Luther hanya bisa memeluk Bianca dengan erat dan merasakan kehangatan serta wangi tubuhnya. Hingga saat ini, beban berat dalam hatinya baru seakan-akan terbebaskan. "Menyenangkan sekali bisa hidup," gumam Luther setelah memeluknya beberapa saat."Sudahlah, jangan peluk lagi. Aku sudah hampir kehabisan napas." Bianca tersenyum tipis sambil menepuk punggung Luther. Bianca memang sangat menikmati detik ini, tetapi pelukan Luther benar-benar terlalu erat."Uhuk uhuk .... Maaf, aku jadi nggak sopan." Luther langsung melepaskan pelukannya setelah tersadar. Tadi dia benar-benar bereaksi secara spontan, sehingga tidak sadar akan hal ini."Melihatmu seperti ini, aku senang sekali. Setidaknya ini membuktikan kamu sangat peduli padaku," balas Bianca sambil tersenyum. Hatinya serasa berbunga-bunga. Kini mereka berdua telah pernah menjalani bahaya bersama-sama. Hanya dari satu hal ini saja, dia sudah unggul jauh dari Ariana. Memangnya kenapa kalau mereka pernah menikah? Sekarang Bianca dan Luther p
"Sayang, sudah saatnya minum obat." Saat Luther masih sedang berbincang dengan Johan, tiba-tiba terdengar suara seorang wanita. Terlihat Bianca yang berjalan dengan lemah gemulai sambil mengantarkan semangkuk obat yang masih panas. Senyumannya terlihat menawan dan wajahnya merah merona. Dia menyuapkan obat itu ke bibir Luther dengan hati-hati."Mari, Sayang. Ayo diminum obatnya."Luther merasa kehabisan kata-kata. Kenapa adegan ini rasanya familier sekali?"Sayang, kenapa? Ayo diminum." Bianca tersenyum dengan nakal ke arah Luther."Hm, boleh nggak kalau nggak mau minum?" tanya Luther dengan wajah penuh penolakan."Tentu saja nggak boleh, hamba menyiapkan obat ini dengan sepenuh hati." Bianca mengangkat alisnya, lalu melanjutkan, "Kenapa? Apa kamu curiga hamba akan meracunimu? Haeh, lelaki memang semua sama saja."Luther hanya menghela napas, lalu meneguk obat itu hingga habis. Melihat ekspresi Luther seperti ini, Bianca akhirnya tidak kuasa menahan tawanya. "Ya sudah, aku nggak menggo
"Omong kosong!" Clianta memelotot dan memaki, "Mana mungkin anakmu ini bisa dibandingkan dengan anakku! Rambut anakku bahkan jauh lebih berharga dari nyawa anakmu! Cepat berlutut dan minta maaf atau jangan salahkan aku bertindak lancang!""Nyonya Clianta, kamu bisa bersikap masuk akal sedikit nggak? Jelas-jelas anakmu yang salah, kenapa kita harus minta maaf?" balas Junifer sambil mengerutkan dahinya.Plak! Clianta seketika melayangkan tamparan ke wajah Junifer. Dia membentak, "Kalau disuruh minta maaf, ya minta maaf saja! Siapa suruh bicara omong kosong? Kalau berani melawan lagi, aku akan merobek mulutmu itu!""Kamu!" Junifer menggertakkan gigi dengan ekspresi kesal. Dia tidak menduga Clianta akan bersikap segila ini. Sudah melakukan kesalahan, tetapi tidak mau meminta maaf. Sekarang, wanita ini bahkan menamparnya. Sungguh keterlaluan!"Jangan pukul mamaku!" Becca sontak mengadang di depan ibunya, lalu merentangkan tangannya sambil berseru dengan wajah galak, "Dasar wanita jahat! Aku
Kejadian mendadak ini membuat semua orang tercengang. Tidak ada yang menduga bahwa orang yang datang ini berani memukul putra Clianta. Asal tahu saja, Clianta terkenal dengan kegalakannya di sini, tidak ada yang berani mengusiknya."Astaga! Putraku!" Setelah tertegun sesaat, Clianta berseru kaget. Dia bergegas berlari ke depan, lalu memeluk putranya yang tampak linglung.Saat ini, hidung dan mulut si gendut tampak miring. Mulutnya berdarah, bahkan kedua gigi serinya rontok. Terutama bagian wajahnya yang dipukul, sangat bengkak dan merah."Putraku! Jangan membuatku takut! Cepat bangun!" teriak Clianta yang mulai panik sembari memijat putranya. Setelah si gendut siuman, dia baru menghela napas lega.Namun, saat berikutnya, ekspresi Clianta menjadi garang kembali. Dia berseru, "Siapa yang memukul putraku barusan? Cepat keluar!"Clianta sontak berbalik, wajahnya yang galak membuatnya terlihat seperti ingin melahap seseorang hidup-hidup."Aku!" sahut Luther sambil maju selangkah dengan muru
Semua orang sibuk bergosip karena terkejut dengan kelancangan Luther. Awalnya, masalah ini bisa diselesaikan dengan meminta maaf. Namun, masalah malah menjadi makin besar sekarang. Menurut mereka, Luther mungkin akan dipatahkan kaki atau lengannya, bahkan mungkin dikubur hidup-hidup karena perbuatannya ini.Plak! Luther mendaratkan tamparan lagi di wajah Clianta, sampai membuatnya terjatuh. Sesudah itu, dia bertanya, "Cepat beri tahu aku, siapa kamu?"Clianta sudah babak belur. Dia merasa kepalanya sangat pusing hingga tidak bisa mengenal arah lagi."Berhenti!" Tiba-tiba, terlihat seseorang berlari keluar dari kerumunan dengan tergesa-gesa. Setelah melihat wajah Clianta yang begitu bengkak, orang ini pun terkejut. Dia buru-buru memapah Clianta sambil bertanya, "Ya ampun, Nyonya, kenapa kamu terluka sampai begini? Siapa pelakunya?"Clianta mengangkat tangannya yang gemetaran untuk menunjuk Luther. Melihat ini, kepala sekolah wanita itu sontak berbalik dengan murka dan membentak, "Kurang
Luther melontarkan perkataannya dengan lantang dan tegas. Tindakannya ini membuat si kepala sekolah gusar hingga sekujur tubuhnya gemetaran. Raut wajahnya pun tampak tidak karuan.Sementara itu, beberapa orang tua murid yang pernah ditindas oleh kepala sekolah ini diam-diam bersorak gembira dalam hati. Siapa suruh kamu meremehkan orang? Mampus!"Kamu ... kamu berani memakiku? Memangnya siapa kamu? Berani sekali kamu mengajariku! Kamu tunggu saja! Aku pasti akan mengusir Becca dan memboikotnya! Aku akan membuatnya nggak bisa bersekolah untuk seumur hidup!" seru kepala sekolah dengan murka."Memboikot?" Luther mendengus dingin dan menendangnya. Kemudian, dia menantang, "Coba saja kalau kamu berani. Aku justru ingin melihat seberapa hebatnya kamu!"Kepala sekolah pun terjatuh karena tendangan itu. Sesudah bangkit, dia sontak berteriak, "Satpam! Satpam! Ke mana kalian semua? Cepat kemari!"Seiring terdengarnya teriakan ini, terlihat 2 orang satpam buru-buru berlari masuk. Namun, sebelum me
"Istriku?" Lockie mengamati dengan saksama, lalu sontak membelalakkan matanya dan bertanya, "Ke ... kenapa kamu terluka sampai seperti ini?""Semua ini gara-gara dia!" sahut Clianta sambil menunjuk Luther dengan tangan yang gemetaran."Kamu pelakunya?" Lockie memandang ke arah yang ditunjuk oleh Clianta, lalu bertanya dengan raut wajah suram, "Kamu yang memukul istriku?""Ya, aku." Luther mengangguk sambil mengaku dengan terus terang, "Wanita ini bertindak sewenang-wenang, jadi aku memberinya sedikit pelajaran.""Besar sekali nyalimu! Beraninya kamu mendidik istriku!" Lockie pun bertanya dengan murung, "Jadi, gimana kamu ingin menyelesaikan masalah ini?"Semua penduduk di sini selalu menghormatinya. Dengan kata lain, hanya orang dengan latar belakang hebat atau orang bodoh yang berani memukul istrinya. Sebelum mengetahui identitas Luther, Lockie tidak akan bertindak kelewatan."Suruh wanita gila ini meminta maaf kepada kami. Dengan begitu, aku nggak akan mengusut masalah ini lagi," sah
"Eh?" Kepala sekolah itu termangu. Dia memegang pipinya yang terasa perih dengan agak heran, lalu membatin, 'Aku membelamu, kenapa kamu malah memukulku? Situasi macam apa ini?'"Kenapa diam saja? Cepat minta maaf!" tegur Lockie yang melayangkan tamparan lagi. Dia tidak bisa menyinggung orang seperti Bianca, tetapi tidak masalah jika menekan seorang kepala sekolah."Ma ... maafkan aku ...," ujar kepala sekolah itu dengan wajah masam. Meskipun tidak tahu apa yang terjadi, jelas wanita ini memiliki latar belakang yang tidak biasa. Jika tidak, seorang inspektur seperti Lockie tidak akan bereaksi seheboh ini."Nona Bianca, maaf. Aku nggak tahu kamu ada di sini." Sesudah memberi pelajaran kepada si kepala sekolah, Lockie segera menyunggingkan senyuman sembari bertanya, "Omong-omong, kenapa Nona ada di sini?""Ini pacarku, ini putri angkatku. Istrimu memukul putri angkatku tadi, makanya pacarku memukulnya balik. Aku rasa, tindakan ini termasuk perlindungan diri, 'kan?" tanya Bianca."Eh?" Loc
Saat ini, Luther sudah duduk di pesawat untuk kembali ke Midyar. Perjalanan ke Gunung Narima kali ini penuh dengan rintangan.Dari kompetisi bela diri hingga invasi Kuil Dewa, prosesnya bisa dibilang sangat berbahaya, tetapi untungnya hasil akhirnya cukup baik.Luter berhasil memenangkan kejuaraan dalam kompetisi bela diri, sekaligus memperoleh tiga energi naga, bahkan berhasil menggagalkan konspirasi Kuil Dewa. Hasil ini sangat sempurna.Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman yang baru dikenalnya, Luther menemani Misandari naik pesawat pulang.Dari lima energi naga, telah terkumpul empat, yang berarti tinggal satu lagi. Menurut informasi dari Misandari, kekuatan energi naga yang terakhir telah ditemukan dan orang yang menemukannya ada di Midyar.Namun, identitas orang itu masih belum diketahui. Menurut dugaan Misandari, kemungkinan besar itu ada hubungannya dengan tiga pangeran.Posisi calon pewaris masih belum jelas, sementara ketiga pangeran sangat aktif dalam mencar
Angin malam pun segera mereda. Keesokan paginya, saat sinar matahari mulai menyinari bumi, keadaan di Gunung Narima sudah kembali tenang. Hanya saja, bercak-bercak darah masih ada di mana-mana dan bangunan yang hancur masih menjadi saksi kekacauan tadi malam. Para ahli dari Kuil Dewa yang menjadi tawanan juga sudah dibawa pergi oleh pasukan yang dipanggil Misandari.Berbagai rumor pun mulai menyebar ke mana-mana. Berbagai sekte besar di dunia persilatan hanya merespons rumor itu sebagai penonton. Bagaimanapun juga, sejak dahulu sampai sekarang, sangat jarang orang yang berani menyinggung Gunung Narima. Tindakan nekat seperti menyerang secara terang-terangan dan berusaha menghancurkan mereka seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.Soal hasil dari tindakan ini, seluruh dunia juga sudah menyaksikannya. Setelah bertahun-tahun lamanya, ini pertama kalinya negara-negara lain menyadari betapa mengerikannya Riley. Keberadaan sudah hampir seperti sosok ilahi.Saat ini, semua anggota inti s
Setelah pertempuran berakhir, Riley menghilang seketika dari tempatnya berdiri. Ketika muncul kembali, dia sudah berada di atas wilayah terlarang Gunung Narima.Saat ini, di pintu masuk wilayah terlarang dipenuhi dengan mayat dan darah. Seluruh anggota Kuil Dewa termasuk Tico, semuanya tergeletak di tanah.Sekujur tubuh Luther dan Danice juga dipenuhi darah. Mereka memancarkan aura membunuh yang kuat. Setelah pertempuran sengit, mereka akhirnya berhasil mempertahankan wilayah terlarang Gunung Narima dan menggagalkan rencana Kuil Dewa untuk menghancurkan nadi naga.Saat ini, Luther seperti merasakan sesuatu sehingga tiba-tiba mendongak. Melalui kabut dan kegelapan, dia menemukan Riley yang berada di atas wilayah terlarang.Riley tersenyum tipis dan mengangguk pada Luther, lalu menghilang seketika. Saat berikutnya, Riley melintasi beberapa gunung dan tiba di atas aula utama Gunung Narima.Di sana, para murid Gunung Narima masih bertempur melawan para elite Kuil Dewa. Dengan Atha sebagai
Ketika debu mulai mereda, hanya Riley yang masih berdiri tegak. Pele, Amir, Taro, Welig, tiga pembunuh bayaran terbaik dari Negara Wadarna, dan beberapa dewa utama dari Kuil Dewa, semuanya mati atau terluka parah.Tubuh Amir telah meledak menjadi potongan daging yang tak terhitung jumlahnya, tetapi dia masih merangkak di tanah, berusaha untuk menyatu kembali.Welig bahkan tidak menyisakan tulangnya. Pele dan ketiga pembunuh bayaran itu mengalami patah tangan dan terluka parah. Adapun Taro, meskipun anggota tubuhnya utuh, organ dalamnya sudah hancur. Dia terus memuntahkan darah.Ditambah dengan serangan balik dari pedangnya, Taro terlihat seperti orang tua yang sekarat. Rambutnya memutih dan wajahnya keriput. Jelas, dia tidak akan bertahan lama lagi."Gi ... gimana bisa begini? Nggak ... ini nggak mungkin!" Ketika melihat anggota tubuh yang berserakan di mana-mana, Pele seperti tersambar petir. Ekspresinya penuh ketidakpercayaan.Orang-orang di sekitarnya adalah ahli terkuat dari berbag
Kemunculan mendadak Riley membuat semua orang yang ada di sana tercengang. Mereka semua terbelalak, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Ada apa ini? Bukankah Riley sudah mati? Bagaimana bisa dia muncul kembali di hadapan mereka dalam keadaan baik-baik saja? Apa mereka melihat hantu?Semua orang saling memandang dengan ekspresi yang dipenuhi ketidakpercayaan. Mereka tidak tahu apa yang terjadi, sama sekali tidak bisa mengerti bagaimana Riley bisa hidup kembali. Ini sungguh di luar pemahaman mereka."Ka ... kamu belum mati? Gimana mungkin?" Yang paling terkejut adalah Amir. Dia telah berusaha keras dan akhirnya mendapat kesempatan emas. Dia menggigit leher Riley dan mengisap seluruh darahnya.Amir yakin bahwa Riley benar-benar sudah mati dan tidak mungkin bisa hidup kembali. Namun, masalahnya jika Riley sudah mati, lalu siapa orang yang ada di hadapan mereka?"Jangan panik! Mayat Riley masih ada di sana, orang ini mungkin hanya menyamar!" ucap Pele tiba-tiba.Setelah mendengarnya
Saat Putri Salju melancarkan serangannya, bayangan dewa gajah di belakang Welig juga tak tinggal diam. Dengan deru panjang, bayangan itu berlari cepat menuju Riley. Dua taringnya yang tajam seperti tombak yang menusuk ke arah dada Riley.Terpengaruh oleh angin salju, Riley tidak bisa mengelak sehingga hanya bisa mengaktifkan Mantra Cahaya Emas untuk melindungi dirinya.Bruk! Kedua taring itu menghantam Mantra Cahaya Emas dengan keras. Gaya dorong yang sangat besar langsung membuat Riley terpental. Saat Riley berada di udara, cahaya emas di sekujur tubuh pecah seperti kaca. Jelas sekali, kekuatan bayangan itu melampaui batas Mantra Cahaya Emas.Melihat Riley terdorong ke udara, iblis berkepala tiga dan berlengan enam bergegas mengambil kesempatan. Setelah melompat, enam senjata dengan bentuk yang berbeda-beda mulai terus menyerang Riley.Riley mengayunkan pedangnya tanpa henti untuk menangkis, tetapi dia terus terdesak. Ketika terdorong ke udara, dia tidak punya tempat berpijak sehingga
Setelah bertarung sengit begitu lama, Taro dan yang lainnya juga mulai menyadari betapa seriusnya situasinya. Riley bukan hanya memiliki teknik pedang yang luar biasa, teknik tubuh Riley juga begitu misterius. Tidak peduli apa pun serangan mereka, mereka tetap tidak bisa menyentuh Riley sedikit pun. Sebaliknya, pedang Riley malah terus menyiksa mereka, hasilnya akan makin buruk jika terus berlanjut.Oleh karena itu, saat mendengar perkataan Pele, Taro dan yang lainnya tahu ini sudah saatnya mempertaruhkan segalanya. Sekarang mereka sudah tidak bisa mundur lagi, Riley atau mereka yang akan mati.Pada saat ini, Taro yang terus menahan dirinya pun akhirnya mengeluarkan teknik pemungkasnya. Dia tiba-tiba menggigit jarinya dan mengoleskan darahnya ke pedang, lalu segera merapalkan mantra."Yuki, keluarlah!" Setelah selesai merapalkan mantranya, Taro mengayunkan pedangnya dengan keras. Sesosok bayangan putih pun tiba-tiba memelesat dari pedangnya.Sosok itu adalah seorang wanita berkulit put
"Sebenarnya masih ada berapa banyak trik lagi yang disimpan pria tua ini?"Kekuatan dari Jimat Peledak membuat semua orang terkejut dan marah. Tidak ada yang menyangka Riley masih mampu menunjukkan kekuatan magis yang begitu luar biasa setelah Mantra Cahaya Emas dihancurkan dan halilintar bukan ancaman lagi.Kekuatan dari ratusan sampai ribuan jimat magis yang meledak secara bersamaan benar-benar menakutkan. Selain Amir, Pele, dan Welig yang memiliki fisik yang sangat kuat, para ahli lainnya pun terluka parah. Pada saat ini, mereka baru menyadari betapa mengerikannya kekuatan dari ahli nomor satu di Negara Drago."Hebat juga," kata Amir yang terpental ke belakang dan mendarat dengan stabil. Muncul retakan-retakan kecil di permukaan kulitnya dan darah pun perlahan-lahan mengalir. Sebagian besar kekuatan dari Jimat Peledak tadi menghantam tubuhnya. Meskipun dia memiliki pertahanan yang luar biasa, dia pun tetap terluka.Namun, saat ini luka ini jelas tidak cukup untuk mengancam Amir. Luk
Sayap yang muncul di punggung Amir berwarna hitam pekat, dengan kilau logam, dan ukuran yang melebihi 10 meter saat direntangkan.Saat dikepakkan secara pelan, angin kencang langsung mengitari ruang di sekitar, menimbulkan lolongan keras. Suasananya sangat mencekam.Selain sayap yang muncul, wujud Amir juga berubah drastis.Wajah tampannya kini tampak kusam. Kulitnya berkerut, tulang pipinya menonjol, taringnya mencuat, dan di kepalanya tumbuh sepasang tanduk.Tubuhnya kini menjadi tinggi, tapi sekaligus juga menjadi sangat kurus. Melalui kulitnya, orang dapat melihat tulang, dada, dan tulang rusuknya. Dari kejauhan, dia tampak menyerupai kerangka yang menyeramkan.Inilah wujud terkuat dari Amir.Setelah berubah bentuk, kecepatan, tenaga, pertahanan, dan reaksinya bertambah secara drastis. Selain itu, hasratnya untuk menyedot darah juga semakin kuat. Singkatnya, dia sudah menjadi iblis pemakan manusia.Melihat perubahan wujud Amir, orang-orang dari Kuil Dewa yang tadinya mau memprotes