Share

BAB SERATUS TIGA PULUH DELAPAN

"Kenapa Papa tiba-tiba bertanya?" Rafael melepas masker setelah pintu tertutup. Sampai terdengar bunyi klik. Dia memastikan tak ada yang bakal menguping pembicaraan mereka.

Rion hanya mengangguk hormat pada Arya, bagaimanapun lelaki itu adalah ayah mertuanya, ayah dari wanita yang sangat dia cinta.

"Ingin tahu saja." Arya membalas tenang. Lelaki itu tahu kalau sang putra masih marah padanya. Atau lebih tepatnya tidak terima dengan perlakuan sang ayah pada mereka bertiga.

"Jangan bilang kalau Papa mulai tertarik pada kehidupan pribadiku. Sejak kapan Papa peduli?"

Konflik itu nyata masih ada. Sebab Rafael jelas belum memaafkan apa yang telah terjadi pada kehidupan mereka.

"Papa selalu peduli pada kalian. Hanya papa akui sedikit keterlaluan."

Dengusan kecil terdengar dari arah Rafael. "Keterlaluan sampai menghilangkan nyawa abangku."

"Abangmu juga putra Papa," tandas Arya.

"Kalau Papa peduli seharusnya Papa bisa mencegah kejadian hari itu."

Topik Lio akan selalu memancing amarah Rafael.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status