Share

TUJUH PULUH DELAPAN

Almira dan Krisna duduk di hadapan seorang dukun. Dukun itu membaca mantra dan melempar sesuatu ke sebuah baskom kayu berukuran sedang yang mengeluarkan asap berwarna merah.

"Asap ini adalah asap persembahan anak buah saya untuk menyerang mereka. Semakin banyak kalian membayar saya, semakin banyak anak buah saya bekerja dan semakin cepat hasil yang kalian ingin dapatkan."

Almira menowel Krisna.

Dengan cemberut, Krisna memberikan segepok uang sepuluh juta rupiah.

Dukun dengan cepat menyembunyikan uang itu ke bawah kakinya dan mulai merapal mantra dengan keras. "WAS WES WOS WAS WES WOS WAS WES WOS!"

Krisna bertanya ke Almira. "Ini akan berhasil kan?"

Almira mengangguk mantap. "Tentu saja."

Krisna menjadi lega dan ikut menirukan mantra si dukun dengan pelan.

Almira ikut menirukan juga.

Asap itu melayang sampai ke rumah keluarga Vivi.

"Tahu kebodohan manusia nggak?" tanya Alex yang sudah di dalam rumah keluarga Vivi.

Vio tertawa geli. "Serakah, gak bisa dapat lalu main dukun. Menuduh Vivi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status