Share

Bab 388 : Takut Dosa

Penulis: Kafkaika
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-04 19:57:27

“K-kalau kau tidur di kamar ini, biar aku tidur di tempat lain.” Aku langsung membalikan tubuh untuk menghindari Ed.

Namun Ed segera mengejar dan meraih pinggangku.

“Ed lepaskan!” Aku berontak.

Aku memang terlepas dari pria ini, namun tatapannya yang dalam dan menjerat membuatku resah.

Hingga ketika Ed kembali menghampiriku aku membeku. Tanpa sadar tubuh ini sudah kembali berada di pelukannya. Pria ini lagi-lagi menguasaiku dengan ciumannya.

Sempat kunikmati ciuman itu namun aku ingat seharusnya menolaknya. Jadi kudorong dada pria ini sekuat tenagaku, sayangnya tubuhnya setegar batu karang.

Ed malah menelusupkan satu tangannya ke tengkukku, menariknya semakin menenggelamkanku pada dirinya yang kini malah melumat bibirku.

Sepagi tadi dia memang sudah curi-curi ciuman dariku. Tapi kali ini aku benar-benar takut. Ed tidak bisa mendengarkanku saat aku memintanya berhenti.

“Hentikan, Ed!” ucapku sembari merusal dari pelukannya agar pria ini tidak semakin jauh.

Saat berhasil terlepas aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 389 : Konsultasi

    Aku tahu membiarkannya pergi dalam keadaan masih dikuasai hasrat bercampur kesal tidaklah baik. segera kukirim pesan pada Sam agar bisa membantuku.“Maafkan kau, Ed. Maafkan aku, Sayang!” ucapku yang kini malah merasa bersalah. Bahkan aku mulai membiarkan bibir ini kembali menyebutnya dengan panggilan ‘sayang’. Seperti dirinya yang masih tetap memanggilku sayang sampai detik ini.Mungkin, Aku akan menghubungi Dewanti. Kuharap wanita itu bisa memberikan pencerahan pada diriku yang masih labil ini.Lalu tidak menunggu lama aku sudah tersambung padanya.Sebelumnya sudah kutransfer nominal uang sebagai jasa konsultasi pada psikiater itu. Kudengar dia mulai buka konseling lagi di rumahnya saat ijinnya sudah dipulihkan setelah keluarga suaminya sendiri yang mencabut gugatan mereka pada Dewanti. “Secara umum apa yang kau rasakan itu wajar dan tidak bisa dibilang berlebihan. Kau berkali-kali mengalami sebuah tekanan dalam waktu yang berdekatan, Mila.” Dewanti mulai menjelaskan setelah t

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 390 : Konsultasi(2)

    Dewanti mencoba membimbing alur perasaanku. Dia benar. Aku memang memutuskan berpisah untuk melindungi anak-anakku. Jadi kalau nanti aku malah membuat mereka merasa menjadi korban broken home, itu tidak akan adil.“Karenanya, aku kembali mengingatkanmu, kalau sudah siap dengan semua konsekuensi itu, maka pertahankan. Tapi kalau tidak, dan malah ragu, ambillah waktu sejenak untuk merenung.Setelah itu bicaralah dengan mantan suamimu apa yang kau resahkan dan apa yang kau inginkan. Jika dia memang sungguh-sungguh ingin kembali bersama, aku yakin dia pasti setuju dan akan menambal kekurangan-kekurangannya demi rumah tangga kalian yang lebih baik.”Aku mengangguk mendengar nasihat Dewanti. Sungguh melegakan mencurahkan semua rasa mengganjal ini pada orang yang tidak berpihak pada siapapun. Jadi aku bisa melihat sudut pandang masalah secara obyektif bukan karena cenderung pada satu pihak saja.“Terima kasih banyak, Dewanti. Aku bersyukur pernah bertemu denganmu dan aku jadi merasa puny

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 391 : Bicara Perceraian

    “Heran sama kamu, Mila. Masih cinta kok minta cerai?” Tika sepertinya tidak sabar sudah menyinggung tentang perceraianku saat kami baru ketemu.“Ya engak mungkin juga aku tiba-tiba minta cerai kalau tidak ada alasannya,” ujarku agar Tika tidak langsung menilaiku seenaknya dalam mengambil keputusan.“Dia selingkuh?” tanya Tika.“Enggak!”“Kasar atau main tangan?”Aku menggeleng.“Enggak mungkin pelit juga kan?” Tika masih mencari sebuah kemungkinan kenapa kami bercerai. Heran saja kenapa dia sepenasaran itu? Seorang pelayan menyuguhkan minuman yang kami pesan. Semoga saja dengan terjedanya obrolan kami Tika sudah tidak lagi membahas tentang masalah rumah tanggaku.Terus terang aku sudah tidak nyaman. Karena wanita ini tidak tahu banyak apa yang terjadi padaku saat di Jakarta. Jadi sudut pandangnya akan berbeda dalam menilai perceraianku.“Berarti kamu memang tidak mencintainya, Mila,” ujar Tika yang ternyata masih menyinggung masalahku. Aku menghela dan menyahuti, “Jangan menyimpul

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 392 : Di Kafe

    Sam mengirim pesan ke ponselku, bahwa sudah ada di depan plaza untuk menjemputku. Kutawarkan pada Tika apakah dia mau ikut sekalian, tapi Tika menolak.Jadi kami pun berpisah.“Maaf, Sam. Kau pasti sedang repot di kantor tapi harus menyempatkan menjemputku,” ujarku pada Sam.Pria ini bukan sopir tapi selalu rela mengantar jemput aku kalau Ed memintanya. Padahal pekerjaannya bertambah banyak karena Ed menyerahkan urusan perusahaan padanya dan Erik.“Tidak apa, Nyonya,” ujar pria itu tidak mempermasalahkan.“Kadang Ed memang berlebihan sekali. Aku bisa naik taksi online. Jadi lain kali tidak perlu menjemputku.”“Bukan Tuan Ed yang meminta, Nyonya. Nyonya Narti yang tadi mengatakan kalau Anda keluar ke plaza. Jadi saya berinisiatif sendiri untuk menjemput nyonya.”Oh. bukan Ed yang minta?Ah, sudahlah. Hanya tentang siapa yang meminta saja. Pada akhirnya akan sama-sama di rumah juga. batinku yang sebenarnya menyembunyikan secuil rasa keecewaku bahwa bukan Ed lagi sekarang yang paling men

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 393 : Foto di Kafe

    [Kau bilang ke Kafe Semilir kemarin?] kusempatkan mengirim pesan pada Tika karena merasa penasaran. Tidak mungkin sekebetulan ini.[Kenapa, Mila?] tanya Tika membalas pesanku.[Kemarin atau malam setelah peresmian hotel?] tanyaku lagi.Dan Tika tidak langsung membalasnya. Beberapa lama dibalasnya namun itu tidak menjawab pertanyaanku. Malah terkesan membingungkan, [Kemarin atau setelah peresmian hotel, maksudnya apa?] Pikiranku jadi semakin berkecamuk dan tidak sabar.[Tika, tadi temanku kirim foto saat survey kafe untuk acara reonian. Tanpa sengaja ada gambar mirip kamu tertangkap di makera, kamu pakai gaun warna hijau botol, kan?] kujelaskan itu agar Tika tahu alasan mengapa aku bertanya padanya. Hingga pesan darinya terbaca, [Iya sih, aku memang ke sana setelah dari peresmian hotelmu]Tiba-tiba kakiku lemas dan aku langsung tertunduk di tepi tempat tidur.Ada apa Ed dengan Tika?Apalagi kuingat malam itu Ed keluar dengan rasa kecewa setelah kutolak keinginannya. Padahal it

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 394

    “Kenapa, Mila?” tanya ibu yang sejak tadi mengetuk-ketuk pintu kamarku.Aku tergagap bangun lalu bergegas membuka pintu dan kudapati ibu yang sudah berdiri sedikit cemas menatapku.“Kenapa, Bu?” tanyaku balik sedikit bingung melihat ibu menatapku sebegitunya.“Anak-anak tadi bilang kau tidur siang. Kamu tidak biasanya tidur siang, Mila. Apa kamu sakit?”“Tidak bu, hanya ketiduran sebentar kok.”“Kamu habis nangis?” Ibu tiba—tiba bertanya seperti itu.Aku baru ingat tadi memang menangis. Sampai ketiduran begitu tangisku lumayan lamalah. Pasti wajahku terlihat sembab. Lihat saja ibu saja langsung bisa menyangkanya.“Ah, enggak, Bu. Hanya baru bangun tidur saja,” tukasku mengulas senyum dan mengusap wajahku agar nampak sedikit segar. “Ya sudah, sana mandi. Anak-anak dan papanya sudah menunggumu di meja makan untuk makan malam.”“Makan malam, Bu?” aku tergagap dan melihat sekitar. Jam dinding ruang tengah memang menunjukan di angka 6 lewat beberapa menit.Untung aku sedang halangan, ja

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 395

    ‘UHUK!’Aku sampai terbatuk karena saking terkejutnya mendengar seseorang mengusikku yang sedang tenang menikmati sup, padahal sebelumnya sudah sepi. Kutepuk-tepuk dadaku, rasanya ada sesuatu yang membuatku sampai tidak bisa bernapas.Ed langsung menarikku berdiri, merangkulku dari belakang dan menarik ulu hatiku dengan kedua tangannya hingga potongan kentang dalam sup yang belum sempat kukunyah tadi berhasil melompat keluar.“Astaga, Mila... bisa-bisanya makan sampai tersedak,” tukas Ed namun tangannya cepat mengambil air minum dan menyodorkannya padaku.Kuhabiskan air minum yang tidak memenuhi gelas itu dan napasku masih naik turun karena tersedak tadi.“Bisa tidak sih enggak usah bikin orang sampai terkejut?” ujarku kesal pada pria yang sekarang malah ikut duduk di sampingku.“Kapan aku mengejutkanmu?” dengan tidak bersalahnya pria ini mengelaknya. “Lagian, malam-malam begini baru makan. Sahur kamu? Mau puasa besok?”“Terserah akulah, mau makan kapan juga, bukan urusan Anda, kan?

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 396

    “Mila, halamannya banjir!” Mbak Lilis mengingatkan karena melihatku yang menyiram bunga di halaman tapi malah melamun. Airnya sampai meluber kemana-mana.“Oh, iya, Mbak.” Aku cepat-cepat mematikan keran air.Mbak Lilis melambai padaku dan aku menghampirinya. Duduk di sebelahnya di teras itu sembari merapikan tangkai bunga yang hendak ditaruhnya di vas bunga.“Kenapa, Mila?” tanya wanita itu penuh perhatian. Dia sudah bisa menebak kalau ada sesuatu yang sedang kupikirkan kali ini. Sejak tadi pagi aku memang memasang mode galau.“Enggak ada apa-apa, Mbak,” ujarku. Tentu saja wanita itu tidak percaya dengan ucapanku.“Ya udah deh kalau tidak mau cerita. Anak-anak belum pulang sekolah?” Mbak Lilis mengalihkan pembicaraan.“Ed baru berangkat menjemputnya, Mbak.” “Loh, yang bawa motor tadi?”Aku menggangguk.“Ah, Mila. Itu bukan baru. Tapi sudah sejaman lebih. Kamu sih, nglamun mlulu,” tukas Mbak Lilis yang kini lebih lekat memperhatikanku kurang bersemangat itu.“Tapi kok belum pulang m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06

Bab terbaru

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 413 :

    Pria itu hanya tertawa mendengarku sampai memohon-mohon agar tidak lagi menggauliku. Tawanya puas sekali karena sudah berhasil menghukumku sampai tidak berdaya begini.“Ya sudah, bangun dulu, aku sudah pesankan makanan,” tukasnya mengelus pipiku. Kemudian dengan lembut Ed mencium keningku penuh sayang. Ed bangkit untuk menungguku di luar. Sudah ada baju ganti yang disiapkannya. Dengan sedikit tenaga yang masih tersisa di badanku, aku pun bangkit bergegas memakainya.Takut saja pria itu masuk kembali ke kamar dan masih melihatku plontos begini, lalu terbit lagi gairahnya yang setahun ini tersembunyi.“Belum selesai, Sayang?” Ed menengokku yang masih belum keluar kamar.“Lemes, Sayang. Gendong!” Kuulurkan tangan dengan manja memintanya menggendongku. Biar saja, dia yang buat aku begini.Ed tentu tidak akan menolak. Dia jadi kasihan dan menggendongku. Kulingkarkan lenganku di lehernya dan dengan manja menyandarkan kepalaku di pundaknya. Melihat beberapa tanda merah di sana, sepertinya

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 412 : Hukuman

    “Mempertanggungjawabkan apa, Tuan?” tanyaku mengulur waktu dan berlama-lama di mobil.“Turun dulu! Mau kau aku menghukummu di mobil?” Ed jadi semakin gemas melihatku tambeng.Aku jadi ingin mengusilinya sebentar sembari melenyapkan ketegangan yang tadi tercipta di kafe semilir.“Iya, deh!” ujarku mencoba mengulas senyum manisku padanya.Namun, begitu aku keluar dari mobil melewati bawah lengannya, seperti anak kecil aku langsung berlari ke dalam vila.“Hey, tunggu!” tukasnya yang tak berhasil meraih lenganku karena sudah ngibrit ke dalam.Ed langsung mengejarku dan kami malah seperti Gala dan Meida yang sedang berkejaran karena berebut sesuatu.“Ye, kau tak akan bisa menangkapku, Tuan Edward!” teriakku meledeknya karena aku selau berhasil menghindarinya.Sayangnya, saat aku baru selesai berkata seperti itu, tangan besar itu malah berhasil meraih pinggangku dan memanggulku di pundaknya seperti memanggul karung beras saja.“Auww!” teriakku ketika Ed menghempaskan tubuhku di atas ranja

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 411 : Reoni(2)

    “Jangan kurang ajar, Niko!” aku menahan diriku agar pria gila ini tidak bisa menyeretku.Kugigit tangannya yang tidak melepaskanku itu. Lumayan keras aku menggigitnya. Sampai pria itu reflek melepaskan genggaman tangannya di lenganku dan berteriak kesakitan.Saat itu kugunakan kesempatan untuk lari dari tempat itu.Brugh!Tiba-tiba aku menabrak dada seseorang saat berbalik.“Ed?!” tukasku antara terkejut dan lega melihat suamiku sudah berdiri di depanku.Namun tatapannya tajam pada pria yang sedang mengejarku.“Hei, siapa kau? Itu pacarku! Jangan ganggu kami kalau tidak mau kuhancurkan hidupmu!” tukas pria itu malah meneriaki Ed.Ed langsung melepaskan diri dariku dan maju untuk menghadapi pria itu. Aku jadi cemas mereka berkelahi di sini.Ed pasti akan menghajar pria itu habis-habisan, apalagi tadi mengatakan bahwa aku pacarnya.“Sayang, sudah jangan diladeni, kita pulang saja, yuk!” kutarik lengan Ed agar tidak membuang waktu dengan pria itu.“Oh, kau panggil dia sayang? Jadi d

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 410 : Reoni

    “Astaga, Mila! Mau apa pakai baju seperti itu?” Ibu sudah heboh saja saat melihatku memakai seragam anak SMP.“Ya Allah, Bu. Kan Mila sudah bilang tadi, sore ini ada acara reoni,” kuingatkan tentang acara reoni yang aku sudah bahas dengan ibu tadi pagi. Sekalian mau nitip anak-anak dulu.“Ngapain reoni pakai begituan, Mila. Mana ngepas di badan kamu, lagi, seragamnya. Enggak pantas seperti itu, Nak. Kamu ini sudah ibu-ibu. Nanti suamimu marah, lho!” Ibu mengomeliku.“Dres code nya pakai seragam SMP, Bu. Enggak apa juga, Bu. Nanti Mila pakai sweter kok.” Aku mengulurkan tangan meminta salim pada ibuku. Namun wanita itu masih keberatan.“Ed tahu tidak kamu ada acara reoni?” Ibu masih mengintrogasi.“Tahulah, Bu. Aku sudah minta izin tadi sama dia. Dia nyuruh Danang yang ngantar karena masih ada kerjaan.” “Tahu kalau kamu pakai beginian?” Ibu masih tidak terima anaknya memakai baju yang tidak sesuai usia. Takut saja menantunya marah. Jadi sebel juga sama ibu yang terlalu sayang anak m

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 409 : Belum Sempat

    “Enak saja mau minta balik. Dulu sudah punya istri baru Mbak Lilis dibuang-buang, keluarganya ikutan menghina Mbak Lilis, sekarang giliran tidak punya apa-apa dan istrinya juga tidak kunjung hamil, masih punya muka dia pengen minta balikan? Mana mau perkosa Mbak Lilis lagi!” Aku ngedumel sendiri dengan kesal ketika selesai dengan pembicaraan serius tadi di rumah Mbak Lilis.Untungnya semua sudah selesai dengan cara kekeluargaan. Atas permintaan Ibu dan Mbak Lilis sendiri, mereka menolak untuk didatangkan Pak RT agar masalahnya tidak malah runyam dan menjadi buah bibir tetangga. Apalagi Kang Parto adalah ketua RT sebelumnya di sini.Lagi pula, Ed sudah menyuruh anak buahnya mengurus Kang Parto. Pria itu juga harus diberi sedikit hukuman agar tidak seenaknya pada orang yang sudah bukan muhrimnya.“Masih cinta dia sama Mbak Lilis,” ujar Ed yang tadi sempat mengintrogasi Kang Parto sendiri bersama anak buahnya. Sebagai sesama lelaki, mungkin Ed paham bahwa Kang Parto masih mencintai Mbak

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 408 : Kangen

    Kucium bibir suamiku dengan penuh rasa cinta dan segenap kerinduanku. Ciumanku menyusuri rahang tegasnya dan turun ke leher dan sedikit berlama-lama di jakunnya yang sudah naik turun itu.Sembari itu tanganku melepas kancing kemejanya secara perlahan sedangkan pria yang aku duduki kedua pahanya itu nampak tidak sabar, dan langsung meloloskan tangannya untuk menelusup ke bawah kaosku meraup dengan gemas benda yang terbungkus bra itu.“Ugh, Yang, Sakit!” kuingatkan bahwa Ed terlalu bersemangat hingga sedikit kasar mengadon benda kenyal itu.Tapi aku memahaminya.Ed hanya terlalu merindukanku hingga hasyrat dan emosinya bercampur, memberikan efek gerakan yang mendesak.Bukannya mendengar keluhanku, Ed malah mengangkat kaus ketatku itu dan dengan cepat menarik pengait bra yang kupakai hingga tubuh bagian atasku sudah menantangnya.Ed membalikan posisi sehingga aku kini direbahkan di atas sofa itu dan dia dengan rakusnya melahap dua benda kenyal itu bergantian. Kubiarkan dan kunikmati

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 407 : Hanya Istri Sopir Truk(3)

    “Mau apa lagi sih, Niko? Jangan-jangan kalian janjian ya, ketemuan di sini?” Ceryl mendelik pada Niko yang barusan menyapaku itu.Itu hanya sapaan biasa. Bukan sesuatu yang berarti. Mana bisa Ceryl sampai sebegitunya cemburu?Kalau melihat wanita cemburu sepertinya itu kekanak-kanakkan sekali. Apa iya aku juga seperti itu kalau cemburu pada Ed?Astaga, jangan sampai deh seperti itu.Tapi serius aku tidak seperti itu, kok. Jangankan teriak-teriak, kalau aku cemburu pada suamiku, bawaanya malah murung dan malas berdebat. Tapi Ceryl begitu pasti karena sayang pada Niko. Jadi mending aku meminta maaf dan pergi saja agar tidak menganggunya. Sebagai sesama wanita, aku tahu bagaimana rasanya cemburu itu.“Maaf, Ceryl. Aku sudah ditunggu anak-anak dan suamiku di depan. Aku pergi dulu, ya?” ujarku langsung melipir pergi.“Ya, sana! Mobil trukmu sudah menunggu di depan. Pasti punya suamimu itu. Jadi istri sopir truk saja belagunya minta ampun. Sok cantik, lu!”Dan kata-kata itu masih meluncu

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 406 : Hanya Istri Sopir Truk

    “Yang benar, Mila? Kau menikah dengan sopir truk?” Niko langsung mengkonfirmasi.Aku jadi serba salah. Enggak mungkin juga kan kalau aku bilang menikah dengan seorang pengusaha kaya raya, bukannya seorang sopir truk.Dulu, yang tersebar memang aku menikahnya dengan sopir truk. Karena Ed sendiri waktu itu memang mengakunya hanya sopir truk biasa.Tapi ya udahlah. Sesuka mereka saja. Toh, kami juga tidak keberatan kok dipandang seperti itu.“Sayang banget, wanita cantik dan anggun sepertimu harus menikah dengan sopir truk? Kasihan amat nasibmu, Mila!” Niko masih mengomentari.“Ya biar saja, sudah nasibnya. Dulu juga dia ngrebut dosen itu dariku. Kualat kan dia malah dapat sopir truk!” Dari nada bicaranya, Ceryl masih tidak suka saja padaku. Padahal semuanya sudah menjadi masa lalu. Dia juga sudah punya suami. Kenapa masih mengungkit masa lalu yang dia hanya salah paham itu. Aku tidak merebut Ramzi darinya, lho!Sepertinya dia masih sebal padaku bukan hanya tentang masa lalu itu.

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 405 : Hanya Istri Sopir Truk

    “Eng, itu... Papa tadi capek, Nak. Jadi mama mau pijitin. Iya, kan, Pa?”Kusenggol lengan Ed agar mau membantuku menjelaskan pada dua anaknya itu.Tapi Ed mengesalkan sekali. Dia bangkit berlalu ke kamar mandi dan malah memperkeruh suasana dengan mengatakan, “Mama memang suka gitu kalau marah sama papa. Suka nindihin papa.”“Eh, sembarangan!” sahutku. “Wah, mama mau ajak papa smackdown-an ya?” Gala justru terlihat tertarik, papa mamanya mau main smackdown.Sementara Meida sudah melototiku tidak terima karena lelaki kesayangannya kuperlakukan demikian. “Mama kok jahat sama papa?!”Suara deringan terdengar dari ponsel Ed yang tergeletak di sampingku mengalihkan perhatian mereka.Kulihat layar yang berkedip itu.Ada nama Erik.Aku jadi ingat, pria ini sudah membuat perasaanku tersayat-sayat karena sudah mengira yang bukan-bukan pada Ed.Kalau bukan karena hari ini kami saling menjelaskan, entahlah, mungkin aku sampai kena asam lambung dan migrain gara-gara sepanjang malam terus mena

DMCA.com Protection Status