Share

Bab 2261

Penulis: Aku Mau Minum Air
"Tenang saja. Kalaupun kandidat nomor 12 kalah, kami nggak bakal menyalahkanmu," jelas Greta tersenyum.

"Ya. Kita cuma bersenang-senang kok. Kalah menang nggak penting," ujar Roselia.

"Baguslah kalau begitu." Luther mengangguk.

Tidak masalah jika tidak kecanduan judi. Namun, begitu kecanduan, seseorang akan kehilangan akal sehat. Bukannya untung, malah buntung.

"Kak Adam, kamu nggak mau ikut main?" tanya Greta yang tiba-tiba menatap Adam di samping.

"Nggak usah, kalian main saja. Aku nggak tertarik." Adam menggeleng sambil tersenyum. Dia hanya tertarik pada kultivasi dan bertarung.

"Gimana denganmu, Dokter?" Greta mengalihkan pandangannya kepada Luther.

"Aku nonton saja," tolak Luther dengan lembut. Dia tahu bagaimana Charlotte mengendalikan hasil permainan. Sebagian besar pejudi di sini akhirnya akan kalah.

"Ayo, ayo! Pertandingan sudah mau mulai! Cepat tentukan jagoan kalian!" seru Charlotte mengajak lebih banyak orang bertaruh.

Ketika wasit di arena meneriakkan kata mulai, taruhan a
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2262

    Serangan pria kekar itu benar-benar dahsyat. Kekuatan yang terkandung pada kedua kapaknya setidaknya sebesar puluhan ribu kilogram.Ketika melihat situasi ini, Elio memfokuskan pandangannya. Dia tidak mundur, melainkan maju. Rambutnya hampir mengenai kapak pria kekar itu. Begitu serangan pria kekar itu melesat, Elio langsung menggerakkan pedangnya.Sret! Terdengar suara yang agak nyaring. Elio memanfaatkan inersia untuk menggores pinggang pria kekar itu, lalu melewatinya. Goresan itu merobek pakaian pria kekar itu, memperlihatkan zirah di dalamnya. Di atas zirah itu, muncul bekas goresan yang tipis."Hm?" Elio mengangkat alis dan cukup terkejut. Serangannya rumit, cepat, dan akurat. Dia mengira lawan akan kehilangan kemampuan untuk bertarung, tetapi ternyata zirah di dalam menghalangi serangannya."Bocah, harus kuakui kamu hebat juga." Pria kekar itu menunduk menatap pakaiannya yang robek. Dengan ekspresi serius, dia meneruskan, "Kalau aku nggak buat persiapan, mungkin aku sudah kalah.

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2263

    "Aneh. Nomor 12 jelas-jelas lebih kuat dari nomor 34. Kenapa dia nggak bisa menang?" Roselia tak kuasa bertanya melihat pertarungan sengit di arena."Tentu saja karena takut." Greta memicingkan mata sambil menjelaskan, "Coba kamu perhatikan gaya bertarung nomor 34 yang ganas. Basis kultivasi nomor 12 memang lebih hebat, tapi dia nggak punya cara untuk menang karena musuhnya terlalu tak kenal takut. Orang yang lebih berani yang berada di posisi unggul."Ketika pertarungan arena berubah menjadi pertarungan hidup dan mati, maknanya jelas berbeda. Dalam pertarungan arena, kalaupun kalah, seseorang tidak akan menderita kerugian besar. Di situasi seperti ini, pesilat biasa jarang mempertaruhkan nyawanya untuk meraih kemenangan.Namun, pertarungan hidup dan mati jelas berbeda. Yang menang akan hidup, yang kalah akan mati. Itu sebabnya, kedua belah pihak akan mengerahkan segenap kekuatan untuk meraih kemenangan.Nomor 34 memiliki kesadaran dalam pertarungan hidup dan mati, sedangkan nomor 12 t

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2264

    Pria kekar itu mengakui kekalahannya dengan sangat lugas. Setelah dia melompat turun dari arena, Elio yang masih murka pun tidak sempat bereaksi. Dia masih mengangkat pedangnya dan hendak menyerang pria kekar itu."Hei! Ngapain kamu? Aku sudah ngaku kalah! Kamu masih mau apa?" Pria kekar itu menghindar dengan ketakutan.Tidak ada yang menyangka Elio akan menjadi begitu gila setelah murka. Jelas sekali, dia siap untuk mati bersama musuhnya. Jika tahu hasilnya seperti ini, pria kekar itu tidak akan memprovokasinya.Ucapan pria kekar itu tidak membuat Elio menghentikan serangannya. Pedang di tangan Elio makin dekat dengan leher pria kekar itu.Ketika melihat nyawa pria kekar itu dalam bahaya, wasit akhirnya turun tangan. Dengan kedua jarinya, wasit mengapit pedang Elio dengan santai. Dia berkata, "Kandidat nomor 34 sudah mengaku kalah. Pertarungan telah berakhir. Silakan berhenti."Suara yang lantang ini seketika menyadarkan Elio yang tidak bisa berpikir jernih karena amarahnya. Garis mer

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2265

    "Situasi macam apa ini? Bukannya dia pertapa? Kenapa ikut kompetisi?""Bukannya kata orang pertapa nggak peduli pada ketenaran dan kekuasaan? Kenapa tiba-tiba orang seperti ini muncul di arena? Aneh sekali.""Sebentar! Sepertinya aku kenal orang ini. Dia adalah pelanggar sila, Master Oswyn!""Apa? Master Oswyn? Dia yang membantai seluruh keluarga delapan tahun lalu karena marah itu?"Begitu mendengar nama Oswyn, semua orang heboh. Tidak banyak pertapa di dunia ini. Sementara itu, Oswyn adalah pertapa yang tidak menaati sila.Tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada Oswyn. Delapan tahun lalu, Oswyn tiba-tiba membunuh keluarga Ketua Sekte Apatis yang beranggotakan 17 orang.Sejak saat itu, Oswyn melanggar semua sila. Dia minum-minum, bermain wanita, dan tamak. Selain itu, dia juga pemarah. Setiap kali merasa tidak puas, dia akan langsung membunuh. Semua hal ini membuat reputasinya menjadi sangat buruk.Namun, karena Oswyn memiliki latar belakang seorang pertapa dan memiliki kekuatan yan

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2266

    "Kandidat nomor 19?" Greta menatap Luther, lalu bertanya dengan heran, "Dokter Luther, kamu rasa dia bisa menang?""Kandidat nomor 5 seorang pertapa lho. Kalau bertarung dengan yang basis kultivasinya setara, bisa dibilang dia tak terkalahkan. Kalau kandidat nomor 19, dia memang Ketua Muda Sekte Yama, tapi terlalu muda. Dari segala aspek, dia nggak mungkin lawan pertapa itu," sahut Roselia.Harus diakui bahwa paras Ozias tak tertandingi. Namun, dalam aspek kekuatan, jelas Oswyn lebih hebat. Mereka tidak mengerti alasan Luther memilih Ozias dan bukan Oswyn."Aku kenal kandidat nomor 19. Jangan lihat dia lemah lembut. Nyatanya, dia sangat misterius. Aku yakin dia bisa mengalahkan pertapa itu dengan mudah," jelas Luther."Oh ya?" Greta mengangkat alis dengan terkejut. Dia tidak menyangka Luther mengenal Ozias. Dari nada bicara Luther yang santai, sepertinya dia sangat yakin dengan kemampuan Ozias."Karena Dokter Luther yakin kandidat nomor 19 bakal menang, kita bertaruh untuknya saja." Ta

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2267

    Setelah wasit mengumumkan kompetisi dimulai, para penonton sontak bersemangat dan mulai mendukung jagoan mereka. Tentunya, sebagian besar mendukung Oswyn. Di satu sisi karena Oswyn hebat, di sisi lain karena iri dengan paras Ozias."Anak Muda, sebaiknya kamu mengaku kalah. Kalau sampai pertarungan dimulai, takutnya kaki dan tanganmu bakal patah," ujar Oswyn dengan santai sambil meminum araknya.Oswyn sangat meremehkan Ozias yang berusia 20-an tahun ini. Targetnya adalah mengalahkan para genius di Grup A. Para pesilat elite di Grup B hanya batu loncatan baginya."Master Oswyn, sebagai seorang pertapa, kamu nggak seharusnya kemari untuk bertarung, 'kan?" sindir Ozias sambil menggoyangkan kipasnya dan tersenyum."Memangnya ada yang salah? Pertapa tetap manusia. Manusia pasti punya hasrat dan emosi. Mana mungkin ada yang benar-benar terlepas dari duniawi.""Semua biksu yang kalian temui itu sebenarnya cuma manusia munafik. Mereka terlihat tidak peduli dengan hal-hal duniawi, tapi nyatanya

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2268

    "Wah! Ganteng sekali! Ketampanannya tak tertandingi!""Ganteng dan jago bertarung! Begini baru pria idamanku!""Sayang, semangat! Sayang, kamu paling keren!"Setiap gerak gerik Ozias di atas arena membuat para penonton gempar. Para wanita terpana dengan ketampanan Ozias. Mata mereka terus berbinar-binar.Kuncinya adalah Ozias bukan pria yang hanya punya tampang. Serangannya yang berhasil menggagalkan serangan Oswyn sudah cukup untuk membuktikan kemampuannya. Bagaimana mungkin pria tampan dan berbakat seperti Ozias tidak membuat wanita jatuh hati?"Buset! Paling-paling dia cuma beruntung. Apa hebatnya? Dia cuma sok hebat!""Lihat saja penampilannya yang seperti banci. Dia jelas nggak punya kemampuan. Begitu Master Oswyn mengerahkan seluruh kekuatannya, dia pasti bakal mati!""Master Oswyn, semangat! Habisi pecundang itu!" Jika dibandingkan dengan para wanita yang tergila-gila dengan Ozias, para pria justru memaki dengan kesal. Apa gunanya tampang? Pria harus punya kekuatan. Kalau memang

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2269

    Duar! Di bawah tatapan semua orang, Tapak Belas Kasih Oswyn hendak menimpa Ozias dengan kekuatan destruktif yang mencengangkan. Seiring terdengarnya suara ledakan, sebuah energi menakutkan menyapu ke berbagai arah.Para penonton diterpa angin kencang hingga kesulitan membuka mata. Sesaat kemudian, situasi kembali tenang. Pemandangan di arena di luar dugaan semua orang.Menurut mereka, Ozias sudah pasti mati karena tidak menghindari serangan Oswyn. Siapa sangka, Ozias bukan hanya tidak mati, tetapi masih berdiri di tempatnya dengan tenang. Dia tidak terluka sedikit pun, bahkan pakaiannya bersih tak berdebu.Pemandangan ini mengejutkan semua orang. Mereka tidak tahu apa yang terjadi pada saat-saat terakhir, juga tidak mengerti mengapa Ozias tidak mengalami cedera apa pun.Apa mungkin Oswyn menarik serangannya? Ini tidak mungkin. Daya ledak yang timbul akibat benturan tadi begitu nyata. Para penonton bisa merasakan tekanan kuat itu."Apa yang terjadi? Pecundang itu nggak mati?""Aneh seka

Bab terbaru

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2463

    "Gema, dengarkan saranku, situasi di Atlandia sangat rumit. Kamu nggak akan mampu memegang kendali. Lebih baik cepat pergi dari sini!"Melihat Gema terdiam, Loki tidak bisa menahan rasa cemasnya. Bagaimanapun, mereka adalah saudara seperjuangan. Dia tentu tidak ingin Gema mati."Apa yang kamu katakan memang masuk akal. Aku nggak takut mereka bertindak terang-terangan, yang aku takutkan adalah mereka bermain licik di belakang."Setelah ragu sejenak, Gema akhirnya mengangguk. "Loki, antar aku ke hotel. Aku akan berkemas.""Begini baru benar!" Loki menghela napas panjang. "Seperti kata pepatah, selama gunung hijau masih ada, nggak perlu khawatir kehabisan kayu bakar. Selama kita masih hidup, segalanya bisa diatasi.""Terima kasih, Sobat. Nanti kalau ada kesempatan, aku akan mentraktirmu minum," ucap Gema tersenyum. Kalau bukan karena Loki terus membujuknya, dia mungkin masih akan menganggap enteng situasi ini. Kalau sampai terjadi sesuatu, menyesal pun tidak ada gunanya.Setelah kembali k

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2462

    "Tuan-tuan, aku sudah menghargai kalian dan teh pun sudah habis. Aku masih ada urusan lain, jadi nggak bisa menemani kalian lagi. Aku pamit," kata Gema. Melihat ketiga orang itu tidak menjawab, dia juga tidak banyak berbicara lagi. Setelah memberi hormat, dia langsung bangkit dan pergi.Saat pintu ruangan itu terbuka, ekspresi Loland menjadi muram dan segera meraih pedangnya. Namun, sebelum dia sempat bertindak, Weker menggenggam lengannya dan menggelengkan kepala.Gema sempat berhenti sejenak di ambang pintu karena merasa ada sesuatu yang tidak beres, lalu langsung melangkah pergi.Melihat Gema berjalan keluar dengan selamat, Loki yang kini sedang berjaga di luar pintu akhirnya menghela napas lega.Namun, saat melihat ekspresi ketiga orang yang berada di dalam ruangan itu terlihat muram, Loki kembali merasa gelisah. Kelihatan jelas, pembicaraan mereka tadi tidak berjalan dengan baik. Untung saja tidak terjadi sesuatu, dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya kepada pi

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2461

    Gema kembali mengambil secangkir teh dan meminumnya, "Selera tuan-tuan memang unik. Tapi, aku ini orangnya penakut, nggak tahan ditakut-takuti. Jadi, mohon tuan-tuan kelak jangan bercanda seperti ini lagi."Weker tersenyum dan menganggukkan kepala. "Tentu saja. Ini pertama kalinya kita bertemu, jadi Tuan Loland hanya ingin mencairkan suasana. Kalau ada hal yang nggak berkenan, aku mewakili Tuan Loland minta maaf padamu. Jangan dimasukkan ke hati."Mendengar perkataan itu, ekspresi Gema akhirnya menjadi lebih ramah. Dia sudah berani menghadiri jamuan berbahaya ini, dia tentu saja tidak takut diintimidasi. Jika mereka berbicara baik-baik dengannya, dia tidak keberatan mengungkapkan sedikit informasi.Namun, sikap ketiga orang itu begitu sombong. Begitu membuka mulut, mereka langsung mengintimidasi, memerintah, dan sama sekali tidak menghargainya sama sekali. Hal ini tentu saja membuatnya merasa sangat kesal. Namun, demi menjaga harga dirinya, dia tidak langsung menunjukkan amarahnya."Ng

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2460

    "Ini .... Ada beberapa hal yang nggak bisa dikatakan, tapi aku yakin kamu pasti mengerti," kata Trisno dengan serius."Aku ini bodoh, jadi nggak tahu apa yang Tuan Trisno maksud. Mohon Tuan Trisno memakluminya," jawab Gema dengan tenang."Kamu!" teriak Trisno yang mulai marah. Melihat sikap Gema saat masuk, dia mengira Gema menyadari situasinya dan pandai membaca keadaan. Namun, dia tidak menyangka Gema malah berpura-pura bodoh, jelas tidak menghargainya."Sudahlah, Trisno. Biar aku saja yang bertanya."Loland mengambil alih pembicaraan dan bertanya dengan terus terang, "Gema, 'kan? Kami nggak akan bertele-tele lagi denganmu. Kami sudah tahu maksud kedatanganmu ke sini, sekarang kami hanya ingin tahu informasi apa saja yang sudah kamu dapatkan.""Informasi tentang apa yang dimaksud Tuan Loland?" tanya Gema lagi.Bang!Loland tiba-tiba memukul meja dan berkata dengan ekspresi muram, "Anak muda, jangan berpura-pura bodoh denganku, kesabaranku ada batasnya. Kalau kamu nggak menjawab denga

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2459

    Setelah membuat keputusan, Gema tidak ragu-ragu lagi. Dia segera meminta sopirnya untuk berbalik arah dan langsung menuju lokasi pertemuan.Tempat pertemuan berada di sebuah restoran yang tidak jauh dari istana. Perjalanan kembali hanya memakan waktu sekitar 10 menit.Saat Gema dan Loki melangkah masuk ke restoran, mereka langsung menyadari bahwa tempat itu kosong. Selain beberapa pegawai penyambut tamu, tidak ada satu pun pelanggan.Jelas sekali, restoran ini telah dikosongkan."Silakan, Jenderal Loland sudah menunggu di lantai atas."Begitu memasuki ruangan, pemilik restoran sendiri yang menyambut mereka dan mengantar Gema serta Loki ke ruang privat di lantai dua.Saat ini, di dalam ruangan, Loland, Weker, serta Trisno sedang menikmati teh dengan santai.Mereka bertiga mengobrol dengan akrab dan penuh semangat. Namun, begitu Gema dan Loki memasuki ruangan, mereka segera menghentikan pembicaraan dan mengalihkan perhatian mereka kepada Gema.Ketiganya sangat penasaran, siapa sebenarnya

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2458

    "Apa? Siapa itu?" tanya Trisno segera."Jangan-jangan wakil jenderal yang masuk saat siang tadi?"Loland mengerutkan alisnya. "Aku sudah menyelidiki orang itu. Nggak punya latar belakang, nggak punya dukungan, cuma orang biasa. Jadi, nggak ada yang perlu dikhawatirkan.""Bukan dia, tapi ada hubungannya dengannya." Weker tiba-tiba merendahkan suara. "Masih ingat apa yang dikatakan Pangeran Huston siang tadi? Saat memanggil wakil jenderal itu, Pangeran Huston secara khusus menyebut Keluarga Paliama.""Keluarga Paliama?" Trisno menunjukkan ekspresi terkejut. "Maksudmu Keluarga Paliama dari Midyar sudah bertemu dengan Raja?""Itu belum. Tapi menurut informasiku, seseorang bernama Gema mengobrol dengan Pangeran Huston selama 4 jam hari ini. Mereka berbincang dan tertawa seperti sahabat. Bahkan, Pangeran Huston secara khusus mengundangnya untuk makan malam di istana."Wajah Weker sedikit muram. "Semuanya, coba pikirkan baik-baik. Pada saat genting seperti ini, Keluarga Paliama mengirim seseo

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2457

    Setelah berbicara sejenak di aula pertemuan, Huston mengundang Gema untuk mulai berkeliling di Kediaman Raja Atlandia. Kediaman itu sangat luas dan memiliki berbagai fasilitas, orang yang tidak mengenal tempat itu akan sangat mudah tersesat.Gema yang merasa dirinya sudah melihat banyak hal pun tetap merasa sangat terkejut saat diajak untuk melihat keadaan Kediaman Raja Atlandia yang sebenarnya. Berbeda dengan kemewahan dari rumah orang kaya baru, kediaman ini bisa dibilang mewah dan berwibawa. Setiap sudut yang terlihat memancarkan aura yang sangat kuat.Yang membuat Gema paling terkesan adalah ada aula pahlawan dengan sembilan lantai di dalam kediaman itu dan terlihat seperti sebuah pagoda kuno dari luar. Isi di dalamnya adalah makam simbolis untuk puluhan ribu para pahlawan yang gugur di medan perang dan memenuhi seluruh ruangan.Para pahlawan itu memiliki batu peringatan dengan catatan jelas kehidupan mereka agar generasi berikutnya bisa mengenangnya. Keluarga Paliama juga memiliki

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2456

    "Pangeran Huston, hati-hati dengan ucapanmu," kata Gema yang segera memperingatkan sambil melihat ke sekeliling karena khawatir ada yang menguping percakapan mereka.Membahas hidup dan mati anggota keluarga kerajaan secara pribadi adalah pelanggaran besar. Jika hal ini disebarkan oleh orang yang berniat buruk, nama baik hancur masih termasuk hal kecil. Namun, jika nanti diminta pertanggungjawaban, ini akan menjadi masalah besar."Paman Gema, tenang saja. Ini adalah Atlandia, bukan Midyar. Kamu bisa membahas apa pun dengan tenang, nggak perlu khawatir," kata Huston sambil tersenyum, sama sekali tidak peduli apa pun. Dia berpikir hal ini sudah diketahui semua orang, apa salah membicarakannya? Apakah orangnya tidak akan mati jika tidak membicarakannya? Benar-benar konyol."Uhuk uhuk .... Sepertinya aku sudah terlalu banyak berpikir," kata Gema sambil tersenyum dengan canggung. Meskipun tahu apa yang dikatakan Huston benar, dia tetap harus berhati-hati dan tidak berani membicarakan anggota

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2455

    Huston masuk ke ruang rapat dengan senyuman cerah, sambil menggandeng tangan Gema dengan sikap yang sangat ramah. Sebaliknya, Gema terlihat kebingungan, sama sekali tidak menduga situasi ini.Sebelum masuk, Gema sudah membayangkan berbagai kemungkinan dalam pertemuan mereka. Misalnya, Huston bersikap dingin atau arogan. Semua itu bisa dia terima, bahkan dia sudah siap secara mental.Bagaimanapun menurut rumor, Huston adalah pangeran yang suka membuat onar dan berani melakukan apa saja.Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Bukan hanya tidak ada kesulitan, Huston malah bersikap sangat ramah, membuat Gema bingung bukan main.Seperti kata pepatah, ketika sesuatu terlihat tidak biasa, pasti ada sesuatu yang buruk. Gema tidak tahu apa maksud tersembunyi di balik keramahan ini."Pelayan! Siapkan teh!" Setelah mempersilakan Gema duduk, Huston langsung memerintahkan pelayan untuk menyajikan teh.Teh yang disajikan adalah teh mahal khas Atlandia, yang tidak dijual untuk umum dan hanya diperunt

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status