Share

Bab 132 : Butuh Banyak Uang

Kedua wanita itu hanya melongo menatapku dengan sangat terkejut setelah mengucapkan kata-kata yang penuh intimidasi itu.

Aku tidak peduli lagi.

Kutinggalkan mereka untuk segera mencari motorku.

Begitu sudah naik di atas motor, aku melenguh untuk satu hal lagi.

Banku kempes!

Padahal tadi tidak kenapa-kenapa.

“Rasain itu, Janda gatel tidak tahu malu!” suara Vanka meneriakiku. Disusul suara derai tawa Jessica yang tampak puas sekali melihatku kesusahan.

Pasti mereka yang membuat banku bocor.

Sialan wanita-wanita itu!

Hanya membatin, kalau memang punya kesempatan aku pastikan akan membalas mereka. Terutama Vanka. Aku tidak pernah membuat perkara dengan wanita itu tapi dia selalu merundungku.

Oh, ampuni aku, Tuhan...

Terus ditekan dan di sakiti ternyata bisa juga membuatku menjadi pendedam begini.

Akhirnya kuputuskan meninggalkan motorku dan mencari ojek saja.

Setiba di rumah sakit aku langsung berlari menuju UGD.

Kang Parto bilang ibu masih di UGD. Tapi begitu sampai tempat itu aku tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status