Vivi menguap lebar di dalam mobil, Reza benar-benar melarangnya masuk ke dalam gedung. Arka dan kakaknya yang pilot menemani Reza dengan helikopter. Nina sedang memburu deadline dan Vivi selalu mengantuk."Suamiku tidak akan mengantuk di dalam gedung kan?" tanya Vivi yang teringat dengan gejala absurd suaminya."Tadi kan dia minum kopi banyak biar gak ngantuk," jawab Nina.Vivi merebahkan badannya. "Aku mau tidur, bangunkan aku kalau sudah selesai.""Ya." Angguk Nina tanpa melihat Vivi.Sementara di dalam gedung, semua orang menunggu pengumuman resmi dari Reza sang pilar bisnis di bidang hospitality.Helikopter muncul di atas kepala Reza di jarak aman lalu menyebarkan kertas ke segala arah dengan bantuan baling-baling helikopter.Semua orang menangkap kertas itu kecuali Almira dan Krisna yang berdiri tidak jauh dari Reza dan berusaha berlindung dari kibasan angin helikopter."A- apa ini?!" teriak ayah Almira.Krisna yang penasaran, memungut salah satu kertas di dekat kakinya. "Tes DNA
"Dokter! tolong dokter!" teriak Krisna sambil masuk ke UGD. Dua perawat segera membuka gorden pembatas tempat tidur untuk Almira, salah satu dokter muda segera berlari dan memeriksa kondisinya."Bayinya-" Krisna menjadi cemas.Setelah memeriksa sebentar kondisi Almira. Dokter segera memindahkan kembali Almira ke tempat tidur khusus.Krisna menjadi bingung dan menarik tangan dokter. "Dok, istri saya-""Istri anda akan segera melahirkan, saya pindahkan ke bagian obgyn. Saya akan menghubungi dokter jaga disana."Krisna tidak mempercayai pendengarannya. Almira akan melahirkan bayinya secara prematur.Almira mengerang kesakitan sambil memegang perutnya. "Sakiiiit."Krisna segera memegang tangan istrinya. "Sabar ya, anak kita akan segera lahir."Almira menarik napas dan membuangnya di mulut seperti yang diajarkan di kelas ibu hamil. Sementara di tempat Vivi. Reza yang sudah duduk di dalam mobil mulai bekerja sementara Vivi dan Nina melihat rekaman video yang direkam Putra.Vivi bertanya ke
Krisna berusaha memohon-mohon di depan pintu kamar vip Almira untuk melihat anaknya. Dia duduk bersimpuh dan menundukan kepalanya di lantai sementara ayah Almira marah dan menginjak punggung Krisna."Putri ku hampir mati berkat kamu, pantas saja ibu kamu mati duluan. Dia sudah tidak kuat melihat betapa bejatnya dua anak. Oh, aku lupa kalau ibu kamu sama bejatnya!"Krisna tidak membantah, dia tetap menundukan kepala sampai ayah Almira puas."Kamu dan ibu mu juga penipu! bisa-bisanya mengaku sebagai anak dari Reza Aditama!""Om, saya tidak tahu. Saya tidak terlibat masalah ini, lagi pula om sendiri juga yang gencar ingin mendekati saya dan ibu. Kenapa om malah berubah?""Kamu malah menyalahkan saya?!" ayah Almira semakin kencang berteriak menyiksa Krisna. "Kamu mau ambil anak kamu? ambil! kami tidak sudi merawatnya!""Tapi kami baru menikah, om. Anak kami membutuhkan ibu."Ayah Almira tertawa sinis. "Seingat saya, kamu dulu menyiksa mantan tunangan kamu melalui ibu. Kamu menutup mata se
ERIKA HUTAMA MENDAPATKAN KEKERASAN HINGGA MASUK RUMAH SAKIT!PERNIKAHAN ANTARA KRISNA DAN ALMIRA DIBATALKAN!ALMIRA MELAHIRKAN PREMATUR!"Aku sudah melihat video Erika diserang anak SMA, ternyata itu anak dari Daddy sugar Erika.""Iya, teman ku sempat cerita kalau dua teman sekelasnya ini bokapnya punya peliharaan, gak disangka ini Erika.""Gila ya, padahal gak lama ibu mereka meninggal tapi perilakunya lepas gitu. Aku kasihan sama ibunya.""Siapa kemarin yang menyerang Vivi? terbukti dia hanya korban kan?""Vivi korban? tapi selingkuh sama bokap mereka berdua?""Kamu gak baca berita kemarin? Erika tuh anak bapaknya Vivi, Krisna malah keponakannya Reza.""Keluarga rumit, untung keluargaku normal semua.""Untung hidup ku sederhana.""Untung keluarga ku sederhana.""Sudah tahu berita terbaru gak?""Ah, Almira menikah lagi gak lama setelah pembatalan pernikahan kan?""Ya, tapi rasanya ganjal deh. Dia kan habis nikah terus melahirkan, kenapa bisa mengajukan pembatalan pernikahan?""The p
Satu tahun kemudian.Krisna melihat Reza tersenyum ke dua bayi mungil yang sedang berceloteh riang di dalam trolley kembar. Satu tahun ini wajah ayahnya terlihat bahagia, tidak ada wajah dingin atau pun kaku seperti dulu.Hari ini mereka janji bertemu di resort mewah Bali milik keluarga Aditama, ironis sekali. Dulu di keluarga Aditama, Krisna tidak pernah menginjakkan kakinya di bisnis besar Reza sekaligus berbincang santai dan sekarang begitu menjadi orang luar, dia bisa duduk berhadapan dengan santai di ruang tunggu resort mewah."Apakah ini anak ayah dengan Vivi?"Dahi Reza berkerut. "Hm?"Krisna mengoreksi kalimatnya. "Reza. Maaf, aku tidak terbiasa. Belasan tahun memanggil ayah."Reza menjawab. "Saya tidak suka dipanggil ayah oleh orang lain, anak saya hanya mereka berdua."Krisna mengangguk canggung."Bagaimana kondisi kamu sekarang?""Baik." Krisna menjawab mantap, tidak ada rasa iri ataupun sakit hati lagi. Selama satu tahun dirinya sudah belajar banyak dan merenungi kesalahann
Satu tahun setelah Vivi berhasil bertahan dan melawan orang-orang yang menyakitinya, hidupnya masih sama seperti biasa, hanya bedanya dia memiliki anak kembar dan menjadi gunjingan orang-orang.Anak angkat yang berhasil mengusir istri dan anak-anak kepala keluarga Aditama, mau dijelaskan berapa kali pun mereka tidak akan mau mendengar, alasannya karena Vivi hanya mencari kebenaran, salah ya tetap salah.Awalnya Vivi tidak peduli dengan gunjingan orang-orang, begitu mereka menyentuh anak dan suaminya, dia tidak bisa tinggal diam. Terutama ada satu wanita yang terang-terangan mencoba dekat dengan Reza.Reza yang awalnya tidak peduli, mulai menjadi gerah. Hingga pada akhirnya dia memutuskan pensiun bekerja sejenak."Lebih baik aku di rumah mengurus anak-anak, kamu yang bekerja. Aku tidak suka berhadapan dengan wanita tidak tahu diri."Jika orang lain yang mendengar, mungkin Reza sedang menegur Vivi.Vivi sudah tahu siapa yang dimaksud sang suami. "Kamu kenal dia?""Ya dan tidak.""Mana ya
Manajer fb mulai memikirkan nasehat Vivi. "Tidak apa, mungkin kalian semua punya jawaban lain?" tanya Vivi.Semua orang menggeleng bersamaan."Tidak ada? Baik, berarti kita laksanakan saja. Lalu masalah investor, bisa suruh bertemu saya dan jangan bilang mengenai suami saya yang tidak ada di tempat."Manajer keuangan mengangguk mengerti.Vivi keluar dari ruang meeting dengan wajah marah.Putra dan Choky tidak berani mengganggu.Vivi berhenti dan balik badan. "Putra, bukankah kamu menjadi waliku?"Putra yang hampir lupa sontak mengangguk kecil. "Ya, untuk mempertahankan harta keluarga anda.""Kalau begitu, tidak masalah bukan kalau aku minta tolong? Wali hukum aku?""Ya?" tanya Putra tidak mengerti.Choky mengerutkan kening tidak mengerti.Satu jam kemudian, Putra baru mengerti apa yang dimaksud Vivianne. Yah, gila saja pria tampan dan seksi seperti dirinya harus melakukan ini. Memakai pakaian ala casanova dan menghadapi investor genit itu?Choky hampir tertawa melihat penampilan nor
Menjadi penanggung jawab untuk investor di tanah bermasalah membuat Vivi tidak suka, masalahnya tidak ada yang bisa bertanggung jawab jika masalah muncul.Semuanya lepas tangan seperti yang terjadi sekarang.Wanita ini mengatakan ingin kerja sama dengan keluarga Aditama, lebih tepatnya meminjam nama dalam pembangunan hotel supaya disegani orang dan dia bertugas menggelontorkan dananya.Jika pembangunan ini gagal maka keluarga Aditama yang akan bertanggung jawab termasuk mengganti uang wanita ini. Secara garis besar seperti itu meski wanita ini tidak terang-terangan mengakuinya atau bisa dibilang bisnis ini hanya alasan supaya bisa bertemu."Kalau begitu saya akan menunggu kesempatan untuk bertemu suami anda."Lihat, kan?Vivi tersenyum kecil, dia tidak akan terpengaruh dengan wanita seperti ini. "Suami saya tetap akan menjawab hal yang sama."Wanita itu melempar tatapan mengejek ke Vivi lalu pergi.Setelah terdengar suara lift, Putra mengeluh. "Nyonya, anda tidak melihat sorot matanya