"Wah! Ganteng sekali! Ketampanannya tak tertandingi!""Ganteng dan jago bertarung! Begini baru pria idamanku!""Sayang, semangat! Sayang, kamu paling keren!"Setiap gerak gerik Ozias di atas arena membuat para penonton gempar. Para wanita terpana dengan ketampanan Ozias. Mata mereka terus berbinar-binar.Kuncinya adalah Ozias bukan pria yang hanya punya tampang. Serangannya yang berhasil menggagalkan serangan Oswyn sudah cukup untuk membuktikan kemampuannya. Bagaimana mungkin pria tampan dan berbakat seperti Ozias tidak membuat wanita jatuh hati?"Buset! Paling-paling dia cuma beruntung. Apa hebatnya? Dia cuma sok hebat!""Lihat saja penampilannya yang seperti banci. Dia jelas nggak punya kemampuan. Begitu Master Oswyn mengerahkan seluruh kekuatannya, dia pasti bakal mati!""Master Oswyn, semangat! Habisi pecundang itu!" Jika dibandingkan dengan para wanita yang tergila-gila dengan Ozias, para pria justru memaki dengan kesal. Apa gunanya tampang? Pria harus punya kekuatan. Kalau memang
Duar! Di bawah tatapan semua orang, Tapak Belas Kasih Oswyn hendak menimpa Ozias dengan kekuatan destruktif yang mencengangkan. Seiring terdengarnya suara ledakan, sebuah energi menakutkan menyapu ke berbagai arah.Para penonton diterpa angin kencang hingga kesulitan membuka mata. Sesaat kemudian, situasi kembali tenang. Pemandangan di arena di luar dugaan semua orang.Menurut mereka, Ozias sudah pasti mati karena tidak menghindari serangan Oswyn. Siapa sangka, Ozias bukan hanya tidak mati, tetapi masih berdiri di tempatnya dengan tenang. Dia tidak terluka sedikit pun, bahkan pakaiannya bersih tak berdebu.Pemandangan ini mengejutkan semua orang. Mereka tidak tahu apa yang terjadi pada saat-saat terakhir, juga tidak mengerti mengapa Ozias tidak mengalami cedera apa pun.Apa mungkin Oswyn menarik serangannya? Ini tidak mungkin. Daya ledak yang timbul akibat benturan tadi begitu nyata. Para penonton bisa merasakan tekanan kuat itu."Apa yang terjadi? Pecundang itu nggak mati?""Aneh seka
Pedang Oswyn sungguh cepat hingga yang bisa terlihat hanya bayangan. Berbeda dengan Teknik Lohan dan Tapak Belas Kasih, kali ini Oswyn hanya mengandalkan kekuatan fisiknya. Sungguh cepat dan kuat. Ke mana pun bilah lewat, udara seolah-olah terbelah. Namun, tidak ada deru angin yang terdengar."Cepat sekali!" Di tempat duduk penonton, Elsa terbelalak dengan ngeri. Meskipun hanya serangan biasa, Oswyn menunjukkan kekuatan dan kecepatan yang sangat mengerikan.Saat ini, Elsa baru memahami betapa menakutkannya para pertapa. Bukan hanya basis kultivasi yang tinggi, tetapi fisik mereka juga ditempa secara ekstrem. Mereka adalah pesilat yang kuat secara eksternal dan internal. Orang seperti ini bisa melawan seseorang yang basis kultivasinya di atas mereka.Klang! Sebelum orang-orang bereaksi, pedang Oswyn telah mengenai tubuh Ozias. Hanya saja, saat Pedang Pembasmi Iblis mendarat, tubuh Ozias memancarkan cahaya putih. Mantra Acala kembali diaktifkan.Pedang Oswyn hanya menimbulkan riak di per
"Eh? Kenapa Dokter Luther bisa begitu percaya diri? Apa Kak Ozias masih punya teknik lain?" tanya Greta sambil mengernyitkan alis, terlihat agak penasaran."Teknik andalan Aula Yama bukan hanya Mantra Acala. Ozias sudah berani ikut serta dalam kompetisi, nggak mungkin dia nggak punya kartu truf. Aku yakin dengan kekuatannya, dia pasti nggak akan berhenti sampai di sini saja," kata Luther dengan ekspresi tenang.Dengan penglihatannya, Luther tentu saja bisa melihat Ozias belum mengeluarkan seluruh tenaganya. Meskipun dari permukaan terlihat santai, sebenarnya Ozias menyembunyikan kemampuannya dengan baik. Untuk masuk ke tim A, sama sekali bukan masalah bagi Ozias."Kalau Dokter Luther begitu yakin, kita lihat saja kejutan apa lagi yang akan diberikan Kak Ozias," kata Greta sambil tersenyum dan tidak berbicara lebih lanjut lagi. Dia tidak meragukan penilaian Luther, dia hanya penasaran dengan kemampuan Ozias yang membuat Luther begitu yakin.Saat ini, di atas arena. Oswyn masih melanjut
Di bawah tatapan semua orang, Pedang Pembasmi Iblis milik Oswyn dan kipas milik Ozias akhirnya saling bertabrakan. Lebih tepatnya, kipas Ozias yang menusuk tepat ke pedang Oswyn.Bang!Terdengar suara ledakan saat kedua pedang saling bertabrakan dan gelombang energi yang kuat langsung menyebar ke segala arah dari titik benturan. Di sepanjang jalur yang dilewati gelombang energi itu, pasir dan debu beterbangan. Bahkan para penonton yang terlalu dekat dengan arena juga tidak bisa membuka mata mereka karena angin dan pasir yang beterbangan.Sebaliknya, kedua orang di atas arena saat ini malah langsung dalam keadaan membeku setelah terjadi benturan itu di mana kipas Ozias menekan tepat di pedang Oswyn. Yang satu menebas ke bawah dan satunya lagi menusuk ke atas, mereka berada dalam posisi saling bertahan di udara dan situasinya terlihat seimbang.Adegan ini membuat semua penonton di bawah arena tercengang."Astaga! Dia malah menahan serangan itu? Apa yang terjadi?""Serangan Master Oswyn t
"Master Oswyn memang pantas disebut sebagai pertapa. Kekuatan fisikmu luar biasa, aku sangat mengagumimu," puji Ozias sambil melihat bekas putih di dada Oswyn.Jika ahli biasa yang terkena serangan kipas Ozias, mereka pasti sudah terluka parah atau mati. Namun, Oswyn hanya mundur beberapa langkah dan tidak terluka sedikit pun. Dia mengakui kekuatan fisik seorang pertapa jauh lebih kuat daripada ahli pada tingkat yang sama."Anak muda, kamu sedang menghinaku ya?" kata Oswyn.Kata-kata pujian Ozias terdengar sangat menyakitkan di telinga Oswyn dan membuat ekspresinya langsung menjadi muram. Dia hanya menganggap Ozias sebagai mangsa, tetapi sekarang mangsanya ini malah menyerangnya dan membuatnya kehilangan muka. Oleh karena itu, hal ini membuatnya sangat marah dan saat ini sudah hampir kehilangan kendali."Master Oswyn sudah salah paham, aku benar-benar merasa kemampuan Master luar biasa. Kalau kamu bisa menembus tingkat master, kamu pasti akan naik ke puncak," kata Ozias dengan tulus.O
"Melepaskan Mantra Acala dan bertarung secara langsung dengan seorang pertapa, apa Kak Ozias ini nggak terlalu percaya diri?" kata Roselia yang duduk di kursi penonton sambil mengernyitkan alis, jelas merasa sangat bingung. Tadi dia masih mengagumi Ozias, tetapi dia benar-benar tidak menyangka Ozias akan membuat keputusan seperti itu."Aku rasa Kak Ozias ini bukan orang yang gegabah. Kalau dia berani menerima tantangan itu, dia pasti sangat yakin bisa menang, 'kan?" kata Greta sambil merenungkannya. Dia tidak mengerti apa maksud Ozias, tetapi setidaknya kemampuan Ozias memang luar biasa. Hanya saja, tindakan yang tidak menguntungkan seperti ini tidak bisa dibenarkan."Anak muda, kamu sungguh berani. Hari ini aku ingin melihat seberapa hebat kemampuanmu," kata Oswyn yang berada di atas arena, lalu memutarkan pedangnya dan energi sejati di tubuhnya langsung menyembur. Oleh karena itu, auranya menjadi sangat ganas dan kuat.Pada saat yang bersamaan, cahaya biru dari Pedang Pembasmi Iblis
Oswyn yang emosinya sudah terpancing oleh Ozias rela mempertaruhkan sisa hidupnya saat melayangkan serangannya itu. Dia memaksakan dirinya untuk meningkatkan kultivasinya dan mencapai tingkat master dalam waktu singkat.Dengan kekuatan tingkat master, Oswyn melayangkan teknik terkuatnya yaitu Punggung Gunung dan daya hancurnya mencapai tingkat yang jauh melampaui serangan sebelumnya. Ini adalah serangan terkuat yang pernah dilayangkannya. Dia yakin Ozias juga tidak mungkin akan selamat dari serangan ini, meskipun Ozias ini adalah seorang ahli tingkat master.Boom!Cahaya pedang biru yang tajam dan disertai petir yang menggelegar pun memelesat ke arah Ozias dengan kekuatan yang luar biasa. Langit berubah dan petir menyambar di mana pun cahaya pedang itu melintas, seolah-olah dunia akan hancur.Menghadapi serangan yang begitu kuat, ekspresi Ozias tetap tenang. Dia tiba-tiba membuka kipas di tangannya, lalu mengayunkannya dengan lembut ke arah cahaya pedang biru itu.Hush!Saat kipas diay