Share

Bab 1023

"Sayang, sudah saatnya minum obat." Saat Luther masih sedang berbincang dengan Johan, tiba-tiba terdengar suara seorang wanita. Terlihat Bianca yang berjalan dengan lemah gemulai sambil mengantarkan semangkuk obat yang masih panas. Senyumannya terlihat menawan dan wajahnya merah merona. Dia menyuapkan obat itu ke bibir Luther dengan hati-hati.

"Mari, Sayang. Ayo diminum obatnya."

Luther merasa kehabisan kata-kata. Kenapa adegan ini rasanya familier sekali?

"Sayang, kenapa? Ayo diminum." Bianca tersenyum dengan nakal ke arah Luther.

"Hm, boleh nggak kalau nggak mau minum?" tanya Luther dengan wajah penuh penolakan.

"Tentu saja nggak boleh, hamba menyiapkan obat ini dengan sepenuh hati." Bianca mengangkat alisnya, lalu melanjutkan, "Kenapa? Apa kamu curiga hamba akan meracunimu? Haeh, lelaki memang semua sama saja."

Luther hanya menghela napas, lalu meneguk obat itu hingga habis. Melihat ekspresi Luther seperti ini, Bianca akhirnya tidak kuasa menahan tawanya. "Ya sudah, aku nggak menggo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status