Share

Bab 135 : Penolakan Gala

Kami hanya duduk di kursi taman itu tanpa kata-kata. Kelihatannya hanya memperhatikan dua bocah kecil itu yang asyik bermain-main di taman. Padahal yang sebenarnya adalah, baik aku maupun Ed sibuk dengan pikiran dan mengatur emosi masing-masing.

Aku bisa melihat Ed memendam kekecewaannya. Duduknya resah dan tidak tenang.  

Aku pun sama sepertinya. Namun tidak ingin saja menjadi satu-satunya orang yang disalahkan atas ketidak tahuannya tentang dua buah hatinya itu.

Harusnya dia tahu mengapa aku sampai tidak menyampaikannya.

“Kau tidak mempercayaiku, Ed. Apa aku masih bisa berharap kau mengakui mereka?” kuberanikan diri memulai dari mana alasannya aku tidak menyampaikan tentang mereka.

Saat ini, setelah dia bertemu sendiri dengan dua bocah yang mewarisi parasnya itu, aku tidak perlu lagi membuktikan apapun tentang kebenarannya. Kurasa Ed juga tidak bisa mengelaknya lagi.

Ed menghela napas berat lalu berkata dengan sedih, &ldqu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status