Share

Bab 16

Author: Aku Mau Minum Air
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
"Kenapa kamu bawa orang sebanyak itu?" Mata Wandy berkedip-kedip ketakutan.

Sialan, padahal sudah sepakat duel satu lawan satu. Sekarang, dia malah membawa segerombolan pengawal. Sungguh tidak sportif!

Meskipun Wandy memaki-maki dalam hati, saat ini dia tidak punya pilihan selain menghadapi mereka dengan nekat. Bagaimanapun, dia tidak boleh dipermalukan di hadapan wanita idamannya.

"Kepung mereka semua!" perintah Aidan sambil mengayunkan tangannya. Selanjutnya, sekelompok pengawal langsung mengepung Wandy dan yang lainnya.

"Apa yang kalian lakukan? Kuperingatkan kalian jangan berbuat curang. Ayahku adalah Direktur Perusahaan Farmasi Yohan, Elwin Yohan!" Ketika melihat situasi yang tidak menguntungkan ini, Wandy segera menyebutkan identitasnya.

Dia berencana menggunakan reputasi ayahnya untuk menakut-nakuti orang-orang ini.

"Cih! Apa hebatnya Elwin?" salah satu pengawalnya berkata, "Kamu tahu siapa yang berada di sebelahku ini? Dia adalah putra Tuan Adi! Tuan Muda dari Grup Prosper."

Ucapan ini sontak membuat orang-orang di sekitarnya gempar.

"Tuan Adi? Maksudnya Adi Devano, Bos di dunia mafia Kota Easton?"

"Siapa lagi selain Tuan Adi yang itu?"

"Malang sekali orang itu, malah menyinggung anak Tuan Adi. Sepertinya, dia akan berakhir tragis hari ini!" bisik para penonton di sekitar mereka dengan ketakutan.

"Kalian ... kalian adalah orang-orang Tuan Adi?"

Setelah tertegun sejenak, Wandy langsung panik.

Adi Devano adalah seorang tokoh terkenal yang sangat berpengaruh di Kota Easton. Kekuasaannya hanya berada di bawah Tiga Bos Besar.

Dia sangat beringas dan kejam. Selain itu, dia juga memiliki ratusan pengikut yang sering terlibat dalam kasus penipuan dan pemerasan.

Mendengar namanya, semua orang pasti akan merasa ketakutan. Siapa pun yang menyinggung Tuan Adi, pasti tidak akan berakhir dengan baik. Hari ini Wandy benar-benar sedang sial!

"Gimana? Bukannya tadi kamu sangat sombong? Sekarang sudah bisa takut, ya?" ujar Aidan sambil mendekatinya dengan raut wajah sadis.

"Kak, cuma salah paham, kok. Semua ini hanya salah paham." Wandy memaksakan senyuman dengan wajah memelas.

"Salah paham? Persetan dengan salah paham!" bentak Aidan dengan murka. Dia mengangkat tangan dan menampar wajah Wandy dengan keras.

Plak! Plak!

Begitu suara tamparan yang keras itu terdengar, terlihat bekas telapak tangan yang jelas di wajah Wandy.

Wandy tidak berani marah, dia hanya bisa memaksakan senyuman sambil berkata, "Kak, ayahku berhubungan baik dengan Tuan Adi. Beri aku sedikit kelonggaran, anggap saja masalah ini selesai begitu saja. Besok aku akan mengadakan jamuan untuk menebus kesalahanku padamu."

"Kelonggaran? Memangnya siapa kamu berhak meminta kelonggaran dariku?" Aidan mengacungkan jarinya dan menekan dahi Wandy dengan keras. Setiap kali dia menekan dahi Wandy, pria itu langsung mundur satu langkah.

Pada saat ini, sikap Wandy langsung berubah menjadi pengecut. Dia sama sekali tidak berani berkata apa-apa.

"Hei! Dasar preman, apa hebatnya kalian beramai-ramai menindas satu orang?" Pada saat ini, Julie yang berada di belakang mereka tidak bisa lagi menahan diri.

"Kenapa? Sepertinya kamu nggak terima?" Aidan mendorong Wandy dengan kasar, lalu tersenyum nakal mendekati dua wanita itu.

"Kuperingatkan ya, ini adalah wilayah Keluarga Caonata. Sebaiknya kamu jangan bertindak sembarangan di sini!" ancam Julie dengan nada tegas.

"Keluarga Caonata? Memangnya kenapa? Kamu pikir aku takut?" Aidan tertawa sinis dan melanjutkan, "Selain itu, kalian duluan yang memulai perkelahian. Aku hanya membela diri, apa yang bisa dilakukan Keluarga Caonata terhadapku?"

"Kamu ... kamu nggak usah banyak omong kosong!" Julie mulai panik.

"Huh! Sepertinya, kamu belum paham situasinya? Kalau begitu, biar orang-orangku yang akan memberi pelajaran kepadamu!" Aidan memberi isyarat dengan tangannya, lalu muncul dua pengawal yang tampak bengis.

"Hentikan!" Tiba-tiba, Ariana maju dan berkata dengan nada dingin, "Masalah ini nggak ada hubungannya dengan dia. Lepaskan dia!"

"Kalau nggak ada hubungan dengannya, berarti ada hubungannya denganmu, dong?" Aidan tersenyum dengan ekspresi jahat dan berkata, "Nggak masalah kalau mau lepaskan dia. Tapi, kamu harus melayaniku dengan baik malam ini. Kalau aku merasa nyaman, semuanya jadi mudah dibicarakan."

"Nggak tahu malu!" Ariana kembali melayangkan sebuah tamparan.

Namun, kali ini tangannya ditahan oleh Aidan. "Jalang sialan! Kamu masih berani memukulku? Ikat dia!"

"Baik!" ujar beberapa pengawal sambil melangkah maju untuk menahan Ariana.

"Berengsek! Lepaskan Bu Ariana!" Ketika Julie baru hendak maju untuk melindunginya, dia ditendang oleh Aidan hingga tersungkur di tanah.

"Tuan Wandy ... tolong selamatkan Bu Ariana!"

"Tuan Wandy, kumohon selamatkan Bu Ariana!" Julie berusaha bangkit, tetapi dia merasa kesakitan dan hanya bisa meminta tolong kepada Wandy.

"Aidan, mari kita bicarakan masalah ini dengan baik. Kenapa kamu harus perhitungan dengan dua wanita ini?" bujuk Wandy.

"Dasar bajingan! Urusanku denganmu saja masih belum selesai, kamu malah berani sok jadi pahlawan?" maki Aidan dengan kesal.

"Bukan begitu, maksudku ... kita bicarakan baik-baik saja, tidak perlu bersikap kasar," ujar Wandy berusaha tersenyum.

"Persetan!" Aidan menampar Wandy hingga terjatuh ke tanah. "Kalau berani bicara lagi, akan kubunuh kamu!"

Wandy langsung menciut dan tidak berani bersuara lagi. Wanita idamannya memang penting, tetapi nyawanya lebih penting. Dia tidak perlu menyinggung Tuan Adi yang terkenal dengan kekejamannya itu demi seorang wanita.

"Huh! Kukira kamu pemberani, ternyata cuma seorang pengecut!" Aidan kembali mengejeknya, "Aku benar-benar nggak mengerti kenapa wanita secantik itu bisa tertarik pada seorang pengecut sepertimu!"

Wandy hanya mengedipkan mata, berpura-pura tidak mendengarnya.

"Jangan lama-lama, cepat bawa wanita ini pergi. Malam ini, aku mau bersenang-senang sampai puas!" Aidan mengayunkan tangannya dan bersiap-siap untuk pergi bersama Ariana yang sedang terikat.

"Tuan Wandy, cepat selamatkan Bu Ariana!" teriak Julie.

Namun, Wandy tidak memberikan reaksi apa pun. Dia hanya menundukkan kepala dan terdiam. Sikap pengecutnya ini membuat semua orang menggelengkan kepala.

Semua orang mengira Wandy akan berani menyelamatkan Ariana. Namun, tampaknya pria itu tidak punya keberanian seperti itu.

Ketika semua orang berpikir bahwa Ariana akan dilecehkan malam itu, tiba-tiba muncul sebuah sosok di hadapan Aidan dan berkata, "Kamu tidak boleh menyentuh wanita ini."

"Kenapa? Kamu juga mau sok jadi pahlawan? Memangnya kamu mampu?" ujar Aidan sambil tertawa sinis.

"Selagi masalah ini belum menjadi makin besar, sebaiknya kamu lepaskan dia," lanjut pria itu.

"Hehe ... kenapa kalau aku nggak mau melepaskannya?" balas Aidan.

"Kalau kamu tidak mau melepaskannya, kamu akan mati!"
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Untung
terkunci gk bisa liat kelanjutannya
goodnovel comment avatar
Nurdin Wahyudin
bgmana cara buka kunci
goodnovel comment avatar
amymende
ngapain juga bela si arianna bego
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 17

    "Kalau tidak mau lepaskan dia, berarti kamu harus mati!" ujar Luther dengan ekspresi dingin. Namun, tatapan matanya tampak sangat sangar dan menakutkan."Mati?" Begitu mendengar perkataan itu, Aidan langsung tertawa terbahak-bahak.Bahkan, sekelompok pengawal di belakangnya juga ikut tergelak. Mereka menatap Luther seolah-olah sedang melihat orang bodoh."Kamu! Apa kamu tahu siapa aku? Berani-beraninya kamu bicara seperti itu padaku?" ujar Aidan mengejeknya."Aku tidak peduli dan tidak tertarik. Akan kuberi waktu 3 detik, lepaskan dia sekarang juga atau tanggung sendiri akibatnya," ucap Luther dengan nada datar.Perkataan ini memicu kehebohan di sekitarnya. Semua orang sontak terkejut, termasuk Ariana dan yang lainnya. Tidak ada yang mengira bahwa Luther akan maju di saat-saat seperti ini.Dibandingkan dengan Wandy yang terdiam, keberanian Luther benar-benar patut diacungi jempol. Namun, ancamannya itu tidak berguna."Dasar nggak tahu diri! Lihat saja bagaimana kamu akan dihabisi merek

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 18

    "Kenapa masih berdiri di sini? Segera minta maaf dan bersujud kepada Tuan Aidan!" Melihat Luther kalah, Wandy justru merasa senang.Sebelumnya, Luther membuatnya sangat cemburu dengan aksinya. Sekarang, saatnya Luther menanggung akibatnya. Apakah dia akan bersujud? Jika bersujud, Luther akan kehilangan harga diri di depan orang lain. Jika tidak bersujud, Luther akan mati konyol jika Aidan membuat perhitungan dengannya."Hei, jangan salahkan aku tidak memberimu kesempatan. Kalau hari ini kamu bersujud dan minta maaf, aku akan membiarkanmu tetap hidup. Kalau nggak, jangan salahkan aku bertindak kejam!" Aidan menunjuk dada Luther dengan jarinya, seolah-olah dia telah yakin bisa mengalahkan Luther.Apa gunanya pandai berkelahi kalau tidak punya kekuasaan? Kalau hanya seorang petarung, sama sekali tidak ada apa-apanya."Apa kamu tahu kamu ini sedang bermain api?" Luther melihat jari-jari Aidan yang menunjuknya."Bermain api?" Aidan tertawa sinis dan berkata, "Aku tidak hanya bermain api, te

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 19

    Di dalam ruangan itu, situasinya sudah menjadi kacau balau karena tindakan Luther. Beberapa orang yang pengecut dan takut terlibat telah pergi terlebih dulu karena khawatir akan terkena dampaknya. Sementara itu, Aidan yang terluka parah dan tak sadarkan diri segera dibawa oleh pengawal ke rumah sakit."Kita dalam masalah besar sekarang," kata Ariana dengan wajah cemas. Ayah Aidan yang bernama Adi itu terkenal kejam dan tak kenal belas kasihan. Putranya telah diperlakukan seperti ini, sudah pasti dia tidak akan tinggal diam. Luther mungkin tidak akan bisa selamat!"Julie, segera hubungi orang. Coba cari tahu, apakah ada yang bisa meredakan situasi ini," kata Ariana tiba-tiba."Bu Ariana, dia yang memukul orang, apa urusannya dengan kita? Kenapa kita harus repot-repot untuknya?" tanya Julie dengan sedikit kebingungan."Tadi dia yang menyelamatkanku, apa kamu menyuruhku untuk melihatnya mati tanpa berbuat apa-apa?" kata Ariana dengan ekspresi dingin."Aku tidak bermaksud begitu. Hanya saj

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 20

    Keesokan paginya, di ruang privat Gedung Phoenix."Tuan Luther, terima kasih atas perlindunganmu. Ini adalah Rumput Hati Naga yang kamu minta, silakan diperiksa."Bianca menempatkan sebuah kotak kayu yang cantik di atas meja dan sedikit mendorongnya ke depan."Hm?" Luther membukanya dan melihat isinya. Di dalam kotak kayu tersebut, terdapat sebuah tanaman obat berwarna merah seperti darah. Bentuk tanaman tersebut berliku-liku, mirip seperti seekor naga dan terlihat sangat unik.Luther mengendusnya perlahan, tercium aroma khas dari tanaman tersebut."Ini memang Rumput Hati Naga! Terima kasih banyak, Nona Bianca!" Luther tersenyum senang.Selama bertahun-tahun, dia selalu mencari berbagai macam obat langka yang berharga. Sekarang, dia akhirnya menemukan satu tanaman lagi. Kini, hanya tinggal lima tanaman lagi. Jika dia bisa menemukan yang terakhir, nyawa orang itu bisa terselamatkan!"Tidak perlu berterima kasih, kamu pantas mendapatkan imbalan ini. Sebenarnya, aku yang seharusnya berter

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 21

    Siang hari di kantor Presdir Grup Pesona.Ariana melihat-lihat dokumennya dengan tidak fokus. Benaknya terus memikirkan masalah Luther. Dia merasa khawatir, jika Luther sampai ditangkap oleh Tuan Adi, bukankah nasibnya akan berakhir tragis?"Julie!" Setelah merenung dalam pikiran yang kacau beberapa saat, Ariana akhirnya tidak bisa menahannya lagi."Bu Ariana, ada instruksi apa?" tanya Julie setelah memasuki ruangan."Bantu aku menyiapkan sebuah hadiah besar, aku ingin pergi ke Grup Prosper," ujar Ariana."Grup Prosper? Bukankah itu wilayah Tuan Adi?" tanya Julie dengan kaget."Benar, aku ingin berdiskusi dengan Tuan Adi." Ariana mengangguk."Untuk apa? Apakah ini karena masalah Luther?" Julie menjadi cemas dan berkata, "Bu Ariana, jangan bertindak gegabah! Tuan Adi sedang marah besar. Kalau Anda pergi sekarang, apa bedanya dengan bunuh diri?""Bagaimanapun, aku harus mencobanya!" seru Ariana dengan tegas."Tunggu! Bukankah kita masih ada bantuan dari Tuan Wandy? Dia pernah bilang mau

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 22

    Di dalam Klinik Damai, Luther sedang minum anggur bersama pria tua bermata satu.Pada saat ini, tiba-tiba ponselnya berdering. Begitu teleponnya diangkat, terdengar suara Julie yang berteriak, "Halo, Luther! Bu Ariana sedang dalam bahaya, cepat datang ke sini untuk menyelamatkannya!""Bahaya? Ada apa sebenarnya?" tanya Luther sambil mengernyit."Semua ini gara-gara kamu! Bu Ariana mengkhawatirkan keselamatanmu. Jadi, dia langsung mengunjungi Tuan Adi untuk bernegosiasi dan sampai sekarang masih belum keluar juga. Kemungkinan besar dia dalam bahaya!" ujar Julie dengan napas tergesa-gesa."Sembarangan! Sudah kubilang ini urusanku, untuk apa dia ikut campur?" teriak Luther dengan wajah murung.Julie memarahinya dengan kesal, "Luther, kamu masih punya hati nurani nggak? Bu Ariana ke sana juga demi menyelamatkanmu!""Di mana dia sekarang?" tanya Luther."Di Grup Prosper.""Aku segera ke sana!" Tanpa berbasa-basi, Luther langsung menutup telepon dan bergegas ke tempat tujuan.....Di sisi la

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 23

    "Sialan, kenapa masih bengong saja? Cepat lepaskan dia!" bentak Eril dengan marah.Sudut mata Adi berkedut, ekspresinya juga menjadi sangat murung.Jika Eril membicarakannya dengan baik, mungkin Adi masih bisa menghargainya. Masalahnya adalah, begitu tiba, Eril langsung membentak-bentak dirinya dan bahkan menamparnya. Jika dia melepaskan Luther dan Ariana sekarang, bagaimana Adi bisa mempertahankan reputasinya di masa depan?"Pak Eril, orang ini melukai putraku dan menerobos ke wilayahku. Kalau aku membebaskannya hari ini, bagaimana reputasiku nantinya?" ucap Adi dengan suara berat."Putramu memang pantas dipukul!" Eril mendengus dan berkata, "Kalau kamu nggak membebaskannya hari ini, aku akan menghancurkan Grup Prosper tanpa menyisakan siapa pun!""Pak Eril, aku nggak bisa melawan pengusaha besar sepertimu. Tapi, jangan lupa, aku juga punya orang di belakangku!" ancam Adi dengan tegas."Maksudmu Darwin?" Eril tersenyum sinis. "Terus terang saja, meskipun Darwin ada di sini hari ini, d

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 24

    "Aku tahu, pasti karena bantuan dari Tuan Wandy!" Seolah-olah teringat dengan sesuatu, Julie tiba-tiba berceletuk, "Sebelumnya, aku menelepon polisi, lalu menghubungi Tuan Wandy juga. Pasti dia yang menyuruh Pak Eril datang!""Wandy?" gumam Ariana dengan ragu-ragu sambil mengangkat alisnya."Benar, orang yang bisa membantu kita dan sanggup meminta bantuan dari Pak Eril, hanya Tuan Wandy seorang!" ujar Julie yang sok membuat kesimpulan."Kalau kamu bilang begitu, sepertinya masuk akal juga." Ariana juga menyetujui kesimpulannya.Ketika kedua orang itu sedang asyik berbincang, tiba-tiba muncul sebuah mobil Ferrari berwarna merah yang berhenti di tepi jalan.Begitu pintu mobil terbuka, muncul Wandy yang berpakaian warna cerah."Ariana, kamu baik-baik saja? Aku buru-buru datang begitu menerima teleponnya!" tanya Wandy dengan penuh perhatian."Tuan Wandy, untung saja ada bantuanmu. Kalau tidak, Bu Ariana pasti sudah berada dalam bahaya," ujar Julie buru-buru berterima kasih."Bantuan?" Wand

Latest chapter

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2374

    Di saat itu, bukan hanya penonton di bawah panggung yang terkejut, bahkan Adam yang berada di atas panggung juga terpana oleh Teknik Bayangan yang tiba-tiba ditunjukkan oleh Ozias. Sejak kapan Aula Yama menguasai teknik sehebat ini?Yang lebih mengejutkan lagi, Teknik Bayangan yang dilakukan Ozias ini sama sekali tidak kalah dari Ravin. Bahkan dengan penglihatannya yang tajam, Adam pun tidak bisa langsung membedakan mana yang asli dan palsu.Dari sini, bisa dilihat bahwa Teknik Bayangan Ravin sudah sangat matang. Tak heran jika Ozias bisa mengalahkan Ravin. Ternyata dia juga menguasai Teknik Bayangan. Memang, dengan memahami teknik musuhnya, dia bisa menemukan celah dan memanfaatkannya untuk mengalahkan lawan.Meski terkejut, Adam sama sekali tidak gentar. Menurutnya, Teknik Bayangan itu memang sedikit merepotkan, tetapi hanya memerlukan sedikit lebih banyak usaha saja."Cukup hebat, tapi efeknya nggak besar. Karena kamu tetap akan kalah," ucap Adam dengan nada dingin."Menang atau kal

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2373

    Di atas panggung, Adam dan Ozias saling menatap dari kejauhan. Keduanya adalah genius langka. Namun dari segi popularitas dan reputasi, Adam memang lebih unggul.Meski begitu, dukungan yang diterima Ozias jelas lebih banyak, terutama dari penggemar perempuan. Alasannya sederhana, Ozias memang memiliki wajah yang lebih tampan.Begitu Ozias tampil, sorak-sorai langsung menggema dari bawah panggung. Mayoritas adalah suara perempuan muda yang tak henti-hentinya menyemangati, bahkan ada yang membentuk tim pemandu sorak untuk menyemangatinya dengan penuh antusias. Mereka tampak seperti para penggemar yang bertemu idolanya.Namun, bukan hanya para perempuan yang terpikat. Tampaknya, ketampanan Ozias juga menarik perhatian dari kalangan pria tertentu. Beberapa pria bahkan memberanikan diri menyatakan cinta secara terbuka, meski disertai tatapan aneh dari penonton lain."Ozias! Aku cinta kamu!""Ozias! Aku mau dihamili olehmu!""Ozias! Kamu tahu beda dirimu dan bintang? Bintang ada di langit, t

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2372

    "Yang penting punya keyakinan saja. Hari ini biarkan orang-orang itu melihat betapa hebatnya Organisasi Mondial," kata Greta dengan sangat bersemangat."Benar. Selama bisa mengalahkan Hasta, Kak Adam pasti akan menjadi orang terkuat di dunia," kata Roselia dengan semangat.Meningkatnya kekuatan Adam sangat memotivasi semangat para anggota Organisasi Mondial karena mereka semua tahu kemenangan dan kekalahan hari ini akan menentukan masa depan seluruh sekte. Jika Adam bisa meraih juara, Organisasi Mondial akan mencapai puncak kejayaan. Namun, jika mereka kalah dari Sekte Pedang dan Sekte Sihir, itu akan menjadi pukulan besar bagi mereka."Orang terkuat di dunia?" gumam Adam dengan pelan dan mata yang bersinar. Dia sudah lama menginginkan gelar ini. Jika hari ini dia bisa mengalahkan Hasta, dia akan menjadi orang terkuat di dunia di kalangan generasi muda. Hal ini sudah pasti. Saat memikirkan hal itu, dia langsung merasa sangat bersemangat dan tanpa sadar menatap ke arah Hasta dari Sekte

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2371

    Kandidat yang berhasil masuk delapan besar adalah genius yang sangat langka, sehingga popularitas mereka sangat besar. Hanya dengan muncul sebentar saja, mereka sudah menarik perhatian banyak orang. Terutama Hasta, Adam, dan Charlotte yang merupakan pilihan untuk menjadi juara dan sangat digemari banyak orang.Selain pertandingan, hari ini ada yang diam-diam membuka taruhan juga. Bagi kebanyakan penjudi, siapa yang menjadi juara akan menentukan apakah mereka akan mendapatkan keuntungan besar atau kehilangan segalanya.Saat Luther dan Misandari tiba di lokasi, hampir semua tempat duduk di tribune sudah terisi. Banyak penonton yang langsung berdiri dan bertepuk tangan sebagai tanda penghormatan saat melihat Luther.Meskipun nama dan kekuatan Luther tidak sepopuler para kandidat yang menduduki peringkat atas di Peringkat Genius, penampilannya semalam tidak kalah hebat. Dia berhasil mengalahkan dua orang asing dan membawa kehormatan bagi para ahli Negara Drago, reputasinya ini membuat nama

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2370

    "Kamu sudah banyak membantuku, mana mungkin aku akan melupakanmu."Misandari tersenyum, lalu kembali bertanya, "Oh ya. Kuil Dewa sudah begitu berusaha merekrutmu, mereka pasti menginginkan sesuatu darimu, 'kan? Mereka mungkin melakukan sesuatu yang merugikan."Luther menganggukkan kepala dan berkata dengan jujur, "Tebakanmu memang benar. Mereka merekrutku bukan hanya karena tertarik dengan kemampuanku, tapi mereka juga ingin aku membantu rencana mereka menyusup ke Gunung Narima.""Ternyata mereka memang punya niat jahat."Misandari menyipitkan mata, lalu bertanya lagi, "Apa Kuil Dewa memberitahumu detail rencana mereka?"Luther menggelengkan kepala. "Nggak. Orang yang bernama Tico itu bilang nggak ada yang tahu detail rencananya, selain Raja Dewa. Bahkan dia sendiri pun nggak tahu, hanya mengikuti perintah saja.""Memang begini cara kerja Kuil Dewa," kata Misandari sambil menganggukkan kepala dan terlihat tidak terkejut.Setiap kali ada rencana besar, Kuil Dewa akan sangat berhati-hati

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2369

    Luther mengamati kotak itu dengan saksama. Setelah memastikan tidak ada tanda khusus di kotak itu, dia baru bertanya pada Misandari, "Kenapa kamu bisa menebaknya? Apa kamu bisa melihat isi di dalam kotak ini?""Tentu saja hanya menebak. Aku nggak lihat tembus pandang, mana mungkin bisa lihat isinya," kata Misandari sambil mengalihkan pandangannya."Hebat, aku salut!" kata Luther sambil mengacungkan jempolnya. Hanya dengan menebak saja, Misandari sudah bisa mengetahui inti dari situasinya. Dia takjub dengan kecerdasan Misandari."Jadi, isi kotak ini benar-benar obat penguat?" tanya Misandari sambil mengernyitkan alis. Dia hanya sembarangan menebak saja, dia tidak menyangka tebakannya benar."Nih, kamu lihat saja sendiri," kata Luther yang tidak menjelaskan, melainkan langsung membuka kotaknya dan memperlihatkan obat yang berwarna merah dan biru dengan jelas."Eh? Ternyata obat level S dari Kuil Dewa, mereka benar-benar menganggapmu sangat berharga," kata Misandari dengan terkejut setela

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2368

    Luther merasa ragu sejenak saat melihat racun di atas meja, tetapi pada akhirnya dia menganggukkan kepala. "Tuan Tico sudah begitu menghargaiku, aku tentu saja harus menunjukkan ketulusanku juga."Setelah mengatakan itu, Luther mengambil racun di meja, membuka tutupnya, dan langsung meminumnya sampai habis tak tersisa. Setelah habis, dia bahkan membalikkan botolnya agar Tico bisa melihat dengan jelas racunnya benar-benar sudah habis. Tubuhnya kebal dengan racun, racun sekecil ini tentu saja bukan masalah baginya."Hahaha .... Kamu memang berani!" kata Tico sambil tertawa terbahak-bahak setelah melihat adegan itu. Setelah meminum racun itu berarti Luther tulus untuk bergabung dengan Kuil Dewa dan mendapatkan kepercayaannya.Bagi Kuil Dewa, kata-kata tanpa bukti tidak berarti apa-apa. Mereka memang sangat menghargai bakat, tetapi kesetiaan lebih penting bagi mereka. Hanya orang yang setia yang akan mendapat pelatihan khusus dari mereka.Untuk membuktikan kesetiaan seseorang, cara terbaik

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2367

    Tico tersenyum dan berkata, "Luther, aku bisa mengerti kekhawatiranmu. Tapi, selama kamu setia dan nggak mengkhianati Kuil Dewa, aku janji nggak akan ada bahaya apa pun. Kuil Dewa sangat menghargai genius sepertimu. Meminum racun ini hanya tindakan pencegahan agar rahasia nggak bocor saja. Aku yakin kamu juga mengerti logika ini."Orang yang tidak meminum racun tidak akan bisa dikendalikan dan tentu saja tidak bisa dipercayai juga. Jika orang itu hanya untuk menjalankan tugas biasa, mungkin masih tidak masalah. Namun, untuk mendapatkan posisi yang lebih penting, kesetiaan adalah prioritas utama."Tuan Tico, aku mengerti apa yang kamu katakan dan aku juga cukup tertarik dengan Kuil Dewa. Tapi, kita baru kenal, saat ini aku masih belum bisa memercayai Kuil Dewa dengan tanpa syarat," kata Luther sambil kembali menggelengkan kepalanya. Belum memberikan keuntungan apa pun, Kuil Dewa ini sudah menuntut banyak darinya. Apa mereka pikir dia ini orang bodoh?"Luther, kepercayaan itu bisa dibang

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2366

    Tico menatap Luther dengan tajam dan berkata sambil tersenyum, "Luther, aku juga nggak menyangka kamu begitu pandai menyembunyikan kemampuanmu, bahkan sampai bisa mengalahkan ahli dari Kuil Dewa. Benar-benar mengejutkan.""Sebenarnya ini juga bukan salahmu, salah kedua orang itu yang lemah saja. Kekuatan mereka yang kurang, jadi bisa berakhir seperti ini juga wajar. Malam ini aku datang juga bukan untuk membalas dendam.""Syukurlah."Luther menghela napas lega dan akhirnya tersenyum. "Kalau Tuan Tico datang bukan untuk menyalahkanku, jadi apa ada yang ingin disampaikan?""Sejujurnya, penampilanmu sudah menarik perhatian Raja Dewa. Dia berharap kamu bisa bergabung dengan Kuil Dewa secara resmi dan membantu kami menyelesaikan misi besar," kata Tico sambil tersenyum untuk merekrut Luther.Luther tertegun sejenak, lalu berkata dengan ragu, "Bergabung dengan Kuil Dewa? Tuan Tico, apa aku layak? Aku ini hanya orang biasa dari pedesaan, apa aku layak bergabung dengan Kuil Dewa?"Tico menyesap

DMCA.com Protection Status