Share

Bab 202 : Meida Jatuh

[Ed aku cari minum, aku tinggal ke kantin dulu, ya?] kutuliskan pesan pada Ed kemudian berjingkat melangkahkan kaki mencari kantin.

Hingga sampai di kantin dan kuhabiskan setengah botol tanggung air mineral, bunyi nada pesan baru kudengar.

[Masih di kantin? Aku ke sana sekarang, ya?] pesan Ed kubaca.

Kubalas dengan mengetikan kata [Iya],

Lalu menungunya lumayan lama di kantin itu tapi dia belum juga nampak datang.

Bukankah Ed tadi mengatakan akan segera menyusul ke kantin? Tapi kenapa belum juga nampak? Apa di rumah sakit ini ada kantin yang lain?

Meski hatiku bercelaru dengan banyak hal hingga membuat bernapaspun sesak rasanya. Aku mencoba tidak mudah untuk berpikir negatif dan terbawa perasaan.

Kudahulukan sisi kemanusiaan dan rasa simpati atas penderitaan orang lain. Apalagi orang itu yang selama lima tahun ini ada menemani Ed di saat aku tidak bersamanya.

Ucapan Kak Lisa tadi sontak mengacaukan lagi perasaanku.

Kalau dihitung-hitung, masa kebersamaanku dengan Ed sejak kami menikah
Kafkaika

Terima kasih sudah mampir membaca karya saya, Jangan lupa tinggalkan jejak ulasan, komen, vote untuk mendukung ya, kak. Semoga menghibur! Love you all...

| 18
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status