Tok tok tok.Saat Luther baru saja bangun keesokan paginya, dia mendengar ketukan di pintu. Begitu membuka pintunya, dia melihat Misandari sedang berdiri di luar dengan sarapan di tangannya. Ada susu kedelai, bakpao, cakwe, telur herbal, dan yang lainnya."Makan sedikit dulu, ada yang ingin aku bicarakan," kata Misandari sambil tersenyum, lalu meletakkan sarapan di meja dan duduk di kursi."Terima kasih," kata Luther tanpa sungkan. Setelah duduk di samping, dia mulai makan dengan lahap. Ini adalah makanan yang sederhana, tetapi rasanya sangat enak."Kalau ada masalah, katakan saja. Aku mendengarkan," kata Luther sambil memakan cakwe."Pagi ini aku menerima beberapa berita dan intinya ada tiga hal penting."Misandari berdiri dan membuat dua cangkir teh untuk dirinya dan Luther, lalu melanjutkan, "Hal pertama, belakangan ini sering ada fenomena aneh di Gunung Narima dan orang-orangku curiga itu karena sumber energi naga.""Oh?"Luther mengernyitkan alis dan berkata setelah merenungkannya
"Kapan kita berangkat?" tanya Luther."Aku akan mengatur dua orang untuk mengantarmu ke Gunung Narima dulu untuk menyelidiki situasinya. Aku harus kembali ke Midyar dulu untuk mengurus mutiara spiritual ini dan menyelesaikan beberapa urusan pribadi. Tapi, tenang saja, aku pasti akan tiba di Gunung Narima dan berkumpul bersamamu sebelum turnamen bela diri dimulai," kata Misandari."Baiklah, kita tetapkan begitu saja," kata Luther sambil menganggukkan kepala untuk menyetujuinya. Dia sudah lama ingin mengunjungi Gunung Narima, tetapi belum pernah ada kesempatan. Dengan adanya turnamen bela diri ini, dia bisa memanfaatkan kesempatan itu untuk berjalan-jalan di sana."Raine, Baize." Pada saat itu, Misandari memanggil seseorang ke arah pintu.Tak lama kemudian, dua pengawal wanita yang mengenakan pakaian tempur dan terlihat anggun masuk ke dalam ruangan.Setelah mengamati dengan saksama, Luther menyadari kedua wanita itu kembar. Mereka berusia sekitar dua puluh tahun, cantik, bertubuh tinggi
Kemuncul pemuda cantik itu membuat mata Raine dan Baize bersinar. Meskipun mereka sudah menjalani pelatihan profesional dan tidak mudah tergoda, mereka mengakui pria di depan mereka ini terlalu canting. Saking cantiknya sampai mereka yang sebagai wanita pun merasa minder. Jika pemuda itu terlahir sebagai wanita, pasti akan masuk ke peringat atas di Peringkat Bidadari."Siapa kamu?" tanya Luther dengan dingin setelah mengamati pemuda itu dari atas ke bawah. Gunung Narima berbeda dengan tempat lain karena di sana banyak tokoh hebat yang bersembunyi. Terutama orang-orang yang tidak jelas asal-usulnya, sehingga mereka harus waspada."Namaku Ozias, berasal dari Solari. Aku dengar kali ini Gunung Narima akan mengadakan turnamen bela diri, jadi aku sengaja datang untuk menyaksikannya," jawab pemuda cantik yang bernama Ozias itu sambil memberi hormat dan tersenyum dengan sangat memikat.Baik itu pria ataupun wanita, sebagian besar para pengunjung yang sedang makan di sekitar mereka pun menatap
Kemunculan lima orang membuat banyak pendekar tua di dunia persilatan yang mundur karena ketakutan. Orang-orang yang tersisa tidak lari ketakutan, tetapi ekspresi mereka tetap terkejut."Bukankah ini lima iblis dari Aula Yama? Kenapa mereka datang ke sini?""Apa? Lima iblis? Maksudmu, orang-orang yang suka memakan daging manusia itu?""Sialan! Hari ini benar-benar hari sial, kenapa malah bertemu dengan pembawa sial seperti mereka?"Orang-orang terus berbisik-bisik dengan ekspresi bingung.Lima iblis dari Aula Yama sangat terkenal dengan kekejamannya. Konon, lima orang ini bukan hanya kejam dan suka mematahkan tangan serta kaki orang tanpa alasan, mereka juga memiliki kegemaran yang sangat mengerikan. Kegemaran itu adalah memakan daging dan darah manusia. Hanya dengan mendengar hal itu saja sudah cukup untuk membuat orang-orang di dunia persilatan ketakutan.Yang terpentingnya adalah kelima iblis ini tidak hanya kejam, mereka juga sangat kuat dan masing-masing memiliki kemampuan yang lu
"Memang nama yang bagus," puji Luther dengan tenang. Dia tahu status Ozias tidak sederhana, tetapi tidak menyangka Ozias adalah kakak senior dari lima iblis."Luther, kamu terlalu memuji, semua nama itu hanya dibuat sembarangan," kata Ozias sambil tersenyum. Dengan wajahnya yang putih dan indah, keseluruhan penampilannya menjadi terlihat menawan."Hei! Kamu ini siapa? Apa hakmu duduk satu meja dengan Kak Ozias?" kata Ever yang tiba-tiba memukul meja dan nadanya mendesak. Dia paling benci pria yang lebih tampan darinya, terutama pria seperti Luther. Dia makin tidak senang saat melihat Luther sampai ingin menguliti wajah Luther."Kamu sedang berbicara denganku?" tanya Luther sambil menunjuk dirinya sendiri."Tentu saja. Apa masih ada orang lain di sini?" kata Ever sambil mengangkat dagunya dengan tatapan yang meremehkan."Namamu Ever, 'kan? Tadi kamu makan kotoran ya? Mulutmu sampai begitu bau. Tolong kamu kumur-kumur dulu, jangan membuat orang di sini merasa jijik," kata Luther sambil m
"Kamu berhasil menahannya?" Brian dan lainnya mengernyit. Ekspresi mereka menjadi sangat serius.Mereka awalnya meremehkan Luther, merasa Luther tidak pantas berteman dengan Ozias. Namun, dilihat dari situasi sekarang, sepertinya Luther bukan orang biasa.Orang lain mungkin tidak tahu, tetapi mereka tahu betul kehebatan Ever. Pesilat tingkat sejati biasa tidak akan bisa mendekatinya. Sementara itu, tindakan Luther barusan sungguh di luar nalar. Bisa dilihat, kemampuan Luther jauh di atas kemampuan Ever."Minggir!" Karena tidak bisa melepaskan diri, Ever pun murka. Dia mengeluarkan sebuah kapak dari punggungnya lagi, lalu menebaskannya ke kepala Luther. Tebasan kali ini sangat cepat dan kuat. Kekuatannya sudah cukup untuk membelah tubuh manusia menjadi 2 bagian."Dasar nggak tahu diri!" Ekspresi Luther tampak dingin. Dia menjentikkan jarinya, lalu gelas anggur sontak memelesat dan mengenai wajah Ever secara akurat."Ah!" Ever berteriak kesakitan. Dia terhempas sejauh 3 atau 4 meter, men
"Hei! Kamu sudah bisu ya? Kamu mau ditampar lagi?" bentak Ozias yang berpura-pura ingin menampar Ever lagi.Namun, Brian segera menahan dan memohon, "Kak, tolong bicara baik-baik. Jangan pukul Ever lagi. Dia sudah terluka parah. Wajahnya berlumuran darah.""Kenapa memangnya? Dia sendiri yang mencari masalah kok." Ozias mendorong Brian sambil menghardik, "Kalau kamu nggak minta maaf, akan kupatahkan kakimu hari ini.""Sudah, sudah cukup. Kita masih harus makan," ujar Luther untuk menghentikan kekacauan ini. Dia tahu semua ini hanya sandiwara, tetapi Ozias termasuk menjaga harga dirinya. Itu sebabnya, Luther tidak ingin bersikap perhitungan."Kamu memang murah hati. Aku benar-benar salut padamu." Ozias menangkupkan tangannya, lalu menatap Brian dan lainnya sambil berujar dengan tidak acuh, "Pergi sana. Jangan mengganggu kami makan.""Kak, kami diutus kemari untuk ...." Brian tampak ragu-ragu.Ozias menyela dengan ekspresi dingin, "Aku tahu apa yang harus kulakukan. Kamu nggak perlu mengi
"Sepertinya kompetisi ini akan sangat seru." Luther mengangguk dan tampak merenung.Tugas utama Luther kali ini adalah mencari energi naga. Selain itu, dia ingin melihat kehebatan harta karun penguasa Gunung Narima. Asalkan tidak mengganggu tugasnya, Luther berniat mengikuti kompetisi ini untuk mengetahui kehebatan para ahli bela diri itu."Wajar saja. Nama Riley sudah cukup untuk menarik seluruh ahli bela diri di dunia datang ke Gunung Narima." Ozias menghela napas.Sebagai tokoh legendaris yang diakui sebagai ahli bela diri terhebat di seluruh dunia, Riley memiliki pengaruh besar. Keberadaan seperti ini bisa menggemparkan seluruh dunia."Selain 3 orang yang kamu sebutkan, apa masih ada yang harus diperhatikan?" tanya Luther tiba-tiba."Tentu saja ada." Ozias mengangguk dan meneruskan. "Sebenarnya semua orang di Peringkat Genius ingin memenangkan kompetisi kali ini. Hanya saja, aku nggak bisa memastikan siapa saja yang bakal datang dan tidak. Lagi pula, masih ada 3 hari sebelum kompet
Benton menggenggam erat Pedang Bulan Sabit dengan kedua tangannya, lalu mengeluarkan teriakan keras seperti guntur yang meledak di tengah hari, membuat udara di sekitarnya bergetar hebat.Dengan satu putaran langkah, tubuhnya seolah-olah berubah menjadi banteng liar yang mengamuk, menerjang langsung ke arah Luther tanpa ragu.Pedang berat di tangannya tampak ringan seperti bulu, diayunkan dengan dahsyat, memotong udara hingga mengeluarkan suara siulan tajam, seakan-akan hendak merobek semua yang ada di depan mata.Dengan kekuatan dahsyat, pedang itu dihantamkan ke arah Luther dari atas kepala. Serangan itu hampir mencurahkan seluruh tenaga Benton. Di sepanjang lintasan tebasan pedang, debu di tanah pun tersapu oleh pusaran angin yang tercipta, membentuk pilar-pilar debu yang beterbangan.Benton tahu Luther bukanlah orang biasa. Jika ingin menang, dia harus mengambil inisiatif lebih dulu."Teknik yang bagus," ucap Luther dengan tenang, menghadapi serangan dahsyat dari Benton.Tubuhnya m
Yoku tahu bahwa Luther kuat, tetapi dia tidak menyangka sekuat itu. Sejak awal pertarungan, meskipun posisinya kurang unggul, Yoku tetap merasa kekuatannya tidak kalah dari Luther.Sebab di matanya, Luther hanya menggunakan teknik tubuh yang lincah dan gaya bertarung gerilya. Pemuda ini tidak pernah benar-benar bertarung secara frontal.Yoku pun mengira bahwa selama dia bisa menemukan celah, suatu saat dia pasti bisa mengalahkan Luther.Namun, ketika Luther mengerahkan kekuatan sejatinya, barulah Yoku sadar dirinya telah salah besar.Ternyata, Luther bukan tidak bisa bertarung langsung, melainkan sengaja menahan diri dan menjaga harga dirinya. Begitu Luther berhenti merahasiakan kekuatannya, dia bisa mengalahkan lawannya dengan mudah.Tanpa perlu menggunakan teknik khusus, hanya mengandalkan kekuatan, kecepatan, dan refleks, semua itu sudah cukup untuk menghancurkannya.Singkatnya, kesenjangan mereka terlalu besar, sampai tak bisa lagi ditutupi dengan teknik apa pun.Saat ini, bukan ha
Permintaan duel dari Yoku langsung membuat suasana di arena latihan membara.Di sekeliling arena, para prajurit mulai saling berbisik dengan antusias."Wakil Jenderal Yoku 'kan salah satu pendekar paling terkenal di pasukan kita. Jurus-jurusnya sudah menumbangkan banyak musuh di medan perang. Aku sudah lama banget nggak lihat dia bertarung," kata seorang prajurit muda dengan wajah penuh kekaguman."Betul, Wakil Jenderal Yoku kaya akan pengalaman tempur, kekuatannya luar biasa. Kalau dia turun tangan, sepertinya Tuan Gerald bakal kerepotan," sambung prajurit senior di sebelahnya.Mereka semua memang mengakui kekuatan Luther, terutama setelah pertarungan sebelumnya di mana dia mengalahkan lima prajurit elite dengan mudah. Namun, di mata mereka, sehebat apa pun Luther, dia tetap bukan tandingan Yoku.Sebagai seorang master, Yoku unggul dalam segala hal. Baik itu kekuatan, ketahanan, maupun pengalaman tempur, dia jauh lebih hebat daripada para ahli bela diri.Bahkan sebelumnya, Nivan juga
"Pangeran, para prajurit yang kulatih ini hanya ahli dalam teknik membunuh. Kalau sampai mereka menyakiti tamu kehormatan ini, takutnya akan sulit diatasi," kata Benton dengan nada halus, tetapi maksudnya sudah sangat jelas.Jika tidak punya kemampuan, sebaiknya jangan ikut campur atau diri sendiri yang akan menderita.Di sampingnya, Yoku tak berkata apa-apa, tetapi sorot matanya pada Luther juga penuh dengan sikap meremehkan. Anak muda berkulit halus dan tampak lemah seperti ini tentu tidak bisa dibandingkan dengan mereka yang setiap hari berlatih keras.Kemungkinan besar, pemuda ini hanya anak bangsawan yang dekat dengan Pangeran dan datang ke sini untuk mencari perhatian."Kalian ini memang nggak bisa menilai." Nivan menggeleng sambil tersenyum. "Kalau kalian benar-benar bisa melukai Tuan Gerald, akan kuberi kalian hadiah emas. Tapi, aku takut kalian nggak punya kemampuan seperti itu."Mendengar hadiah emas, para prajurit pun langsung bersemangat. Mata mereka berbinar, seolah-olah i
Saat sedang makan, Nivan bahkan sengaja memanggil dua wanita cantik untuk menemani Luther. Sejak zaman dahulu, para pahlawan selalu sulit untuk menolak pesona wanita cantik. Terkadang, seorang wanita yang luar biasa cantik lebih menarik daripada harta langka, kekuasaan, dan status.Namun, Luther terlihat tetap tenang terhadap pelayanan seperti ini. Dia terlihat tidak senang, tetapi dia juga tidak menolaknya secara terang-terangan. Menghadapi para wanita cantik yang duduk di sampingnya, dia tetap bersikap sopan dan menjaga jarak. Tidak masalah baginya untuk minum sedikit, tetapi tidak boleh berlebihan.Namun, Nivan memiliki pandangan yang berbeda terhadap tindakan Luther yang jelas tidak tertarik pada kecantikan wanita yang biasa saja. Setelah dipikir-pikir, dia merasa hal ini wajar juga. Dengan latar belakang seperti itu, Luther tidak mungkin akan tertarik dengan wanita cantik biasa. Sepertinya dia harus mengorbankan wanita cantik kebanggaannya untuk menguji reaksi Luther.Setelah sele
"Ini ...." Luther berpura-pura ragu dan tidak langsung memberikan jawaban.Melihat Luther tenggelam dalam pikirannya, Nivan yakin Luther sedang menghitung untung dan rugi. Dia mencondongkan tubuh ke depan dan tersenyum ramah, lalu berkata, "Gerald, kamu pasti tahu betapa penting sumber energi naga ini bagiku. Kalau bisa mengumpulkannya, aku akan makin beruntung dan lebih mudah untuk naik takhta. Pada saat itu, aku pasti nggak akan mengecewakanmu."Saat mengatakan itu, Nivan terus memperhatikan perubahan ekspresi Luther dan berusaha menangkap tanda-tanda lawannya mulai goyah.Luther mengangkat kepalanya dan langsung menatap Nivan dengan tatapan agak ragu. Dia menggigit bibirnya, lalu berkata, "Apa yang dikatakan Pangeran memang benar, tapi aku mendapatkan sumber energi naga ini dengan susah payah dan perjalanannya juga nggak mudah. Selain itu, kalau aku menyerahkannya pada Pangeran Nivan, aku takut akan menyinggung dua pangeran lainnya."Dia sengaja berhenti sejenak dan tidak melanjutka
Keesokan paginya, di dalam sebuah kediaman mewah. Saat Nivan sedang membalik-balik sebuah kitab kuno di ruang bacanya, pengikut setianya masuk dengan tergesa-gesa dan melapor, "Pangeran, ada mata-mata yang melapor. Mereka berhasil menemukan satu sumber energi naga lagi.""Oh?"Nivan mengernyitkan alisnya, lalu menutup kitab kuno yang sedang dibacanya dan segera bertanya, "Di mana?""Menurut penyelidikan, Gerald sudah mendapatkan sumber energi naga itu," lapor pengikut itu."Gerald?" tanya Nivan sambil menyipitkan mata, terlihat terkejut. Sebelumnya, dia sudah menghabiskan banyak uang untuk merekrut Gerald, tetapi sampai sekarang pun Gerald masih belum menanggapinya. Namun, belakangan ini dia baru tahu ternyata Naim dan Nolan juga melakukan hal yang sama. Untungnya, sampai sekarang pun Gerald masih belum menyatakan keputusannya.Meskipun Gerald terkesan seperti menunggu tawaran terbaik, Nivan berpikir setidaknya Gerald masih belum menolaknya. Sekarang Gerald juga memiliki sumber energi
"Beri aku waktu untuk berpikir ...."Perkataan Misandari membuat Luther terdiam dalam renungan.Membawa beban nasib bangsa bukanlah urusan kecil. Pertama, seseorang harus cukup kuat untuk menanggungnya. Kedua, orang itu juga harus punya persiapan mental untuk itu.Begitu menyatu dengan nasib bangsa, itu berarti mereka juga memikul tanggung jawab besar yang datang bersamanya.Dulu, Luther bisa bertindak sesuka hati tanpa terlalu banyak pertimbangan. Dengan beban seperti itu, semuanya akan berubah.Tentu saja, dia tidak punya terlalu banyak pilihan. Bersembunyi di Gunung Narima dan berlindung di bawah Riley, atau mengambil risiko dengan menyerap energi naga demi menembus batas kekuatan.Di antara keduanya, dia lebih menyukai pilihan kedua."Aku bisa coba jalankan rencanamu," ucap Luther akhirnya. "Tapi, sekarang kita masih kekurangan satu energi naga. Untuk bisa memulai, kita harus mendapatkan yang terakhir dulu."Lima energi naga harus lengkap agar bisa membentuk nasib negara yang utuh.
"Raja Dewa? Bahkan dua sekaligus?" Mendengar itu, Luther langsung mengernyit.Pertarungannya melawan Poseidon di Atlandia telah membuatnya sadar bahwa para Raja Dewa dari Kuil Dewa bukanlah lawan biasa.Satu orang saja sudah cukup untuk membuatnya bertarung mati-matian demi kemenangan yang sulit diperoleh.Kalau dua orang turun tangan sekaligus, jangankan menang, bisa hidup dan lolos saja sudah untung."Benar, Zeus dan Hera telah masuk wilayah negara kita. Kekuatan mereka berdua berada di atas Poseidon. Kalau mereka menjebakmu bersama, kemungkinan selamatmu sangat kecil," jelas Misandari dengan serius.Dia tahu Luther sangat kuat, tetapi tetap saja terlalu muda. Terlebih lagi, Zeus dan Hera berdiri di puncak dunia. Bisa selamat dari mereka bagaikan mimpi di siang bolong.Alasan Kuil Dewa sampai menurunkan dua Raja Dewa sekaligus, pasti karena mereka menyadari potensi Luther terlalu mengerikan.Kalau diberi waktu beberapa tahun lagi, Luther bisa menjadi tak tertandingi. Saat itu, seluru