Share

Bab 2

Author: Aku Mau Minum Air
Di dalam lift, Luther menatap liontin giok di dadanya. Tatapannya tampak sangat sedih sekarang.

Meskipun sudah menduga bahwa hal seperti ini akan terjadi, dia tetap tidak bisa berlapang dada saat perceraian ini benar-benar terjadi.

Awalnya, Luther mengira bahwa kebahagiaan itu sangat sederhana. Hanya perlu makan kenyang, melewati kehidupan yang santai, dan merasa gembira.

Dia pun baru mengerti bahwa kehidupan biasa ternyata juga merupakan suatu dosa.

Luther sudah hidup dengan nyaman selama 3 tahun ini. Sekarang, sudah saatnya dia bangkit.

Kring kring kring ....

Tepat ketika Luther sedang bengong, ponselnya tiba-tiba berdering.

Terdengar suara yang familier saat dia menjawab panggilan tersebut. "Tuan Luther, aku Eril Wirawan dari Kamar Dagang Jiloam. Dengar-dengar, hari ini adalah ulang tahun pernikahanmu dengan Nona Ariana. Aku sudah menyediakan hadiah spesial untuk kalian. Kapan Tuan Luther punya waktu?"

"Terima kasih atas niat baikmu. Tapi, Pak Eril tidak perlu repot-repot lagi lain kali," sahut Luther dengan tidak acuh.

"Hm?" Eril tertegun sesaat mendengarnya. Dia samar-samar bisa merasa ada yang tidak beres.

"Pak Eril, apa masih ada urusan lain?" tanya Luther.

"Ehem .... Ya, aku ingin meminta bantuan Tuan Luther." Setelah berdeham dengan canggung, Eril pun menjelaskan, "Begini, temanku terjangkit penyakit aneh belakangan ini. Dia sudah mencari banyak dokter, tapi tidak sembuh. Aku berharap Tuan Luther bisa membantunya."

"Pak Eril, kamu seharusnya tahu aturanku," timpal Luther.

"Tentu saja. Kalau tidak sanggup menunjukkan ketulusanku, aku juga tidak berani mengganggu Tuan Luther. Kebetulan sekali, temanku itu memiliki Rumput Hati Naga yang kamu inginkan. Asalkan Tuan Luther membantu, dia akan membayarnya dengan herbal langka itu," jelas Luther.

"Serius?" tanya Luther yang terkejut.

"Ya!" sahut Eril.

"Oke. Kalau begitu, aku akan pergi ke sana." Luther langsung menyetujuinya.

Luther sama sekali tidak tertarik dengan uang ataupun perhiasan. Namun, ada beberapa herbal langka yang sangat dia inginkan. Bagaimanapun, dia memerlukannya untuk menyelamatkan orang.

"Terima kasih, Tuan Luther. Aku akan menyuruh orang untuk menjemputmu!" seru Eril yang tersenyum lega.

Sebagai salah satu dari Tiga Bos Besar di Jiloam dan ketua kamar dagang yang memimpin puluhan ribu orang, Eril justru bersikap sangat hati-hati di hadapan Luther.

"Keberuntunganku cukup bagus. Aku menemukan herbal langka lagi. Masih ada 5 yang belum ditemukan, tapi seharusnya masih sempat," gumam Luther.

Kini, suasana hatinya yang barusan begitu buruk menjadi jauh lebih baik.

Ting tong! Pintu lift akhirnya terbuka.

Begitu Luther melangkah keluar dari pintu masuk perusahaan, dia melihat dua sosok yang familier menghampirinya.

Mereka adalah Helen Giandra dan Keenan Warsono, ibu dan adiknya Ariana.

"Ibu, Keenan, kenapa kalian kemari?" sapa Luther terlebih dahulu.

"Kamu sudah bercerai dengan Ariana?" tanya Helen langsung.

"Ya." Luther memaksakan senyuman sambil berkata, "Ini bukan kesalahan Ariana, tapi kesalahanku. Ibu jangan menyalahkannya."

Luther hanya ingin keduanya berpisah secara baik-baik. Namun, Helen malah mendengkus dingin dan menimpali, "Tentu saja kesalahanmu. Aku tahu betul karakter putriku. Kalau kamu nggak berbuat salah, mana mungkin dia bercerai darimu?"

"Hah?" Luther tidak bisa bereaksi untuk sesaat. Apakah ini yang dinamakan orang jahat mengadu duluan?

"Ibu, kamu seharusnya tahu apa saja yang kulakukan selama 3 tahun ini. Aku yakin nggak melakukan kesalahan apa pun," ujar Luther.

"Huh! Hanya kamu sendiri yang tahu itu. Pokoknya, putriku sudah pasti nggak salah. Lihatlah dirimu sendiri, apa kamu pantas untuk putriku?" maki Helen sembari mencebik.

"Ibu, ucapanmu ini agak keterlaluan," kata Luther sambil mengernyit.

Kalau bukan karena bantuannya, mana mungkin Keluarga Warsono bisa memiliki pencapaian hari ini?

"Keterlaluan? Kenapa? Memangnya yang kubilang barusan bukan fakta?" sahut Helen sembari melipat lengannya di depan dada.

"Sudahlah, Ibu. Jangan berbasa-basi dengannya lagi!" Keenan tiba-tiba maju, lalu membentak, "Hei, aku malas mengurus perceraianmu dengan kakakku. Tapi, kamu harus menyerahkan uang itu!"

"Uang apa?" tanya Luther dengan bingung.

"Jangan pura-pura bodoh. Aku tahu kakakku memberimu 16 miliar sebagai kompensasi!" seru Keenan dengan dingin.

"Benar. Itu adalah uang putriku. Atas dasar apa kamu mengambilnya? Cepat serahkan!" perintah Helen sambil mengulurkan tangannya.

"Aku tidak mengambil sepeser pun darinya," bantah Luther.

"Omong kosong! Siapa yang bisa menolak uang 16 miliar? Kamu kira kami ini bodoh?" Keenan sama sekali tidak percaya.

"Kalau kamu tahu diri, cepat serahkan uang itu. Kalau nggak, jangan salahkan aku bertindak lancang!" ancam Helen.

"Kalau kalian nggak percaya, telepon saja Ariana." Luther malas menjelaskan kepada mereka.

"Kenapa? Kamu mau menakuti kami? Tidak peduli siapa yang memohon belas kasihan untukmu hari ini, kamu tetap nggak boleh mengambil sepeser pun dari putriku!" teriak Helen dengan galak.

"Ibu, kita geledah saja dia!" Keenan sudah tidak sabar sehingga langsung memeriksa kantong celana Luther.

Helen pun tidak mau kalah. Dia mulai memeriksa saku baju Luther.

"Ibu, apa kalian harus begini?" tanya Luther seraya mengerutkan dahinya.

Dia benar-benar tidak menduga bahwa Keluarga Warsono akan begitu menyudutkannya, padahal dia baru menandatangani perjanjian perceraian. Mereka benar-benar tidak menjaga harga dirinya.

"Cih, siapa ibumu? Jangan sembarangan memanggil. Memangnya siapa kamu? Kamu nggak pantas menjadi anggota keluarga kami!" bentak Helen dengan ekspresi jijik sambil terus menggeledah.

Setelah memeriksa beberapa saat, keduanya sama sekali tidak menemukan apa pun.

"Aneh, apa bocah ini benar-benar nggak mengambil uangnya?" tanya Keenan yang merasa enggan.

Kemudian, dia tidak sengaja melihat liontin giok di dada Luther. Dia pun langsung menariknya.

"Bukannya ini liontin giok antik yang dipakai kakakku? Kenapa kamu yang pakai? Kamu mencurinya, ya?" tanya Keenan dengan curiga.

"Ini adalah warisan turun-temurun Keluarga Bennett. Kembalikan kepadaku!" teriak Luther dengan murung. Dia memang tidak menginginkan sepeser uang pun, tetapi barang peninggalan ibunya harus diambil kembali.

"Warisan keluarga? Itu artinya, barang ini sangat mahal dong?" kata Keenan dengan mata berbinar-binar.

"Luther, kamu makan gratis selama 3 tahun ini. Anggap saja liontin giok ini adalah bunga yang harus kamu bayar. Ayo, kita pergi!" ujar Helen setelah memberi isyarat mata kepada Keenan. Kemudian, dia hendak membawa putranya pergi dari sana.

"Berhenti!" Luther sontak meraih tangan Keenan, lalu memerintahkan dengan murung, "Kembalikan liontin giokku!"

"Aduh, sakit! Cepat lepaskan tanganmu!" Keenan merasa pergelangan tangannya akan patah.

"Kembalikan kepadaku sekarang juga!" perintah Luther dengan tegas.

"Berengsek. Aku lebih baik membuangnya daripada memberikannya kepadamu!" sahut Keenan yang juga marah saat melihat tangannya tidak bisa terlepas dari cengkeraman Luther. Kemudian, dia langsung membanting liontin giok tersebut ke tanah.

Prang! Terdengar bunyi yang sangat nyaring. Liontin giok itu hancur berkeping-keping.

Melihat ini, wajah Luther langsung pucat bak disambar petir. Liontin itu adalah satu-satunya benda peninggalan ibunya, juga kenang-kenangan yang dia miliki.

"Kamu berani menyerangku? Siapa takut denganmu?" Keenan mengempaskan tangannya dan masih memaki.

Saat ini, Luther mengepalkan tangannya dengan erat hingga terdengar bunyi tulang yang nyaring. Matanya yang dingin bahkan sudah memerah sekarang.

"Berengsek!" Luther akhirnya tidak tahan lagi. Dia langsung menghajar wajah Keenan.

Pukulan ini pun membuat Keenan berputar dua kali sebelum akhirnya terjatuh ke tanah. Dia merasa sangat pusing sampai tidak bisa berdiri.

"Kurang ajar! Kalau ibumu nggak mengajarimu sopan santun, aku yang akan mengajarimu sekarang!" hardik Luther sembari menjambak rambut Keenan untuk mengangkatnya dari tanah.

Saat berikutnya, terdengar suara tamparan yang sangat nyaring dan tanpa henti. Luther menampar Keenan dengan kejam.

Plak plak plak plak .... Diiringi dengan suara nyaring ini, wajah Keenan pun terlihat babak belur dan mulutnya berdarah. Dia tampak sangat menyedihkan.

"Berani sekali kamu menampar putraku!" seru Helen seraya maju untuk membantu putranya.

"Minggir!" Luther menoleh dan memelototi Helen. Tatapannya yang mengerikan itu seketika membuat Helen ketakutan hingga tidak berani bergerak.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 3

    Hanya satu kata dari Luther sudah membuat Helen terperangah di tempatnya. Dia sungguh tidak menyangka bahwa Luther yang biasanya terlihat lembut akan begitu menyeramkan saat murka. Sorot matanya itu seolah-olah menyiratkan akan melahap Helen hidup-hidup."Tolong, ada pembunuh! Ada yang mau membunuh putraku!" teriak Helen dengan lantang setelah tersadar kembali.Dalam sekejap, sekelompok satpam dari Grup Pesona berbondong-bondong menghampiri tempat kejadian."Nyonya Helen, apa yang terjadi?" tanya salah satu satpam yang jelas mengenal Helen. Dia langsung menyatakan sikapnya begitu datang."Doni, cepat tangkap dia. Berani sekali dia memukul putraku! Aku mau dia menerima ganjarannya!" teriak Helen yang pura-pura memberanikan diri."Berengsek! Berani sekali kamu membuat keributan di pintu masuk Grup Pesona! Kamu sudah bosan hidup, ya!" seru satpam yang memimpin. Begitu dia melambaikan tangannya, sekelompok bawahan bergegas menghentikan Luther.Bagaimanapun, ini adalah kesempatan untuk meme

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 4

    "Ibu, kamu bawa Keenan ke rumah sakit dulu. Biar aku yang urus masalah ini." Ariana membuat keputusan setelah berpikir beberapa saat."Ariana, kamu harus membela adikmu. Jangan biarkan bajingan itu begitu saja!" kata Helen dengan galak."Tenang saja, aku tahu apa yang harus dilakukan," ujar Ariana sembari mengangguk. Kemudian, dia memerintahkan 2 orang satpam untuk mengantar Helen dan Keenan ke rumah sakit."Julie, apa pendapatmu tentang ini?" tanya Ariana sambil menggosok pelipisnya. Dia merasa agak pusing."Bu Ariana, masalah ini sudah sangat jelas. Luther yang memukul adikmu. Selain itu, para satpam juga melihatnya tadi. Mereka tidak mungkin berbohong," jawab Julie."Tapi, ibuku itu ...." Ariana hendak mengatakan sesuatu. Dia tahu betul bagaimana karakter ibu dan adiknya yang tidak masuk akal itu."Bagaimanapun, Luther sudah salah karena memukul orang! Kalaupun ada kesalahpahaman, mereka bisa membahasnya dengan kepala dingin. Apalagi, Keenan adalah adik Bu Ariana. Dia sama sekali ti

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 5

    "Ba ... bagaimana kamu tahu?" tanya Belinda seraya membelalakkan matanya. Wajahnya sampai memerah. Selain merasa canggung, dia lebih merasa terkejut.Belinda tidak menyangka bahwa Luther bisa menyebutkannya dengan begitu akurat. Pria ini sampai tahu dia sering sakit kepala, mens tidak lancar, bahkan diare yang sedang dideritanya.Apakah dia benar-benar begitu hebat atau ini hanya siasat untuk mengelabui mereka semua?"Pengobatan tradisional mementingkan 4 hal, yaitu mengamati rona wajah pasien, mendengar suara dan napas pasien, menanyakan gejala pasien, dan memeriksa denyut nadi pasien. Dengan ini, kami sudah bisa mendiagnosis," jelas Luther dengan tidak acuh."Belinda, gimana? Kamu sudah percaya, 'kan?" tanya Bianca sembari tersenyum.Pada saat yang sama, dia juga merasa lega karena sudah melihat kemampuan yang dimiliki Luther."Huh! Dia hanya beruntung, apa yang hebat!" seru Belinda yang masih merasa enggan."Tuan Luther, gadis ini memang keras kepala. Tolong jangan tersinggung," kat

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 6

    "Dasar nggak berguna!" Bianca sontak murka. Dia mendorong Tobi, lalu membentak, "Aku suruh jangan cabut, tapi kamu memaksa. Sekarang, kamu hanya bisa memberiku hasil seperti ini?""Ini bukan salahku. Aku sudah berusaha semaksimal mungkin!" Tobi menggeleng dan mulai melemparkan tanggung jawab. "Oh, ini pasti kesalahan dokter itu. Dia yang sembarangan menancap jarum untuk mencelakai Tuan Jericho!"Bianca langsung menampar Tobi. Kemudian, dia memaki, "Dasar rendahan! Kamu sudah salah, tapi masih menyalahkan orang lain? Biar kuperingatkan, kalau terjadi sesuatu pada kakekku, aku akan mengulitimu hidup-hidup!"Begitu ucapan ini dilontarkan, wajah Tobi langsung tampak pucat pasi.Dengan kemampuan Keluarga Caonata, mudah saja bagi Bianca untuk melenyapkan mereka dari dunia ini."Apa yang terjadi?" tanya Luther yang memasuki bangsal.Begitu melihat wajah Jericho yang menghitam serta mulut dan hidungnya berdarah, Luther langsung mengernyit."Bukannya sudah kubilang jangan cabut jarumnya? Kenapa

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 7

    "Su ... sudah siuman?" Semua orang terkesiap melihat Jericho yang tiba-tiba sadarkan diri.Apalagi saat melihat monitor ICU yang menunjukkan bahwa tanda-tanda vitalnya telah normal kembali, mereka semua hanya bisa terdiam.Tanpa diduga, penyakit aneh yang membuat seluruh tim medis profesional tak berdaya justru berhasil disembuhkan oleh seorang pemuda.Kejadian ini benar-benar di luar nalar!"Syukurlah! Kakek akhirnya siuman!" seru Belinda sambil menangis bahagia saat melihat raut wajah Jericho kembali normal.Bianca yang merasa sangat gelisah juga akhirnya merasa tenang sekarang. Dia membungkuk memberi hormat seraya berkata, "Terima kasih banyak, Tuan Luther. Mulai sekarang, kamu akan menjadi tamu terhormat Keluarga Caonata.""Sama-sama, Nona Bianca. Ini bukan masalah besar," sahut Luther sembari tersenyum tipis.Perkataan yang rendah hati ini justru terdengar menusuk telinga untuk Tobi.Mereka susah payah mengobati Jericho, tetapi Luther malah mengatakan bukan masalah besar? Bocah in

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 8

    Saat ini, di dalam mobil Bentley berwarna perak yang sedang melaju."Tuan Luther, terima kasih banyak. Ini adalah kartu naga Keluarga Caonata, tolong diterima," ujar Bianca sambil mengeluarkan sebuah kartu hitam dengan sisi yang terbuat dari emas.Setelah menyodorkannya, dia menjelaskan, "Dengan kartu ini, kamu akan menjadi tamu terhormat Keluarga Caonata. Kamu bisa menikmati pelayanan terbaik dari semua bisnis milik Keluarga Caonata.""Nona Bianca, bukan ini yang kubutuhkan," sahut Luther sambil menggeleng."Tuan Luther, tenang saja. Ini hanya bentuk terima kasih dariku. Rumput Hati Naga yang dikatakan Pak Eril akan dikirim ke rumahmu besok," balas Bianca sembari tersenyum."Nona Bianca benar-benar lugas. Baiklah, terima kasih kalau begitu." Luther tersenyum dan menerima kartu naga tersebut.Barang yang diberikan oleh Bianca sudah pasti bukan barang biasa.Ketika keduanya masih mengobrol, sopir sontak menginjak rem dan menghentikan mobil di pinggir jalan."Bu Bianca, maaf sekali. Mere

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 9

    "Hah?" Ekspresi Luther sontak membeku.Dia tidak menyangka bahwa Bianca akan mengatakan hal semacam ini.Wanita di depannya ini tidak seperti Ariana yang terlihat dingin dan angkuh.Bianca sangatlah cantik dan memesona, bahkan senyumannya begitu memikat.Dengan kata lain, Bianca bisa disebut sebagai wanita penggoda yang mampu menaklukkan hampir semua pria."Hahaha. Aku hanya bercanda, kenapa kamu terkejut begitu?" Bianca tergelak hingga payudaranya bergetar tanpa henti. Pemandangan ini sangat berdampak besar bagi seorang pria.Melihat ini, Luther pun buru-buru mengalihkan pandangannya. Wanita ini terlalu menggoda. Makin dilihat akan makin terpikat."Tuan Luther, sepertinya aku butuh bantuanmu lagi," ujar Bianca yang ekspresinya perlahan-lahan menjadi serius."Ada masalah apa?" Luther tertegun mendengarnya."Kamu juga tahu, para pengawalku sedang berjaga di rumah sakit, nggak ada yang bisa melindungiku. Sekarang, aku sedang dalam bahaya karena diincar seseorang. Jadi, aku berharap Tuan

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 10

    Ketika melihat Ariana menghampirinya, Luther tertegun sejenak. Namun, ekspresinya seketika menjadi dingin saat berkata, "Rupanya Bu Ariana, apa ada yang bisa kubantu?""Aku kebetulan melihatmu, jadi datang untuk menyapa," balas Ariana. Dia membatalkan niatnya untuk memberi penjelasan kepada Luther.Sebelumnya, Ariana mendengar ibunya mengatakan Luther telah memiliki kekasih baru. Dia awalnya masih tidak mengerti.Tanpa diduga, ternyata ucapan ibunya benar.Meskipun keduanya telah bercerai, Ariana tetap merasa tidak nyaman saat melihat mantan suaminya ini begitu cepat memiliki kekasih baru.Ini adalah perasaan jengkel yang sangat aneh."Tuan Luther, ini temanmu?" tanya Bianca sambil mengamati Ariana.Intuisi wanita memberi tahu Bianca bahwa wanita di depannya ini memiliki permusuhan dengannya."Mantan istriku," jawab Luther."Oh?" Bianca mengangkat alisnya, lalu menyunggingkan senyuman dan memperkenalkan diri, "Halo, aku dari Keluarga Caonata. Senang bertemu denganmu."Bianca mengulurka

Latest chapter

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2516

    Satu pihaknya adalah genius terhebat dari Negara Drago, sedangkan pihak yang lainnya adalah raja dewa dari Kuil Dewa yang terkenal. Mereka bertarung dengan sengit, setiap gerakan dan teknik yang dikeluarkan memiliki daya hancur yang mengerikan. Seiring dengan pertarungan yang makin dahsyat, wilayah sejauh 100 mil pun menjadi hancur berantakan.Setiap tebasan dari pedang panjang Luther yang terbuat dari energi sejati memancarkan cahaya yang menyilaukan, seolah-olah akan membelah langit. Sebaliknya, Poseidon yang memegang trisula mampu memanggil angin dan hujan, sehingga setiap serangannya menciptakan gelombang raksasa. Saat aura pedang dan gelombang air saling beradu, seluruh medan pedang langsung menjadi kacau.Sementara itu, Loland dan yang lainnya fokus ke medan perang di depan, berusaha memahami apa yang sedang terjadi. Namun, kecepatan Luther dan Poseidon sudah jauh melampaui batas penglihatan mereka, sehingga mereka tidak bisa melihat dengan jelas. Mereka hanya melihat dua bayanga

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2515

    "Biar aku luruskan sesuatu." Luther perlahan mengepal satu tangannya. Seketika, muncul sebilah pedang panjang berwarna putih yang terbentuk dari energi sejati. "Aku nggak percaya dengan omong kosong seperti itu. Aku cuma percaya pada ... dewa kematian!"Begitu kata terakhir keluar dari mulutnya, energi pedang yang ganas langsung meledak dengan dahsyat.Seketika, dalam radius puluhan meter, angin kencang bertiup, pasir dan batu beterbangan, serta ombak di tepi laut menjadi semakin ganas."Tekanan yang sangat dahsyat! Sungguh energi pedang yang menakutkan! Apa ini kekuatan sejati yang dimiliki Gerald?"Loland, Tiano, dan yang lainnya tak bisa menyembunyikan keterkejutan mereka. Kekuatan yang ditunjukkan Luther terlalu mencengangkan. Saat ini, mereka baru menyadari bahwa Luther belum mengerahkan seluruh kekuatannya sejak tadi.Atau lebih tepatnya, kekuatan mereka tidak cukup untuk memaksa Luther bertarung dengan serius. Hanya lawan sekuat Poseidon yang bisa membuat Luther mengerahkan selu

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2514

    Poseidon berdiri di udara dengan satu tangan menggenggam trisula, memancarkan aura yang luar biasa kuat, seperti dewa yang turun dari langit, membuat siapa pun yang melihatnya merasa gentar.Dengan satu lambaian tangan, energi tak kasatmata menghantam tubuh Loland. Energi itu langsung mengeluarkan tiga jarum perak dari tubuhnya.Merasakan tubuhnya mulai normal kembali, wajah Loland langsung dipenuhi kegembiraan. Dia pun berdiri, menangkupkan tangan sambil memberi hormat. "Terima kasih atas bantuanmu, Tuan. Aku akan mengingat kebaikanmu ini sepanjang hidupku!""Nggak perlu sungkan, Jenderal. Karena kamu telah bergabung dengan Kuil Dewa, tentu saja aku akan menjagamu." Poseidon tersenyum ringan dan perlahan turun ke tanah."Untung Tuan tiba tepat waktu. Kalau nggak, kami mungkin sudah tamat malam ini." Loland lantas menunduk sedikit, menunjukkan rasa hormat yang mendalam.Sebagai raja dewa di Kuil Dewa, Poseidon adalah sosok yang hanya bisa dia pandang dari kejauhan. Baik dari segi kekua

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2513

    Menurut Tiano, Loland telah berperang di medan tempur selama bertahun-tahun dan memiliki tubuh yang sangat kuat. Ditambah lagi dengan kekuatannya sebagai ahli tingkat semi-grandmaster, meskipun mungkin tidak bisa menang melawan monster seperti Gerald, seharusnya perbedaannya tidak terlalu jauh.Namun, yang benar-benar di luar dugaannya, Gerald hanya menggunakan satu jari untuk langsung membuat Loland terluka parah, membuatnya bahkan tidak bisa berdiri.Perbedaan kekuatan antara keduanya benar-benar melampaui imajinasinya. Dengan kata lain, sejak awal Gerald hanya mempermainkan Loland layaknya kucing yang bermain dengan tikus, sama sekali tidak pernah serius.Jika Gerald benar-benar serius, mungkin hanya dalam satu serangan saja, mereka semua sudah kalah telak."Uhuk ... uhuk ... uhuk ...." Loland mencengkeram dadanya, batuk darah, sambil terhuyung-huyung untuk berusaha berdiri. Saat ini, dadanya hangus, bahkan dagingnya sobek. Sungguh mengerikan."Aku nggak nyangka kamu sekuat ini, aku

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2512

    Luther tersenyum. "Oh? Kamu sudah tahu? Sekarang kamu sudah tahu identitasku, jadi pilihannya tergantung pada dirimu sendiri."Jika Loland memilih untuk menyerah, Luther hanya akan menyegel titik akupunktur Loland. Setelah itu, dia akan menyerahkan Loland pada Huston untuk diadili sesuai hukum. Namun, jika Loland bersikeras melawan, dia bisa langsung melumpuhkan Loland.Ekspresi Loland menjadi sangat muram. "Gerald, bukankah kamu sudah melepaskan statusmu sebagai putra mahkota Atlandia? Kenapa kamu kembali? Jangan-jangan kamu ingin merebut takhta dari Huston? Kalau memang itu niatmu, aku bisa membantumu. Kalau hari ini kamu melepaskanku, aku janji aku akan membantumu menjadi Raja Atlandia."Kekuatan adalah godaan terbesar. Dalam sejarah, banyak orang yang rela mengkhianati saudara dan bahkan membunuh ayah mereka sendiri demi takhta. Menurut Loland, Gerald diam-diam pulang ke Atlandia pasti karena berambisi untuk merebut takhta.Luther mendengus dan berkata dengan tatapan menghina, "Jan

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2511

    "Tebasan yang sangat mengerikan. Kali ini Loland pasti menang, 'kan?" gumam Tiano yang terkejut dengan cahaya pedang yang menyilaukan itu saat menyaksikan pertarungan itu dari kejauhan. Saat ini, dia baru menyadari betapa besar perbedaan kekuatannya dengan Loland. Kekuatan dan tekanan dari tebasan itu sangat dahsyat sampai terasa hingga ratusan meter dan membuat orang ketakutan.Boom!Seiring tatapan Tiano yang terkejut, Loland langsung menebas Luther dengan pedangnya. Namun, saat bersentuhan, cahaya pedang itu tiba-tiba meledak sampai semua orang tidak bisa membuka matanya.Pada saat yang bersamaan, gelombang energi yang dahsyat meledak dan menyebar ke segala arah dengan titik ledakan sebagai pusatnya. Di mana pun gelombang energi itu melintas, ombak yang tadinya bergejolak langsung menjadi tenang dan beberapa kapal nelayan yang berlabuh di pelabuhan langsung terbalik.Bahkan Tiano yang berada ratusan meter jauhnya juga ikut terkena dampak dari gelombang energi itu. Tubuhnya sampai be

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2510

    "Kenapa kalau aku menindas orang dan keterlaluan? Kalau kamu nggak terima, silakan menyerangku," kata Luther dengan senyuman yang perlahan-lahan menghilang. Menghadapi tiran seperti ini, dia merasa tidak perlu bermoral."Anak muda, kamu benar-benar ingin bertarung mati-matian denganku? Apa kamu sudah memikirkan konsekuensinya kalau kamu kalah?" kata Loland dengan ekspresi muram dan penuh aura membunuh. Dia sudah bersiap untuk mundur demi menghindari masalah. Namun, jika lawannya masih bersikeras, dia pun hanya bisa memulai pertarungan."Kalau ingin bertarung, ayo maju. Nggak perlu banyak omong kosong," kata Luther yang malas untuk basa-basi lagu dan langsung melambaikan tangannya.Swish!Sebuah jarum perak memelesat keluar dan langsung mengarah ke alis Loland. Meskipun terlihat tidak berbahaya, jarum yang memelesat dengan tanpa suara ini tetap sangat mematikan."Eh?" Melihat jarum perak itu, Loland mengernyitkan alis dan langsung mengangkat tangan untuk melindungi dirinya sendiri.Klan

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2509

    Saat itu, tubuh Tiano bergetar hebat. Kemudian, dia tiba-tiba memuntahkan darah. Wajahnya pun menjadi pucat pasi dan lesu.Tadi, hanya dengan satu sentilan jari dari Luther, bukan hanya pedangnya yang patah, tetapi juga organ dalamnya ikut terguncang parah.Ditambah lagi dengan efek Ramuan Peningkat Kekuatan yang mulai melemah, kini dia telah kembali ke kondisi awalnya. Seluruh kekuatannya lenyap, tubuhnya yang semula kekar kini seperti balon yang kempes, bahkan tampak lebih tua 10 tahun.Jangankan bertarung lagi, berdiri pun sulit baginya."Dia nggak sanggup lagi. Sekarang giliranmu." Luther perlahan menoleh, tatapannya tertuju pada Loland yang berdiri di sisi lain."Hmm?" Loland mengerutkan keningnya, wajahnya menjadi semakin serius.Kekuatan yang baru saja diperlihatkan oleh Luther membuatnya merasa terancam. Namun, jika pertarungan ini berlangsung, hasil akhirnya masih sulit ditebak. Belum tentu dia yang akan mati.Hanya saja, sekarang dia tinggal selangkah lagi untuk melarikan dir

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2508

    "Cukup menarik."Melihat jaring pedang yang padat menebas ke arahnya, Luther menyeringai tipis sebelum tubuhnya tiba-tiba berubah menjadi kabut dan lenyap.Bam! Bam! Bam!Ribuan bayangan pedang menghantam dengan kekuatan dahsyat, menerjang perahu nelayan tempat Luther berdiri beberapa saat yang lalu.Dalam sekejap, seluruh perahu itu hancur berkeping-keping, puing-puingnya melayang di permukaan laut atau tenggelam ke dasar laut."Apa? Dia berhasil menghindar?" Pemandangan itu membuat kelopak mata Loland berkedut hebat.Teknik pedang yang baru saja dilancarkan oleh Tiano adalah serangan tanpa celah. Begitu seseorang masuk dalam jangkauannya, tidak ada kemungkinan untuk menghindar. Satu-satunya pilihan adalah menahan serangan dengan kekuatan penuh.Dia benar-benar tidak bisa memahami bagaimana Luther bisa lolos dari serangan itu. Jangan-jangan dia bisa berteleportasi?"Sembunyi seperti pengecut bukanlah tindakan seorang pria sejati! Kalau kamu memang punya nyali, hadapi aku secara terbuk

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status