Share

Bab 394

Author: Kafkaika
last update Last Updated: 2024-12-06 20:41:49

“Kenapa, Mila?” tanya ibu yang sejak tadi mengetuk-ketuk pintu kamarku.

Aku tergagap bangun lalu bergegas membuka pintu dan kudapati ibu yang sudah berdiri sedikit cemas menatapku.

“Kenapa, Bu?” tanyaku balik sedikit bingung melihat ibu menatapku sebegitunya.

“Anak-anak tadi bilang kau tidur siang. Kamu tidak biasanya tidur siang, Mila. Apa kamu sakit?”

“Tidak bu, hanya ketiduran sebentar kok.”

“Kamu habis nangis?” Ibu tiba—tiba bertanya seperti itu.

Aku baru ingat tadi memang menangis. Sampai ketiduran begitu tangisku lumayan lamalah. Pasti wajahku terlihat sembab. Lihat saja ibu saja langsung bisa menyangkanya.

“Ah, enggak, Bu. Hanya baru bangun tidur saja,” tukasku mengulas senyum dan mengusap wajahku agar nampak sedikit segar.

“Ya sudah, sana mandi. Anak-anak dan papanya sudah menunggumu di meja makan untuk makan malam.”

“Makan malam, Bu?” aku tergagap dan melihat sekitar. Jam dinding ruang tengah memang menunjukan di angka 6 lewat beberapa menit.

Untung aku sedang halangan, ja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 395

    ‘UHUK!’Aku sampai terbatuk karena saking terkejutnya mendengar seseorang mengusikku yang sedang tenang menikmati sup, padahal sebelumnya sudah sepi. Kutepuk-tepuk dadaku, rasanya ada sesuatu yang membuatku sampai tidak bisa bernapas.Ed langsung menarikku berdiri, merangkulku dari belakang dan menarik ulu hatiku dengan kedua tangannya hingga potongan kentang dalam sup yang belum sempat kukunyah tadi berhasil melompat keluar.“Astaga, Mila... bisa-bisanya makan sampai tersedak,” tukas Ed namun tangannya cepat mengambil air minum dan menyodorkannya padaku.Kuhabiskan air minum yang tidak memenuhi gelas itu dan napasku masih naik turun karena tersedak tadi.“Bisa tidak sih enggak usah bikin orang sampai terkejut?” ujarku kesal pada pria yang sekarang malah ikut duduk di sampingku.“Kapan aku mengejutkanmu?” dengan tidak bersalahnya pria ini mengelaknya. “Lagian, malam-malam begini baru makan. Sahur kamu? Mau puasa besok?”“Terserah akulah, mau makan kapan juga, bukan urusan Anda, kan?

    Last Updated : 2024-12-06
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 396

    “Mila, halamannya banjir!” Mbak Lilis mengingatkan karena melihatku yang menyiram bunga di halaman tapi malah melamun. Airnya sampai meluber kemana-mana.“Oh, iya, Mbak.” Aku cepat-cepat mematikan keran air.Mbak Lilis melambai padaku dan aku menghampirinya. Duduk di sebelahnya di teras itu sembari merapikan tangkai bunga yang hendak ditaruhnya di vas bunga.“Kenapa, Mila?” tanya wanita itu penuh perhatian. Dia sudah bisa menebak kalau ada sesuatu yang sedang kupikirkan kali ini. Sejak tadi pagi aku memang memasang mode galau.“Enggak ada apa-apa, Mbak,” ujarku. Tentu saja wanita itu tidak percaya dengan ucapanku.“Ya udah deh kalau tidak mau cerita. Anak-anak belum pulang sekolah?” Mbak Lilis mengalihkan pembicaraan.“Ed baru berangkat menjemputnya, Mbak.” “Loh, yang bawa motor tadi?”Aku menggangguk.“Ah, Mila. Itu bukan baru. Tapi sudah sejaman lebih. Kamu sih, nglamun mlulu,” tukas Mbak Lilis yang kini lebih lekat memperhatikanku kurang bersemangat itu.“Tapi kok belum pulang m

    Last Updated : 2024-12-06
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 397

    “Maa, itu tasku!” Meida yang mengetahuiku berjalan masuk sambil menenteng tasnya langsung menghampiriku untuk mengambil tasnya.“Ada pensil boneka lucu tadi yang dibeliin Tante Tika.” Meida mengambil tas itu dari tanganku dan langsung membawanya ke sofa. Di sana dia terlihat tidak sabar membuka tasnya untuk menemukan benda yang dicari.Kuhampiri anak perempuanku itu sembari menunggunya selesai ribet dengan tasnya. Dia mengeluarkan sebuah pensil yang di ujungnya ada boneka lucu kesukaan Meida. Anak itu tertawa senang melihat benda yang katanya dikasih Tika.“Dikasih Tante Tika?” tanyaku pada Meida. Untuk memastikan saja.“Benar, Ma. Bagus, kan?” Meida tersenyum nampak senang sekali mengusap-usapkan boneka di ujung pensil itu ke pipinya dengan lembut.“Iya, bagus.” Komentarku.“Tante Tika baik sekali ya, Ma? Dia selalu kasih hadiah padaku dan Gala,” ujar gadis kecilku memuji-muji Tika.Aku mencoba mengulas senyum pada anak itu meski sebenarnya aku mulai tidak suka mendengar Meida memu

    Last Updated : 2024-12-07
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 398

    “Erik menunggu sejak tadi, katanya mau pamit. Nanti malam balik ke Jakarta.” Ibu memberitahuku bahwa Erik ada di depan bersama keponakannya.“Oh, sudah lama dia, Bu?” tanyaku yang baru sadar, lagi-lagi hanya membiarkan waktu berlalu dengan cepat hingga sore beranjak malam.“Sudah sejak kau masuk ke kamar tadi, Mila. Kamu sih, ngapain saja sih di kamar? Rebahan mlulu pekerjaannya!” Ibu mengomeliku. Akhir-akhir ini aku memang lebih sering melamun saja di kamar.Tanpa banyak bicara aku melangkah keluar. Kusapa Erik yang sedang memangku Meida dan mencuminya dengan gemas.Namun aku melihat motorku sudah di rumah. Apakah Ed sudah pulang?Ah. Untuk apa juga sih memikirkannya. Nanti moodku jadi berantakan lagi.“Kau mau balik ke Jakarta?” tanyaku pada Erik.“Ya. Edward yang memintaku segera balik. Dia kejam sekali padaku. Padahal aku baru ingin sebentar bersenang-senang di kota yang indah dan damai ini. sialan memang dia!”Aku menghela napas. Hanya karena otakku sudah meyakini hubungan Ed d

    Last Updated : 2024-12-07
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 399

    “Permisi!” ujarku padanya yang masih menghalangi jalan untukku keluar.“Kalau kau belum mengantuk, bisakah kita bicara sebentar?” ujar Ed yang membuka jalan untukku.Aku melangkah keluar pintu dan Ed menutupnya.Mungkin Ed akan membicarakan tentang hubungannya dengan Tika. Sebenarnya aku sudah lelah sekali. Tapi, tidak apa.“Baik,” ujarku lirih dan berjalan ke teras.Akan lebih baik kalau kami bicara di teras saja. Ibu biasanya belum tidur dan bisa saja memergoki kami bicara. Ini sedikit sensitif. Tentang wanita lain di hati papa dari anak-anaknya.“Maaf aku baru datang. Seharusnya ini giliranku membacakan dongeng untuk anak-anak.”Ed masih ingat kalau hari ini gilirannya membacakan dongeng sebelum tidur untuk anak-anak.Akulah yang membuat pengaturan ini karena Ed selalu suka bersamaan datang ke kamar anak-anak saat aku bersama mereka. Lalu seperti biasa, sentuhan-sentuhan fisik acap masih sengaja dilakukannya padaku. Seperti tiba-tiba merangkulku, memelukku, juga mencium pipiku di

    Last Updated : 2024-12-07
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 400 : Penjelasan

    “Kau tidak membawa air minum?” tanyaku memeriksa mobil dan memang tidak ada air mineral.Ed yang sedang menggelar karpet kecil di bawah pohon yang rindang tak jauh dari mobil, hanya nyengir, “Enggak. Tahu sendiri kan biasanya kau yang menyiapakannya.” Ed benar. Biasanya kalau kami akan keluar bersama, akulah yang menyiapkan semuanya. Botol air minum juga pasti ada di mobil untuk anak-anak, juga segala keperluan mereka.Karena Ed tadi mendadak mengajaknya, jadi aku tidak kepikiran untuk menyiapakan banyak hal. Lagipula, dia bilang sudah menungguku di mobil dan anak-anak tidak berhenti membuatku gugup karena tidak sabar untuk berangkat piknik.“Nanti juga ada yang jualan keliling. Duduk sini!” Ed menepuk tempat di sisinya sementara dia malah berbaring berbantalkan kedua lengannya yang ditekuk ke belakang kepala.“Mau piknik atau rebahan, Pak?” gumamku yang datang juga untuk duduk di sampingnya. Ed bahkan lupa tidak membawa kursi lipat. Padahal tadi sudah disiapkan.“Anak-anak

    Last Updated : 2024-12-08
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 401 : Penjelasan(2)

    “Ed katakan sesuatu padaku.” Pintaku sembari menatapnya mengharap pengertiannya.Bukannya menjelaskan, Ed malah mengucapkan, “Yah aku juga ingin megatakan kalau Aku juga mencintaimu, Sayang!”Kuhela napas kasar karena pria ini malah membalas ungkapan perasaanku padanya yang sudah tidak penting lagi dibahas. Kesal menatap pria yang tidak bisa serius itu, kutarik jemariku dari genggamannya. Kugeser dudukku memunggunginya. Air mataku sudah mengalir dalam tangisan yang tak bisa kutahan lagi.Kini bukan hanya tentang perasaanku yang sedih karena hubungannya dengan wanita lain. Tapi karena sikap Ed yang masih juga menyebalkan.“Eh, kok nangis? Kan aku bilang aku mencintaimu tadi?” Ed mendekat dan merangkul bahuku. Kusentak lengannya karena kesal.“Aku butuh penjelasan, Ed. Kenapa kau berputar-putar saja?!” ucapku di sela tangisku.“Penjelasan apa, Sayangku? Aku bingung. Enggak paham kenapa kau malah mengiraku dengan temanmu itu?”Aku menghentikan tangisku agar bisa bicara dengan baik. B

    Last Updated : 2024-12-08
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 402 : Butuh Kompensasi

    “Bagaimana, Sayangku? Kau masih meragukan kesetiaanku padamu?” Ed mencolek daguku yang sejak mengakhiri panggilan dengan Beni tadi sudah coba menghindari tatapannya.Sialan. Bagaimana Erik kemarin bilang tidak dekat dengan Tika padahal mereka selama ini bersama?Dan lagi, Tika juga pernah bilang kalau bukan Erik yang mengatakan tentang perceraianku, padahal tidak mungkin juga orang lain yang mengatakannya kalau bukan Erik. Apa mereka memang bekerja sama untuk mempermainkanku?Awas saja kalau memang itu benar!Tapi aku harus menyelidikinya dulu.“Sudah, sini cium aku. Aku butuh kompensasi loh sudah difitnah dengan kejam kalau aku berselingkuh!” Ed masih menggodaku.Kumat dia! Enak saja mau cium-cium. Belum halal juga.Tapi, ada satu hal lagi yang masih menganggu pikiranku. Jadi kutanyakan langsung mumpung masih di frekuensi pembahasan yang sama.“Semalam saat kau pulang larut, untuk apa kau minta maaf?”“Kenapa? Kau kira aku minta maaf karena sudah seharian pacaran bersama Tika?” Ed

    Last Updated : 2024-12-08

Latest chapter

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 410 : Reoni

    “Astaga, Mila! Mau apa pakai baju seperti itu?” Ibu sudah heboh saja saat melihatku memakai seragam anak SMP.“Ya Allah, Bu. Kan Mila sudah bilang tadi, sore ini ada acara reoni,” kuingatkan tentang acara reoni yang aku sudah bahas dengan ibu tadi pagi. Sekalian mau nitip anak-anak dulu.“Ngapain reoni pakai begituan, Mila. Mana ngepas di badan kamu, lagi, seragamnya. Enggak pantas seperti itu, Nak. Kamu ini sudah ibu-ibu. Nanti suamimu marah, lho!” Ibu mengomeliku.“Dres code nya pakai seragam SMP, Bu. Enggak apa juga, Bu. Nanti Mila pakai sweter kok.” Aku mengulurkan tangan meminta salim pada ibuku. Namun wanita itu masih keberatan.“Ed tahu tidak kamu ada acara reoni?” Ibu masih mengintrogasi.“Tahulah, Bu. Aku sudah minta izin tadi sama dia. Dia nyuruh Danang yang ngantar karena masih ada kerjaan.” “Tahu kalau kamu pakai beginian?” Ibu masih tidak terima anaknya memakai baju yang tidak sesuai usia. Takut saja menantunya marah. Jadi sebel juga sama ibu yang terlalu sayang anak m

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 409 : Belum Sempat

    “Enak saja mau minta balik. Dulu sudah punya istri baru Mbak Lilis dibuang-buang, keluarganya ikutan menghina Mbak Lilis, sekarang giliran tidak punya apa-apa dan istrinya juga tidak kunjung hamil, masih punya muka dia pengen minta balikan? Mana mau perkosa Mbak Lilis lagi!” Aku ngedumel sendiri dengan kesal ketika selesai dengan pembicaraan serius tadi di rumah Mbak Lilis.Untungnya semua sudah selesai dengan cara kekeluargaan. Atas permintaan Ibu dan Mbak Lilis sendiri, mereka menolak untuk didatangkan Pak RT agar masalahnya tidak malah runyam dan menjadi buah bibir tetangga. Apalagi Kang Parto adalah ketua RT sebelumnya di sini.Lagi pula, Ed sudah menyuruh anak buahnya mengurus Kang Parto. Pria itu juga harus diberi sedikit hukuman agar tidak seenaknya pada orang yang sudah bukan muhrimnya.“Masih cinta dia sama Mbak Lilis,” ujar Ed yang tadi sempat mengintrogasi Kang Parto sendiri bersama anak buahnya. Sebagai sesama lelaki, mungkin Ed paham bahwa Kang Parto masih mencintai Mbak

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 408 : Kangen

    Kucium bibir suamiku dengan penuh rasa cinta dan segenap kerinduanku. Ciumanku menyusuri rahang tegasnya dan turun ke leher dan sedikit berlama-lama di jakunnya yang sudah naik turun itu.Sembari itu tanganku melepas kancing kemejanya secara perlahan sedangkan pria yang aku duduki kedua pahanya itu nampak tidak sabar, dan langsung meloloskan tangannya untuk menelusup ke bawah kaosku meraup dengan gemas benda yang terbungkus bra itu.“Ugh, Yang, Sakit!” kuingatkan bahwa Ed terlalu bersemangat hingga sedikit kasar mengadon benda kenyal itu.Tapi aku memahaminya.Ed hanya terlalu merindukanku hingga hasyrat dan emosinya bercampur, memberikan efek gerakan yang mendesak.Bukannya mendengar keluhanku, Ed malah mengangkat kaus ketatku itu dan dengan cepat menarik pengait bra yang kupakai hingga tubuh bagian atasku sudah menantangnya.Ed membalikan posisi sehingga aku kini direbahkan di atas sofa itu dan dia dengan rakusnya melahap dua benda kenyal itu bergantian. Kubiarkan dan kunikmati

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 407 : Hanya Istri Sopir Truk(3)

    “Mau apa lagi sih, Niko? Jangan-jangan kalian janjian ya, ketemuan di sini?” Ceryl mendelik pada Niko yang barusan menyapaku itu.Itu hanya sapaan biasa. Bukan sesuatu yang berarti. Mana bisa Ceryl sampai sebegitunya cemburu?Kalau melihat wanita cemburu sepertinya itu kekanak-kanakkan sekali. Apa iya aku juga seperti itu kalau cemburu pada Ed?Astaga, jangan sampai deh seperti itu.Tapi serius aku tidak seperti itu, kok. Jangankan teriak-teriak, kalau aku cemburu pada suamiku, bawaanya malah murung dan malas berdebat. Tapi Ceryl begitu pasti karena sayang pada Niko. Jadi mending aku meminta maaf dan pergi saja agar tidak menganggunya. Sebagai sesama wanita, aku tahu bagaimana rasanya cemburu itu.“Maaf, Ceryl. Aku sudah ditunggu anak-anak dan suamiku di depan. Aku pergi dulu, ya?” ujarku langsung melipir pergi.“Ya, sana! Mobil trukmu sudah menunggu di depan. Pasti punya suamimu itu. Jadi istri sopir truk saja belagunya minta ampun. Sok cantik, lu!”Dan kata-kata itu masih meluncu

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 406 : Hanya Istri Sopir Truk

    “Yang benar, Mila? Kau menikah dengan sopir truk?” Niko langsung mengkonfirmasi.Aku jadi serba salah. Enggak mungkin juga kan kalau aku bilang menikah dengan seorang pengusaha kaya raya, bukannya seorang sopir truk.Dulu, yang tersebar memang aku menikahnya dengan sopir truk. Karena Ed sendiri waktu itu memang mengakunya hanya sopir truk biasa.Tapi ya udahlah. Sesuka mereka saja. Toh, kami juga tidak keberatan kok dipandang seperti itu.“Sayang banget, wanita cantik dan anggun sepertimu harus menikah dengan sopir truk? Kasihan amat nasibmu, Mila!” Niko masih mengomentari.“Ya biar saja, sudah nasibnya. Dulu juga dia ngrebut dosen itu dariku. Kualat kan dia malah dapat sopir truk!” Dari nada bicaranya, Ceryl masih tidak suka saja padaku. Padahal semuanya sudah menjadi masa lalu. Dia juga sudah punya suami. Kenapa masih mengungkit masa lalu yang dia hanya salah paham itu. Aku tidak merebut Ramzi darinya, lho!Sepertinya dia masih sebal padaku bukan hanya tentang masa lalu itu.

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 405 : Hanya Istri Sopir Truk

    “Eng, itu... Papa tadi capek, Nak. Jadi mama mau pijitin. Iya, kan, Pa?”Kusenggol lengan Ed agar mau membantuku menjelaskan pada dua anaknya itu.Tapi Ed mengesalkan sekali. Dia bangkit berlalu ke kamar mandi dan malah memperkeruh suasana dengan mengatakan, “Mama memang suka gitu kalau marah sama papa. Suka nindihin papa.”“Eh, sembarangan!” sahutku. “Wah, mama mau ajak papa smackdown-an ya?” Gala justru terlihat tertarik, papa mamanya mau main smackdown.Sementara Meida sudah melototiku tidak terima karena lelaki kesayangannya kuperlakukan demikian. “Mama kok jahat sama papa?!”Suara deringan terdengar dari ponsel Ed yang tergeletak di sampingku mengalihkan perhatian mereka.Kulihat layar yang berkedip itu.Ada nama Erik.Aku jadi ingat, pria ini sudah membuat perasaanku tersayat-sayat karena sudah mengira yang bukan-bukan pada Ed.Kalau bukan karena hari ini kami saling menjelaskan, entahlah, mungkin aku sampai kena asam lambung dan migrain gara-gara sepanjang malam terus mena

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 404 : Nikahi Aku Lagi(2)

    “Nikahi aku lagi, ya?” ujarku dengan segenap keyakinan bahwa Ed tidak akan menolaknya.Bukankah pria ini yang selalu ingin kembali bersamaku. Yang setiap malam menelponku seperti pemuda yang mencoba menggoda anak gadis orang.Namun, Ed hanya menatapku dan tidak kulihat reaksi yang berarti di wajahnya saat kusampaikan hal itu.Membuat hatiku mencelos melihatnya.“Ed, kau tidak mau?” tanyaku sedih.Dia tidak lagi menjawabnya.“Kau pasti marah padaku, ya?” ujarku menyadari kesalahanku.“Maaf, ya, Ed. Aku memang menyebalkan.”Baru kemudian kulihat Ed tersenyum dan mencium keningku. Hatiku sudah berbunga-bunga kembali. Kutarik garis senyum di wajahku untuk menyambut senyumnya. Sayangnya kata-kata Ed kemudian mematahkan hatiku kembali. “Aku tidak mau menikahimu lagi.”Kutatap wajah Ed dengan serius. Memberinya waktu untuk menjelaskan apa yang dimaksud.Tapi kelamaan, aku jadi tidak sabar menanyainya, “Kenapa, Ed?”“Bukankah kau tadi mengatakan masih mencintaiku?” Suaraku sudah bergeta

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 403 : Nikahi Aku Lagi

    “Ya Allah, Gala! Mana, Nak yang sakit?”Sedikit panik aku memeriksa ulang kaki Gala setelah Ed memeriksanya tadi.“Tidak ada apa-apa.” Ed berujar sembari melenguh lega ternyata Gala baik-baik saja.“Oh, untunglah. Mama sudah gemeter lho tadi dengar Meida teriak-teriak,” tukasku memeluk Gala dan mencium puncak kepalanya.“Meida suka berlebihan sekali, Ma. Tadi itu cacing, bukan ular!” tukas Gala yang bingung karena papanya langsung mengangkatnya dari tepi sungai dan mendudukannya di tempat kami tadi untuk memeriksanya. Ternyata tidak ada luka gigitan apapun di tubuh Gala. “Kemarin aku lihat anak ular yang baru menetas dari telurnya mirip cacing. Jadi ya aku kira itu ular. bentuknya sama 'kan?” Meida tidak mau disalahkan.Anak-anak masih mau lanjut main namun mendung yang datang tiba-tiba membuat mereka akhirnya mau juga di ajak pulang. Mungkin karena kecapaian, keduanya langsung tidur di kursi belakang. Apalagi hujan turun perlahan menjadi deras saat kami sudah berkendara pulang.

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 402 : Butuh Kompensasi

    “Bagaimana, Sayangku? Kau masih meragukan kesetiaanku padamu?” Ed mencolek daguku yang sejak mengakhiri panggilan dengan Beni tadi sudah coba menghindari tatapannya.Sialan. Bagaimana Erik kemarin bilang tidak dekat dengan Tika padahal mereka selama ini bersama?Dan lagi, Tika juga pernah bilang kalau bukan Erik yang mengatakan tentang perceraianku, padahal tidak mungkin juga orang lain yang mengatakannya kalau bukan Erik. Apa mereka memang bekerja sama untuk mempermainkanku?Awas saja kalau memang itu benar!Tapi aku harus menyelidikinya dulu.“Sudah, sini cium aku. Aku butuh kompensasi loh sudah difitnah dengan kejam kalau aku berselingkuh!” Ed masih menggodaku.Kumat dia! Enak saja mau cium-cium. Belum halal juga.Tapi, ada satu hal lagi yang masih menganggu pikiranku. Jadi kutanyakan langsung mumpung masih di frekuensi pembahasan yang sama.“Semalam saat kau pulang larut, untuk apa kau minta maaf?”“Kenapa? Kau kira aku minta maaf karena sudah seharian pacaran bersama Tika?” Ed

DMCA.com Protection Status