Share

Bab 1914

Kendaraan bergerak dengan cepat dan sangat stabil. Keesokan harinya, Luther, Misandari, dan yang lainnya akhirnya tiba di daerah pinggiran Gurun Maut.

Di pinggiran Gurun Maut, terdapat sebuah desa yang cukup besar dan memiliki sekitar lima hingga enam ratus rumah. Desa ini memiliki penginapan, pompa bensin, pasar swalayan, dan lainnya. Meskipun tidak besar, desa ini memiliki semua kebutuhan dasar.

Bagi tim penjelajah, desa ini adalah tempat persinggahan yang sangat penting, terutama pada saat kritis. Baik orang yang akan masuk ataupun keluar dari gurun itu, akan berhenti di desa ini untuk istirahat dan mendapatkan informasi. Perlu diketahui, harga barang di desa ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan di luar karena kesulitan dalam pengiriman barang ke desa ini.

Setelah memasuki desa, konvoi Misandari akhirnya berhenti di depan sebuah penginapan desa yang bernama Penginapan Harapan. Dahulu, penginapan ini adalah sebuah sekolah dasar yang telah direnovasi, sehingga memiliki cukup banya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status