Share

BAB SERATUS SEMBILAN PULUH DUA

"Hei! Aku masih hidup lagi!"

Semua orang terperanjat melihat tubuh tengkurap di atas sofa itu perlahan bangun. Lebih terkejut lagi ketika sosok yang diteriakkan sebagai mayat oleh ART Rafael itu ternyata Rionald. Bukannya pria itu sedang bersama Dewi, kenapa sekarang ada di sini.

"Eh, tua bangka bau tanah, ngapain kamu di sini. Mana tampilan kayak gembel begini?"

Kalimat se-sarkas itu cuma Paramita yang berani mengucapkan pada sang kakak.

"Kayaknya iya, aku sebentar lagi bau tanah. Mati saja aku," ucap Rionald asal.

Semua orang yang setengah dilanda kantuk membelalakkan mata. Bagaimana bisa Rionald yang terkenal tegas, berkharisma kini tampak menyedihkan dan putus asa.

Tampilan kumal dengan wajah mulai ditumbuhi bakal kumis. Rionald jauh dari kebiasaannya sehari-hari, yang klimis dan paripurna.

"Kalau kau patah hati, pulang sana! Jangan ke sini!" cetus Arya galak.

Pria itu masih mengenakan piyama, sama seperti yang lain. Bedanya, masih ada busa cukur yang tersisa di wajah. Ayah Raf
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status