Share

Terserah!

“Mbak. Pesen kue ulang tahun bentuk bulat ukuran sedang aja. Diambil dua hari lagi.”

Sagara sudah berada di Top Bakery, tengah memesan kue ulang tahun untuk sang istri tercinta.

“Baik. Lilinnya mau yang biasa, atau yang susah dipadamkan?”

“Haah? Susah dipadamkan? Yang biasa aja. Gigi istri saya bisa kering, kalau niup lilin tapi nggak padam-padam.”

“Ooh untuk istrinya. Kirain untuk teman atau saudaranya.”

Sagara menatap sinis pelayan yang lumayan membuatnya emosi. Beruntung, ia pergi ke toko tersebut setelah pulang dari kantor. Walau lama, tidak jadi masalah.

“Berarti pakai lilin angka saja, ya? Usianya berapa tahun?”

“Dua puluh enam. Dua dan enam.”

“Iya, Mas. Saya juga tau, kalau usia dua puluh enam lilinnya dua dan empat. Bukan dua, nol dan enam.”

Sagara geleng-geleng kepala mendengarnya. “Jadi totalnya berapa, Mbak? Oh, iya. Sekalian pesen dekorasi yang biasa aja. Ada?”

“Buat istri kok dekorasinya yang biasa aja. Nggak malu apa?”

“Ngapain malu, Mbak? Lagian Mbak banyak komentar. Te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status