Sejak Lillia memasuki ruang kerjanya, dia tidak menerima tamu sama sekali. Beberapa kali Louis datang bertamu, tapi kedatangannya berakhir sia-sia.Setelah satu minggu fokus dalam bekerja, saat Lillia pulang kerja, akhirnya dia bertemu dengan Louis.“Lillia, aku traktir kamu makan, ya?” tanya Louis.“Nenekku sudah menungguku di rumah.” Lillia menolak dengan dingin.“Lillia …. Jangan-jangan kita bahkan nggak bisa jadi teman lagi?” tanya Louis dengan nada kecewa.“Sesuai dengan karaktermu, seharusnya kamu akan pulang setelah mendengar kata-kataku. Alasan kamu masih bisa tinggal di Kota Pinang juga karena adikmu masih nggak ingin pulang, ‘kan? Kamu ingin berteman sama aku juga karena adikmu, ‘kan? Nanti kita bakal berantem lagi sepertinya juga karena adikmu, ‘kan?” ucap Lillia dengan dingin.Louis pun tidak bisa berkata-kata.“Jangan buang-buang tenaga lagi. Aku dan adikmu hanya bisa jadi orang asing saja. Aku nggak peduli dia punya maksud apa. Aku juga bukan Tuhan, yang bisa mengabulkan
“Tentu saja aku nggak ada masalah. Masih ada waktu 3 hari sebelum sidang dimulai. Kita mesti membuat Lillia setuju untuk mediasi.”Terlukis tatapan sinis di mata Nikita. Dia berkata dengan suara ringan, “Tentu saja. Beri tahu aku setelah kamu menyusun rencanamu. Aku akan jadi mata-matamu.”Setelah panggilan diakhiri, Nikita baru berlari ke sisi Priya.“Kenapa banyak sekali panggilanmu dalam 2 hari ini?” tanya Priya.“Nek, bukannya kamu suruh aku cari tahu kabar Claude? Sini aku beri tahu, kemungkinan Claude akan nikah lagi sama Lillia.” Nikita merangkul lengan Priya, lalu berkata dengan suara pelan.Setelah Priya mendengar, emosinya langsung meledak. “Apa katamu? Apa yang terjadi?”Nikita segera menepuk-nepuk dada Ohara. “Belakangan ini dia sering ke tempat Lillia. Dia bahkan meninggalkan asisten tepercayanya di sisi Lillia. Pokoknya hubungan mereka semakin membaik. Waktu itu, neneknya Lillia bahkan ajak Claude untuk makan di rumah. Siapa juga yang tahu ide buruk apa yang lagi direncan
Lillia menggenggam ponselnya. Hatinya seketika terasa penat. Dia sendiri juga tidak tahu kenapa suasana hatinya terasa penat.Jangan-jangan karena Claude dan Nikita memiliki masa lalu yang indah. Jadi, Lillia merasa tidak nyaman?Lillia menggaruk-garuk kepalanya. Dia merasa lebih baik Claude tidak meneleponnya. Awalnya hanya ada 1 hal saja, sekarang hal yang mengganggu hati malah menjadi 2.Sebenarnya Lillia merasa dia tidak seharusnya merasa penat, tetapi dia sendiri juga tidak bisa mengendalikan perasaannya.Detik demi detik berlalu. Lillia masih tidak bisa memejamkan matanya. Dia mengambil ponsel, lalu mengirim pesan kepada Hans.[ Kemari. ]Hans pun terkejut ketika membaca pesan tersebut. [ A … Apa? ]Hans melihat jam. Sekarang sudah jam setengah empat dini hari …. Untuk apa Lillia memanggilnya di waktu seperti ini?[ Datang ke rumahku. Ada yang ingin aku tanyakan. ]Lillia segera mengirim pesan baru lagi. Hans meneruskan pesan kepada Claude, lalu mengganti pakaiannya dengan bengo
Masih ada dua hari lagi sebelum persidangan Nixon dimulai.Tetiba Jeff menerima video penculikan Priya. Dia kelihatan sangat menderita. Terus terdengar suara tangisan di dalam video. “Pak Jeff, kamu teruskan video ini kepada Lillia. Suruh dia setuju untuk mediasi dengan Nixon. Dengan begitu, pasanganmu akan baik-baik saja. Kalau nggak, kamu akan menerima sesosok jasad. Selain itu, jangan beri tahu masalah ini kepada Claude. Kalau nggak, aku akan langsung membunuhnya!”Terdengar suara robot yang mengerikan dari dalam video.Jeff juga pernah melewati banyak rintangan sebelumnya. Meski sekarang dia sudah hidup santai, dia juga cukup berpengalaman dalam hal seperti ini.Ketika melihat ekspresi takut di wajah Priya, sepertinya dia tidak sedang bersandiwara. Jeff berusaha menganalisis masalah dengan kepala dingin. Tetiba dia kepikiran belakangan ini Nikita terus mendekati Priya. Sepertinya masalah ini pasti ada kaitannya dengan Nikita.Tujuan dari sekelompok orang ini tak lain adalah berhar
Sore harinya, Nikita menghubungi Claude.“Kak Claude, kawan kakakku menculik Nenek. Sekarang aku kirim alamat kepadamu. Segera selamatkan Nenek!” Terdengar rasa panik dalam suara Nikita. Bahkan terdengar juga suara isak tangisnya.Claude sedang berpikir, seandainya Nikita mengembangkan kariernya di dunia hiburan, sepertinya dia akan terkenal. Sayangnya orang-orang itu adalah sekelompok orang tidak berguna. “Masalah kapan? Kenapa kakekku nggak beri tahu aku?” Claude menanggapi sandiwara Nikita. Hanya saja, dia sudah mengisyaratkan Nelson untuk beraksi.Nelson mengirimkan tautan pembicaraan mereka kepada temannya Nixon.Nikita sama sekali tidak mengetahui masalah ini. “Mereka tahu kamu nggak gampang untuk ditangani. Mereka mengirimkan video kepada Kakek Jeff, lalu mengancam Kakek untuk nggak boleh beri tahu kamu. Sekarang orang yang menerima video itu hanya Kakek Jeff dan Nenek Ohara saja. Mereka melakukan semua ini supaya kedua orang tua bisa membujuk Lillia untuk menyetujui mediasi. D
Air mata dan darah membasahi seluruh wajah Nikita. Penampilannya kelihatan sangat menakutkan.Nikita berbicara dengan terisak-isak, “Claude …. Kenapa kamu memperlakukanku seperti ini? Kenapa?”Ketika melihat sosok Nikita yang hanya memikirkan Claude saja, Berwin merasa dia memang tidak bisa diselamatkan lagi. Wanita ini terlalu egois, hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri saja. Demi bisa melewati hidup mewah, dia bahkan rela mengkhianati kakak kandungnya sendiri!“Kalau begitu, kamu pelan-pelan pikirkan Claude-mu saja sambil digantung. Setelah jasadmu ditemukan nantinya, sepertinya jasadmu juga sudah membusuk. Claude juga nggak akan bisa mengenalmu lagi. Oh, ya, meski dia kenal, dia juga nggak akan ladeni kamu.” Berwin langsung membawa anggotanya meninggalkan tempat.Setelah semuanya pergi, Nikita baru tersadar dari kesedihannya. Sekujur tubuhnya dibaluti oleh cedera. Darah juga tak berhenti menetes dari wajahnya. Dia meronta beberapa saat, hampir jatuh pingsan di tempat.“Kak …
Nikita menggertakkan giginya. “Jangan lanjutkan lagi!”Claude menatap Nikita dengan dingin. Dia pun tidak melanjutkan omongannya lagi.“Pak Polisi, apa aku bisa berbicara dengannya?” Nikita menatap polisi di sampingnya dengan tatapan hampa.“Aku bisa mengizinkanmu untuk mengobrol dengannya, tapi kamu harus mengakui kesalahan yang kamu perbuat. Menyangkal nggak akan menguntungkanmu.” Usai berbicara, polisi meninggalkan ruangan.Nelson mengambilkan bangku untuk Claude. Claude duduk, lalu menatap Nikita dengan tatapan sinis tanpa berbicara sama sekali.“Waktu itu, kamu pergi ke tempat tinggalku, memperlihatkan foto Kak Berwin dan bertanya padaku. Sebenarnya kamu sudah kepikiran cara untuk menghadapiku, ‘kan?” Nikita menatap Claude dengan tatapan penuh benci.Beberapa hari lalu ketika Claude memperlihatkan Nikita foto Berwin dari ponselnya, kebetulan dia sedang menelepon Berwin. Mereka sedang menyusun rencana bagaimana bisa memanfaatkan Priya untuk mendapatkan rasa percaya Claude.Tentu sa
Setelah sesi pijat berakhir, mereka berdua berjalan keluar balai relaksasi.Tiba-tiba Moonela menyadari sosok Hans sedang berondok di balik pohon sembari mengintip ke sisi mereka. Dia spontan bertanya, “Claude ikuti kami sampai ke sini?”“Emm?” Lillia mengira Claude benar-benar kemari. Dia mengikuti arah pandang Moonela, lalu menyadari keberadaan Hans. Dia pun segera menjelaskan, “Claude nggak datang. Belakangan ini Hans ikut aku. Aku lupa bilang sama kamu, Kelly dan Louis datang ke Kota Pinang.”“Ngapain mereka kemari?” tanya Moonela dengan mengerutkan keningnya. Moonela tidak mengerti dendam di antara Lillia dengan Keluarga Jaspal. Hanya saja, masalah transfer uang Kelly waktu itu meninggalkan kesan yang sangat buruk di hati Moonela.“Kelly bilang dia datang untuk pesan gaun, tapi sebenarnya itu bukan tujuan utamanya. Mengenai Louis, dia datang untuk menemani adiknya,” jawab Lillia.Moonela menunjukkan ekspresi risi. “Dia masih ada tujuan apa lagi?”Lillia menatapnya, lalu berbisik,