Share

Ba 76. Makan Berdua

Shafea menunduk melihat sopir yang sedang menghentikan mobil tepat di depannya. Walau sangat mengenal suaranya, tetapi hati seolah tidak percaya. Pasalnya saat ke luar dari resort tadi terlihat cuek dan astyik dengan dunianya sendiri.

Lakilaki yang sangat dikaguminya itu terihat sangat misterius. Saat di depan banyak orang teekadang cuek dan tidak perduli. Namun, jika sendiri terlihat perhatian.

"Mengapa Abang menyusul Fea?"

"Tidak usah cerewet, cepat ayo naik!" perintahnya.

Sambil menggerutu, Shafea naik mobil tanpa melihat Bang Jack yang ada di kemudi stir. Sok cuek, tetapi ternyata memperhatikan. Mungkin tidak tega jika harus menunggu angkutan umum.

Dengan santai Bang Jack melajukan mobil dengan kecepatan rata-rata. Baru saja ke luar dari area Ancol di petigaan jalan, mobil dibelokkan ke rumah makan sunda. Shafea langsung membuka mata lebar-labar karena kaget.

"Mau ngapain kita ke sini, Bang?"

"Abang lapar, dari siang tidak sempat makan, ayo turun!"

Shafea mengangguk dan turun tan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status