Erika hampir gila melihat semua koleksi perhiasan dirinya dan ibu sudah tidak ada, bahkan gaun mewah diambil mereka. Untung saja mereka masih berbaik hati tidak mengambil handphone miliknya.Erika menangis dan menenggelamkan wajahnya di bantal. Semenjak kakek dan ibu meninggal, semuanya berubah. Andaikan mereka masih hidup, aku sekarang sudah melewati ulang tahun dengan bahagia dan tidak perlu menangis seperti ini.KriiiingErika buru-buru membuka handphone. "Hallo, kakak?""Erika, kamu baik-baik saja disana?"Air mata Erika mengalir. "Kakak ipar? kakak dimana?""Kakak kamu sibuk bertemu orang-orang, kamu baik-baik saja?"Erika menghapus air mata dan mulai bercerita.Setengah jam kemudian, setelah selesai bercerita. Erika mengobarkan kebencian ke Vivi. "Andai saja ayah tidak membawa anak itu masuk ke dalam rumah- pasti aku- aku-""Sudahlah, tidak ada yang perlu ditangisi. Kamu coba bertemu teman-temanku, mungkin mereka mau bantu kamu.""Bantu bagaimana?""Yah, setidaknya kamu harus se
Almira dan Krisna duduk di hadapan seorang dukun. Dukun itu membaca mantra dan melempar sesuatu ke sebuah baskom kayu berukuran sedang yang mengeluarkan asap berwarna merah."Asap ini adalah asap persembahan anak buah saya untuk menyerang mereka. Semakin banyak kalian membayar saya, semakin banyak anak buah saya bekerja dan semakin cepat hasil yang kalian ingin dapatkan."Almira menowel Krisna.Dengan cemberut, Krisna memberikan segepok uang sepuluh juta rupiah.Dukun dengan cepat menyembunyikan uang itu ke bawah kakinya dan mulai merapal mantra dengan keras. "WAS WES WOS WAS WES WOS WAS WES WOS!"Krisna bertanya ke Almira. "Ini akan berhasil kan?"Almira mengangguk mantap. "Tentu saja."Krisna menjadi lega dan ikut menirukan mantra si dukun dengan pelan.Almira ikut menirukan juga.Asap itu melayang sampai ke rumah keluarga Vivi."Tahu kebodohan manusia nggak?" tanya Alex yang sudah di dalam rumah keluarga Vivi.Vio tertawa geli. "Serakah, gak bisa dapat lalu main dukun. Menuduh Vivi
Perut Almira semakin membengkak besar. Supaya tidak malu, keluarga Almira memutuskan menikahkan Almira bersama Krisna sebagai pertimbangan Krisna masih bagian dari keluarga Aditama.Krisna berusaha meminta bantuan ke ayahnya untuk merayakan pesta pernikahan mewah. Dia sudah tidak punya uang banyak lagi, aktif kampanye di dunia politik juga harus istirahat dulu karena kasus baru-baru ini. Krisna menjadi bahan tertawaan orang-orang, padahal Almira lah yang membawanya ke sana. Tapi mereka lebih percaya ke Almira daripada dirinya.Putra yang melaporkan ke Reza sedikit geram. "Bagaimana?"Reza melirik Vivi yang sedang sibuk membaca berita di media sosial. "Bagaimana, Vi?"Vivi tertawa. "Yah, hasil tes dna sudah keluar?""Ya, kamu sudah melihatnya?" tanya Reza."Bagaimana jika memberikan sebagian harta ke anak itu sebagai kompensasi?" Vivi bertanya balik."Kompensasi?""Ya, karena terlahir di luar nikah. Lagipula kita tidak mau anak kamu ini menjadi malu karena punya kerabat yang terlahir di
Vivi menguap lebar di dalam mobil, Reza benar-benar melarangnya masuk ke dalam gedung. Arka dan kakaknya yang pilot menemani Reza dengan helikopter. Nina sedang memburu deadline dan Vivi selalu mengantuk."Suamiku tidak akan mengantuk di dalam gedung kan?" tanya Vivi yang teringat dengan gejala absurd suaminya."Tadi kan dia minum kopi banyak biar gak ngantuk," jawab Nina.Vivi merebahkan badannya. "Aku mau tidur, bangunkan aku kalau sudah selesai.""Ya." Angguk Nina tanpa melihat Vivi.Sementara di dalam gedung, semua orang menunggu pengumuman resmi dari Reza sang pilar bisnis di bidang hospitality.Helikopter muncul di atas kepala Reza di jarak aman lalu menyebarkan kertas ke segala arah dengan bantuan baling-baling helikopter.Semua orang menangkap kertas itu kecuali Almira dan Krisna yang berdiri tidak jauh dari Reza dan berusaha berlindung dari kibasan angin helikopter."A- apa ini?!" teriak ayah Almira.Krisna yang penasaran, memungut salah satu kertas di dekat kakinya. "Tes DNA
"Dokter! tolong dokter!" teriak Krisna sambil masuk ke UGD. Dua perawat segera membuka gorden pembatas tempat tidur untuk Almira, salah satu dokter muda segera berlari dan memeriksa kondisinya."Bayinya-" Krisna menjadi cemas.Setelah memeriksa sebentar kondisi Almira. Dokter segera memindahkan kembali Almira ke tempat tidur khusus.Krisna menjadi bingung dan menarik tangan dokter. "Dok, istri saya-""Istri anda akan segera melahirkan, saya pindahkan ke bagian obgyn. Saya akan menghubungi dokter jaga disana."Krisna tidak mempercayai pendengarannya. Almira akan melahirkan bayinya secara prematur.Almira mengerang kesakitan sambil memegang perutnya. "Sakiiiit."Krisna segera memegang tangan istrinya. "Sabar ya, anak kita akan segera lahir."Almira menarik napas dan membuangnya di mulut seperti yang diajarkan di kelas ibu hamil. Sementara di tempat Vivi. Reza yang sudah duduk di dalam mobil mulai bekerja sementara Vivi dan Nina melihat rekaman video yang direkam Putra.Vivi bertanya ke
Krisna berusaha memohon-mohon di depan pintu kamar vip Almira untuk melihat anaknya. Dia duduk bersimpuh dan menundukan kepalanya di lantai sementara ayah Almira marah dan menginjak punggung Krisna."Putri ku hampir mati berkat kamu, pantas saja ibu kamu mati duluan. Dia sudah tidak kuat melihat betapa bejatnya dua anak. Oh, aku lupa kalau ibu kamu sama bejatnya!"Krisna tidak membantah, dia tetap menundukan kepala sampai ayah Almira puas."Kamu dan ibu mu juga penipu! bisa-bisanya mengaku sebagai anak dari Reza Aditama!""Om, saya tidak tahu. Saya tidak terlibat masalah ini, lagi pula om sendiri juga yang gencar ingin mendekati saya dan ibu. Kenapa om malah berubah?""Kamu malah menyalahkan saya?!" ayah Almira semakin kencang berteriak menyiksa Krisna. "Kamu mau ambil anak kamu? ambil! kami tidak sudi merawatnya!""Tapi kami baru menikah, om. Anak kami membutuhkan ibu."Ayah Almira tertawa sinis. "Seingat saya, kamu dulu menyiksa mantan tunangan kamu melalui ibu. Kamu menutup mata se
ERIKA HUTAMA MENDAPATKAN KEKERASAN HINGGA MASUK RUMAH SAKIT!PERNIKAHAN ANTARA KRISNA DAN ALMIRA DIBATALKAN!ALMIRA MELAHIRKAN PREMATUR!"Aku sudah melihat video Erika diserang anak SMA, ternyata itu anak dari Daddy sugar Erika.""Iya, teman ku sempat cerita kalau dua teman sekelasnya ini bokapnya punya peliharaan, gak disangka ini Erika.""Gila ya, padahal gak lama ibu mereka meninggal tapi perilakunya lepas gitu. Aku kasihan sama ibunya.""Siapa kemarin yang menyerang Vivi? terbukti dia hanya korban kan?""Vivi korban? tapi selingkuh sama bokap mereka berdua?""Kamu gak baca berita kemarin? Erika tuh anak bapaknya Vivi, Krisna malah keponakannya Reza.""Keluarga rumit, untung keluargaku normal semua.""Untung hidup ku sederhana.""Untung keluarga ku sederhana.""Sudah tahu berita terbaru gak?""Ah, Almira menikah lagi gak lama setelah pembatalan pernikahan kan?""Ya, tapi rasanya ganjal deh. Dia kan habis nikah terus melahirkan, kenapa bisa mengajukan pembatalan pernikahan?""The p
Satu tahun kemudian.Krisna melihat Reza tersenyum ke dua bayi mungil yang sedang berceloteh riang di dalam trolley kembar. Satu tahun ini wajah ayahnya terlihat bahagia, tidak ada wajah dingin atau pun kaku seperti dulu.Hari ini mereka janji bertemu di resort mewah Bali milik keluarga Aditama, ironis sekali. Dulu di keluarga Aditama, Krisna tidak pernah menginjakkan kakinya di bisnis besar Reza sekaligus berbincang santai dan sekarang begitu menjadi orang luar, dia bisa duduk berhadapan dengan santai di ruang tunggu resort mewah."Apakah ini anak ayah dengan Vivi?"Dahi Reza berkerut. "Hm?"Krisna mengoreksi kalimatnya. "Reza. Maaf, aku tidak terbiasa. Belasan tahun memanggil ayah."Reza menjawab. "Saya tidak suka dipanggil ayah oleh orang lain, anak saya hanya mereka berdua."Krisna mengangguk canggung."Bagaimana kondisi kamu sekarang?""Baik." Krisna menjawab mantap, tidak ada rasa iri ataupun sakit hati lagi. Selama satu tahun dirinya sudah belajar banyak dan merenungi kesalahann