"Eh? Kenapa Dokter Luther bisa begitu percaya diri? Apa Kak Ozias masih punya teknik lain?" tanya Greta sambil mengernyitkan alis, terlihat agak penasaran."Teknik andalan Aula Yama bukan hanya Mantra Acala. Ozias sudah berani ikut serta dalam kompetisi, nggak mungkin dia nggak punya kartu truf. Aku yakin dengan kekuatannya, dia pasti nggak akan berhenti sampai di sini saja," kata Luther dengan ekspresi tenang.Dengan penglihatannya, Luther tentu saja bisa melihat Ozias belum mengeluarkan seluruh tenaganya. Meskipun dari permukaan terlihat santai, sebenarnya Ozias menyembunyikan kemampuannya dengan baik. Untuk masuk ke tim A, sama sekali bukan masalah bagi Ozias."Kalau Dokter Luther begitu yakin, kita lihat saja kejutan apa lagi yang akan diberikan Kak Ozias," kata Greta sambil tersenyum dan tidak berbicara lebih lanjut lagi. Dia tidak meragukan penilaian Luther, dia hanya penasaran dengan kemampuan Ozias yang membuat Luther begitu yakin.Saat ini, di atas arena. Oswyn masih melanjut
Di bawah tatapan semua orang, Pedang Pembasmi Iblis milik Oswyn dan kipas milik Ozias akhirnya saling bertabrakan. Lebih tepatnya, kipas Ozias yang menusuk tepat ke pedang Oswyn.Bang!Terdengar suara ledakan saat kedua pedang saling bertabrakan dan gelombang energi yang kuat langsung menyebar ke segala arah dari titik benturan. Di sepanjang jalur yang dilewati gelombang energi itu, pasir dan debu beterbangan. Bahkan para penonton yang terlalu dekat dengan arena juga tidak bisa membuka mata mereka karena angin dan pasir yang beterbangan.Sebaliknya, kedua orang di atas arena saat ini malah langsung dalam keadaan membeku setelah terjadi benturan itu di mana kipas Ozias menekan tepat di pedang Oswyn. Yang satu menebas ke bawah dan satunya lagi menusuk ke atas, mereka berada dalam posisi saling bertahan di udara dan situasinya terlihat seimbang.Adegan ini membuat semua penonton di bawah arena tercengang."Astaga! Dia malah menahan serangan itu? Apa yang terjadi?""Serangan Master Oswyn t
"Master Oswyn memang pantas disebut sebagai pertapa. Kekuatan fisikmu luar biasa, aku sangat mengagumimu," puji Ozias sambil melihat bekas putih di dada Oswyn.Jika ahli biasa yang terkena serangan kipas Ozias, mereka pasti sudah terluka parah atau mati. Namun, Oswyn hanya mundur beberapa langkah dan tidak terluka sedikit pun. Dia mengakui kekuatan fisik seorang pertapa jauh lebih kuat daripada ahli pada tingkat yang sama."Anak muda, kamu sedang menghinaku ya?" kata Oswyn.Kata-kata pujian Ozias terdengar sangat menyakitkan di telinga Oswyn dan membuat ekspresinya langsung menjadi muram. Dia hanya menganggap Ozias sebagai mangsa, tetapi sekarang mangsanya ini malah menyerangnya dan membuatnya kehilangan muka. Oleh karena itu, hal ini membuatnya sangat marah dan saat ini sudah hampir kehilangan kendali."Master Oswyn sudah salah paham, aku benar-benar merasa kemampuan Master luar biasa. Kalau kamu bisa menembus tingkat master, kamu pasti akan naik ke puncak," kata Ozias dengan tulus.O
"Melepaskan Mantra Acala dan bertarung secara langsung dengan seorang pertapa, apa Kak Ozias ini nggak terlalu percaya diri?" kata Roselia yang duduk di kursi penonton sambil mengernyitkan alis, jelas merasa sangat bingung. Tadi dia masih mengagumi Ozias, tetapi dia benar-benar tidak menyangka Ozias akan membuat keputusan seperti itu."Aku rasa Kak Ozias ini bukan orang yang gegabah. Kalau dia berani menerima tantangan itu, dia pasti sangat yakin bisa menang, 'kan?" kata Greta sambil merenungkannya. Dia tidak mengerti apa maksud Ozias, tetapi setidaknya kemampuan Ozias memang luar biasa. Hanya saja, tindakan yang tidak menguntungkan seperti ini tidak bisa dibenarkan."Anak muda, kamu sungguh berani. Hari ini aku ingin melihat seberapa hebat kemampuanmu," kata Oswyn yang berada di atas arena, lalu memutarkan pedangnya dan energi sejati di tubuhnya langsung menyembur. Oleh karena itu, auranya menjadi sangat ganas dan kuat.Pada saat yang bersamaan, cahaya biru dari Pedang Pembasmi Iblis
Oswyn yang emosinya sudah terpancing oleh Ozias rela mempertaruhkan sisa hidupnya saat melayangkan serangannya itu. Dia memaksakan dirinya untuk meningkatkan kultivasinya dan mencapai tingkat master dalam waktu singkat.Dengan kekuatan tingkat master, Oswyn melayangkan teknik terkuatnya yaitu Punggung Gunung dan daya hancurnya mencapai tingkat yang jauh melampaui serangan sebelumnya. Ini adalah serangan terkuat yang pernah dilayangkannya. Dia yakin Ozias juga tidak mungkin akan selamat dari serangan ini, meskipun Ozias ini adalah seorang ahli tingkat master.Boom!Cahaya pedang biru yang tajam dan disertai petir yang menggelegar pun memelesat ke arah Ozias dengan kekuatan yang luar biasa. Langit berubah dan petir menyambar di mana pun cahaya pedang itu melintas, seolah-olah dunia akan hancur.Menghadapi serangan yang begitu kuat, ekspresi Ozias tetap tenang. Dia tiba-tiba membuka kipas di tangannya, lalu mengayunkannya dengan lembut ke arah cahaya pedang biru itu.Hush!Saat kipas diay
Oswyn sudah kalah. Setelah mempertaruhkan sisa hidupnya dan menghabiskan seluruh kekuatannya pun serangannya tetap dihancurkan oleh Ozias dengan mudah, semangat bertarungnya benar-benar hilang. Selain tubuhnya sudah tidak mampu bertahan lagi karena terluka parah dan kehabisan tenaga, dia juga takut dengan kekuatan Ozias yang begitu hebat dan tak terduga.Ozias memang masih muda, tetapi dasar kultivasinya lebih kuat sepuluh kali lipat daripada Oswyn. Meskipun sudah mengeluarkan seluruh kemampuannya pun dia tetap tidak mampu melukai Ozias, ini adalah hal yang membuatnya merasa sangat putus asa. Jangankan sekarang dia yang sudah tak berdaya, bahkan pada masa berjayanya pun dia tetap tidak yakin untuk terus bertarung dengan Ozias."Kandidat nomor 5 menyerah, kandidat nomor 19 menang!" Setelah mendengar perkataan Oswyn, wasit segera mengumumkan hasil akhirnya. Seluruh arena pertandingan pun dipenuhi dengan keluhan dan ada banyak juga yang mencaci maki."Sialan! Pertapa sampah! Bahkan seoran
"Aku?"Luther tertegun sejenak karena tidak menyangka Adam akan mengalihkan topik pembicaraan ini padanya, tetapi dia tetap menganggukkan kepalanya. "Apa yang dikatakan Tuan Adam memang benar. Dengan bakat dan kekuatannya, Ozias ini memang pantas untuk melawan ahli peringkat kesepuluh di Peringkat Genius."Luther sangat yakin dengan kemampuan Ozias."Kalau kalian berdua memberinya penilaian yang begitu tinggi, sepertinya Kak Ozias ini memang pantas diperhatikan," kata Greta sambil menganggukkan kepala setelah merenungkannya. Sayangnya, Ozias berasal dari Aula Yama. Jika Ozias berasal dari sekte kecil, dia mungkin akan merekrut Ozias ke Organisasi Mondial."Tampan dan hebat dalam bertarung, pemuda berbakat seperti ini sudah sangat langka," kata Roselia dengan tatapan yang tajam. Meskipun dia tidak jatuh cinta pada pandangan pertama, penampilan Ozias memang sangat menonjol dan membuatnya tidak tahan untuk terus meliriknya."Hahaha. Menang! Kak, lihat, Tuan Ozias sudah menang!" Di sisi la
"Oh? Ternyata mereka berdua ya?" Melihat Roselia dan Elsa yang perlahan-lahan naik ke atas arena, Luther mengernyitkan alis karena merasa terkejut.Luther tahu Roselia dan Elsa juga mendaftar untuk ikut dalam kompetisi ini, tetapi dia tidak menyangka mereka akan bertemu dalam babak ini. Yang satunya adalah murid unggulan dari Sekte Pedang, sedangkan yang satunya lagi adalah putri ketua Organisasi Mondial. Pertarungan antara elite dari dua sekte besar ini akan menjadi tontonan yang menarik."Menurut Kak Adam, seberapa besar peluang Roselia untuk menang?" tanya Greta dengan tiba-tiba.Adam menggelengkan kepala. "Sulit untuk dipastikan. Lawan Roselia ini nggak sederhana. Kalau aku nggak salah, dia adalah murid dari Sekte Pedang. Tatapannya tajam, auranya stabil, dan tingkat kultivasinya juga pasti nggak rendah.""Murid dari Sekte Pedang? Kalau begitu, ini memang agak merepotkan," kata Greta sambil mengernyitkan alis.Semua orang tahu murid Sekte Pedang sangat sedikit, tetapi semuanya adal