Share

Bab 280 : Tentang Erik

“Jangan sekarang, Sayang.” kutolak cumbuan Ed saat kami memutuskan untuk tidur setelah sedikit berdebat tentang secarik kertas itu.

Aku kalah telak ketika Ed mengatakan bahwa dia memang datang ke tempat itu untuk urusan pekerjaan. Tidak ada hal lain yang membuatku pantas mencurigainya. Toh hanya melihatnya memasuki lift bersama seorang wanita. Itu sepele sekali untuk dijadikan perkara kami harus bertengkar.

“Kita sama sekali belum melakukannya sejak kau datang ke Jakarta, Mila.” Ed terus mendesak. Tangannya sudah bergerak lancang menyusuri bagian tubuhku, namun aku sekali lagi memintanya mengerti.

Kondisiku masih lemah dan itu akan sangat tidak nyaman kalau harus melayaninya. Ed seharusnya bisa memahaminya.

“Maaf, Sayang.” sekali lagi kukatakan itu karena melihatnya bangkit dengan kekecewaan.

“Its oke, aku akan tidur bersama anak-anak saja. Kau istirahatlah,” tukasnya mengambil piyamanya.

“Kenapa harus tidur di kamar anak-anak, Ed?” walau tidak berkenan melayaninya, aku juga ing
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status