Share

Bab 500

Author: Aku Mau Minum Air
"Hah?" Bawahan Ronald bengong seketika. Dia memegang pipinya dengan bingung. Orang lain yang berada di sana juga saling memandang dengan tatapan kaget. Tidak ada yang menyangka bahwa reaksi Ronald akan sebesar itu.

Baru sedetik yang lalu dia berkata ingin membunuh orang, kini malah ekspresinya berubah drastis seakan-akan baru bertemu hantu. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Hah apanya? Cepat ambil uangnya!" Melihat bawahannya itu tidak bereaksi, Ronald langsung panik dan kembali menendangnya.

"Oh ... oke ...." Bawahan Ronald tidak berani ragu-ragu, dia langsung buru-buru berlari kembali ke kantor. Meskipun tidak tahu apa yang sedang terjadi, jelas sekali saat ini Ronald sedang ketakutan.

Selagi bawahannya itu sedang mengambil uang, Ronald berlari menghampiri Luther sambil berkata dengan tersenyum, " Tuan Luther, sejak kapan Anda di sini? Kenapa tidak beri tahu kami dulu biar kami jemput?"

"Tuan Luther?" Melihat tampang Ronald yang ketakutan, Ariana dan Roselyn sontak tercengang. Mereka sal
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 501

    "Selamat jalan, Tuan Luther!" seru Ronald sambil membungkukkan badannya di belakang ketiga orang tersebut."Selamat jalan, Tuan Luther!" Para bawahan di belakang Ronald juga ikut menyahut.Pada saat ini, Herbert yang berada di lantai atas langsung berlari turun karena merasa ada yang tidak beres. "Pak Ronald! Ada apa ini? Kenapa kamu malah memberikan uangnya kepada wanita itu?" tanya Herbert.Bukankah sebelumnya Ronald mengatakan akan memberi pelajaran kepada Ariana? Kenapa dia malah memberikan uangnya begitu saja begitu bertemu dengan wanita itu? Sejak kapan Faksi Draco jadi selemah ini?"Kau masih berani tanya?" Ronald berbalik dan memelototi Herbert dengan galak sambil berkata, "Apa kamu tahu siapa orang yang bersama wanita itu tadi?""Bukankah dia hanya seorang pengawal kecil? Apa yang perlu ditakutkan?" tanya Herbert sambil mengernyit."Pengawal?" Ronald tertegun, lalu menampar wajah Herbert dengan keras sambil memaki, "Berengsek! Buka matamu lebar-lebar! Orang itu ketua baru dari

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 502

    "Heh! Apanya yang terancam? Jangan bicara sembarangan!" bentak Roselyn dengan mata membelalak dan ekspresi kesal. Sanggahan Luther ini membuat Roselyn merasa sebal."Kalau dugaanku nggak salah, hari ini sepertinya Malcolm akan dipecat," kata Luther dengan tenang."Omong kosong!" Mendengar ucapannya, Roselyn makin jengkel dan berkata, "Kak Malcolm adalah orang yang hebat, mana mungkin dia dipecat?""Terserah kamu mau percaya atau tidak. Intinya, Malcolm tidak bisa membantu dalam hal ini," timpal Luther sambil mengangkat bahunya."Huh! Kalau Kak Malcolm nggak bisa bantu, memangnya kamu bisa? Jangan bercanda!" maki Roselyn dengan ketus. Dari mana nyali Luther membual seperti ini di hadapannya?"Maaf saja, aku memang bisa melakukan hal yang nggak bisa dilakukan Malcolm," ujar Luther sambil tersenyum tipis."Hei! Kamu ini ngelunjak ya?" Mendengar ucapannya, emosi Roselyn langsung membeludak. "Luther, tadinya aku mau menghormatimu sedikit. Tapi karena kamu sesombong ini, jangan salahkan aku

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 503

    "Tunggu!" Melihat pria paruh baya itu hendak pergi, Roselyn buru-buru menghampirinya. "Pak Okto, mungkin kamu nggak mengenalku. Tapi, kamu pasti kenal dengan Malcolm.""Malcolm?" Pria paruh baya itu mengangkat alisnya sambil bertanya, "Apa hubungan kalian dengannya?""Malcolm adalah pacarku!" Roselyn tersenyum dengan bangga. "Pak Okto, aku yakin dia sudah memberitahumu sebelumnya. Sekarang, kita seharusnya sudah bisa masuk ke kantormu, 'kan?""Nggak bisa." Pria paruh baya itu memasang ekspresi dingin dan berkata, "Sesuai ucapanku sebelumnya, harus buat janji dulu untuk bertemu denganku.""Hm?" Roselyn tertegun sejenak, lalu berkata dengan panik, "Pak Okto, apa kamu tidak mendengar jelas ucapanku tadi? Aku ini pacar Malcolm. Kedatanganku kali ini adalah untuk membahas bisnis denganmu.""Memangnya kenapa?" Okto mencibir, lalu melanjutkan, "Jangankan kamu, Malcolm yang datang sendiri pun tetap harus buat janji terlebih dulu!""Kamu ...." Roselyn kesal bukan main. Dia tidak menyangka bahwa

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 504

    "Ke ... kenapa bisa begitu? Mustahil!" Malcolm membelalakkan mata dengan tak percaya. Meskipun tidak punya prestasi apa pun, selama ini Malcolm tidak pernah membuat kesalahan. Ditambah lagi dengan pendukungnya yang selalu melindunginya, kehidupan Malcolm di perusahaan ini sangat tenang dan berkuasa.Dengan koneksinya saat ini, bahkan jika perusahaan harus melakukan PHK pun, Malcolm tidak mungkin dipecat. Apa yang telah terjadi sebenarnya?"Kak Malcolm, kamu dipecat?" Melihat ekspresi Malcolm yang berubah drastis, Roselyn juga ikut tercengang. Bukankah Malcolm mengatakan dia bisa menangani transaksi ini dengan mudah? Sekarang bukan hanya transaksinya yang gagal, bahkan Malcolm juga sudah dipecat?"Kelihatannya ada masalah." Ariana merenung sambil mengernyit. Awalnya dia mengira Malcolm akan bisa membantunya. Kini tampaknya cara ini tidak akan bisa berhasil."Okto! Katakan sejujurnya, apakah ini ulahmu?!" bentak Malcolm dengan tatapan tajam."Aku nggak ada dendam apa pun denganmu, untuk

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 505

    Menyenangkan sekali rasanya bisa membanggakan diri di depan begitu banyak orang.Ding!Pada saat ini, muncul sebuah pesan pada layar ponsel Okto. Begitu melihat isi pesan tersebut, dia tampak kaget. Setelah memastikan beberapa kali, wajahnya terhias senyuman semringah."Apa yang kamu tertawakan?" tanya Malcolm dengan wajah kesal."Malcolm, mimpi indahmu sepertinya akan hancur. Aku baru dapat pesan dari manajemen, katanya pamanmu juga sudah dipecat. Sekarang kalian berdua senasib," kata Okto dengan tenang."Omong kosong!" Malcolm memelototinya dan berkata, "Pamanku itu Presdir. Siapa yang punya kuasa untuk memecatnya?""Tentu saja Pak Fernando," jawab Okto dengan lantang.Malcolm sama sekali tidak percaya. "Pamanku adalah tangan kanan Pak Fernando, mana mungkin dia dipecat begitu saja tiba-tiba? Jangan bicara omong kosong!""Terserah kamu mau percaya apa nggak," jawab Okto. Dia malas berdebat dengan orang seperti ini. Meski tidak tahu apa yang terjadi, jelas sekali Malcolm dan pendukung

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 506

    "Kenapa bisa begitu?" Malcolm terduduk di lantai dengan putus asa. Bahkan mimpi pun dia tidak akan menyangka bahwa orang yang dimakinya kemarin itu benar-benar Pak Fernando. Kini, dia bukan hanya dipecat, Malcolm bahkan menyeret pamannya dalam masalah. Kedua orang ini kini berada di titik terendah."Bajingan! Kenapa masih bengong di sini? Ikut aku pergi meminta maaf pada Pak Fernando!" Pria botak itu langsung menarik rambut Malcolm. Lalu, dia menyeret Malcolm dengan kasar keluar dari ruangan itu. Malcolm yang diseret itu pun tidak berani melawan sama sekali."Hah?" Melihat adegan ini, Roselyn terdiam seribu bahasa. Dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa Malcolm yang tadinya masih begitu sombong, kini berakhir begitu mengenaskan."Orang sombong pasti akan kena karmanya sendiri, rasakan!" Okto mendengus sekilas, lalu berbalik dan masuk ke ruangannya."Sepertinya Kak Malcolm-mu itu sudah cukup banyak masalah," celetuk Luther."Semua ini gara-gara mulut busukmu itu! Kalau bukan karena kam

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 507

    Begitu ucapan itu dilontarkan, ruangan pintu manajer tiba-tiba terbuka. Selanjutnya, Okto tiba-tiba keluar dengan tergesa-gesa. Saking paniknya, dia bahkan hampir saja terjatuh."Maaf, siapa yang namanya Tuan Luther?" tanya Okto sambil melihat ke sekeliling dengan gugup."Aku," jawab Luther sambil melangkah maju."Maafkan aku, Tuan Luther. Aku tidak mengenalimu tadi dan membuat kalian menunggu. Semoga Tuan tidak mempermasalahkan hal ini denganku," kata Okto sambil berlari kecil ke hadapan Luther. Sikapnya tidak lagi seangkuh sebelumnya. Dia membungkuk terhadap Luther dengan hormat."Hah?" Melihat sikapnya yang segan ini, Roselyn dan Ariana tertegun seketika. Sikap Okto tadinya sangat kejam, dia bahkan tidak menganggap serius Malcolm. Namun hanya dalam sekejap, kenapa sikapnya jadi begitu hormat terhadap Luther? Ada apa ini?"Pak Okto terlalu sungkan. Kita mulai saja bahas bisnisnya," ujar Luther berterus terang."Baik, baik ...." Okto mengangguk terus-menerus dan berkata dengan senyum

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 508

    Sore hari di vila Keluarga Caonata. Saat Luther mendapat kabar itu dan bergegas ke lokasi, dia menemukan bahwa seluruh Keluarga Caonata telah dikepung oleh tentara bersenjata lengkap. Ratusan elite Keluarga Caonata telah berjaga di depan gerbang dan bersitegang dengan pasukan bersenjata tersebut, tanpa ada tanda-tanda mau mengalah sama sekali."Dengarkan baik-baik, semua anggota Keluarga Caonata, cepat serahkan pelakunya. Kalau tidak, kita akan menghukum kalian semua!" teriak seorang perwira yang menjadi pemimpin mereka. Suaranya sangat lantang dan bergema. Pasukan di belakangnya bersiap-siap memegang senjata masing-masing dengan ekspresi yang dingin. Begitu komandannya memberi perintah, mereka akan langsung menembak tanpa ragu-ragu."Hm?" Melihat situasi yang tegang di antara kedua pihak, Luther mengerutkan alisnya. Kenapa Keluarga Caonata bisa tiba-tiba berurusan dengan kemiliteran?"Komandan, ada masalah apa kalian sampai mengerahkan pasukan penuh seperti ini?" tanya Luther."Kami h

Latest chapter

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2461

    Gema kembali mengambil secangkir teh dan meminumnya, "Selera tuan-tuan memang unik. Tapi, aku ini orangnya penakut, nggak tahan ditakut-takuti. Jadi, mohon tuan-tuan kelak jangan bercanda seperti ini lagi."Weker tersenyum dan menganggukkan kepala. "Tentu saja. Ini pertama kalinya kita bertemu, jadi Tuan Loland hanya ingin mencairkan suasana. Kalau ada hal yang nggak berkenan, aku mewakili Tuan Loland minta maaf padamu. Jangan dimasukkan ke hati."Mendengar perkataan itu, ekspresi Gema akhirnya menjadi lebih ramah. Dia sudah berani menghadiri jamuan berbahaya ini, dia tentu saja tidak takut diintimidasi. Jika mereka berbicara baik-baik dengannya, dia tidak keberatan mengungkapkan sedikit informasi.Namun, sikap ketiga orang itu begitu sombong. Begitu membuka mulut, mereka langsung mengintimidasi, memerintah, dan sama sekali tidak menghargainya sama sekali. Hal ini tentu saja membuatnya merasa sangat kesal. Namun, demi menjaga harga dirinya, dia tidak langsung menunjukkan amarahnya."Ng

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2460

    "Ini .... Ada beberapa hal yang nggak bisa dikatakan, tapi aku yakin kamu pasti mengerti," kata Trisno dengan serius."Aku ini bodoh, jadi nggak tahu apa yang Tuan Trisno maksud. Mohon Tuan Trisno memakluminya," jawab Gema dengan tenang."Kamu!" teriak Trisno yang mulai marah. Melihat sikap Gema saat masuk, dia mengira Gema menyadari situasinya dan pandai membaca keadaan. Namun, dia tidak menyangka Gema malah berpura-pura bodoh, jelas tidak menghargainya."Sudahlah, Trisno. Biar aku saja yang bertanya."Loland mengambil alih pembicaraan dan bertanya dengan terus terang, "Gema, 'kan? Kami nggak akan bertele-tele lagi denganmu. Kami sudah tahu maksud kedatanganmu ke sini, sekarang kami hanya ingin tahu informasi apa saja yang sudah kamu dapatkan.""Informasi tentang apa yang dimaksud Tuan Loland?" tanya Gema lagi.Bang!Loland tiba-tiba memukul meja dan berkata dengan ekspresi muram, "Anak muda, jangan berpura-pura bodoh denganku, kesabaranku ada batasnya. Kalau kamu nggak menjawab denga

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2459

    Setelah membuat keputusan, Gema tidak ragu-ragu lagi. Dia segera meminta sopirnya untuk berbalik arah dan langsung menuju lokasi pertemuan.Tempat pertemuan berada di sebuah restoran yang tidak jauh dari istana. Perjalanan kembali hanya memakan waktu sekitar 10 menit.Saat Gema dan Loki melangkah masuk ke restoran, mereka langsung menyadari bahwa tempat itu kosong. Selain beberapa pegawai penyambut tamu, tidak ada satu pun pelanggan.Jelas sekali, restoran ini telah dikosongkan."Silakan, Jenderal Loland sudah menunggu di lantai atas."Begitu memasuki ruangan, pemilik restoran sendiri yang menyambut mereka dan mengantar Gema serta Loki ke ruang privat di lantai dua.Saat ini, di dalam ruangan, Loland, Weker, serta Trisno sedang menikmati teh dengan santai.Mereka bertiga mengobrol dengan akrab dan penuh semangat. Namun, begitu Gema dan Loki memasuki ruangan, mereka segera menghentikan pembicaraan dan mengalihkan perhatian mereka kepada Gema.Ketiganya sangat penasaran, siapa sebenarnya

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2458

    "Apa? Siapa itu?" tanya Trisno segera."Jangan-jangan wakil jenderal yang masuk saat siang tadi?"Loland mengerutkan alisnya. "Aku sudah menyelidiki orang itu. Nggak punya latar belakang, nggak punya dukungan, cuma orang biasa. Jadi, nggak ada yang perlu dikhawatirkan.""Bukan dia, tapi ada hubungannya dengannya." Weker tiba-tiba merendahkan suara. "Masih ingat apa yang dikatakan Pangeran Huston siang tadi? Saat memanggil wakil jenderal itu, Pangeran Huston secara khusus menyebut Keluarga Paliama.""Keluarga Paliama?" Trisno menunjukkan ekspresi terkejut. "Maksudmu Keluarga Paliama dari Midyar sudah bertemu dengan Raja?""Itu belum. Tapi menurut informasiku, seseorang bernama Gema mengobrol dengan Pangeran Huston selama 4 jam hari ini. Mereka berbincang dan tertawa seperti sahabat. Bahkan, Pangeran Huston secara khusus mengundangnya untuk makan malam di istana."Wajah Weker sedikit muram. "Semuanya, coba pikirkan baik-baik. Pada saat genting seperti ini, Keluarga Paliama mengirim seseo

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2457

    Setelah berbicara sejenak di aula pertemuan, Huston mengundang Gema untuk mulai berkeliling di Kediaman Raja Atlandia. Kediaman itu sangat luas dan memiliki berbagai fasilitas, orang yang tidak mengenal tempat itu akan sangat mudah tersesat.Gema yang merasa dirinya sudah melihat banyak hal pun tetap merasa sangat terkejut saat diajak untuk melihat keadaan Kediaman Raja Atlandia yang sebenarnya. Berbeda dengan kemewahan dari rumah orang kaya baru, kediaman ini bisa dibilang mewah dan berwibawa. Setiap sudut yang terlihat memancarkan aura yang sangat kuat.Yang membuat Gema paling terkesan adalah ada aula pahlawan dengan sembilan lantai di dalam kediaman itu dan terlihat seperti sebuah pagoda kuno dari luar. Isi di dalamnya adalah makam simbolis untuk puluhan ribu para pahlawan yang gugur di medan perang dan memenuhi seluruh ruangan.Para pahlawan itu memiliki batu peringatan dengan catatan jelas kehidupan mereka agar generasi berikutnya bisa mengenangnya. Keluarga Paliama juga memiliki

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2456

    "Pangeran Huston, hati-hati dengan ucapanmu," kata Gema yang segera memperingatkan sambil melihat ke sekeliling karena khawatir ada yang menguping percakapan mereka.Membahas hidup dan mati anggota keluarga kerajaan secara pribadi adalah pelanggaran besar. Jika hal ini disebarkan oleh orang yang berniat buruk, nama baik hancur masih termasuk hal kecil. Namun, jika nanti diminta pertanggungjawaban, ini akan menjadi masalah besar."Paman Gema, tenang saja. Ini adalah Atlandia, bukan Midyar. Kamu bisa membahas apa pun dengan tenang, nggak perlu khawatir," kata Huston sambil tersenyum, sama sekali tidak peduli apa pun. Dia berpikir hal ini sudah diketahui semua orang, apa salah membicarakannya? Apakah orangnya tidak akan mati jika tidak membicarakannya? Benar-benar konyol."Uhuk uhuk .... Sepertinya aku sudah terlalu banyak berpikir," kata Gema sambil tersenyum dengan canggung. Meskipun tahu apa yang dikatakan Huston benar, dia tetap harus berhati-hati dan tidak berani membicarakan anggota

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2455

    Huston masuk ke ruang rapat dengan senyuman cerah, sambil menggandeng tangan Gema dengan sikap yang sangat ramah. Sebaliknya, Gema terlihat kebingungan, sama sekali tidak menduga situasi ini.Sebelum masuk, Gema sudah membayangkan berbagai kemungkinan dalam pertemuan mereka. Misalnya, Huston bersikap dingin atau arogan. Semua itu bisa dia terima, bahkan dia sudah siap secara mental.Bagaimanapun menurut rumor, Huston adalah pangeran yang suka membuat onar dan berani melakukan apa saja.Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Bukan hanya tidak ada kesulitan, Huston malah bersikap sangat ramah, membuat Gema bingung bukan main.Seperti kata pepatah, ketika sesuatu terlihat tidak biasa, pasti ada sesuatu yang buruk. Gema tidak tahu apa maksud tersembunyi di balik keramahan ini."Pelayan! Siapkan teh!" Setelah mempersilakan Gema duduk, Huston langsung memerintahkan pelayan untuk menyajikan teh.Teh yang disajikan adalah teh mahal khas Atlandia, yang tidak dijual untuk umum dan hanya diperunt

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2454

    Setelah mengikuti Huston masuk, Loki merasa sangat cemas. Sebelumnya dia pernah masuk ke istana, tetapi kebanyakan karena urusan resmi dan orang yang memandunya biasanya adalah penjaga atau pelayan.Namun, kali ini berbeda. Kunjungan ini untuk urusan pribadi dan yang memandunya adalah Huston. Hal ini membuatnya merasa sangat terhormat. Dia sangat penasaran, sejak kapan dirinya memiliki pengaruh sebesar ini?Huston bahkan mengabaikan jenderal besar dan hanya bersikap ramah padanya. Apa mungkin kepalanya yang botak terlalu mencolok sehingga menarik perhatian?Dengan segudang pertanyaan di benaknya, Loki mengikuti Huston hingga akhirnya mereka tiba di ruang rapat."Duduk." Setelah Huston duduk di kursi utama, dia memberi isyarat kepada Loki untuk duduk."Nggak perlu, aku berdiri saja," ujar Loki dengan senyuman sungkan."Kalau aku bilang duduk, ya duduk. Kenapa tegang sekali? Aku nggak akan memakanmu," kata Huston dengan nada tidak sabar."Baik, baik." Loki buru-buru mengiakan dan duduk.

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2453

    Saat pintu gerbang terbuka, semua perhatian langsung tertuju ke sana. Di tengah tatapan semua orang, Huston berjalan keluar dengan tubuh tegap, diikuti dua pengawal di belakangnya."Pangeran Huston?" Melihatnya, semua orang langsung menyambut dengan senyuman ramah. Baik itu Weker, Trisno, maupun Loland, semuanya menunjukkan sikap menyanjung.Huston terkenal kuat dan kejam. Meskipun beberapa tahun terakhir ini, dia sudah lebih terkendali, pengaruh masa lalunya masih membuat orang takut.Jadi, jangan sampai mereka membuat Huston marah. Huston seperti bom waktu berjalan. Banyak dari mereka pernah terkena imbasnya dulu."Pangeran, akhirnya kamu keluar juga. Aku ada urusan penting untuk dilaporkan, tolong ....""Minggir!"Saat Trisno maju untuk berbicara, Huston langsung mendorongnya dengan kasar, hingga tubuhnya yang kurus hampir terjatuh."Trisno, segala sesuatu harus ada urutannya. Pangeran sangat menghargai keadilan, mana mungkin dia membiarkan kebiasaan burukmu itu," ejek Loland yang t

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status