Share

Bab 214

“Kau bilang tidak bisa meninggalkan Jessica karena tidak ada orang di sana?” tanyaku sambil menyodorkan botol minuman.

Sekesal apapun aku pada Ed, aku tidak lupa kebiasannya saat pulang.

“Sudah jangan bahas Jessica lagi, aku sudah pulang sekarang,” ujarnya lirih.

Kutangkap itu sebagai pernyataan setengah hati lantaran dia pulang karena terpaksa. Hatiku tiba-tiba menciut, merasai raut dingin di wajah suamiku yang baru datang itu.

“Iya, maaf, Ed. Kau pasti lelah. Beristirahatlah!” tukasku mengambil botol yang baru diminumnya.

Kuletakkan botol itu di meja lalu begitu saja melangkah ke sisi tempat tidur lainnya. Membaringkan tubuh dan menarik selimut untuk bersiap tidur. Melirik pria itu yang masih duduk, aku beringsut memiringkan tubuhku memunggungginya.

Sudah malam juga. Lebih baik aku langsung tidur agar tidak bertambah semakin kesal. Berharap esok hari pikiranku bisa lebih jernih dan membicarakan semua hal dengan baik tanpa melibatkan ego dan emosi.

“Bukannya kau memintaku pulang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status