu ribut sekali. Terserah aku berhubungan dengan pria mana, apa urusannya denganmu!" teriak Bianca yang sudah kehilangan kesabarannya.

"Kamu ini!" Wandy benar-benar kesal dengan tingkahnya.

Dia tidak menduga bahwa wanita di depannya ini akan begitu keras kepala. Sudah tahu ditipu, tapi masih begitu mesra dengan Luther. Memangnya seberapa besar pesona yang dimiliki pecundang ini!

"Tuan Muda Wandy, orang seperti ini memang pantas ditipu. Kamu berbaik hati memperingatkannya, tapi dia bersikap begitu lancang. Benar-benar nggak tahu diri!" ujar Julie yang berdiri di samping dengan murung.

"Huh! Sulit untuk menjadi orang baik di zaman sekarang!" kata Wandy dengan kesal. Tentunya, dia masih merasa iri sekarang.

"Kalian seharusnya sudah kenal lama, 'kan?" tanya Ariana tiba-tiba.

Tingkah Bianca membuatnya curiga bahwa kedua orang ini sudah lama berselingkuh. Jika tidak, mana mungkin Bianca begitu bersikeras?

"Itu nggak penting. Yang penting adalah kami saling menyukai," jawab Bianca sembari tersenyum.

Ketika berbicara, dia bahkan mendekatkan payudaranya ke lengan Luther, seolah-olah menunjukkan bahwa Luther adalah miliknya.

Pemandangan ini membuat sorot mata Ariana menjadi makin dingin. Meskipun tahu Bianca sengaja memprovokasinya, dia tetap merasa tidak nyaman, seakan-akan barangnya dirampas oleh orang lain.

"Luther, ternyata kamu begitu pintar bersembunyi. Sebelum bercerai, kamu sudah mencari wanita lain. Aku benar-benar salah menilaimu!" kata Ariana sambil menahan amarahnya.

Ariana terus memikirkan perceraiannya dengan Luther. Dia merasa bersalah kepada pria ini.

Tanpa diduga, ketika dia masih memikirkan cara untuk menebus kesalahannya, Luther malah sudah bersama wanita lain.

Ternyata, dia telah ditipu oleh Luther selama ini!

"Kalau kamu berpikiran begitu, aku juga nggak bisa apa-apa." Luther malas memberikan penjelasan kepada Ariana.

"Bagus. Aku masih merasa bersalah padamu sebelumnya. Sepertinya, kita tidak saling berutang lagi sekarang," kata Ariana dengan ekspresi yang perlahan-lahan menjadi dingin.

Sorot matanya itu seolah-olah sedang menatap orang asing.

"Ini keputusan terbaik," sahut Luther dengan ekspresi datar. Namun, entah mengapa hatinya terasa sakit.

"Nona Ariana." Bianca tiba-tiba bersuara, "Meskipun aku merasa keputusanmu kurang bijaksana, aku tetap harus berterima kasih kepadamu."

"Untuk apa?" Ariana mengangkat kepalanya dengan pelan.

"Terima kasih karena kamu sudah melepaskan Luther untukku. Kalau nggak, aku nggak akan bertemu dengan pria sehebat dia," timpal Bianca seraya tersenyum misterius.

Perkataan ini benar-benar mengenai hati Ariana.

"Hei, dasar wanita penggoda ...." Julie hendak mengamuk, tetapi Ariana sudah mengangkat tangan untuk menghentikannya. Dia menyahut dengan tatapan yang tidak mau kalah, "Pria yang kamu anggap hebat ini hanya pria biasa di mataku."

"Biasa?" Bianca mengangkat alisnya, lalu bertanya, "Kamu sebut pria yang begitu cerdas dan pintar bertarung ini biasa-biasa saja? Seleramu tinggi sekali. Tapi, aku lihat pria di sampingmu itu nggak ada apa-apanya."

"Setidaknya, dia lebih unggul dari Luther," balas Ariana.

"Masa sih? Gimana kalau kita bertaruh?" Bianca menyunggingkan senyuman nakal.

"Taruhan apa?" tanya Ariana.

"Kita bertaruh siapa yang lebih hebat dan berprestasi. Batas waktunya sebulan. Gimana?" jelas Bianca.

Begitu ucapan ini dilontarkan, Ariana dan lainnya pun tercengang.

Mereka tidak menduga bahwa Bianca akan mengusulkan hal seperti ini.

"Hehe. Nona, apa kamu salah makan obat? Kamu menyuruh pecundang ini berkompetisi denganku? Yang benar saja!" timpal Wandy seraya tersenyum mencibir. Tatapannya seolah-olah sedang menatap seorang idiot.

"Tuan Muda Wandy adalah penerus Perusahaan Farmasi Yohan, asetnya mencapai triliunan. Luther nggak punya kemampuan apa pun, mana bisa disandingkan dengan Tuan Muda Wandy?" ejek Julie sambil mencebik.

"Kamu yakin ingin bertaruh?" tanya Ariana dengan agak heran.

Menurut Ariana, satu-satunya keunggulan yang dimiliki Luther hanya parasnya yang tampan.

Di sisi lain, baik latar belakang ataupun kemampuan Wandy, semuanya jauh di atas Luther.

Mereka berdua berada di level yang berbeda!

Jangankan sebulan, Luther bahkan tidak mungkin melampaui Wandy meski diberi waktu 3 sampai 5 tahun.

"Tentu saja yakin. Keputusan ada di tanganmu, berani nggak?" jawab Bianca sambil mengangkat dagunya.

"Apa hukuman bagi yang kalah?" tanya Ariana.

"Yang kalah harus minta maaf dan mengakui diri sendiri sudah bodoh selama ini," jawab Bianca.

"Oke." Ariana menganggukkan kepalanya.

"Semoga kamu nggak menyesal nantinya," kata Bianca sambil tersenyum.

Keduanya adalah wanita cantik, tetapi memiliki karisma yang berbeda. Saat ini, mereka berdua diam-diam telah bersaing.

"Kita akan tahu hasilnya nanti." Ariana tidak berbasa-basi lagi. Setelah menatap Bianca lekat-lekat, dia berbalik dan memasuki Gedung Phoenix.

"Hehe. Kamu akan malu sendiri nanti." Wandy terkekeh-kekeh sinis, lalu mengikuti Ariana masuk.

Ketiga orang ini sama sekali tidak menganggap kehadiran Luther.

"Tuan Luther, gimana? Kamu puas dengan penampilanku barusan?" tanya Bianca sambil merapikan rambut di samping telinganya.

Ini hanya gerakan yang sederhana, tetapi dia tetap terlihat sangat memikat.

"Agak berlebihan." Luther berkata dengan tidak berdaya, "Statusmu begitu mulia. Kamu akan malu kalau kalah nanti."

"Kalah? Jangan bercanda. Mana mungkin Tuan Luther kalah dari pria cabul itu!" timpal Bianca yang mulai memotivasi Luther.

"Aku hanya orang biasa, mana bisa dibandingkan dengan anak orang kaya seperti dia?" Luther pun mengedikkan bahunya.

"Tuan Luther terlalu rendah hati. Wajahmu saja sudah menjelaskan kamu bukan orang biasa," sahut Bianca sambil mengedipkan matanya dengan centil.

Luther benar-benar tak berdaya dibuatnya. Dia hanya bisa berpura-pura tidak melihatnya.

Harus diakui bahwa penampilan Bianca tadi benar-benar sempurna. Wanita ini membantunya untuk mendapatkan harga dirinya kembali.

Bagaimanapun, tidak banyak wanita yang bisa menang dari Ariana. Tanpa perlu diragukan lagi, Bianca adalah salah satunya.
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 12

    Setelah memasuki Gedung Phoenix, Julie menggerutu, "Huh! Wanita tadi cukup cantik, kenapa malah menyukai pecundang seperti Luther? Dia benar-benar sudah dibutakan!""Benar, ini seperti bunga indah yang ditancapkan di atas kotoran," sahut Wandy yang menghela napas panjang.Dia jelas-jelas adalah pria tampan yang kaya raya, kenapa malah tidak mendapatkan wanita berkelas seperti Bianca?"Jangan dibahas lagi. Kita kemari karena ada urusan penting." Ariana mengalihkan topik. "Julie, coba kamu cari tahu anggota Keluarga Caonata mana yang bertanggung jawab atas acara hari ini. Kalau bisa, kita harus mendekatinya.""Temanku kebetulan bekerja di sini. Aku akan segera meneleponnya," ujar Julie. Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi nomor seseorang.Tidak berselang lama, dia pun melapor, "Bu Ariana, pesta amal hari ini diselenggarakan oleh Bu Bianca. Masih belum diketahui siapa yang akan dipilih sebagai mitra, semua tergantung pada Bu Bianca.""Bu Bianca? Ratu Bisnis itu?" tanya

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 13

    Saat ini, aula pesta sudah sangat ramai.Di atas panggung, terlihat sekelompok wanita anggun yang mengenakan gaun sedang menarikan tarian tradisional.Setiap ekspresi dan gerakan mereka penuh dengan pesona dan sangat elegan. Siapa pun yang melihat pasti akan terpana.Di bawah panggung, duduk sekelompok orang kalangan atas yang berpakaian rapi.Ada yang bersulang, ada yang mengobrol, dan ada yang diam-diam menikmati pertunjukan.Luther mencari tempat untuk duduk. Dia meminum jus sambil menyaksikan pertunjukan.Tepat ketika Luther menonton dengan seru, tiba-tiba terdengar sebuah suara yang menusuk telinga."Hei, ternyata kamu berhasil masuk, ya?"Luther melirik sekilas, lalu mendapati Wandy yang duduk bersama Ariana dan lainnya."Huh, sial sekali. Kenapa kami terus bertemu denganmu?" maki Julie dengan kesal.Ariana tidak berbicara dan hanya melirik dengan dingin. Kemudian, dia duduk di kursi barisan depan yang masih kosong."Hei, apa kamu benar-benar ingin mengikuti lelang amal ini? Mema

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 14

    "Mitra bisnis?" Mendengar kata-kata ini, Ariana sontak terkejut. Bisa dibilang, dia agak sulit memercayainya. Sebab, yang dikatakan lawan bicaranya itu bukanlah daftar nominasi, melainkan langsung menetapkannya sebagai mitra bisnis Keluarga Caonata! Bahkan, proses penilaian terakhir pun dilewatkan begitu saja. Apa yang terjadi?"Apa yang Anda katakan tadi benar?" tanya Ariana mencoba menguji."Memangnya masih bisa dipalsukan? Kalau Anda tidak percaya, datanglah langsung ke perusahaan besok untuk menandatangani kontrak. Baiklah, saya ada urusan lain lagi, saya akan menutup telepon sekarang." Setelah mengatakan beberapa kalimat sederhana itu, lawan bicaranya langsung mengakhiri panggilan telepon.Saat ini, Ariana merasa kaget, sekaligus bahagia. Dia benar-benar tidak pernah membayangkan bahwa segalanya akan berjalan begitu lancar. Padahal, dia hampir saja dihapus dari daftar nominasi. Namun, dalam sekejap, dia langsung menjadi mitra bisnis Keluarga Caonata. Kebahagiaan ini datang begitu

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 15

    Luther tidak menyangka bahwa dia tidak memiliki kredibilitas sama sekali di hati Ariana. Setelah menjalani 3 tahun pernikahan, apakah posisi Luther bahkan lebih rendah daripada orang asing?"Iya ... aku adalah orang jahat, sedangkan Wandy adalah orang baik. Aku mencemarkan nama baiknya, apa kamu puas sekarang?" ujar Luther mencemooh dirinya sendiri.Ketika sebuah kepercayaan telah hilang, seberapa banyak pun penjelasan yang diberikan, tetap saja tidak akan ada gunanya."Sikap macam apa ini? Memangnya aku menuduh?" tanya Ariana seraya mengernyit."Tidak menuduh, memang aku yang bermulut besar. Aku pantas diperlakukan seperti ini," pungkas Luther dengan nada dingin."Kamu benar-benar keras kepala!" Ariana merasa agak kesal. Dia tidak menyangka Luther akan menjadi orang seperti ini.Hanya karena cemburu, Luther dengan sengaja mencemarkan nama baik orang dan bahkan tidak menunjukkan penyesalan.Apakah setelah perceraian itu, kini Luther telah sepenuhnya melepaskan topengnya?"Sudahlah, Ari

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 16

    "Kenapa kamu bawa orang sebanyak itu?" Mata Wandy berkedip-kedip ketakutan.Sialan, padahal sudah sepakat duel satu lawan satu. Sekarang, dia malah membawa segerombolan pengawal. Sungguh tidak sportif!Meskipun Wandy memaki-maki dalam hati, saat ini dia tidak punya pilihan selain menghadapi mereka dengan nekat. Bagaimanapun, dia tidak boleh dipermalukan di hadapan wanita idamannya."Kepung mereka semua!" perintah Aidan sambil mengayunkan tangannya. Selanjutnya, sekelompok pengawal langsung mengepung Wandy dan yang lainnya."Apa yang kalian lakukan? Kuperingatkan kalian jangan berbuat curang. Ayahku adalah Direktur Perusahaan Farmasi Yohan, Elwin Yohan!" Ketika melihat situasi yang tidak menguntungkan ini, Wandy segera menyebutkan identitasnya.Dia berencana menggunakan reputasi ayahnya untuk menakut-nakuti orang-orang ini."Cih! Apa hebatnya Elwin?" salah satu pengawalnya berkata, "Kamu tahu siapa yang berada di sebelahku ini? Dia adalah putra Tuan Adi! Tuan Muda dari Grup Prosper."Uc

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 17

    "Kalau tidak mau lepaskan dia, berarti kamu harus mati!" ujar Luther dengan ekspresi dingin. Namun, tatapan matanya tampak sangat sangar dan menakutkan."Mati?" Begitu mendengar perkataan itu, Aidan langsung tertawa terbahak-bahak.Bahkan, sekelompok pengawal di belakangnya juga ikut tergelak. Mereka menatap Luther seolah-olah sedang melihat orang bodoh."Kamu! Apa kamu tahu siapa aku? Berani-beraninya kamu bicara seperti itu padaku?" ujar Aidan mengejeknya."Aku tidak peduli dan tidak tertarik. Akan kuberi waktu 3 detik, lepaskan dia sekarang juga atau tanggung sendiri akibatnya," ucap Luther dengan nada datar.Perkataan ini memicu kehebohan di sekitarnya. Semua orang sontak terkejut, termasuk Ariana dan yang lainnya. Tidak ada yang mengira bahwa Luther akan maju di saat-saat seperti ini.Dibandingkan dengan Wandy yang terdiam, keberanian Luther benar-benar patut diacungi jempol. Namun, ancamannya itu tidak berguna."Dasar nggak tahu diri! Lihat saja bagaimana kamu akan dihabisi merek

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 18

    "Kenapa masih berdiri di sini? Segera minta maaf dan bersujud kepada Tuan Aidan!" Melihat Luther kalah, Wandy justru merasa senang.Sebelumnya, Luther membuatnya sangat cemburu dengan aksinya. Sekarang, saatnya Luther menanggung akibatnya. Apakah dia akan bersujud? Jika bersujud, Luther akan kehilangan harga diri di depan orang lain. Jika tidak bersujud, Luther akan mati konyol jika Aidan membuat perhitungan dengannya."Hei, jangan salahkan aku tidak memberimu kesempatan. Kalau hari ini kamu bersujud dan minta maaf, aku akan membiarkanmu tetap hidup. Kalau nggak, jangan salahkan aku bertindak kejam!" Aidan menunjuk dada Luther dengan jarinya, seolah-olah dia telah yakin bisa mengalahkan Luther.Apa gunanya pandai berkelahi kalau tidak punya kekuasaan? Kalau hanya seorang petarung, sama sekali tidak ada apa-apanya."Apa kamu tahu kamu ini sedang bermain api?" Luther melihat jari-jari Aidan yang menunjuknya."Bermain api?" Aidan tertawa sinis dan berkata, "Aku tidak hanya bermain api, te

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 19

    Di dalam ruangan itu, situasinya sudah menjadi kacau balau karena tindakan Luther. Beberapa orang yang pengecut dan takut terlibat telah pergi terlebih dulu karena khawatir akan terkena dampaknya. Sementara itu, Aidan yang terluka parah dan tak sadarkan diri segera dibawa oleh pengawal ke rumah sakit."Kita dalam masalah besar sekarang," kata Ariana dengan wajah cemas. Ayah Aidan yang bernama Adi itu terkenal kejam dan tak kenal belas kasihan. Putranya telah diperlakukan seperti ini, sudah pasti dia tidak akan tinggal diam. Luther mungkin tidak akan bisa selamat!"Julie, segera hubungi orang. Coba cari tahu, apakah ada yang bisa meredakan situasi ini," kata Ariana tiba-tiba."Bu Ariana, dia yang memukul orang, apa urusannya dengan kita? Kenapa kita harus repot-repot untuknya?" tanya Julie dengan sedikit kebingungan."Tadi dia yang menyelamatkanku, apa kamu menyuruhku untuk melihatnya mati tanpa berbuat apa-apa?" kata Ariana dengan ekspresi dingin."Aku tidak bermaksud begitu. Hanya saj

บทล่าสุด

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2503

    Malam segera tiba. Loland duduk diam di dalam kamar, mencoba menenangkan pikirannya melalui meditasi. Entah mengapa, dia yang biasanya mudah tenang malah terus gelisah kali ini. Dia merasa sangat tidak nyaman.Setelah bertahan sekitar 2 jam, akhirnya orang yang diutus oleh Tiano untuk melakukan penyelidikan kembali dengan membawa kabar baik.Rute penyelundupan yang mereka periksa ternyata sangat aman, tanpa jejak penyergapan ataupun jebakan. Pasukan Atlandia tampaknya belum menemukan jalur pelarian ini.Setelah memastikan semuanya aman, Tiano menghela napas lega. Loland yang gelisah pun akhirnya merasa tenang."Kalau memang aman, lebih baik kita segera berangkat. Semakin lama kita menunggu, semakin besar risikonya!" Loland tidak ingin menunda lebih lama lagi.Saat ini, dia adalah buronan. Semakin lama dia tinggal di Atlandia, semakin besar bahaya yang mengintainya. Jika berlama-lama di sini, dia mungkin akan dikepung oleh pasukan dalam waktu singkat. Satu-satunya cara agar dia benar-be

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2502

    Setelah kenyang, tubuh kekar Loland langsung dihempaskan ke atas tempat tidur. Seketika, dia tertidur pulas, seperti tenggelam dalam mimpi tanpa akhir.Saat matahari terbenam dan langit berubah menjadi lukisan yang indah dengan semburat jingga keemasan, dia baru terbangun.Sesudah bangun, rasa lelah di tubuhnya telah sirna. Wajahnya kembali berseri-seri dan dipenuhi semangat.Saat itu, Raka telah menyiapkan hidangan di ruang makan. Berbeda dari yang sebelumnya, kali ini meja penuh dengan beragam hidangan lezat yang tampak begitu menggoda.Di tengah meja, tampak seekor ayam goreng berwarna keemasan dengan kulit yang berkilau oleh minyak. Aromanya memenuhi seluruh ruangan. Sungguh menggugah selera.Loland tidak pernah sungkan-sungkan. Begitu melihat hidangan istimewa itu, dia segera duduk di kursinya, lalu meraih peralatan makan dan mulai makan dengan lahap. Dia sama sekali tak berniat menunggu Tiano yang tengah mencari informasi di luar.Segera, setengah ekor ayam goreng habis. Loland m

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2501

    "Siapa?" Loland langsung menggenggam erat pedang di tangannya. Tatapannya tajam seperti binatang buas yang terkejut, penuh kewaspadaan dan keganasan.Beberapa hari terakhir, dia seperti burung yang ketakutan, hampir tidak tidur sama sekali. Sarafnya tegang setiap saat, takut bahaya tiba-tiba datang.Kriiik! Pintu kamar perlahan terbuka. Seorang pria tua beruban memasuki ruangan dengan langkah tenang. Kedua tangannya membawa nampan berisi buah dan camilan.Namun, sebelum pria tua itu bisa melihat jelas keadaan di dalam ruangan, kilatan dingin melesat. Pedang Loland sudah menempel di lehernya.Brak! Pria tua itu gemetar ketakutan. Nampan di tangannya jatuh ke lantai, lalu buah serta camilan berserakan di mana-mana."Jenderal, tenanglah, dia orang kita." Tiano segera maju, menekan ujung pedang Loland dengan jarinya sambil tersenyum ramah. "Namanya Paman Raka. Dia bisu dan telah mengabdi kepada Kuil Dewa selama bertahun-tahun. Tugasnya menjaga jalur rahasia ini. Dia nggak pernah membuat ke

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2500

    "Masalahnya adalah meskipun kita sudah tahu niat Jenderal Loland, kita harus bagaimana mencegatnya?" tanya Huston lagi. Saat ini, Loland sudah menghilang tanpa jejak. Para prajurit mereka bahkan tidak berhasil melihat Loland sedikit pun, apalagi memburu Loland.Selain itu, wilayah Atlandia luas, mustahil untuk menutup semua jalur ke luar negeri sepenuhnya. Hanya untuk jangka pendek, hal ini masih memungkinkan. Namun, jika untuk jangka panjang, ini akan berdampak besar bagi perkembangan ekonomi Atlandia. Menghabiskan begitu banyak sumber daya hanya untuk menangkap seorang buronan, jelas bukan keputusan yang bijak.Luther menganalisis dengan cermat, "Sekarang Jenderal Loland sudah jadi buronan di seluruh kota, dia nggak mungkin bisa ke luar negeri lewat jalur resmi. Jadi, pilihan satu-satunya adalah menyelundup. Kalau dilihat dari peta jalur laut ini, Jenderal Loland harus melewati Negara Bohami untuk pergi dari Atlandia ke Negara Denta.""Kita bisa memanfaatkan informasi ini. Segera car

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2499

    "Dasar bajingan Tiano! Kamu benar-benar sudah mencelakai banyak orang," kata Wirya dengan penuh amarah sambil menggertakkan giginya.Pengkhianatan Tiano ini bukan hanya akan menyeret adik Wirya dalam masalah, tetapi dia juga. Bagaimanapun juga, Tiano bisa naik pangkat menjadi wakil komandan penjaga hanya dalam beberapa tahun, ini juga berkat bantuannya. Jika kejadian hari ini tersebar, reputasinya pasti akan hancur."Saudara-saudara, kita pergi menangkap para pengkhianat itu," kata Wirya sambil melambaikan tangannya dan memimpin Tim Penegak Hukum dengan semangat setelah menerima informasi tentang rute pelarian Tiano.Sebelumnya, Wirya sudah lalai karena gagal menangkap Loland, sekarang situasinya makin buruk karena adik iparnya berkhianat. Jika kali ini dia tidak menangkap kedua pemberontak itu, kariernya sebagai pemimpin Tim Penegak Hukum benar-benar akan berakhir.Setelah menyelidiki dengan intensif, Wirya berhasil menemukan rumah persembunyian Tiano dan kelompoknya. Namun, saat mere

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2498

    "Sialan! Aku masih belum puas membunuh," kata Loland sambil berdiri dengan tubuh yang berlumuran darah dan tatapannya juga terlihat liar serta gembira. Dia memang seorang yang suka bertarung, sehingga amarahnya pun makin memuncak karena dia harus bersembunyi dan melarikan diri selama dua hari ini. Oleh karena itu, dia ingin melampiaskan semuanya sekarang."Jenderal Loland, kita harus memikirkan keselamatanmu. Kalau nggak pergi sekarang, nanti sudah terlambat," kata Tiano sambil meraih lengan Loland.Saat itu, sudah mulai terlihat bayangan sekelompok orang yang berlari dengan cepat ke arah Loland dan yang lainnya dari ujung jalan di belakang mereka. Meskipun dia masih belum puas, dia juga segera menenangkan dirinya."Mundur!"Setelah memerintah, Loland dan Tiano segera menerobos pos pemeriksaan sambil membawa beberapa sisa pasukan untuk melarikan diri ke luar kota. Penjagaan di luar kota jauh lebih lemah dibandingkan dengan kota dalam karena wilayahnya sangat luas, sehingga mustahil bag

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2497

    "Tunggu sebentar!" teriak Tronto dengan tiba-tiba untuk menghentikan Tiano yang akan melewati pos pemeriksaan.Dalam sekejap, semua orang langsung menjadi cemas. Tangan Tiano pun secara refleks meraih gagang pedang di pinggangnya, sedangkan Loland mengepalkan tinjunya dan bersiap untuk bertindak."Kak Tronto, apa ada urusan lain lagi?" tanya Tiano sambil berbalik dan tersenyum."Apa mereka semua ini adalah prajuritmu?" tanya Tronto sambil mulai menatap satu per satu dari orang-orang itu."Tentu saja, aku sendiri yang mendidik mereka semua," jawab Tiano sambil tersenyum dan menganggukkan kepala."Tunjukkan semua tanda pengenal mereka, aku harus memeriksanya satu per satu," kata Tronto."Kak Tronto, apa ini perlu? Aku sedang terburu-buru menjalankan tugas," kata Tiano."Ini tugasku, aku harap kamu bisa bekerja sama," kata Tronto dengan tatapan yang tajam.Tiano menyipitkan matanya. "Kak Tronto, kita sudah saling mengenal bukan hanya sehari atau dua hari saja, masa kamu masih nggak percay

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2496

    Di bawah pimpinan pria berambut cepak, Loland yang telah menyamar berjalan dengan langkah mantap. Kini, statusnya adalah bagian dari Pasukan Pelindung Kota.Saat ini, malam sudah larut dan jalanan besar maupun gang-gang kecil sudah kosong. Tidak ada lagi pejalan kaki. Hanya ada regu-regu prajurit bersenjata lengkap yang sedang berpatroli di segala arah.Di setiap titik perlintasan dan jalur utama, pasukan bersenjata berat ditempatkan untuk berjaga. Bahkan regu patroli yang lewat pun harus menunjukkan tanda pengenal mereka.Loland berjalan di bagian paling belakang barisan, dengan topi yang ditarik rendah hingga hampir menutupi separuh wajahnya. Ditambah lagi dengan langit yang gelap, hampir mustahil bagi siapa pun untuk mengenali wajahnya, kecuali mereka berdiri sangat dekat."Huston benar-benar sangat teliti. Kalau bukan karena mata-mata dari Kuil Dewa yang membantu, aku mungkin nggak akan bisa keluar dari kota ini."Melihat banyaknya pos penjagaan terbuka dan tersembunyi di berbagai

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2495

    "Untuk menghindari risiko ... mereka semua harus mati," jelas pria berambut cepak itu dengan singkat, jelas, dan padat.Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi keempat anggota Pasukan Api Merah berubah drastis. Bahkan, Loland pun mengerutkan keningnya dan wajahnya tampak suram."Omong kosong apa yang kamu bicarakan? Mereka adalah pengawal pribadiku, saudara seperjuanganku yang telah bertarung bersamaku! Mana mungkin mereka berkhianat?""Yang paling sulit ditebak di dunia ini adalah hati manusia. Saudara bisa saling bertikai, keluarga pun bisa saling membunuh. Demi keselamatan Jenderal, kami nggak bisa mengambil risiko," sahut pria berambut cepak itu dengan tegas."Seorang prajurit boleh mati, tapi nggak boleh dihina! Kami telah mengikuti Jenderal selama bertahun-tahun dan melewati berbagai medan perang bersama. Kami lebih baik mati daripada berkhianat!""Benar! Jangan samakan kami dengan pengkhianat rendahan!""Huh! Orang sepertimu mana mungkin mengerti arti persaudaraan sejati?"Keemp

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status