Share

Bab 84. Kado

Penulis: Muda Anna
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-09 16:12:51

Eddriz langsung memberikan kecupan hangat di dahi Raline. Berpindah ke pipi dan berakhir di bibir dengan bergerilya dengan penuh penghayatan. Cinta selalu ditunjukkan walau istri tercinta jarang memberikan nafkah batin dengan alasan hamil muda.

"Tidak perlu cemburu, Abang akan mengikuti semua apa yang dilarang Ra. Abang tidak berniat menghadiri undangan itu."

Raline menunjukkan senyum terindah setelah Eddriz meyakinkan hati. Tiba-tiba hati merasa hangat dan tenang kembali. Tidak pernah merasakan seperti ini dulu sebelum hamil.

"Ra mau jalan-jalan, bosan di resort terus," katanya dengan suara manja.

"Mau jalan ke mana?"

"Apakah boleh Ra lihat salju?"

"Keinginan Ra sudah terkabul, bersiaplah!"

"Berangkat sekarang?"

"Belum, tunggu Wibi dan Jack mempersiapkan terlebih dahulu."

Awalnya bayangan Raline ingin melihat salju di Trans Studio. Namun Eddriz langsung membuat rencana untuk pergi ke Autralia. Kebetulan di nagara itu sedang musim dingin sekarang.

Yang ingin menikmati salju hanya sat
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 85. Salju

    Petugas sedang memberishkan jalan raya yang tertutup longsor salju dari atap rumah penduduk yang ada di pinggir jalan. Hal ini sering terjadi jika salju terus turun. Untungnya petugas sangat sigap menjalankan tugasnya. Terpaksa rombongan berhenti menunggu petugas bekerja. Tidak ada seorang pun diperbolehkan ke luar dari mobil saat petugas sedang bekerja. Hanya boleh melihat dari dalam mobil agar tidak terjadi kecelakaan kerja."Bang, Ra mau memegang salju itu!" pinta Raline dengan antusias."Jangan ke luar, Tuan. Saya ambilkan dari sini saja!" Bang Jack menengadah mengeluarkan tangannya menampung salju yang jatuh dari atas setlah membuka jendela kaca mobil. "Ini silakan, Nyonya. Semoga bisa mengobati rasa penasaran Anda!" Bang Jack memberikan seganggam salju dari luar jendela mobil setelah ditampung beberapa saat."Waaah, terima kasih. Cepat ambil, Bang. Ra mau memegangnya!"Raline memegang salju dengan mata berbinar. Rasa kagum dan penasaran terobati kini. dulu sama sekali tidak bi

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-10
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 86. Undangan dikirim Dua Kali

    Sampai pagi hari, Ralien enggan lepas dari pelukan Eddriz. Ibu hamil muda itu masih polos tanpa benang memejamkan mata dan kepala menempel di dada. Ada rasa nyaman yang tidak bisa dilukiskan yang dirasakan hati saat ini.Mulai dari kecil selalu mendamba kasih sayang ayah. Berada dalam pelukan Eddriz mendapatkan rasa itu. Sehingga tidak mempermasalahkan suami yang terpaut jauh umurnya saat ini."Sayang, ayo bangun dan mandi, sudah siang ini!" ajak Eddriz setelah satu jam yang lalu mengajak Raline bangun, tetapi Raline masih enggan beranjak keluar dari pelukan."Sudah jam berapa, Bang?" tanya Raline dengan suara serak khas baru bangun tidur."Jam sembilan."Raline memilih kembali mengeratkan pelukannya, "Dingin, Bang. Ra malas bangun.""Laah, kalau Ra terus memeluk Abang masih polos begini nanti keris tumpul Abang bangun lagi lho!""Eee, jangan. Kasihan putra Abang nanti terlalu capek.""Maka itu, ayo bangun. Semua rombongan sudah berkumpul di restoran, hanya menunggu Ra untuk sarapan!"

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 87. Manusia Salju

    Untung sesaat sebelum Raline mendekat, pesan WA beralih pada tugas yang dikirim Asisten Wibi setelah undangan. Bukan takut atau tidak ingin bercerita tentang undangan yang kedua. Namun, tidak ingin Raline berpikir negatif dan cemburu yang tidak beralasan.Nama Arum sudah lama terkubur dan hilang di hati. Apalagi sekarang ini akan memiliki keturunan. Tidak ingin merusak kebahagiaan perjalanan menuju tempat permainan salju seperti yang diinginkan istri tercinta."Ra mau baca pekerjaan Abang, Ini lihatlah!""Enggak, Ra mau dipeluk sama Abang. Jangan pikir pekerjaan terus!""Baiklah, kemari!" Eddriz memeluk Raline dengan erat sambil mengecup keningnya berkal-kali.Asisten Wibi menyewa satu pondok untuk dijadikan bascamp selama di Australian Alps. Ada fasilitas lengkap di pondok itu untuk semua anggota. Mulai penghangat ruangan, makanan, MCK dan tempat istirahat yang cukup untuk satu rombongan dan pemancar telekomunikasi."Bang, Ra mau bermain salju. Apakah Abang mau ikut?" tanya Ralinecse

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 88. Kekesalan Arum

    Asisten Wibi bukan emosi membaca pesan WA dari mantan nyonya atasan. Lebih menganggap seperti mendapat hiburan disaat penat dan padatnya pekerjaan. Sampai sekarang wanita mantan istri Eddriz itu belum bisa menerima jika mantan suami sudah menjadi milik orang lain."Biarkan saja, sampai mana dia akan melampiaskan kekesalannya tentang Tuan Ed yang sedang berlibur di sini," monolog Asisten Wibi hanya membaca dan tidak menjawab pesan yang dikirim oleh Arum.Asisten Wibi juga sengaja tidak memberikan kabar tentang pesan itu saat melihat Eddriz yang terlihat bahagia bercengkerama dengan istri tercinta. Yang awalnya berfoto selfi dengan manusia salju, kini Eddriz dan Raline sedang bercanda bermain salju sambil membuat bola salju .Seolah tanpa jarak antara tuan, pegawai dan sahabat saat mereka berlomba melempar bola salju. Siapa yang paling jauh melempar salju dialah pemenangnya. Raline akan bertepuk tangan dan memeluk Eddriz karena sebagian besar suaminya-lah yang memenangkan pertandingan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-12
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 89. Terinjak

    Dengan terpaksa Asisten Wibi menggendong Hanna turun dari gumung salju. Digendong di belakang nemplok di punggung seoerti anak kecil. Padahal perjalanan menuju puncak masih setengah lagi.Ada suara notifikasi pesan WA masuk di ponsel Asisten Wibi dalam jumlah banyak dan beruntun. Ponsel itu ada di saku jaket tebal yang dikenakan. Karena tangan sedang menopang kaki Hanna yang berada di gendongan, Asisten Wibi tidak bisa mengambil atau membaca pesan itu.Hanna yang menduga pesan itu dari kekasih Asisten Wibi, langsung berbisik di telinga, "Kalau Mas Wibi mau buka pesan WA dari pacar, Hanna turunkan aja dulu.""Hus, Mas Wibi tidak punya pacar.""Itu suara pesan tang ting tang ting, bukan dari pacar Mas Wibi?""Bukan, itu dari orang iseng yang sedang sakit hati.""Siapa oreng iseng itu?" tanya Hanna penasaran."Kepo.""Iiiih, Mas Wibi pelit."Asistn Wibi tergelak saat Hanna berbisik di telinga. Mulutnya hampir menempel di daun telinga yang membuat tergelak karena geli. Disamping itu terka

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-12
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 90. BBQ

    Edddriz tergelaak mendengar keluguan sang istri tercinta. Pasalnya di pegunungan Australia ini tidak mungkin ada jagung yamg siap untuk dibakar. Harus mencari dulu ke supermarket besar untuk mendapatkan buah yang termasuk tanaman hibrida itu."Sayang, di sini tidak ada orang yang menjual jagung. Kita harus mencari ke supermarket besar dan posisinya jauh dari sini.""Yaah, padahal Ra sudah ngiler pingin makan jagung bakar."Eddriz tiba-tiba teringat pesan dari rekan bisnis untuk selalu memenuhi permintaan ibu hamil. Agar bayi saat lahir nanti tidak ileran. Namun, ada juga yang mengatakan itu mitos, tetapi tetap saja ingin memenuhi keinginan ngidam istri."Sabar, nanti akan Abang usahakan membeli di dekat hotel jika ada.""Ra maunya bakar sendiri menggunakan tunggu seperti ini, Bang!""Abang usahakan, semua keinginana Ra akan terpenuhi agar putra Abang tidak ileran, terapi sabar dulu, ya?""Ra mau tidur duku deh.""Mau Abang peluk atau bobok sendiri?""Apakah Abang ada pekerjaan?""Tida

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 91. Mobil Box

    Eddriz tersenyum dan bersikap setenang mungkin mendengar pertayaan Raline. Bukan ingin menyembunyikan tentang sang mantan pada istri tercinta. Namun, tidak ingin melihat istri khawatir dan cemburu lagi jika Arum berusaha menghubungi."Itu teman Wibi yang ada di Jakarta, Ra mau ke mana?""Ra mau bertanya sama Abang kapan kita kembali ke hotel?""Jam lima, ada yang Ra inginkan lagi?""Tidak, Ra mau duduk di depan sana."Datang Jenny dari luar pondok, "Ayo, Jenny temani, Nyonya!""Waah, tebetulan, ayo Jen!"Raline sebenarnya curiga jika yang dimaksud dengan orang yang seperti cacing kepanasan adalah Arum. Namun, tidak ingin memperpanjang masalah. Jikalau itu Arum berarti Eddriz sengaja tidak ingin berhubungan lagi dengan sang mantanRaline duduk meluruskan kaki di kursi malas yang ada di tersa pondok. Jenny juga ikut duduk bersandar di samping Raline. Berbincang dan bercerita pengalaman bermain salju dan berski dengan rombongan."Jen, coba kamu cari informasi tentang acara aqiqah putrin

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 92. Terkenal

    Asisten Wibi tidak hanya tersenyum, sekarang tergelak saat melihat vidio Arum yang berlari menuju halaman saat mendengar ada mobil masuk halaman. Mobil itu mirip seperti mobil milik Eddriz yang sering digunakan ke kantor.Mobil ternyata milik teman Evan yang sedang menghadiri undangan mereka. Arum terlihat kecewa dan hanya mengangguk meyapa tamu tanpa tersenyum. Kembali mendekati sopir box dan melihat barang yang belum selesai diturunkan semua.Barang yang dibeli Raline untuk putri Arum sangat komplit untuk sang si bayi yang baru lahir. Bahkan jika dikalkulasi cukup untuk keprluan bayi itu samapi umur satu tahun ke depan. Kado yang diberikan seperti sedang memberikan modal usaha untuk orang tua bayi.Dalam vidio terlihat Arum bertanya kepada sopir tentang barang yang dikirim. Mulai dari siapa yang belanja dan siapa orang yang memerintahkan mengantar. Sopir box itu selalu menjawab dengan menyebut satu nama yaitu Nyonya Raline Bushiry."Bagaimana, Nyonya Arum, Anda kecewa atau kesal?" t

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-14

Bab terbaru

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 118. Kebahagiaan

    Bang Jack dan Asisten Wibi hanya bisa mendengarkan percakapan penghuni rumah dari depan pintu saja. Pasalnya, dilarang masuk oleh pembeli bertato dengan alasan di dalam rumah sedang ada meeting dadakan. Dua orang kepercayaan Eddriz itu memasang telinga lebar-lebar untuk mengenali satu per satu orang yang sedang berbincang di dalam rumah.Asisten Wibi pernah beberapa kali bertemu dengan Ayah Wisnu. Suara bas khas ayah tiri Raline itu sangat mudah dikenali jika sedang berteriak atau sedang marah. Namun, jika berbincang dengan lirih atau jarak yang lumayan jauh sedikit sulit dikenali."Apakah itu suara target, Bang?" tanya Asisten Wibi sambil berbisik."Susah dikenali, aku tidak yakin." Bang Jack menjawab dengan berbisik juga."Direkam saja, Bang. Nanti kita selidiki bersama IT.""Ide bagus."Bukan hanya Bang Jack yang merekam percakapan orang yang ada di dalam rumah. Asisten Wibi juga merekam menggunakan ponsel dengan pura-pura membaca pelanggan yang memesan nasi goreng. Tidak ada seora

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 117. Berhasil

    Keadaan kantor Bushiry Grop yang ada di pusat rata dengan tanah kurang dari tiga puluh menit. Namun, Eddriz tetap meluncur ke puncak daerah Bogor. Putra semata wayang adalah satu-satunya harta yang paling berharga di dunia ini.Bukan hanya pihak yang berwajib yang menangani kasus perusahaan Bushiry Grop. Interpol, CIA pihak berwajib Asia yang terlibat langsung tentang pembajakan kontainer juga ikut terlibat. Ternyata, Bang Syam merupakan satu orang yang paling dicari khususnya di Asia Tenggara saat ini.Suasana sekitar villa milik Arum seketika mencekam setelah pihak yang berwenang bergerak cepat. Evakuasi penghuni villa yang ada di sekitar hanya berlangsung lima belas menit. Semua dilakukan secara diam-diam tanpa menimbulkan kecurigaan sedikit pun.Satu per satu anak buah Bang Syam dilumpuhkan dengan cepat tanpa suara. Kecepatan dan ketepatan mereka bak angin yang berhembus tanpa terasa, tetapi tepat sasaran. Eddriz dan rombongan belum sampai setengah jalan, musuh sudah bisa dilumpuh

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 116. Penculikan

    Satu hari setelah Harmini dilepaskan dengan syarat tidak bercerita kepada siapa pun termasuk pelanggan laundry. Wanita beranak dua itu beraktivitas seperti biasa yaitu bekerja sebagai buruh cuci gosok. Terus diawasi oleh anak buah Bang Jack dari kejahuan.Bang Jack juga mengirim anak buah seorang wanita yang pura-pura melamar pekerjaan di loundry itu. Sengaja mengajak berbincang Harmini dan karyawan yang lain sekitaran pekerjaan. Selain untuk mengulur waktu sekalian untuk mengawasi dan menunggu pelanggan yang dicurigai sebagai asisten pribadi Arum. Tanpa diduga, pemilik laundry sedang pergi belanja bahan untuk laundry. Anggota yang sedang melamar dengan leluasa berbincang dengan alasan menunggu sang pemilik usaha. Istilah sambil menyelam minum air yaitu sambil menyelidiki dan sekaligus berharap orang dicurigai itu datang hari ini.Sebelum istirahat tiba, Asisten Wibi dan Bang Jack melaporkan penyelidikaan yang dilakukan anak buah wanita kepada Eddriz. Sekitar pukul sebelas pagi, ada

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 115. Perawat Gadungan

    Eddriz terpaksa melihat introgasi perawat gadungan dengan online karena permintaan Raline. Istri kecil Eddriz itu bersikukuh ingin melihat wajah perawat yang menyusup ke rumah sakit. Suami Raline itu selalu mengabulkan semua permintaan istri tercinta apa pun keinginannya. Bang Jack dan kepala security yang saat ini sedang mencecar pertanyaan pada perawat gadungan. Asisten Wibi duduk di sofa di sampinng Eddriz dan berkoordinasi dengan IT untuk menyelidiki latar belakang perawat gadungan. Sedangkan, Eddriz dan Raline mlihat layar televisi yang terhubung dengan CCTV yang ada di kantor security rumah sakit. "Siapa yang menyuruh kamu menjadi perawat?" tanya Bang Jack dengan suara tegas. "Saya sendiri, Pak," jawab Perawat gadungan itu sambil menunduk. Kepala security yang mulai tidak sabar dan emosi tiba-tiba menggebrak meja dengan kedua tangan. Bukan hanya perawat gadungan yang tersentak kaget karena mendengar suara gebrakkan meja. Namun, Bang Jack juga ikut kaget dan memundurkan ku

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 114. Tender

    Raline beristirahat paska operasi terlelap di atas tempat tidur. Eddriz masih emosi tingkat dewa, tetapi bukan karena istri trcinta. Namun, karena ayah tiri Raline yang mengajukan tender lebih tinggi dari tawaran perusahaan Bushiry Grop.Asisten Wibi memberikan keterangan kemungkinan ada orang dalam dari perusahaan Bushiry Grop yang yang membocorkan informasi. Saat ini suasana tender yang ada di Surabaya sedang tegang menunggu yang menang antara dua perusahaan."Kamu selidiki orang dalam yang membocorkan sekarang juga!" perintah Eddriz dengan suara meninggi karena marah."Tim kita sedang menyelidiki, Tuan.""Bagus tendang dia dari Bushiry Grop, dan jangan lupa blacklist ke seluruh perusahhan di seluruh Indonesia.""Siap, Tuan.""Siapa yang memimpin tende itu, kirim nama sekarang aku hubungi dia?""Baik, saya kirim lewat pesan WA sekarang, Tuan."Kekausaan seorang Eddriz Bushiry tanpa batas. Hanya dengan sekali gertak orang yang dihubungi bukan hanya menggigil ketakutan. Lutut seketika

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 113. Baby Edward

    Mendadak tim dokter yang dipimpin oleh Dokter Daniel dan Dokter Atika melakukan operasi caesar pada Raline. Jika sang suami sudah bertitah, Raline harus mengikuti yang diperintahkan. Rasa sakit sebenarnya masih bisa ditahan, tetapi karena Eddriz yang tidak tega melihat istri kecilnya kesakitan, terpaksa harus melakukan operasi saat itu juga.Yang lebih parah lagi Eddriz ikut masuk di ruang opesasi caesar selalu gelisah dan sedikit mengganggu proses operasi. Raline yang memakai setengah anastesi membuat Eddriz semakin bingung. Dari dada ke bawah tidak merasakan apapun, sedangkan mulai dari dada, pundak, tangan ke atas tetap normal dan bisa digerakkan.Laki-laki tua itu terus membuat drama gegara melihat proses operasi yang baru pertama kali. Melihat dokter mulai membuka jalan bayi yang ada di bawah pusar, Eddriz tegang. Takut sang istri meringis kesakitan seperti awal akan melahirkan tadi."Bang, ada apa?""Itu mulai di buka, apakah Ra tidak merasakan sakit?""Tidak.""Benarkah?""Aban

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 112. Kontraksi

    Yang dikhawatirkan mengganggu ketenangan Raline tidak muncul hari ini. Asisten Wibi mendapatkan kabar jika pengusaha baru ayah Wisnu sedang melakukan lobi bisnis di kota Surabaya. Ada lima tim sukses Ayah Wisnu yang berangkat bersamaan akan bersaing melawan perusahaan Bushiry Group.Raline sedang berada di supermarket besar yang ada di lantai satu rumah sakit. Dikawal Jenny dan Bibi Asih kanan dan kiri saat memilih makanan ringan di etalase. Ada pengawalan ketat Bang Jeck dari kejauhan memantau setiap lalu lalang pengunjung.Ada seorang wanita datang mengenakan masker, kaca mata hitam dan berhijab pasmina. Awalnya memilih makanan ringan di samping Jenny. Tidak melakukan hal yang mencurigakan layaknya pengunjung yang sedang berbelanja."Jenny, makanan ini menurutmu varian apa yang paling enak?" tanya Raline."Yang super pedas itu yang paling bikin ketagihan, Nyonya.""Apakah pedas banget?""Tentu saja, Nyonya. Lihatlah tingkat kepedasannya level sepuluh."Tiba-tiba wanita yang mengenak

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 111. Kontraksi Palsu

    Rumah sakit hari ini disibukkan dengan persiapan istri pemiliki rumah sakit yang diduga akan melahirkan. Hampir jalan menuju kamar khusus untuk persalinan sudah di sterilkan dari pengunjung rumah sakit. Setiap sudut dan lorong dijaga ketat oleh security dan anah buah Bang Jack.Tidak hanya ambulance yang dikawal oleh Bang Jack. Satu mobil yang di dalamnya ada Jenny, Pak Basri dan Bibi Asih juga langsung dikawal. Asisten Wibi bertugas menjemput sahabat Raline yaitu kekasih hati Hanna dan kekasih kepala bodyguard Shafea.Sampai di rumah sakit brankar sudah siap siaga menunggu di depaan pintu rumah sakit. Bergegas masuk menuju kamar dan diikuti oleh tim dokter langsung berlari menuju kamar khusus. Eddriz ikut berlari disamping branker dan menautkan tangan Raline dengan sempurna.Raline terus mengusap perut yang terkadang menegang terkadang anteng. Wajahnya terlihat bingung selalu melihat sekitar orang-orang yang terlihat tegang. Termasuk wajah Eddriz yang terlihat sangat khawatir dan cem

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 110. Menegang

    Raline mengulang membaca rekan bisnis yang telah merebut perusahaan milik orang tua teman sekolah. Hampir tidak percaya membaca nama yang tertera dalam laporan itu. Nama Ayah Wisnu yang menjadi perebut perusahaan itu.Raline terpaku dan bingung membaca laporan dari Asisten Wibi. Pasalnya ayah tiri itu tidak pernah mempunyai pengalaman memimpin perusahaan. Tidak pernah juga berkecimpung di dunia bisnis dalam skala besar."Tunggu sebentar, Sayang. Abang juga hampir tidak percaya ini.""Coba panggil asisten Abang sekarang!""Baik, Abang hubungi dia sekarang menggunakan ponsel saja biar cepat."Kurang dari lima menit Asisten Wibi datang dengan tergesa-gesa. Sudah menduga tentang yang akan ditanyakan oleh atasanya terutama sang istri. Sehingga datang dengan membawa bukti dan kabar yang lebih lengkap lagi."Apakah laporan yang kamu berikan tadi benar adanya, Wibi?""Benar sekali, Tuan.""Ayah tiri Ra sekarang seorang pengusaha dari perusahaan itu?""Iya, sekarang ini dia sudah pindah di Jak

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status