Share

BAB SERATUS TIGA PULUH DUA

Atma sedang menatap keluar jendela kamarnya. Dia sudah kembali ke rumah sejak sejam yang lalu. Reva menyuruhnya istirahat, tapi pria itu justru merenung di sana. Duduk di sofa nyaman yang bisa dia gunakan untuk membaca.

Pikirannya melayang ke saat Pram menemuinya di ruangan Reva. Iya, sosok yang mendatanginya adalah Pram, sang mantan asisten. Dan obrolan atau lebih tepatnya adu argumen terjadi di antara keduanya, mantan atasan dan asistennya.

Flashback on

"Pada akhirnya, kita sama-sama kehilangan orang yang kita sayang." Atma berujar lebih dulu.

"Tapi Anda masih memiliki yang lain, sedang saya, Anda mengambil satu-satunya yang saya miliki, yang tersisa setelah Anda juga merenggutnya!" Pram mulai emosi.

"Tapi dia pergi juga," ujar Atma sendu.

"Jika putra Anda tidak menjebaknya, adik saya mungkin masih hidup," tuding Pram.

"Dan cucu sulungku yang meninggal? Tidak, Pram. Tuhan maha adil, Dia mengambil keduanya. Dia ingin mengingatkan kita."

"Pada kesalahan fatal yang Anda lakukan!" Pram
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status