Share

Maafkan Mama

Sinta menghela napas kasar kemudian tersenyum pasi. “Mama sudah pernah melayangkan surat cerai ke Papa, Nak. Tapi, dia malah mengancam Mama.”

Hanna lantas mengerutkan keningnya. “Mengancam Mama gimana? Kenapa Papa ancam Mama? Apa yang dia ancam dari Mama?”

“Banyak.” Sinta kembali menghela napasnya. “Ya. Kamu memang bukan anak kandung kami, Hanna. Mama pernah keguguran dan tidak bisa memiliki anak lagi karena rahimnya diangkat.”

Hanna menganga kemudian menutup mulutnya. Siapa yang tidak terkejut kala mendengar kenyataan bahwa dirinya bukanlah anak kandung Sinta dan Krisna. Namun, Sinta terlihat khawatir Hanna marah atau apa pun itu. Terlihat sangat santai seolah semuanya tidak terjadi apa-apa.

“Ya—yang bener, Ma?” tanya Hanna dengan terbata-bata.

Sinta mengangguk sembari menghela napasnya dengan pelan. “Iya, Sayang. Tapi, Mama sangat menyayangi kamu bukan sebagai anak angkat. Tapi menganggap kalau kamu anak kandung Mama. Karena sejak masih bayi, kamu sudah Mama rawat. Ibu kamu meningga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status