Share

Bab 216 : Gosip

“Kenapa kita bawa banyak pakaian, Ma?” Gala melihatku membawa tas ranselnya masuk ke dalam mobil.

Aku belum menjawab dan Meida menandasi pertanyaan saudaranya. “Kita hanya ke tempat kerja Mama, kan?” tanyanya ikut heran.

Setelah mencoba menguasai diriku, aku menoleh ke belakang tempat anak-anak manisku sudah duduk menunggu berangkat.

“Nanti kita mampir ke rumah kita yang dekat alun-alun, ya? Sudah lama tidak ke sana,” ujarku mengulas senyum pada si kembar.

“Boleh, Ma. Meida juga kangen Paman Parto dan Tante Lilis. Juga teman-teman di sana.” Meida terlihat tidak keberatan.

“Gala juga kangen ke rumah kita yang dulu, Ma.” Gala menyahut.

“Baik, tapi ke kantor Mama dulu, ya?”

Aku merasa sedikit lega kedua anakku malah kesenangan kuajak ke rumah lama. Setidaknya tidak perlu ada banyak alasan untuk kembali ke sana.

Sayangnya ibu masih ada acara beberapa hari ke depan dengan komunitas senam lansianya ke suatu tempat. Nantilah kalau sudah selesai acaranya aku akan menyampaikan.

Tak berapa lam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status