Satu tahun setelah Vivi berhasil bertahan dan melawan orang-orang yang menyakitinya, hidupnya masih sama seperti biasa, hanya bedanya dia memiliki anak kembar dan menjadi gunjingan orang-orang.Anak angkat yang berhasil mengusir istri dan anak-anak kepala keluarga Aditama, mau dijelaskan berapa kali pun mereka tidak akan mau mendengar, alasannya karena Vivi hanya mencari kebenaran, salah ya tetap salah.Awalnya Vivi tidak peduli dengan gunjingan orang-orang, begitu mereka menyentuh anak dan suaminya, dia tidak bisa tinggal diam. Terutama ada satu wanita yang terang-terangan mencoba dekat dengan Reza.Reza yang awalnya tidak peduli, mulai menjadi gerah. Hingga pada akhirnya dia memutuskan pensiun bekerja sejenak."Lebih baik aku di rumah mengurus anak-anak, kamu yang bekerja. Aku tidak suka berhadapan dengan wanita tidak tahu diri."Jika orang lain yang mendengar, mungkin Reza sedang menegur Vivi.Vivi sudah tahu siapa yang dimaksud sang suami. "Kamu kenal dia?""Ya dan tidak.""Mana ya
Manajer fb mulai memikirkan nasehat Vivi. "Tidak apa, mungkin kalian semua punya jawaban lain?" tanya Vivi.Semua orang menggeleng bersamaan."Tidak ada? Baik, berarti kita laksanakan saja. Lalu masalah investor, bisa suruh bertemu saya dan jangan bilang mengenai suami saya yang tidak ada di tempat."Manajer keuangan mengangguk mengerti.Vivi keluar dari ruang meeting dengan wajah marah.Putra dan Choky tidak berani mengganggu.Vivi berhenti dan balik badan. "Putra, bukankah kamu menjadi waliku?"Putra yang hampir lupa sontak mengangguk kecil. "Ya, untuk mempertahankan harta keluarga anda.""Kalau begitu, tidak masalah bukan kalau aku minta tolong? Wali hukum aku?""Ya?" tanya Putra tidak mengerti.Choky mengerutkan kening tidak mengerti.Satu jam kemudian, Putra baru mengerti apa yang dimaksud Vivianne. Yah, gila saja pria tampan dan seksi seperti dirinya harus melakukan ini. Memakai pakaian ala casanova dan menghadapi investor genit itu?Choky hampir tertawa melihat penampilan nor
Menjadi penanggung jawab untuk investor di tanah bermasalah membuat Vivi tidak suka, masalahnya tidak ada yang bisa bertanggung jawab jika masalah muncul.Semuanya lepas tangan seperti yang terjadi sekarang.Wanita ini mengatakan ingin kerja sama dengan keluarga Aditama, lebih tepatnya meminjam nama dalam pembangunan hotel supaya disegani orang dan dia bertugas menggelontorkan dananya.Jika pembangunan ini gagal maka keluarga Aditama yang akan bertanggung jawab termasuk mengganti uang wanita ini. Secara garis besar seperti itu meski wanita ini tidak terang-terangan mengakuinya atau bisa dibilang bisnis ini hanya alasan supaya bisa bertemu."Kalau begitu saya akan menunggu kesempatan untuk bertemu suami anda."Lihat, kan?Vivi tersenyum kecil, dia tidak akan terpengaruh dengan wanita seperti ini. "Suami saya tetap akan menjawab hal yang sama."Wanita itu melempar tatapan mengejek ke Vivi lalu pergi.Setelah terdengar suara lift, Putra mengeluh. "Nyonya, anda tidak melihat sorot matanya
Vivi mendapat laporan dari kepala pelayan soal kedatangan ayah dari nona Heard ini, dia terlalu malas menyebut nama yang susah, mungkin dikira keren kali ya memakai nama yang nyusahin mulut orang?Mood Vivi yang awalnya semangat berubah jelek, karena didikan Reza. Moodnya sebelas dua belas sama seperti sang suami, para bawahan terutama Putra dan Choky tidak berani mendekat.Ketika memberikan laporan dari departemen lain pun mereka saling dorong-dorongan untuk maju mengetuk pintu istri CEO."Kalian kenapa dorong-dorongan begitu?" tanya Cefrilizia di belakang Putra dan Choky.Putra dan Choky sontak terkejut."Dia ada di dalam?" tanya Cefrilizia.Putra dan Choky mengangguk bersamaan.Cefrilizia dengan berani membuka pintu kantor Vivi dan berkata. "Apakah ini tugas atasan untuk menakut-nakuti anak buahnya?"Vivi yang sedari tadi sibuk dengan laporan, sontak mengangkat kepala. "Apa?""Kamu pasti sudah dengar tadi pagi ayahku datang ke rumah Reza untuk meminta izin menikahiku?"Vivi ingin m
Seperti seorang profesional yang sudah berlatih bertahun-tahun, Vivi yang awalnya canggung menjadi mahir bahkan tidak mengeluh untuk menelannya.Napas Reza masih memburu dan wajahnya berubah merah, nafsu masih ada di sana, dia masih ingin meneruskannya karena belum puas.Vivi menyeringai dan memberi tatapan mengejek. "Aku jadi penasaran, apakah wanita itu bisa melakukannya kepadamu?""Tidak." Geleng Reza. "Hanya istriku yang bisa melakukannya."Ah, itu mengingatkanku juga. Kamu yakin tidak pernah tidur bersama Rosalin?" tanya Vivi lalu membalik kursi dan menyeret Reza untuk duduk di kursi. "Kamu yakin tidak pernah melakukannya?""Tidak pernah, kamu bisa bertanya pada anak buahku.""Aku tidak percaya," bisik Vivi."Setelah bertahun-tahun dan kita memiliki anak, kamu sekarang tidak percaya?"Vivi duduk di atas paha Reza dan menyatukan mereka. "Aku tidak percaya jika tidak merasakannya langsung."Reza menggertakan gigi ketika mereka mulai menyatu, memeluk erat istrinya. "Kamu belum peman
Tidak butuh waktu lama gosip menyebar tentang Vivi yang tidak tahu malu sedang melakukan perselingkuhan. Orang-orang elite yang mengetahui cerita sesungguhnya, malas ikut campur dan menertawakan kekonyolan para tukang gosip dan orang kaya yang sok pintar ingin menjatuhkan nama orang lain.Sementara orang-orang kaya biasa dan kalangan menengah ke bawah heboh dengan berita tidak bermoral ini, mereka menunggu karma buruk turun ke Vivi.Satu minggu.Dua minggu.Tiga minggu.Hampir satu bulan tidak ada kabar, Cefrilizia yang sudah menyiapkan berbagai hal untuk merayakannya menjadi geram. "Kenapa Reza tidak bergerak sama sekali? Apakah si Vivi ini melakukan hal klenik?"Tommy tertawa. "Mungkin servis yang diberikan anak itu lebih bagus, Reza tipe pekerja keras dan tidak mudah goyah dengan wanita lain jadi kamu juga harus bisa belajar dan melakukan hal sama."Cefrilizia menatap bingung Tommy. "Benarkah itu papa?""Apalagi yang bisa dilakukan anak itu? Hanya mengandalkan tubuhnya.""Tapi baga
Vio tersenyum sinis. "Sepertinya mereka memang ingin menabuh perang, dia tidak berani menyentuh Kinara yang adik ipar Fumiko, Nina yang istri dari pewaris Tsoejipto dan aku yang istri perusahaan asing. Sasaran empuk mereka memang Vera dan Vivi."Nina mengerutkan kening. "Reza putra dari anak tidak sah, masih ada hubungan dengan keluarga kita. Vera dan Vio juga ada hubungan dengan keluarga kita."Kinara menambahkan sekaligus mengingatkan. "Mereka tidak tahu apa pun mengenai keluarga Tsoejipto, kita terlalu tertutup dan usahakan jangan bocor. Banyak penjilat di mana-mana."Semua orang di meja Kinara mengangguk setuju. Mereka tidak terlalu suka berinteraksi dengan para penjilat, terutama Nina dan Vio. Cefrilizia tiba di tempat mereka berlima. "Hallo Kinara, Nina, Vio. Senang bertemu dengan kalian, papa pernah cerita mengenai kehebatan kalian."Nina tertawa geli. "Memangnya kehebatan apa yang aku dan Vio lakukan?"Vio menutup mulut untuk menahan tawa. Cefrilizia tidak terpengaruh. "Yah,
Vivi memutuskan pulang ke rumah daripada pergi ke luar, teman-teman lain pun memutuskan hal sama. Ketika melihat suaminya sedang membaca koran sementara para bayi tertidur pulas di swing bouncer, kepalanya segera bersandar di paha sang suami. Reza menyingkirkan koran. "Sudah pulang?""Ya."Vivi menatap Reza sementara Reza yang bingung, menatap sang istri."Ada apa? Apakah ada masalah di luar?"Vivi memutuskan mengadu pada suami, hanya dia satu-satunya keluarga Vivi. "Cefrilizia mengganggu aku, dia tidak menyapa aku dan Vera.""Ah." Angguk Reza. "Dia ingin berperang dan merebut aku dari kamu?"Reza selalu bersikap jujur terhadap istrinya, apapun yang ada di pikirannya selalu diucapkan karena sadar bahwa Vivi bukan cenayang yang tahu segalanya.Vivi pun sudah terbiasa dengan didikan Reza, hanya bisa tertawa. "Yah, kalau memang dia bisa merebut kamu- kenapa tidak?"Reza meletakkan koran di atas meja. "Kamu suka aku direbut dia?""Aku lebih suka kamu memiliki pilihan, aku tidak akan meng
Video Cefrilizia yang selingkuh dengan beberapa pengusaha, menyebar luas. Para istri kaya mengutuk perbuatan wanita yang sempat mereka bela dan kagumi, sementara para suami hanya diam tidak menanggapi. Beberapa bahkan berdoa supaya tidak muncul wajah lawan main wanita liar itu. Cefrilizia menjerit sedih dan memohon di kaki ayahnya yang menangis. "Aku tidak melakukan perbuatan kotor, papa. Kami melakukannya berdasarkan kebutuhan seperti yang papa lakukan. Jangan benci aku, papa. Aku minta maaf." Tommy memejamkan mata dengan sedih saat melihat putri kesayangan yang memiliki harga diri tinggi harus meminta maaf dengan cara seperti ini. "Mereka juga bilang akan membantu semua urusan papa, aku juga ingin melihat papa bahagia tanpa mengkhawatirkan uang seperti dulu lagi." Dua sipir penjara yang menjaga pintu, menggeleng miris. Dengan nada gemetar, Tommy bertanya kepada putrinya. "Apakah kamu tidak tahu bahwa itu semua perbuatan salah? Mereka memiliki keluarga, harga diri kamu sangat t
Satu minggu kemudian Cefrilizia terkejut melihat kondisi papanya yang kurus dan tidak terawat. "Papa?"Tommy tersenyum sedih, dengan nada getir mulai menjelaskan semua permasalahannya.Cefrilizia berteriak marah. "BAGAIMANA BISA AYAH MELAKUKAN PELANGGARAN SEPERTI ITU?!""Papa hanya ingin sedikit mengambil keuntungan, tidak papa sangka pria itu malah dipenjara.""Uang kita- sita saja semua aset miliknya, ambil yang mereka punya. Papa!"Tommy menggeleng sedih. "Terlambat, semua asetnya sudah masuk ke dalam penyelidikan. Rumah dan mobil kita sudah disegel bank lebih awal, takut kita tidak bisa membayar semuanya."Tubuh Cefrilizia gemetar ketakutan, tidak ingin hidup di penjara lebih lama. "Apa yang harus aku lakukan papa?""Bertahanlah, saat ini papa tidak mampu menyewa pengacara. Tolong jangan melakukan hal-hal aneh, kita juga sudah tidak bisa membayar bodyguard."Tiba-tiba Cefrilizia teringat dengan ancaman bodyguard yang datang menghalangi dirinya dan Erika."Papa, ini pasti ulah Vivi
Sayangnya rencana Tommy hanya tinggal rencana. Kedua tangannya gemetar marah ketika mendapat surat dari bank Fumoshi beberapa hari kemudian.Penolakan!Bank Fumoshi menolak pengajuan pinjaman untuk calon klien. "Bisnisnya sangat potensial dan bagus, bagaimana bisa kalian menolak pinjaman untuk orang ini?!" teriak Tommy sambil menggebrak meja. "Kalian sadar tidak sih, kerugian apa yang akan kita dapatkan setelah melihat pengusaha potensial ini?"Reiko duduk berhadapan dengan Tommy. Kali ini dirinyalah yang turun tangan menghadapi pria tua gila dan mata keranjang ini. "Apakah anda sadar bisnis apa yang anda sodorkan ke kami?""Apa? Apakah kalian semua mempertanyakan kredibilitas dan pengalamanku selama ini?!" Tommy berdiri sambil menunjuk Reiko dengan marah.Reiko menghela napas panjang, mencoba untuk bersabar tidak melempar barang ke kepala lawan bicaranya. "Apakah anda tahu bahwa bisnis yang disodorkan itu ilegal?"Tommy kembali duduk dan menatap tidak percaya Reiko. "Saya sudah memil
Cefrilizia memberontak ketika akan dimasukan ke dalam sel oleh para polisi. "AKU TIDAK MELAKUKAN APAPUN! LEPASKAN AKU! INI PASTI ULAH VIVI!"Para polisi berhasil melempar Cefrilizia masuk ke dalam sel dan cepat-cepat menutupnya. Cefrilizia yang marah, berlari dan memegang erat pagar besi tahanan. "Panggilkan pengacara! Aku belum resmi menjadi tersangka, tapi sudah dimasukkan ke dalam sel?"Para polisi bergegas pergi meninggalkan Cefrilizia yang marah."AKU BELUM MENJALANI SIDANG DAN AKU TIDAK MEMBUNUH SIAPA PUN! KELUARKAN AKU DARI SINI! PAPA! PANGGIL PENGACARAKU!" teriak Cefrilizia sambil mengguncang pagar besi."Hei, jangan bersikap kesetanan begitu. Kami jadi takut."Cefrilizia menoleh dan melihat seorang wanita duduk di sudut tembok sambil dipijat kroninya. "Kalian-""Kami masuk penjara baru hari ini karena pengeroyokan, kamu sendiri karena apa?"Cefrilizia mendengus keras dan tidak menjawab."Ah, orang kaya," kata wanita itu sambil menikmati pijatan temannya dengan santai. "Kekuat
Keesokan harinya, Vivi berkunjung ke rumah Kinan sambil membawa kedua bayinya, sementara Reza diskusi masalah bisnis di ruang kerja suami Kinan.Kinan menyesap teh dengan anggun sambil mengamati perilaku lembut Vivi pada anak-anaknya. "Kamu terlihat sabar menghadapi mereka, biasanya anak-anak muda sedikit tidak sabar menghadapi bayi."Vivi tersenyum lembut. "Mungkin karena saya menikah dengan pria dewasa, jadi saya ikut tenang."Kinan tertarik dengan jawaban Vivi. "Oh."Vivi tersenyum gugup. "Saya sudah mendengar gosip di luar mengenai pernikahan saya dengan suami, sebenarnya saya merasa tidak adil, tapi begitu suami mengajarkan saya kesabaran, saya kembali tenang.""Bukankah kamu juga menjalankan perusahaan suami?""Anda tahu itu?""Tidak mungkin saya tidak tahu.""Sebenarnya itu ide suami saya, karena tahu saya bosan di rumah.""Bosan? Bosan mengurus anak?""Ah, tidak. Bukan begitu, saya tidak bosan mengurus anak, saya selalu dibantu para pelayan di rumah. Tapi saya bosan tidak mela
Di saat para dewan direksi panik karena Vivi, Tommy bertemu dengan dengan salah satu pengusaha muda yang mencari investor dan menjelaskan semua rencananya."Saya yakin, anda juga akan mendapatkan keuntungan banyak setelah berhasil mendapatkan kontrak dengan bank Fumoshi."Tommy mengerutkan kening tidak suka. Memang dirinya mengajukan kerja sama dengan bank tersebut untuk menaikkan nilai dirinya tapi bukan berarti dia mau menyerahkan potensial uang ke pihak bank, meskipun memang ada perjanjian tertulis.Tommy berdehem. "Berapa dana yang ingin kamu ajukan?"Pria itu menyerahkan tulisan ke tommy.Tommy tersenyum lebar ketika melihat angka itu. "Kamu yakin dengan uang segitu, bisa mendapatkan banyak penghasilan?""Oh, ayolah pak. Jangan terlalu gaptek. Sekarang zamannya dunia teknologi, kita harus bisa maju seberapapun usia kita."Tommy menaikkan salah satu alisnya. "Bisa dijelaskan dulu perlahan? Saya masih bingung.""Di dunia serba teknologi ini, masyarakat yang sudah terlanjur nyaman d
Erika menatap nanar Cefrilizia, sorot mata dan ambisi yang sama seperti ibunya. "Tidak bisakah anda tidak menyentuh kami? Sekarang kami sudah hidup tenang meskipun tidak semewah anda."Krisna memeluk bahu Erika. Seandainya mereka berdua tidak melakukan hal buruk di masa lalu, mungkin semuanya tidak akan seperti ini.Cefrilizia semakin salah paham. "Aku tahu masa lalu kalian sangat mengerikan, jadi jika kalian bekerja sama padaku untuk menghancurkan Vivi. Aku berjanji akan membawa pulang kalian ke rumah itu lagi.""Aku tidak mau kembali ke tempat itu, tolong pergilah." Mohon Erika. "Jangan memaksa kami.""Aku tidak memaksa kalian, aku-"Tiba-tiba seorang pria bertubuh tinggi dan kekar menghalangi pandangan Cefrilizia sampai membuatnya terpaksa mendongak.Choky menunduk dan menatap dingin wanita tidak tahu malu itu. "Nona Heard, tolong pergi dari sini. Anda sudah mengganggu."Cefrilizia tertawa sinis. "Bagaimana bisa aku mengganggu? Aku hanya ingin menyelamatkan anak-anak tidak bersalah
Dua hari kemudian.Cefrilizia terkejut mendengar Ken dan istrinya pindah ke Australia tanpa memberikan kabar, bahkan Hannah juga mendadak keluar dari grup tanpa mengatakan apapun.Cefrilizia mondar mandir di ruang tamu dengan cemas, apakah mereka akan berkhianat?Tommy pulang ke rumah dengan bahagia lalu memeluk putrinya yang cemas. "Hahahaha-"Cefrilizia terkejut. "Papa, ada apa?""Ini berita menyenangkan untuk kita.""Berita apa? Apakah ada yang memberikan uang banyak untuk papa?""Tidak, tapi bank Fumoshi akhirnya setuju kerja sama dengan kita."Kedua mata Cefrilizia berbinar dan melompat bahagia. "Oh, astaga. Selamat papa.""Kita pasti akan kaya raya dan semua akan menghormati kita berdua, kamu juga harus membantu papa menangani klien.""Tentu saja, putri papa yang cantik ini siap membantu."Tommy melihat wajah putri kesayangannya yang mendadak murung. "Ada apa? Kenapa kamu seperti itu?""Papa tidak dihubungi teman golf papa? Si Ken?""Ah, papa sudah mendengar kabarnya. Mendadak d
Hannah berteriak marah sekaligus memukul suaminya. "Kamu berani selingkuh di belakangku? Kita sudah menikah lama dan ternyata kamu main di belakangku?"Ken berusaha melindungi diri sendiri. "Tidak, aku tidak melakukan apapun. Itu hanya iseng bersama dia, aku hanya sering main golf bersama ayahnya.""Lalu suara itu? Apa kamu pikir aku tuli?!""Aduh!"Choky dan bodyguard lain berdiri menjauh dari sofa."Pak Ken, anda bisa menandatangani jual beli saham. Nyonya tertarik untuk membeli saham dari anda," kata Putra. "Kami akui telah melakukan kesalahan selama ini."Tangan Hannah berhenti lalu menoleh ke Putra, begitu juga dengan Ken yang sudah memegang bantal sofa dan di posisi terlentang.Putra tersenyum dingin sambil memperbaiki letak kaca matanya. "Nona Vivi selama ini hanya mengandalkan kekuatan suaminya dan tidak memiliki saham apapun, meskipun tertulis secara hukum, harta tuan besar sudah menjadi milik nyonya."Sudut bibir Choky terangkat."Karena itu nyonya, tertarik membeli saham mi