Share

BAB SERATUS SEMBILAN PULUH SEMBILAN

Nadine menderita demam tinggi keesokan hari setelah Rafael mengunjunginya. Tiga puluh sembilan derajat membuat Reva langsung membawanya ke rumah sakit. Di sana demamnya merambat mendekati empat puluh derajat.

"Panggil dia pulang!".

Reva berdesis penuh ancaman pada Rion, sang suami.

"Tidak bisa. Kau lihat ponselnya masih tidak aktif," Rion menunjukkan benda pipih di tangannya. Perempuan itu menghentak lantai kesal. Dia sungguh tidak habis pikir bagaimana sang kakak bisa mengabaikan istrinya begitu saja.

Beberapa dokter masih memeriksa Nadine. Mereka heran, tidak ada indikasi infeksi ataupun serangan virus apapun tapi suhu tubuh Nadine terus merangkak naik.

Keadaan berlangsung lebih dari enam jam. Semua orang tentu cemas mendengarnya. Mereka banyak menunggu di depan ruang rawat Nadine. Ada keluarga Hermawan, Paramita dan juga Arya. Entah kenapa belakangan pria itu jadi perhatian pada menantunya.

"Obat demam tidak bisa menurunkan suhu badannya."

Heni bergumam, mengutip kalimat terakhir R
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status