Share

Bab 8 : Meminta Pemahaman

Sepanjang perjalanan menuju apartemen, kami sama-sama terdiam.

Jujur, aku merasa canggung.

Baru saja dua hari ini bersama Ed, rasanya pria ini tidak semenyebalkan itu.

Pria itu baru menjawab setelah menyodorkan secangkir teh camomile yang hangat dan harum. “Kenapa?”

“Apa kau tidak punya rumah?”

“Ada, tapi takutnya kau tidak mau tinggal di sana.”

Aku meliriknya.

Ed sudah tahu aku wanita sederhana dan tidak menyukai kemewahan. Lalu seburuk apa rumahnya hingga membuatku tidak mau tinggal di sana?

“Kau belum membawaku ke sana dan sudah berpikir aku tidak mau?” protesku, “Lagi pula, aku lebih baik tinggal di rumah sederhana daripada tinggal di tempat serba mewah tapi milik orang lain.”

“Rumahku juga bukan milikku. Tapi, punya keluargaku.”

Seketika saja, aku menatap Ed dengan serius.

Aku baru ingat belum menanyakan tentang keluarga pria ini. Biar bagaimanapun, dia “suamiku”, kan?

“Hemmm… Ed, ada siapa saja di keluargamu?”

Ed menatapku dalam.

Entah mengapa aku merasakan kesedihan di matanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status