Share

BAB 143

[ Wahai wanita gatal, ada kepentingan apa ingin bertemu suamiku? ]

Pesan berubah biru seketika. Setelah itu satu per satu pesan yang dia kirimkan mulai dihapus. Aku tersenyum licik. Kukirimkan sceenshootan yang tadi sudah kuambil. Kita lihat apa reaksi wanita itu.

[ Kurang ajar. Kau mengerjaiku?! Apa maumu? Jangan macam-macam! ]

Kelihatannya dia mulai panik. Tentu saja hanya kubaca pesan bernada kekhawatiran itu tanpa langsung kujawab. Kubayangkan wanita tersebut duduk di pojokan sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. Aku yakin dia tengah kelabakan karena aku sudah menyimpan bukti keusilannya menganggu suamiku.

[ Mbak. Mohon dihapus screenshootannya. Aku janji nggak akan ke kantor Mas Rafli]

Akhirnya dia mengirim pesan bernada pasrah. Lagi-lagi kubiarkan pesan tersebut setelah membacanya. Disaat yang bersamaan pesanan di aplikasi menunjukkan waktu pengantaran. Aku berjalan ke ruang tengah dan meminta Mas Rafli bersiap menunggu kurir yang mengantar makanan tersebut.

[ Mbak ]
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status