Share

SEMBILAN PULUH SATU

Vivi memutuskan pulang ke rumah daripada pergi ke luar, teman-teman lain pun memutuskan hal sama. Ketika melihat suaminya sedang membaca koran sementara para bayi tertidur pulas di swing bouncer, kepalanya segera bersandar di paha sang suami.

Reza menyingkirkan koran. "Sudah pulang?"

"Ya."

Vivi menatap Reza sementara Reza yang bingung, menatap sang istri.

"Ada apa? Apakah ada masalah di luar?"

Vivi memutuskan mengadu pada suami, hanya dia satu-satunya keluarga Vivi. "Cefrilizia mengganggu aku, dia tidak menyapa aku dan Vera."

"Ah." Angguk Reza. "Dia ingin berperang dan merebut aku dari kamu?"

Reza selalu bersikap jujur terhadap istrinya, apapun yang ada di pikirannya selalu diucapkan karena sadar bahwa Vivi bukan cenayang yang tahu segalanya.

Vivi pun sudah terbiasa dengan didikan Reza, hanya bisa tertawa. "Yah, kalau memang dia bisa merebut kamu- kenapa tidak?"

Reza meletakkan koran di atas meja. "Kamu suka aku direbut dia?"

"Aku lebih suka kamu memiliki pilihan, aku tidak akan meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status