Share

Bab 86. Undangan dikirim Dua Kali

Sampai pagi hari, Ralien enggan lepas dari pelukan Eddriz. Ibu hamil muda itu masih polos tanpa benang memejamkan mata dan kepala menempel di dada. Ada rasa nyaman yang tidak bisa dilukiskan yang dirasakan hati saat ini.

Mulai dari kecil selalu mendamba kasih sayang ayah. Berada dalam pelukan Eddriz mendapatkan rasa itu. Sehingga tidak mempermasalahkan suami yang terpaut jauh umurnya saat ini.

"Sayang, ayo bangun dan mandi, sudah siang ini!" ajak Eddriz setelah satu jam yang lalu mengajak Raline bangun, tetapi Raline masih enggan beranjak keluar dari pelukan.

"Sudah jam berapa, Bang?" tanya Raline dengan suara serak khas baru bangun tidur.

"Jam sembilan."

Raline memilih kembali mengeratkan pelukannya, "Dingin, Bang. Ra malas bangun."

"Laah, kalau Ra terus memeluk Abang masih polos begini nanti keris tumpul Abang bangun lagi lho!"

"Eee, jangan. Kasihan putra Abang nanti terlalu capek."

"Maka itu, ayo bangun. Semua rombongan sudah berkumpul di restoran, hanya menunggu Ra untuk sarapan!"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status