Share

Bab 219 : Tersindir

Di pagi harinya, hatiku terasa hampa dan kosong mengetahui aku bangun tanpa melihat suamiku di samping.

Tanganku meraba-raba nakas dan baru ingat aku memang berniat tidak mengaktifkan ponselku.

Beberapa saat tercenung sambil duduk di tempat tidur, aku baru berjingkat karena merasa matahari semakin merangkak naik.

Saat kakiku menapak di lantai yang dingin, kepalaku tiba-tiba terasa pening sekali. Aku bahkan butuh duduk kembali di tempat tidur karena pandanganku berkunang-kunang.

“Jangan berangkat kerja, Mila, kalau kepalamu masih sakit.” Mbak Lilis yang sepagi tadi sudah datang langsung membuatkan jahe hangat. Dia tahu kepalaku sakit karena melihat pengasuh anak-anak yang kuminta membuatkan minuman hangat.

“Iya, Mbak. Mila akan istirahat saja,” ujarku.

Biar nanti aku pinjam ponsel Mbak Lilis untuk menghubungi Tika agar menyampaikan izinku.

Lucu sekali aku ini. Itu perusahaan suamiku tapi aku malah meminta tolong temanku untuk mengizinkanku.

Teringat suamiku, ada rasa terluka karena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status