Share

Bab 2179

Penulis: Aku Mau Minum Air
"Pendekar, aku tahu kalian punya dendam pribadi. Silakan selesaikan di arena atau selesaikan setelah kompetisi berakhir. Yang jelas, sekarang bukan waktunya kalian membuat keributan," ucap Nabel dengan ekspresi datar.

"Dasar pendeta berengsek! Kamu nggak berhak mengatur-aturku! Cepat menyingkir! Kalau nggak, kuhabisi kamu sekarang juga!" ancam Hilal sambil memelotot.

Pria tua berjanggut itu sungguh kehabisan kata-kata. Para anggota Vila Topan di belakang terus menyeka keringat dengan cemas. Mereka sampai tidak tahu harus mengatakan Hilal terlalu berani atau terlalu bodoh. Jika situasi terus berlanjut, Vila Topan akan binasa dalam waktu dekat ini.

"Pendekar, kalau kamu terus bersikap keras kepala, aku hanya bisa mengusirmu dari sini," ujar Nabel dengan ekspresi dingin.

"Kamu kira bisa mengusirku semudah itu? Aku nggak bakal ke mana-mana! Jangan harap kamu bisa mengusirku!" Hilal mendongak dan memelotot dengan angkuh.

Ketika mendengar ini, Nabel tak kuasa mengernyit. Dia bukan orang yang
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2180

    "Silakan dipilih.""Huh! Siapa kamu? Beraninya kamu mengatur-aturku! Cari mati ya?" tegur Hilal dengan galak."Kalau kamu nggak mau pergi, aku terpaksa membantumu. Tapi, kamu mungkin akan patah tulang nanti. Kamu cuma bisa berbaring di ranjang selama satu setengah tahun," timpal Harit yang masih mengorek upil."Kamu berani mengancamku? Kamu kira aku takut? Maju saja kalau memang hebat. Aku mau lihat, sehebat apa kamu." Hilal menunjuk Harit dengan goloknya."Ayahku bilang aku harus bersikap sopan dulu sebelum main tangan. Aku sudah membujukmu, tapi kamu nggak tahu diri. Ya sudah, jangan salahkan aku bertindak kejam." Harit mengangkat tangannya, lalu menunjuk Hilal dan bergumam, "Teknik Halilintar."Saat berikutnya, muncul sambaran petir berwarna biru. Petir itu langsung memelesat ke arah Hilal. Kecepatannya tidak bisa dilihat secara kasatmata.Hilal tidak sempat bereaksi sehingga petir itu menembus dadanya. Duar! Bagian atas tubuh Hilal pun terluka. Dia terhempas sejauh belasan meter da

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2181

    "Sudah selesai. Paman Nabel, aku serahkan ini padamu." Setelah selesai mengusir orang-orang dari Vila Topan, Harit menguap dan melangkah pergi dengan santai. Dilihat dari penampilannya yang malas dan mengantuk, orang yang tidak tahu akan mengira dia sudah tidak tidur selama beberapa hari.Nabel melihat ke sekeliling dan berkata dengan lantang, "Para pendekar semuanya, aku akan tekankan sekali lagi. Kalian sudah datang ke Gunung Narima, jadi mohon patuhi aturan di sini. Kalau ada dendam atau kebencian apa pun, selesaikan di atas arena atau secara pribadi setelah pertandingan berakhir. Kalau ada yang membuat keributan, Gunung Narima nggak akan tinggal diam.""Apa yang dikatakan Tuan Nabel benar sekali. Kalau ada yang berani melanggar peraturan, aku orang pertama yang menentangnya.""Benar! Nggak menghormati Gunung Narima, berarti nggak menghormatiku. Hari ini aku akan berdiri di sini dan lihat siapa yang berani membuat keributan.""Menurutku, orang-orang dari Vila Topan memang pantas dih

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2182

    Teriakan Charlotte menarik perhatian banyak orang. Beberapa ahli yang gemar berjudi pun mulai bersemangat dan tidak sabar untuk ikut serta. Namun, mengingat identitasnya sebagai wanita suci dari Sekte Sihir, mereka tidak berani langsung mendekatinya."Saudara-saudara, biar aku yang mulai dulu." Melihat semua sudah siap, Elio langsung mengeluarkan sebuah batu giok dan menaruhnya ke atas meja sebagai taruhan dengan tegas."Aku bertaruh untuk kandidat nomor 28 di arena ketiga karena aku kenal orang ini. Dia adalah murid dari Sekte Elita yang cukup kuat. Peluang menangnya sangat besar," kata Elio sambil menulis nomor 28 di selembar kertas dan melemparkannya ke dalam mangkuk ketiga.Untuk memastikan keadilan, lawan untuk para ahli yang berpartisipasi dipilih secara acak dan bukan berdasarkan nomor urutan. Siapa pun yang dipanggil wasit harus naik ke atas arena. Jika absen atau terlambat, akan langsung didiskualifikasi."Kalau Kak Elio bertaruh pada nomor 28, aku juga sama."Yuki mengeluarka

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2183

    "Sama seperti Nona Elsa, kandidat nomor 6 di arena pertama," kata Luther sambil menulis nomor itu di selembar kertas dan melemparkannya ke dalam mangkuk nomor satu."Boleh, semoga kalian beruntung."Charlotte tersenyum dan berteriak dengan lantang, "Ayo. Taruhan akan segera ditutup, pertandingannya akan segera dimulai."Para ahli di sekitar terlihat sangat ingin mencoba bertaruh, tetapi tidak ada yang memasang taruhan dan hanya mengamati. Alasan utama mereka adalah mereka tidak yakin apakah taruhan ini benaran atau palsu. Jika mereka menang, apakah Sekte Sihir benar-benar akan membayar dua kali lipat?Oleh karena itu, para ahli itu menunggu hasil akhir taruhan Luther dan yang lainnya. Jika tidak ada masalah, mereka baru akan mempertimbangkan untuk ikut bertaruh."Baiklah. Pertaruhan sudah dimulai, taruhan resmi ditutup. Kalian semua silakan menunggu hasil akhirnya," kata Charlotte sambil melambaikan tangannya untuk mengumumkan berhentinya taruhan.Tak lama kemudian, perhatian semua ora

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2184

    Mendengar perkataan itu, hati Elio langsung berdebar. Dia melihat ke arena ketiga dan berkata dengan gelisah, "Memancing musuh? Kak Luther, kamu nggak bercanda, 'kan? Aku sudah mempertaruhkan barang berhargaku.""Kamu bertaruh pada kandidat nomor 28, 'kan?" tanya Luther."Benar. Kenapa?" jawab Elio sambil menganggukkan kepala.Luther menganalisis, "Kandidat nomor 28 memang kuat, tapi terlalu agresif. Dia memang terlihat lebih unggul dan membuat lawannya terus mundur, tapi kamu lihat lawannya dengan teliti. Dia tetap melangkah dengan stabil, napasnya teratur, dan nggak terlihat panik seperti orang yang akan kalah, jelas ini strategi yang sudah direncanakannya.""Jadi, menurutku, dia pasti sedang memancing musuhnya. Dia sengaja menunggu lawannya lengah dan memanfaatkan saat itu untuk memberikan serangan yang mengejutkan.""Benarkah?" kata Elio dengan ragu. Setelah memperhatikan dengan saksama, ekspresinya langsung berubah karena dia menyadari situasinya ternyata memang seperti yang dikat

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2185

    Yuki berpikir Elio yang berpengalaman pasti memiliki pandangan yang tajam, sehingga dia mengikuti taruhan Elio. Dia tidak menyangka hasilnya akan seperti ini."Yuki, kamu nggak boleh menyalahkanku. Kandidat nomor 28 itu yang nggak bisa diandalkan, buat kita kalah taruhan," kata Elio dengan tersenyum pahit."Huh! Aku nggak akan mengikuti taruhanmu lagi," kata Yuki dengan kesal. Sebotol Pil Darah bisa dijual dengan harga yang tinggi di pasaran. Awalnya, dia berharap bisa mendapatkan keuntungan tambahan, tetapi akhirnya semuanya sia-sia."Ini ...."Elio terlihat canggung dan mencoba mengalihkan topik. "Kalah menang itu nggak bisa diprediksi. Lihat saja kandidat nomor enam yang dipilih Kak Luther dan Kak Elsa, bukankah kandidat itu juga hampir kalah?""Eh?" Yuki melihat ke arah arena pertama dengan ekspresi bingung.Saat ini, wanita berpakaian merah yang memegang pedang besar di arena pertama masih bertarung melawan pria berpakaian hitam yang memegang tongkat besi dengan sengit. Meskipun k

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2186

    Saat ini, bukan hanya pria berpakaian hitam, semua penonton yang memperhatikan pertandingan di arena pertama juga terkejut. Mereka tidak menyangka wanita berpakaian merah itu ternyata mengenakan zirah seberat itu.Zirah hitam yang beratnya sekitar seribu kilogram itu biasanya digunakan saat latihan. Ahli tingkat sejati biasa hanya dengan mengenakannya selama puluhan menit saja sudah merasa sangat kelelahan. Bahkan ahli yang lebih kuat pun hanya bisa mengenakannya selama beberapa jam.Namun, wanita berpakaian merah itu malahan mengenakan zirah hitam dengan nyaman dan bahkan berpartisipasi dalam pertarungan di arena. Bukankah ini sama saja dengan mencari mati?"Kamu ... tadi mengenakan ini saat bertarung denganku?" tanya pria berpakaian hitam itu sambil menunjuk ke zirah hitam di lantai dan ekspresinya bingung."Iya. Kenapa?" tanya wanita berpakaian merah itu sambil meregangkan leher dan pinggangnya, lalu mulai menggerakkan tubuhnya yang sekarang sudah terasa jauh lebih ringan. Memang be

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2187

    Pria berpakaian hitam yang tidak berani menahan serangan secara langsung segera menghindar. Saat pedang besar wanita berpakaian merah itu hampir menyentuh bahunya, cahaya tajam dari pedang besar itu berhasil merobek pakaiannya. Jika tadi terlambat menghindar, lengannya pasti sudah terputus.Wanita berpakaian merah terus melanjutkan serangannya dengan makin cepat dan kuat. Setiap tebasan pedangnya diiringi dengan suara gemuruh dan tak tertahankan.Sementara itu, pria berpakaian hitam terus mundur untuk menghindari serangan. Setiap kali dia mencoba menangkis, tangannya akan langsung kebas dan mundur beberapa langkah. Dia hanya bisa bertahan, tidak ada kesempatan untuk membalas."Kak Elio, bukankah kamu bilang wanita berpakaian merah itu akan kalah? Kenapa dia malah terlihat makin kuat dan sepertinya akan menang?" kata Yuki yang berada di luar arena dengan ekspresi terkejut dan menatap kedua petarung di depan dengan tajam.Sebelumnya, pria berpakaian hitam yang unggul, tetapi wanita berpa

Bab terbaru

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2464

    Teriakan pertempuran dan benturan senjata terus menggema di bawah bayangan lampu jalan. Lima sosok bertarung dengan sengit, darah berceceran ke mana-mana. Di sekitar mereka, situasi sudah sangat kacau.Setelah bertarung selama hampir setengah jam, suara pertempuran mulai mereda. Kelima sosok itu satu per satu jatuh ke dalam genangan darah. Di bawah cahaya redup lampu jalan, terlihat tiga pembunuh berbaju hitam telah tewas.Satu orang lehernya patah, satu orang dadanya tertusuk, dan satu lagi mengalami luka parah hingga kehabisan darah.Sementara itu, kondisi Gema dan Loki juga tidak jauh lebih baik. Loki berlumuran darah, tubuhnya dipenuhi luka, dan beberapa cederanya begitu dalam hingga memperlihatkan tulangnya.Gema juga mengalami luka serius. Dada dan perutnya terkena sabetan pedang, lengan kanannya terpotong, membuatnya tampak sangat mengenaskan."Uhuk ... uhuk, uhuk ...." Setelah berhasil menumbangkan pembunuh terakhir, Loki terduduk lemas di tanah, terengah-engah sambil memuntahk

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2463

    "Gema, dengarkan saranku, situasi di Atlandia sangat rumit. Kamu nggak akan mampu memegang kendali. Lebih baik cepat pergi dari sini!"Melihat Gema terdiam, Loki tidak bisa menahan rasa cemasnya. Bagaimanapun, mereka adalah saudara seperjuangan. Dia tentu tidak ingin Gema mati."Apa yang kamu katakan memang masuk akal. Aku nggak takut mereka bertindak terang-terangan, yang aku takutkan adalah mereka bermain licik di belakang."Setelah ragu sejenak, Gema akhirnya mengangguk. "Loki, antar aku ke hotel. Aku akan berkemas.""Begini baru benar!" Loki menghela napas panjang. "Seperti kata pepatah, selama gunung hijau masih ada, nggak perlu khawatir kehabisan kayu bakar. Selama kita masih hidup, segalanya bisa diatasi.""Terima kasih, Sobat. Nanti kalau ada kesempatan, aku akan mentraktirmu minum," ucap Gema tersenyum. Kalau bukan karena Loki terus membujuknya, dia mungkin masih akan menganggap enteng situasi ini. Kalau sampai terjadi sesuatu, menyesal pun tidak ada gunanya.Setelah kembali k

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2462

    "Tuan-tuan, aku sudah menghargai kalian dan teh pun sudah habis. Aku masih ada urusan lain, jadi nggak bisa menemani kalian lagi. Aku pamit," kata Gema. Melihat ketiga orang itu tidak menjawab, dia juga tidak banyak berbicara lagi. Setelah memberi hormat, dia langsung bangkit dan pergi.Saat pintu ruangan itu terbuka, ekspresi Loland menjadi muram dan segera meraih pedangnya. Namun, sebelum dia sempat bertindak, Weker menggenggam lengannya dan menggelengkan kepala.Gema sempat berhenti sejenak di ambang pintu karena merasa ada sesuatu yang tidak beres, lalu langsung melangkah pergi.Melihat Gema berjalan keluar dengan selamat, Loki yang kini sedang berjaga di luar pintu akhirnya menghela napas lega.Namun, saat melihat ekspresi ketiga orang yang berada di dalam ruangan itu terlihat muram, Loki kembali merasa gelisah. Kelihatan jelas, pembicaraan mereka tadi tidak berjalan dengan baik. Untung saja tidak terjadi sesuatu, dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya kepada pi

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2461

    Gema kembali mengambil secangkir teh dan meminumnya, "Selera tuan-tuan memang unik. Tapi, aku ini orangnya penakut, nggak tahan ditakut-takuti. Jadi, mohon tuan-tuan kelak jangan bercanda seperti ini lagi."Weker tersenyum dan menganggukkan kepala. "Tentu saja. Ini pertama kalinya kita bertemu, jadi Tuan Loland hanya ingin mencairkan suasana. Kalau ada hal yang nggak berkenan, aku mewakili Tuan Loland minta maaf padamu. Jangan dimasukkan ke hati."Mendengar perkataan itu, ekspresi Gema akhirnya menjadi lebih ramah. Dia sudah berani menghadiri jamuan berbahaya ini, dia tentu saja tidak takut diintimidasi. Jika mereka berbicara baik-baik dengannya, dia tidak keberatan mengungkapkan sedikit informasi.Namun, sikap ketiga orang itu begitu sombong. Begitu membuka mulut, mereka langsung mengintimidasi, memerintah, dan sama sekali tidak menghargainya sama sekali. Hal ini tentu saja membuatnya merasa sangat kesal. Namun, demi menjaga harga dirinya, dia tidak langsung menunjukkan amarahnya."Ng

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2460

    "Ini .... Ada beberapa hal yang nggak bisa dikatakan, tapi aku yakin kamu pasti mengerti," kata Trisno dengan serius."Aku ini bodoh, jadi nggak tahu apa yang Tuan Trisno maksud. Mohon Tuan Trisno memakluminya," jawab Gema dengan tenang."Kamu!" teriak Trisno yang mulai marah. Melihat sikap Gema saat masuk, dia mengira Gema menyadari situasinya dan pandai membaca keadaan. Namun, dia tidak menyangka Gema malah berpura-pura bodoh, jelas tidak menghargainya."Sudahlah, Trisno. Biar aku saja yang bertanya."Loland mengambil alih pembicaraan dan bertanya dengan terus terang, "Gema, 'kan? Kami nggak akan bertele-tele lagi denganmu. Kami sudah tahu maksud kedatanganmu ke sini, sekarang kami hanya ingin tahu informasi apa saja yang sudah kamu dapatkan.""Informasi tentang apa yang dimaksud Tuan Loland?" tanya Gema lagi.Bang!Loland tiba-tiba memukul meja dan berkata dengan ekspresi muram, "Anak muda, jangan berpura-pura bodoh denganku, kesabaranku ada batasnya. Kalau kamu nggak menjawab denga

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2459

    Setelah membuat keputusan, Gema tidak ragu-ragu lagi. Dia segera meminta sopirnya untuk berbalik arah dan langsung menuju lokasi pertemuan.Tempat pertemuan berada di sebuah restoran yang tidak jauh dari istana. Perjalanan kembali hanya memakan waktu sekitar 10 menit.Saat Gema dan Loki melangkah masuk ke restoran, mereka langsung menyadari bahwa tempat itu kosong. Selain beberapa pegawai penyambut tamu, tidak ada satu pun pelanggan.Jelas sekali, restoran ini telah dikosongkan."Silakan, Jenderal Loland sudah menunggu di lantai atas."Begitu memasuki ruangan, pemilik restoran sendiri yang menyambut mereka dan mengantar Gema serta Loki ke ruang privat di lantai dua.Saat ini, di dalam ruangan, Loland, Weker, serta Trisno sedang menikmati teh dengan santai.Mereka bertiga mengobrol dengan akrab dan penuh semangat. Namun, begitu Gema dan Loki memasuki ruangan, mereka segera menghentikan pembicaraan dan mengalihkan perhatian mereka kepada Gema.Ketiganya sangat penasaran, siapa sebenarnya

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2458

    "Apa? Siapa itu?" tanya Trisno segera."Jangan-jangan wakil jenderal yang masuk saat siang tadi?"Loland mengerutkan alisnya. "Aku sudah menyelidiki orang itu. Nggak punya latar belakang, nggak punya dukungan, cuma orang biasa. Jadi, nggak ada yang perlu dikhawatirkan.""Bukan dia, tapi ada hubungannya dengannya." Weker tiba-tiba merendahkan suara. "Masih ingat apa yang dikatakan Pangeran Huston siang tadi? Saat memanggil wakil jenderal itu, Pangeran Huston secara khusus menyebut Keluarga Paliama.""Keluarga Paliama?" Trisno menunjukkan ekspresi terkejut. "Maksudmu Keluarga Paliama dari Midyar sudah bertemu dengan Raja?""Itu belum. Tapi menurut informasiku, seseorang bernama Gema mengobrol dengan Pangeran Huston selama 4 jam hari ini. Mereka berbincang dan tertawa seperti sahabat. Bahkan, Pangeran Huston secara khusus mengundangnya untuk makan malam di istana."Wajah Weker sedikit muram. "Semuanya, coba pikirkan baik-baik. Pada saat genting seperti ini, Keluarga Paliama mengirim seseo

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2457

    Setelah berbicara sejenak di aula pertemuan, Huston mengundang Gema untuk mulai berkeliling di Kediaman Raja Atlandia. Kediaman itu sangat luas dan memiliki berbagai fasilitas, orang yang tidak mengenal tempat itu akan sangat mudah tersesat.Gema yang merasa dirinya sudah melihat banyak hal pun tetap merasa sangat terkejut saat diajak untuk melihat keadaan Kediaman Raja Atlandia yang sebenarnya. Berbeda dengan kemewahan dari rumah orang kaya baru, kediaman ini bisa dibilang mewah dan berwibawa. Setiap sudut yang terlihat memancarkan aura yang sangat kuat.Yang membuat Gema paling terkesan adalah ada aula pahlawan dengan sembilan lantai di dalam kediaman itu dan terlihat seperti sebuah pagoda kuno dari luar. Isi di dalamnya adalah makam simbolis untuk puluhan ribu para pahlawan yang gugur di medan perang dan memenuhi seluruh ruangan.Para pahlawan itu memiliki batu peringatan dengan catatan jelas kehidupan mereka agar generasi berikutnya bisa mengenangnya. Keluarga Paliama juga memiliki

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2456

    "Pangeran Huston, hati-hati dengan ucapanmu," kata Gema yang segera memperingatkan sambil melihat ke sekeliling karena khawatir ada yang menguping percakapan mereka.Membahas hidup dan mati anggota keluarga kerajaan secara pribadi adalah pelanggaran besar. Jika hal ini disebarkan oleh orang yang berniat buruk, nama baik hancur masih termasuk hal kecil. Namun, jika nanti diminta pertanggungjawaban, ini akan menjadi masalah besar."Paman Gema, tenang saja. Ini adalah Atlandia, bukan Midyar. Kamu bisa membahas apa pun dengan tenang, nggak perlu khawatir," kata Huston sambil tersenyum, sama sekali tidak peduli apa pun. Dia berpikir hal ini sudah diketahui semua orang, apa salah membicarakannya? Apakah orangnya tidak akan mati jika tidak membicarakannya? Benar-benar konyol."Uhuk uhuk .... Sepertinya aku sudah terlalu banyak berpikir," kata Gema sambil tersenyum dengan canggung. Meskipun tahu apa yang dikatakan Huston benar, dia tetap harus berhati-hati dan tidak berani membicarakan anggota

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status