Share

BAB 214 PESAN FOTO

Rafael meninju udara kosong saat dia dan yang lainnya mendapati rumah yang mereka datangi kosong. "Dia tahu kalau kita akan datang," kata lelaki itu penuh emosi.

"Siapa dia ini sebenarnya?" Gumam Rion kepo. Sandy pun sama. Hanya Roni yang langsung bergerak memeriksa tiap sudut rumah tersebut.

"Beneran tidak ada jejak atau petunjuk apapun." Roni memberi laporan.

"Apa sih yang dia inginkan. Mencuri saham David lalu menjualnya, dia jelas punya motif. Entah itu pada David atau pada keluarga kita," Rion bertanya sendiri, sekaligus memberikan opininya.

"Kalau motif pribadi, aku yakin banyak orang ingin menghabisi orang itu. Tahu sendiri dia itu sebrengsek apa. Banyak orang pasti sakit hati karena ulahnya," Sandy menambahkan.

Keempatnya saling pandang untuk kemudian berjalan keluar dari rumah itu. Di saat bersamaan Rafael menerima telepon dari seorang penjaga rumahnya.

"Kan, apa aku bilang. Mode bocilnya susah di atur. Dia pasti kabur lagi," gerutu Rafael sebelum menjawab panggilan.

Namun ap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status