Berhubung Kelly sudah datang, dia pasti tidak bersedia untuk pergi lagi. Selain itu, ingin dibuatkan gaun oleh Lillia hanyalah alasan belaka. Tujuan utamanya adalah untuk mendekati Claude.“Aku nggak suruh dia bikin gaun lagi. Aku hanya ingin berteman saja sama dia, boleh, ‘kan?” Kelly menatap Louis dengan sedikit takut.Louis mendengus, lalu bertanya, “Kenapa?”“Bukannya Kakak peduli banget sama dia? Kali ini masalahku telah merusak hubunganmu dengan Lillia. Aku bisa membuatnya menghilangkan salah paham di antara kami. Aku nggak akan sembarangan bicara dan buat dia marah lagi.” Kelly menunjukkan ekspresi patuhnya.Louis memang sangat memedulikan Lillia. Dia sendiri juga tidak mengetahui alasannya. Dia hanya tahu ucapan Lillia hari ini membuat hatinya terasa agak penat.“Sudahlah, aku memang nggak begitu paham dengan karakternya, tapi setahuku, saat dia nggak suka sama seseorang, nggak ada yang bisa mengubah pola pikirnya.” Louis takut Kelly akan memancing emosi Lillia lagi. Dengan beg
Sejak Lillia memasuki ruang kerjanya, dia tidak menerima tamu sama sekali. Beberapa kali Louis datang bertamu, tapi kedatangannya berakhir sia-sia.Setelah satu minggu fokus dalam bekerja, saat Lillia pulang kerja, akhirnya dia bertemu dengan Louis.“Lillia, aku traktir kamu makan, ya?” tanya Louis.“Nenekku sudah menungguku di rumah.” Lillia menolak dengan dingin.“Lillia …. Jangan-jangan kita bahkan nggak bisa jadi teman lagi?” tanya Louis dengan nada kecewa.“Sesuai dengan karaktermu, seharusnya kamu akan pulang setelah mendengar kata-kataku. Alasan kamu masih bisa tinggal di Kota Pinang juga karena adikmu masih nggak ingin pulang, ‘kan? Kamu ingin berteman sama aku juga karena adikmu, ‘kan? Nanti kita bakal berantem lagi sepertinya juga karena adikmu, ‘kan?” ucap Lillia dengan dingin.Louis pun tidak bisa berkata-kata.“Jangan buang-buang tenaga lagi. Aku dan adikmu hanya bisa jadi orang asing saja. Aku nggak peduli dia punya maksud apa. Aku juga bukan Tuhan, yang bisa mengabulkan
“Tentu saja aku nggak ada masalah. Masih ada waktu 3 hari sebelum sidang dimulai. Kita mesti membuat Lillia setuju untuk mediasi.”Terlukis tatapan sinis di mata Nikita. Dia berkata dengan suara ringan, “Tentu saja. Beri tahu aku setelah kamu menyusun rencanamu. Aku akan jadi mata-matamu.”Setelah panggilan diakhiri, Nikita baru berlari ke sisi Priya.“Kenapa banyak sekali panggilanmu dalam 2 hari ini?” tanya Priya.“Nek, bukannya kamu suruh aku cari tahu kabar Claude? Sini aku beri tahu, kemungkinan Claude akan nikah lagi sama Lillia.” Nikita merangkul lengan Priya, lalu berkata dengan suara pelan.Setelah Priya mendengar, emosinya langsung meledak. “Apa katamu? Apa yang terjadi?”Nikita segera menepuk-nepuk dada Ohara. “Belakangan ini dia sering ke tempat Lillia. Dia bahkan meninggalkan asisten tepercayanya di sisi Lillia. Pokoknya hubungan mereka semakin membaik. Waktu itu, neneknya Lillia bahkan ajak Claude untuk makan di rumah. Siapa juga yang tahu ide buruk apa yang lagi direncan
Lillia menggenggam ponselnya. Hatinya seketika terasa penat. Dia sendiri juga tidak tahu kenapa suasana hatinya terasa penat.Jangan-jangan karena Claude dan Nikita memiliki masa lalu yang indah. Jadi, Lillia merasa tidak nyaman?Lillia menggaruk-garuk kepalanya. Dia merasa lebih baik Claude tidak meneleponnya. Awalnya hanya ada 1 hal saja, sekarang hal yang mengganggu hati malah menjadi 2.Sebenarnya Lillia merasa dia tidak seharusnya merasa penat, tetapi dia sendiri juga tidak bisa mengendalikan perasaannya.Detik demi detik berlalu. Lillia masih tidak bisa memejamkan matanya. Dia mengambil ponsel, lalu mengirim pesan kepada Hans.[ Kemari. ]Hans pun terkejut ketika membaca pesan tersebut. [ A … Apa? ]Hans melihat jam. Sekarang sudah jam setengah empat dini hari …. Untuk apa Lillia memanggilnya di waktu seperti ini?[ Datang ke rumahku. Ada yang ingin aku tanyakan. ]Lillia segera mengirim pesan baru lagi. Hans meneruskan pesan kepada Claude, lalu mengganti pakaiannya dengan bengo
Masih ada dua hari lagi sebelum persidangan Nixon dimulai.Tetiba Jeff menerima video penculikan Priya. Dia kelihatan sangat menderita. Terus terdengar suara tangisan di dalam video. “Pak Jeff, kamu teruskan video ini kepada Lillia. Suruh dia setuju untuk mediasi dengan Nixon. Dengan begitu, pasanganmu akan baik-baik saja. Kalau nggak, kamu akan menerima sesosok jasad. Selain itu, jangan beri tahu masalah ini kepada Claude. Kalau nggak, aku akan langsung membunuhnya!”Terdengar suara robot yang mengerikan dari dalam video.Jeff juga pernah melewati banyak rintangan sebelumnya. Meski sekarang dia sudah hidup santai, dia juga cukup berpengalaman dalam hal seperti ini.Ketika melihat ekspresi takut di wajah Priya, sepertinya dia tidak sedang bersandiwara. Jeff berusaha menganalisis masalah dengan kepala dingin. Tetiba dia kepikiran belakangan ini Nikita terus mendekati Priya. Sepertinya masalah ini pasti ada kaitannya dengan Nikita.Tujuan dari sekelompok orang ini tak lain adalah berhar
Sore harinya, Nikita menghubungi Claude.“Kak Claude, kawan kakakku menculik Nenek. Sekarang aku kirim alamat kepadamu. Segera selamatkan Nenek!” Terdengar rasa panik dalam suara Nikita. Bahkan terdengar juga suara isak tangisnya.Claude sedang berpikir, seandainya Nikita mengembangkan kariernya di dunia hiburan, sepertinya dia akan terkenal. Sayangnya orang-orang itu adalah sekelompok orang tidak berguna. “Masalah kapan? Kenapa kakekku nggak beri tahu aku?” Claude menanggapi sandiwara Nikita. Hanya saja, dia sudah mengisyaratkan Nelson untuk beraksi.Nelson mengirimkan tautan pembicaraan mereka kepada temannya Nixon.Nikita sama sekali tidak mengetahui masalah ini. “Mereka tahu kamu nggak gampang untuk ditangani. Mereka mengirimkan video kepada Kakek Jeff, lalu mengancam Kakek untuk nggak boleh beri tahu kamu. Sekarang orang yang menerima video itu hanya Kakek Jeff dan Nenek Ohara saja. Mereka melakukan semua ini supaya kedua orang tua bisa membujuk Lillia untuk menyetujui mediasi. D
Air mata dan darah membasahi seluruh wajah Nikita. Penampilannya kelihatan sangat menakutkan.Nikita berbicara dengan terisak-isak, “Claude …. Kenapa kamu memperlakukanku seperti ini? Kenapa?”Ketika melihat sosok Nikita yang hanya memikirkan Claude saja, Berwin merasa dia memang tidak bisa diselamatkan lagi. Wanita ini terlalu egois, hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri saja. Demi bisa melewati hidup mewah, dia bahkan rela mengkhianati kakak kandungnya sendiri!“Kalau begitu, kamu pelan-pelan pikirkan Claude-mu saja sambil digantung. Setelah jasadmu ditemukan nantinya, sepertinya jasadmu juga sudah membusuk. Claude juga nggak akan bisa mengenalmu lagi. Oh, ya, meski dia kenal, dia juga nggak akan ladeni kamu.” Berwin langsung membawa anggotanya meninggalkan tempat.Setelah semuanya pergi, Nikita baru tersadar dari kesedihannya. Sekujur tubuhnya dibaluti oleh cedera. Darah juga tak berhenti menetes dari wajahnya. Dia meronta beberapa saat, hampir jatuh pingsan di tempat.“Kak …
Nikita menggertakkan giginya. “Jangan lanjutkan lagi!”Claude menatap Nikita dengan dingin. Dia pun tidak melanjutkan omongannya lagi.“Pak Polisi, apa aku bisa berbicara dengannya?” Nikita menatap polisi di sampingnya dengan tatapan hampa.“Aku bisa mengizinkanmu untuk mengobrol dengannya, tapi kamu harus mengakui kesalahan yang kamu perbuat. Menyangkal nggak akan menguntungkanmu.” Usai berbicara, polisi meninggalkan ruangan.Nelson mengambilkan bangku untuk Claude. Claude duduk, lalu menatap Nikita dengan tatapan sinis tanpa berbicara sama sekali.“Waktu itu, kamu pergi ke tempat tinggalku, memperlihatkan foto Kak Berwin dan bertanya padaku. Sebenarnya kamu sudah kepikiran cara untuk menghadapiku, ‘kan?” Nikita menatap Claude dengan tatapan penuh benci.Beberapa hari lalu ketika Claude memperlihatkan Nikita foto Berwin dari ponselnya, kebetulan dia sedang menelepon Berwin. Mereka sedang menyusun rencana bagaimana bisa memanfaatkan Priya untuk mendapatkan rasa percaya Claude.Tentu sa
Claude menatap Lillia dan berkata, “Kalau mereka datang mencari masalah lagi, teleponlah aku. Untung saja hari ini asistenmu juga sedang lembur dan meneleponku tepat waktu. Kalau nggak, aku nggak tahu akan sekacau apa tempat ini sekarang.”Bagaimanapun juga, Edward benar-benar akan menghancurkan Perusahaan LMOON.Lillia menggigit bibirnya tanpa mengatakan apa-apa. Malam ini, dia memang merasa marah. Namun, dia sebenarnya juga merasakan kesedihan yang tidak dapat dimengerti.“Kamu pulang saja dulu. Aku mau istirahat,” kata Lillia dengan nada yang agak dingin.Claude meliriknya, lalu bertanya, “Kamu sedih?”“Nggak,” jawab Lillia dengan ekspresi cemberut.“Kalau begitu, istirahatlah yang baik. Ingat, kalau mereka datang untuk mempersulitmu lagi, kamu harus meneleponku,” hibur Claude dengan nada lembut.Claude tahu dari mana datangnya kesedihan Lillia. Bagaimanapun juga, Edward dan Imelda adalah orang tua kandung Lillia. Namun, mereka malah datang untuk menindas Lillia. Mana mungkin Lillia
Ohara memegang sapunya erat-erat, lalu memelototi Edward dan Imelda sambil berseru, “Suatu hari nanti, kalian pasti akan menyesal!”Edward hanya mendengus. Dia mengira Ohara sedang berbicara tentang opini publik. Dia pun menjawab dengan tampang mengejek, “Aku nggak akan menyesal. Biarpun Kelly berbuat salah, kami akan tetap mendukungnya!”Imelda menatap Lillia dan berkata, “Kamu memang berbakat, tapi karaktermu malah begitu buruk. Kelly sudah berulang kali menyanjungmu, tapi kamu bukan hanya nggak menanggapinya, malah bekerja sama dengan Claude untuk mempermalukannya. Sebenarnya, kamu sudah tahu dari awal kalau kamu tetap nggak akan kalah meski Claude menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal, ‘kan?”“Kamu tahu Claude menyukaimu, makanya kamu bisa membiarkannya tunangan sama Kelly dengan tenang. Selain bisa menyelesaikan krisis LMOON, kamu juga bisa menertawakan Kelly!”Lillia sama sekali tidak ingin menjelaskan apa-apa. Saat ini, pipinya sudah bengkak. Sangat jelas bahwa
Begitu pulang ke Kediaman Jaspal, Kelly langsung tidak berhenti menangis di ruang tamu.Edward oun buru-buru turun ke lantai bawah. Setelah melihat tampang Kelly yang begitu sedih, dia segera bertanya, “Sayang, ada apa?”“Mantan istrinya Claude itu Lillia. Apa kalian tahu, tapi nggak memberitahuku?” tanya Kelly pada Edward dengan berlinang air mata.Edward duduk di sisi Kelly dan hendak menjawab. Namun, begitu melihat pipi Kelly yang merah dan bengkak, dia segera bertanya, “Siapa yang memukulmu?”Kelly menjawab sambil menangis, “Lillia melihat aku dan Claude makan di restoran, lalu juga sengaja membawa beberapa pria makan di sana dan menggoda mereka untuk membuat Claude marah. Waktu aku berdebat dengan Lillia, Claude menamparku deminya.”Seusai berbicara, Kelly menangis makin kencang.Edward pun berdiri dengan marah, lalu segera mencari ponselnya dan hendak menelepon Claude untuk memakinya. Begitu melihat Kelly yang menangis tersedu-sedu, Imelda yang baru turun juga buru-buru memelukny
Lillia juga melihat Claude dan Kelly meninggalkan restoran. Setelah para bos itu selesai makan, Lillia pun memanggilkan mobil untuk mengantar mereka kembali ke hotel sebelum masuk ke mobilnya sendiri. Hanya saja, sebelum mobilnya sempat keluar dari tempat parkir, mobil Claude pun memblokir jalannya.Claude duduk di dalam mobil dan menatap Lillia dengan ekspresi tidak senang. Sementara itu, Lillia mengerutkan kening, tetapi tidak mengatakan apa-apa.Setelah saling bertatapan dari dalam mobil untuk sesaat, Claude baru turun dari mobil. Pada akhirnya, Lillia mau tak mau turun dari mobil setelah Claude mengetuk kaca jendelanya 3 kali.“Ada apa?” tanya Lillia dengan kening berkerut.“Aku nggak langsung memberitahumu aku sudah kembali ke ibu kota karena Hans bilang kamu sedang rapat. Makanya, aku pergi ke Kediaman Jaspal dulu,” jelas Claude dengan sikap mendominasi. Dia juga memerangkapi Lillia di antara tubuhnya dengan mobil.Lillia menjawab dengan ekspresi datar, “Pak Claude, kenapa kamu h
Edward pun menjawab dengan tidak senang, “Aku tahu kamu sama sekali nggak menyukai Kelly.”Claude hanya tersenyum dan tidak menjawab.Begitu mendengar percakapan mereka, Imelda juga merasa sangat sedih.“Aku pada dasarnya memang nggak bersedia menikahinya, tapi dia sendiri yang memaksa. Aku ini orang yang selalu memegang janjiku. Berhubung kalian sudah melepaskan Perusahaan LMOON, aku akan memenuhi janjiku dengan menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal,” jawab Claude dengan ekspresi acuh tak acuh.Edward tidak lagi berbicara. Dia bangkit dari tempat duduk dan mengisyaratkan Imelda untuk naik ke lantai atas bersamanya.Malam ini, Lillia mengajak beberapa bos besar ke Xennington. Baru saja mereka semua duduk, dia langsung melihat Kelly dan Claude berjalan masuk ke restoran. Dia pun merasa agak terkejut karena tidak tahu bahwa Claude telah kembali ke ibu kota ....Namun, setelah teringat kembali ucapan Claude sebelumnya, Lillia pun tidak memikirkannya lagi. Claude pernah m
“Apa kamu masih marah sama Kelly? Hari ini, aku sudah menegurnya sebelum datang. Pokoknya, aku akan selalu berpihak padamu. Percayalah padaku,” ujar Louis dengan nada yang terdengar sangat memelas.Moonela menjawab, “Aku nggak marah, cuma ingin jalan-jalan sendiri!”“Tapi, tetanggamu bilang kakimu cedera dan dia juga sempat menggantikanmu untuk lapor polisi. Kalau kakimu cedera, kenapa kamu masih bisa berkeluyuran?” tanya Louis dengan sengaja.Kali ini, Moonela tidak bisa menjawab dengan begitu cepat. Setelah terdiam sejenak, dia baru berkata, “Cedera kakiku nggak parah, kok .... Kamu pergi ke rumahku?”“Emm, aku rindu banget sama kamu. Aku datang mencarimu, tapi kamu nggak menyahut. Jadi, aku tanya ke tetanggamu,” jawab Louis dengan nada lembut.“Aku lagi nggak ada di rumah. Jangan mencariku lagi! Aku sedang jalan-jalan di luar. Kalau suasana hatiku sudah baikan, aku akan meneleponmu,” jawab Moonela. Intinya, dia menolak untuk bertemu dengan Louis.Louis pun merasa agak marah dan berk
Selama adiknya hilang, Louis selalu berharap dia bisa segera pulang ke rumah. Sekarang, adiknya memang sudah kembali. Selain itu, dia juga merasa dirinya bersikap sangat baik terhadap Kelly dan selalu menuruti permintaannya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Louis merasa Kelly menjadi makin menyebalkan. Dia bukan hanya suka melakukan trik kotor secara diam-diam, juga sering memicu perselisihan di hadapan orang tuanya. Dia juga berkata dirinya menyukai Lillia, tetapi malah selalu berlagak seperti korban dan mengatakan Lillia sering menindasnya.Kelly tidak menyangka Louis akan menggunakan nada bicara seperti ini untuk berbicara dengannya. Dia pun terisak, lalu bertanya dengan suara gemetar, “Kak, apa kamu sudah bosan denganku? Setelah memiliki orang yang disukai, Kakak jadi membenciku?”Louis menjawab dengan dingin, “Aku juga punya urusanku sendiri. Kamu nggak perlu menggunakan alasan Moonela memukulmu untuk mengikatku. Lagian, aku juga sudah bosan harus menemanimu jalan-jalan s
Di hari ketiga Moonela hilang, Claude masih belum menemukan informasi apa-apa. Saat ini, dia sedang duduk di kantor dan memikirkan bagaimana cara bawahan Kelly memindahkan Moonela. Dia sudah menyelidiki semua CCTV, tetapi tidak menemukan ada yang aneh. Dia hampir tidak pernah bertemu kesulitan seperti ini. Setelah berpikir lama, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan segera menelepon Nelson.“Coba cari kesempatan untuk pergi ke rumah Moonela lagi, lalu periksalah seluruh rumahnya dengan teliti. Aku curiga dia masih berada di dalam rumah,” perintah Claude dengan nada dingin.“Aku rasa Louis yang paling cocok untuk melakukan hal ini,” jawab Nelson. Untuk mengurangi risiko, hanya Louis seorang yang paling cocok untuk melakukan hal ini. Claude pun terdiam sejenak, lalu memutuskan sambungan telepon. Dia sudah secara tidak langsung menyetujui usul Nelson.Tidak lama kemudian, Lillia menerima telepon dari Claude. Baru saja dia menekan tombol menerima panggilan, terdengar Claude yang bertanya, “A
Melihat Moonela yang membagikan foto avatar virtual yang dibuatnya kepadanya setiap hari, Lillia merasa Moonela juga lumayan suka bermain permainan ini. Namun, begitu teringat cedera kaki Moonela, dia mau tak mau mulai merasa khawatir lagi. Dia sedang mempertimbangkan apakah dirinya harus menelepon Moonela untuk menanyakan keadaannya atau tidak.Tepat pada saat ini, Moonela malah meneleponnya terlebih dahulu. Lillia pun segera menjawabnya.“Lillia, aku lagi di ibu kota, nih! Apa kamu lagi senggang? Aku kangen sama kamu,” tanya Moonela dengan gembira.Lillia melihat jadwalnya, lalu menjawab, “Kamu datang ke perusahaan saja, ya? Akhir-akhir ini, aku sibuk banget dan hanya bisa menemuimu di kantor.”Lillia dan Moonela pada dasarnya selalu bersikap jujur pada satu sama lain. Saat ini, ada setumpuk pesanan yang harus ditangani dan rapat tiada akhir yang harus dihadiri Lillia setiap hari. Jadi, dia tidak bisa meluangkan waktu untuk menemui Moonela di luar.“Ya sudah deh. Kamu harus lebih per