Share

Bab 1102

Layla tidak berharap putrinya akan mengikuti langkah anak-anak orang kaya itu.

“Kenapa? Kenapa bisa begini?”

Saat ini, langit sudah gelap.

Setelah Lufita berlari keluar rumah sakit, dia berjongkok di samping lampu jalan dengan menangis terisak-isak.

Di bawah pancaran lampu remang, bayangan tubuhnya tampak memanjang. Lufita tidak peduli dengan identitas Luther dan juga tidak peduli dengan kekuasaan maupun kedudukannya. Dia hanya murni menyukai Luther saja.

Lufita sungguh tidak habis pikir. Kenapa semua orang malah menentangnya? Apa kedua orang baru boleh bersama jika tidak ada kesenjangan dalam ekonomi? Apa yang harus Lufita lakukan sekarang? Apa dia mengabaikan tentangan semua orang, berusaha untuk mendapatkan cintanya? Atau dia mesti menuruti apa kata keluarganya, memendam rasa suka di hatinya?

“Citt!”

Pada saat ini, sebuah mobil hitam berhenti di pinggir jalan. Pintu mobil dibuka. Sekelompok lelaki yang menutup wajahnya dengan masker itu berlari menuruni mobil, lalu mengepung Lufita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status