Share

Itu Bukan Aku

Di kediaman Hanna. Waktu sudah menunjuk angka sepuluh pagi. Sagara tengah merenung memikirkan permintaan Hanna untuk berhenti bekerja di kantor Krisna. Sementara ia tak bisa mendapat informasi apa pun lagi jika keluar dari kantor tersebut.

Sembari mengatup dagunya dengan kedua tangannya, pria itu menghela napas pelan. “Bukan hanya nggak ada dapat informasi lagi. Melainkan udah nggak dapat uang lagi.”

“Nggak perlu nyari informasi lagi, Sagara. Sudah cukup, bukan? Kamu hanya tinggal menunggu hasilnya.” Hanna datang menghampiri Sagara sembari memberikan pisang goreng tepung crispy.

Sagara menolehkan kepalanya dengan pelan pada Hanna. “Iya sih. Tapi, aku nggak akan punya uang untuk mnghidupi kamu, Hanna. Masa, yang kerja malah istrinya.”

“Aku juga nggak kerja, Sagara. Hanya punya boutique aja.”

“Pengusaha, Hanna. Kalau aku kerja di boutique kamu, kerja jadi apa? Oh! Aku lamar kerja jadi kurir aja, y

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status