Share

Bab 204

Lillia menghampiri neneknya dan berjongkok, lalu menjulurkan tangan untuk menyentuh kucing kecil itu. Kucing itu ketakutan hingga buru-buru bersembunyi.

Lillia pun tertawa melihatnya. Sementara itu, Ohara mengalihkan tatapannya yang terlihat agak sedih dan bertanya, "Kamu bakal tinggal di sini sampai kapan?"

"Seharusnya besok sudah harus kembali. Setelah kerjaan kali ini selesai, aku akan membawamu ke Kota Pinang. Jangan menolak lho!" ujar Lillia dengan serius sambil duduk di kursi.

Begitu mendengarnya, Ohara langsung menolak, "Sudah kubilang, jangan beli rumah untukku. Kamu ini keras kepala sekali!"

Ohara tahu seberapa mahal rumah di Kota Pinang, dia tidak ingin Lillia merasa tertekan. Lillia segera membalas, "Nggak apa-apa, uang tabunganku sudah hampir cukup. Aku nggak akan meminjam dari bank. Kenapa Nenek nggak mau tinggal di kota?"

Lillia tentu tahu Ohara sudah terbiasa tinggal di desa, tetapi dia tidak mungkin membiarkan neneknya terus tinggal di sini.

"Nenek, ayolah, dengarkan ak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status