Share

Asal Mau Bersabar ....

“Kamu … nangis?” tanya Sagara dengan pelan.

“Jemput aku sekarang juga, ya. Aku tunggu di depan.” Hanna menutup panggilan tersebut kemudian menyimpan ponselnya kembali ke dalam tasnya.

“Sudah cukup ya, Pa. Jangan ikut campur urusan rumah tangga aku lagi. Aku udah bahagia dengan caraku dan Sagara. Aku juga akan bilang ke Sagara untuk berhenti jadi OB di kantor Papa. Sudah cukup, kesakitan yang Papa buat ke Sagara. Sudah cukup air mata yang terus berlinang di pipi Sagara karena cacian Papa.”

Hanna bergegas pergi meninggalkan rumah megah itu dengan linangan air mata yang terus mengalir di pipinya. Menunggu Sagara datang menjemputnya sembari duduk di trotoar depan rumah orang tuanya itu.

“Hanna?” Sinta menghampiri sang anak kemudian memeluknya.

Air mata Hanna kembali berlinang. “Maafkan aku, Ma. Sagara nggak salah kok, Ma. Aku yang salah. Biar aku yang mendapat hukuman seperti ini,” lirih Hanna da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status